EM4 terhadap bahan pembuatan kompos untuk mempercepat proses penguraian bahan kompos atau untuk mempercepat proses pengomposannya
6. Tidak menggunakan aktivator adalah pembuatan kompos yang tidak
mendapatkan perlakuan intervensi apapun tidak menggunakan EM4 terhadap bahan pembuatan kompos
7. Kompos adalah sisa bahan organik yang berasal dari tanaman, hewan dan
limbah organik yang telah mengalami proses dekomposisi atau fermentasi atau kompos merupakan pupuk yang dibuat dari sampah organik yang sebagian
besar berasal dari rumah tangga. Kompos yang sudah matang dilihat dari waktu yang diperlukan dan ciri
– ciri fisiknya yaitu : menggumpal atau tidak menggumpal, hangat atau tidak hangat bila jari dimasukkan kedalam tumpukan
kompos, bau atau tidak bau. Proses pengomposannya juga dilihat secara fisik ataupun manual.
3.7. Pelaksanaan Penelitian 3.7.1. Bahan dan Peralatan
Adapun bahan dan peralatan yang diperlukan untuk pembuatan kompos adalah :
3.7.1.1. Bahan Pada Kelompok Yang Menggunakan Aktivator Kelompok Eksperimen
1. Limbah padat rumah tangga sampah dapur campur dapur seperti sisa sayuran,sisa perasan kelapa, bubuk teh, dan lain - lain
2. Daun-daunan kering 3. Kotoran ternak babi
3. Em4
Universitas Sumatera Utara
3.7.1.2
.
Bahan Pada Kelompok Yang Tidak Menggunakan Aktivator Kelompok Kontrol
1. Limbah padat rumah tangga sampah dapur campur dapur seperti sisa sayuran,sisa perasan kelapa, bubuk teh, dan lain - lain
2. Daun – daunan kering
3. Kotoran ternak babi
3.7.1.3. Bahan Mollase
Mollase adalah tetes tebu. Tetes tebu dapat diganti dengan air gula merah, dimana mollase pada eksperimen ini dibutuhkan 21 ml air gula merah pada
masing – masing
sampel yang menggunakan aktivator untuk pembuatan kompos.
3.7.1.4 Alat
1. Ember plastik beserta tutup Komposter 2. Cangkul alat pengaduk
3. Pisau pencacah bahan 4. Telenan
5. Plastik 6. Sepatu Boat
7. Penutup tangan Handskun 8. Masker penutup wajah
9. Gelas Ukur 250 ml 10. Gelas Ukur 10 ml
Universitas Sumatera Utara
3.7.2. Komposter
Pengomposan dilakukan secara aerob. Berikut bahan dan cara membuat komposter aerob ember plastik :
Bahan – bahan yang diperlukan :
1. Ember plastik berkapasitas 50 kg 2. Pipa paralon berdiameter 1 inchi dengan panjang 30 cm
3. Pipa paralon berdiameter 1 inchi dengan panjang 10 cm Cara membuat :
1. Tutup komposter dilubangi dengan diameter 1 inchi 2. Pipa paralon diameter 1 inchi dengan panjang 30 cm direkatkan atau
disambungkan pada pipa paralon yang berdiameter 1 inchi dengan panjang
10 cm 3. Masukkan pipa paralon yang telah direkatkan tadi kedalam lubang tutup
komposter 4. Komposter secara aerob siap digunakan yang memiliki lubang aerasi udara
sebagai sirkulasi.
3.7.3. Cara Kerja Penelitian 3.7.3.1. Perhitungan Campuran Pengaktifan EM4 Menurut Pabrik
EM4 yang dipakai dalam penelitian ini adalah EM4 yang diproduksi oleh PT. Songgolangit Persada. EM4 tersebut dengan berat 1 liter untuk
kapasitas bahan baku pengomposan 1 ton.
Prinsip perhitungan campuran 1 liter EM4 dari petunjuk pabrik adalah
Universitas Sumatera Utara
EM4 : molase : air yaitu 1: 1: 50 untuk 1 ton bahan baku dengan arti 1 liter
EM4:1liter molase:50
liter air.
