BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Pertumbuhan  penduduk  dunia  bergerak  cepat  dan  terus  bertambah.  Sejarah kehidupan,  manusia  akan  selalu  dihadapakan  pada  berbagai  persoalan.  Salah  satu  dari
persoalan  yang  diakibatkan  oleh  pertumbuhan  penduduk  yang  tinggi  adalah  produksi sampah.  Semakin  besar  jumlah  populasi  manusia  dan  segala  aktivitasnya  maka  akan
semakin  besar  pula  sampah  yang  akan  dihasilkannya.  Menurut  data  dari  Kantor  Kepala Desa  Marindal  II  Kecamatan  Patumbak  jumlah  penduduk  sampai  dengan  bulan  Juli  2014
dari  sembilan  dusun  9  dusun  adalah  11.041  jiwa  dan  3.329  kepala  keluarga.  Sedangkan jumlah  penduduk  di  dusun  IV  sampai  dengan  bulan  Juli  2014  adalah  1.279  jiwa  dan  501
kepala  keluarga.    Pertumbuhan  penduduk  dari  tahun  ke  tahun  mengakibatkan  konsentrasi produksi sampah meningkat, apalagi bila sampah tersebut tidak dikelola dengan baik maka
akan menimbulkan berbagai masalah. Selain mengganggu pemandangan estetika terhadap lingkungan,  sampah  juga  dapat  menimbulkan  berbagai  resiko  penyakit,  seperti  muntaber,
diare,  dan  gangguan  infeksi  saluran  pernafasan  ispa.  Sampah  juga  dapat  mencemari perairan, mencemari tanah, dan menyebabkan banjir.
Timbunan  sampah  dapat  kita  lihat  berasal  dari  berbagai  sumber,  baik  pasar, pertokoan, restoran, sekolah, rumah sakit, perkantoran, perumahan dan masih banyak lagi.
Sampah  yang paling dekat  dengan kita ada paling banyak dihasilkan adalah sampah  yang berasal dari limbah rumah tangga.
Universitas Sumatera Utara
Menurut  Tobing  2005,  lingkungan  yang  sehat,  bersih  dan  indah  merupakan dambaan setiap orang tetapi untuk mewujudkannya diperlukan pemahaman dan komitmen
dalam  bertindak.  Keinginan  untuk  mencapainya  sangat  sering  dikumandangkan  baik  oleh kelompok  masyarakat  maupun  oleh  lembaga  pemerintah  tetapi  seringkali  hanya  sebatas
slogan  belaka  tanpa  diiringi  oleh  upaya  serius.  Berbagai  langkah  telah  diupayakan  oleh pemerintah, tetapi tanpa dukungan secara sadar oleh anggota masyarakat, lingkungan yang
sehat  tidak akan pernah  dapat  terwujud karena upaya ini harus dilakukan secara bersama- sama. Kesan bahwa masyarakat tidak perduli terhadap lingkungan, tercermin dari keadaan
lingkungan yang dari waktu ke waktu memperlihatkan penurunan kualitas. Kondisi seperti ini terjadi karena lingkungan dicemari oleh berbagai bahan buangan sampah atau limbah
baik limbah rumah tangga maupun limbah industri. Seiring dengan perkembangan penduduk Dusun IV Gg.Perhubungan Desa Marindal
II Kec.Patumbak Kabupaten Deli Serdang, pertumbuhan pembangunan juga meningkat dan memberi  dampak  pertumbuhan  volume  sampah.  Desa  Marindal  II  tepatnya  di  Dusun  IV
Gang  Perhubungan  pada  umumnya  memiliki  ternak  babi,  dimana  ternak  babi  tersebut mereka  pelihara  tepat  berada  dibelakang  rumah  mereka.  Kotoran  ternak  tersebut  tidak
dikelola dengan baik dibiarkan begitu saja, mengalir dan terbuang di saluran parit mereka. Saluran  air  limbah  tersebut  tidak  tertutup  sehingga  dapat  mencemari  lingkungan  sekitar.
Hal  ini  mengakibatkan  kualitas  lingkungan  di  Gang  Perhubungan  pada  saat  ini  menurun, ditandai  dengan  bau  yang  sangat  menyengat  pada  daerah  tersebut.  Disamping  itu  limbah
padat  rumah  tangga  khususnya  limbah  yang  berasal  dari  dapur  selain  diberikan  sebagai pakan  ternak  mereka,  tak  jarang  juga  terlihat  terbuang  begitu  saja  tanpa  dikelola  dengan
baik  sehingga  hal  ini  dapat  memicu  sebagai  tempat  perindukan  vektor  berkembang  biak
Universitas Sumatera Utara
seperti  tikus  dan  lalat.  Daun –  daun  kering  juga  terlihat  berserakan  dihalaman  rumah
mereka sehingga tidak menarik secara estetika terhadap lingkungan tersebut. Bertolak dari masalah ini, penulis tertarik melakukan memberikan solusi yang tepat
kepada  masyarakat  yaitu  dengan  cara  memanfaatkan  sampah  organik  yang  ada  yaitu sampah yang berasal dari sisa dapur, kotoran ternak babi dan daunan kering untuk dijadikan
kompos. Pengomposan dilakukan secara aerob. Peneliti mengambil empat keluarga sebagai sampel yang memiliki karakteristik yang sama untuk diteliti. Karakteristik yang sama dari
empat keluarga tersebut adalah memiliki enam anggota keluarga yaitu kepala keluarga, ibu rumah tangga dan anak, menghasilkan sampah organik  dapur 5 kg dalam waktu 8 hari per
keluarga  yang  dapat  dijadikan  sebagai  bahan  pembuatan  kompos,  kemudian  memiliki jumlah  ternak  babi  yang  sama  yaitu  2  ekor  ternak  dan  menghasilkan  kotoran  ternak  babi
dalam waktu  8 hari kira – kira 8 kg pada masing - masing ternak keluarga dan limbah daun
– daunan kering berkisar antara 8 kg dalam waktu 8 hari. Diharapkan  dengan  adanya  eksperimen  pembuatan  kompos  dari  limbah  padat
rumah tangga dan kotoran ternak babi permasalahan di Dusun IV Gang Perhubungan Desa Marindal  II  Kecamatan  Patumbak  Kabupaten  Deli  Serdang  dapat  dikurangi  atau
diminimalisir, sehingga limbah atau sampah tersebut dapat dikelola dengan baik yang mana dampak negatif yang ditimbulkan oleh limbah tersebut dapat diubah menjadi sesuatu yang
bermanfaat  bagi  masyarakat  tersebut.  Pembuatan  kompos  dapat  digunakan  sebagai  pupuk organik  yang berguna untuk tanaman atau kebun mereka. Berdasarkan hal diatas akhirnya
penulis  melakukan  penelitian  tentang  Produksi  Kompos  Yang  Dihasilkan  Dari  Limbah Padat  Rumah  Tangga  Dan  Kotoran  Ternak  Babi  Dengan  Menggunakan  Dan  Tidak
Menggunakan EM4 Sebagai Aktivator.
Universitas Sumatera Utara
1.2.  Perumusan Masalah