Berdasarkan hasil penelitian laboratorium Departemen Pertambangan dan Energi Sumatera Utara, zeolit alam ada terdapat di Sarulla Tapanuli Utara yang merupakan salah
satu lokasi yang memiliki potensi zeolit alam yang besar. Jenis zeolit yang terdapat di Sarulla tersebut pada umumnya adalah zeolit klinoptilolit, Na
6
Al
6
Si
30
O
72
.
24
H
2
O.
Tabel 2.1 Komposisi Kimia yang Terkandung dalam Zeolit Alam Sarulla
No. Senyawa
Kandungan
1. SiO
2
65,2 2.
Al
2
O
3
14,91 3.
Fe
2
O
3
1,80 4.
CaO 4,46
5. MgO
1,84 6.
K
2
O 1,49
7. Na
2
O 1,29
8. TiO
2
0,75
Sumber : Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi dan Mineral dan Batubara
Sifat-sifat yang dimiliki zeolit alam Sarulla adalah sebagai berikut : Warna
: Putih kekuningan Kekerasan
: 1-2 Sifat dalam
: Rapuh Sifat lain
: Ringan dan padat
2.8 Ferri Sulfat
Ferri sulfat tersedia dalam bentuk granula atau bubuk yang berwarna merah kecoklatan. Rumus kimianya adalah Fe
2
SO
4 3
.9H
2
O. Koagulan ini sedikit bersifat higroskopik tetapi sulit untuk larut. Ferri sulfat adalah koagulan dengan ion besi trivalent Fe
3+
yang efektif dan sangat baik untuk pengolahan air minum, air limbah dan penghilangan posfor. Koagulan ini
juga efisien untuk menangani korosi dengan cara mengontrol pembentukan hidrogen sulfida. Risdianto, 2007.
Ferri sulfat bekerja pada range pH yang besar yaitu sekitar 5-8, sehingga pH bukan merupakan faktor yang harus diperhatikan dalam penggunaannya. Ferri sulfat memiliki sifat
Universitas Sumatera Utara
korosif yang lebih rendah terhadap berbagai logam jika dibadingkan dengan ferri klorida. Ferri sulfat dapat bekerja dengan baik pada air limbah yang memiliki pH rendah seperti air
limbah yang memiliki kandungan lemak dan minyak yang tinggi serta warna yang pekat. Duan Jinming, G.J.,2003.
2.9 Proses Elektrokoagulasi
Sekarang ini, elektrokoagulasi sangat digemari dalam proses pengolahan airair limbah. Elektrokoagulasi adalah proses pengolahan secara elektrokimia yang mana menggunakan
koagulan logam yang bersifat larut seperti besi dan aluminium. Proses elektrokoagulasi merupakan proses yang menggunakan elektroda FeAl untuk menyumbangkan ion ke dalam
aliran air. Elektroda FeAl kemudian akan larut dari anoda untuk menghasilkan ion logam yang sesuai, yang kemudian akan segera terhidrolisis membentuk polimer besi atau
aluminium hidroksida. H. Liu, et al., 2010 Menurut Holt et al., 2006 ada berbagai kemungkinan mekanisme yang terjadi dalam
elektrokoagulasi yaitu: 1. Migrasi ke elektroda dengan muatan berlawanan elektroforesis dan agregasi disebabkan
netralisasi muatan. 2. Kation atau ion hidrosil OH
-
membentuk endapatan dengan polutan. 3. Kation logam berinteraksi dengan OH
-
untuk membentuk hidroksida, yang memiliki sifat- sifat penyerapan tinggi yang dengan demikian mengalami pengikatan pada polutan
koagulasi jembatan. 4. Hidroksida membentuk struktur mirip-kisi yang lebih besar dan menyapu air koagulasi
sapuan. 5. Oksidasi polutan menjadi spesies yang tidak begitu toksik.
6. Pembersihan dengan elektroflotasi dan pelekatan pada gelembung-gelembung.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.3 Mekanisme dalam elektrokoagulasi Holt, 2006
Reaksi yang terjadi pada proses elektrokoagulasi adalah : a.
Reaksi pada katoda Reaksi pada katoda adalah reaksi reduksi terhadap kation, jadi yang diperhatikan
kationnya saja. 1. Jika larutan mengandung ion-ion logam alkali, ion-ion logam alkali tanah, ion Al
+3
, dan ion Mg
2+
, mengandung ion-ion logam ini tidak dapat direduksi dari larutannya. Yang akan mengalami reduksi adalah pelarut air dan terbentuk gas Hidrogen H
2
pada katoda.
2H
2
O + 2e 2OH
-
+ H
2
2. Jika larutan mengandung asam maka ion H
+
dari asam akan direduksi menjadi gas hidrogen pada katoda.
2H
+
+ 2e H
2
3. Jika larutan mengandung ion-ion lain maka ion-ion logam ini diendapkan pada permukaan batang katoda.
Fe
2+
+ 2e Fe
Mn
2+
+ 2e Mn
b. Reaksi Pada Anoda
Elektroda pada Anoda, elektrodanya dioksidasi bereaksi diubah menjadi ionnya. Contoh :
Al Al
3+
+ 3e
Universitas Sumatera Utara
Zn Zn
2+
+ 2e Dalam sistem elektrokimia dengan anoda terbuat dari alumunium,
beberapa kemungkinan reaksi elektroda dapat terjadi sebagai berikut. Anoda :
Al Al
3+
+ 3e Katoda :
2H
2
O + 2e H
2
+ 2OH
-
2H
+
+ 2e H
2
O
2
+ 4H
+
+ 4e 2H
2
O Holt, P.K. 2006
2.10 Spetrofotometer Serapan Atom SSA