Setelah pecampuran
EM4 selesai
dilaksanakan maka biarkan 5-10 hari dalam keadaan kedap udara. Wadah
harus tertutup rapat dan terhindar dari sinar matahari langsung. Kemudian setelah 5-10
didiamkan diaktifkan, EM aktif sudah dapat digunakan dengan indikasi tercium bau
asam. Pada penelitian ini, pengaktifan EM4 dilakukan oleh peneliti berdasarkan
petunjuk EM4 pabrik. Bahan baku pengomposan pada penelitian ini dengan berat total
21 kg yaitu yang terdiri dari 8 kg kotoran ternak, 5 kg limbah dapur campur dan 8 kg
daunan kering. Perhitungan campuran EM4 adalah :
= 1 liter = 1000 kg = 0,1 liter = 100 kg
= 0,01 liter = 10 kg = 0,001 liter = 1 kg = 1 ml
= 0,001 liter x 1000 ml = 1 ml Maka untuk bahan baku kompos 21 kg adalah :
= 1 ml x 21 = 21 ml
Sedangkan untuk air yang dibutuhkan pada campuran ini adalah : 21 ml = 0,021 liter
0,021 liter x 50 liter = 1,05 liter = 1,05 liter = 1,05 x 1000 ml
Universitas Sumatera Utara
= 1050 ml Sehingga campuran yang dibutuhkan adalah :
EM4 : molase : air yaitu : 21 ml EM4 : 21 ml molase : 1050 ml air. 3.7.3.2. Prosedur Kerja Pengaktifan EM4 Menurut Suryati 2014, yaitu :
1. Campurkan 1 liter EM asli dengan l liter mollase lalu tambahkan air hingga
tercampur menjadi 10 liter larutan 2. Masukkan larutan yang telah jadi ke dalam wadah lalu tutup hingga rapat
. 3. Biarkan 5-10 hari dalam keadaan kedap udara.Wadah harus tertutup
rapat dan terhindar dari sinar matahari langsung. 4. Buka tutup wadah pada hari kelima untuk mengeluarkan gas agar tidak
meledak. 5. Setelah 5-10 hari, EM aktif sudah dapat digunakan dengan indikasi tercium
bau asam. pH EM aktif berkisar 3,4-3,7 6. Apabila tidak langsung digunakan, EM aktif bisa dimasukkan ke dalam wadah
khusus. Wadah yang baik untuk menyimpan EM aktif adalah tangki plastik atau tangki stainless stell, asalkan kondisinya tangki bersih dan dapat
mempertahankan kondisi anaerob. Sebaliknya jangan gunakan tempat
bekas oli, tempat bahan kimia, atau tangki logam berkarat. 7. Sebagai catatan, EM4 aktif yang dihasilkan tidak boleh digandakan agar
hasilnya sempurna.
Universitas Sumatera Utara
3.7.3.3. Prosedur Kerja Pembuatan Kompos Dari Limbah Padat Rumah Tangga Dengan Menggunakan Aktivator Kelompok Eksperimen
1. Pisahkan sampah organik dan anorganik terlebih dahulu. Gunakan hanya
sampah organik sebagai bahan baku pengomposan.
2. Siapkan alat dan bahan untuk membuat kompos, yaitu sayuran sisa atau sayuran yang sudah hampir membusuk, sisa perasan kelapa, dan sisa limbah
campur dapur lainnya beserta sampah daun – daunan kering. Sampah organik
yang telah dipilah dipotong atau dicacah kecil-kecil ukuran 1-2 cm atau dengan kata lain untuk sampah yang berukuran besar perlu dicacah menjadi
ukuran lebih kecil yang bertujuan untuk mempercepat pelapukan. 3. Campurlah limbah dapur campur, kotoran ternak dan daun - daunan kering
secara merata. 4. Siramkan EM4 secara perlahan
– lahan kedalam adonan hingga merata. 5. Bahan sampah limbah yang telah diaduk tadi lalu dimasukkan kedalam
komposter. Proses komposting yang baik temperatur 30-40 celcius.
6. Adonan pengomposan ditutup 7. Pantau suhu dan kelembabannya setiap 3 hari sekali
8. Beri air apabila kekurangan air. 9. Aduk
– aduk atau bolak – balik adonan apabila kelebihan air atau suhu terlalu tinggi
10. Sehabis dibalik, tutup kembali komposter. Demikian selanjutnya sampai kompos menjadi matang.
Universitas Sumatera Utara
11. Jika perlu kompos dapat diayak untuk memisahkan bagian yang kasar. Kompos kasar ini bisa dicampurkan kedalam bak pengomposan
sebagai aktivator.
3.7.3.4. Prosedur Kerja Pembuatan Kompos Dari Limbah Padat Rumah Tangga Tidak Menggunakan Aktivator Kelompok Kontrol
1. Pisahkan sampah organik dan anorganik terlebih dahulu. Gunakan hanya
sampah organik sebagai bahan baku pengomposan.
2. Siapkan alat dan bahan untuk membuat kompos, yaitu sayuran sisa atau sayuran yang sudah hampir membusuk, sisa perasan kelapa, dan sisa limbah
campur dapur lainnya beserta sampah daun – daunan kering. Sampah organik
yang telah dipilah dipotong atau dicacah kecil-kecil ukuran 1-2 cm atau dengan kata lain untuk sampah yang berukuran besar perlu dicacah menjadi
ukuran lebih kecil yang bertujuan untuk mempercepat pelapukan. 3. Campurlah limbah dapur campur, kotoran ternak dan daun - daunan kering
secara merata.
4. Aduk adonan hingga merata. 5. Bahan sampah limbah yang telah diaduk tadi lalu dimasukkan kedalam
komposter. Proses komposting yang baik temperatur 30-40 celcius.
6. Adonan pengomposan ditutup 7. Pantau suhu dan kelembabannya setiap 3 hari sekali
8. Beri air apabila kekurangan air. 9. Aduk
– aduk atau bolak – balik adonan apabila kelebihan air atau suhu terlalu tinggi
Universitas Sumatera Utara
10. Sehabis dibalik, tutup kembali komposter. Demikian selanjutnya sampai kompos menjadi matang.
11. Jika perlu kompos dapat diayak untuk memisahkan bagian yang kasar. Kompos kasar ini bisa dicampurkan kedalam bak pengomposan
sebagai aktivator.
3.7.4. Rasio Karbon C Dan Nitrogen N
Bahan baku pengomposan untuk kelompok yang menggunakan aktivator kelompok pembanding dan kelompok yang tidak menggunakan aktivator
kelompok kontrol adalah sama yaitu limbah dapur campur, kotoran ternak babi dan daun
– daunan kering. Rasio CN bahan
– bahan tersebut adalah : 1. Limbah dapur campur = 15 :1
2. Kotoran ternak babi = 11,4 3. Daun
– daunan kering = 50 : 1 Perhitungan Rasio CN menurut Habibi 2008, adalah sebagai berikut :
Rasio CN = besar atau berat bahan baku pengomposan x Rasio CN jenis bahan baku pengomposan I + besar atau berat bahan baku pengomposan x rasio CN
jenis pengomposan II + dan seterusnya tergantung berapa jenis bahan pengomposannya kemudian dibagi dengan total besar atau berat pengomposa.n
Maka perhitungan rasio CN total untuk bahan baku pengomposan penelitian ini adalah :
Diketahui berat bahan baku pengomposan : 1. Limbah dapur campur = 5 kg
Universitas Sumatera Utara
2. Kotoran ternak babi = 8 kg 3. Daun
– daunan kering = 8 kg Maka total bahan baku pengomposan = 5 kg + 8 kg + 8 kg = 21 kg
Rasio CN = 5 kg x limbah dapur campur + 8 kg x kotoran ternak babi + 8 kg x daun
– daunan kering = 5 x 151 + 8 x 11,4 + 8 x 501
= 755 + 91,28 + 4008
=
566,2 21
= 26,9 = 27
Sehingga diperoleh Rasio CN total dari bahan baku pengomposan penelitian ini adalah 27, artinya memenuhi standart rasio N total untuk mendapatkan
pengomposan yang optimal. Standart rasio CN dari pengomposan adalah
25 : 1 - 30 : 1.
3.8 Analisis Data