Fungsi Bank Syariah Bank Syariah
25
concept sehingga uang tidak dapat hanya di jadikan capital yang sifatnya stock concept. Sehingga dalam ekonomi Islam menekankan prinsip keadilan
dimana harta kekayaan tidak boleh hanya di simpan atau mengendap melainkan harus di putar atau di investasikan. Berdasarkan prinsip tersebut
bank Syariah dana Bank Syariah terdiri dari :
9
a. Modal inti core capital
Modal inti adalah dana modal sendiri, yaitu dana yang berasal dari para pemegang saham bank, yaitu pemilik bank. Pada umumnya dana
modal sendiri terdiri dari: 1
Modal yang disetor oleh para pemegang saham 2
Cadangan, yaitu sebagai laba bank yang tidak di bagi untuk menutup timbulnya resiko kerugian di kemudian hari.
3 Laba di tahan, yaitu sebagai laba yang seharusnya dibagikan pada
para pemegang saham, namun oleh para pemegang saham sendiri melalui RUPS diputuskan untuk ditanam kembali dalam bank.
b. Kuasi Ekuitas mudharabah account
Bank menghimpun dana bagi-hasil atas dasar prinsipmudharabah yaitu akad kerja sama antara pemilik dana shahibul mal dan pengusaha
mudharib untuk melakukan suatu usaha bersama, dan pemilik dana tidak boleh mencampuri pengelolaan bisnis sehari-hari. Keuntungan
yang di peroleh di bagi antara keduanya berdasarkan perbandingan
9
Muhammad, Manajemen Perbankan Syariah, Edisi Revisi, Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005, hal 266.
26
nisbah yang telah disepakati sebelumnya. Kerugian finansial menjadi beban pemilik dana, sedangkan pengelola tidak memperoleh imbalan
atas usaha yang dilakukan. Berdasarkan prinsip ini, dalam kedudukannya sebagai mudharib, bank menyediakan jsa bagi investor
berupa: 1
Rekening investasi umum, di mana bank menerima simpanan dari nasabah yang mencari kesempatan investasi atas dana mereka dalam
bentuk investasi berdasarkan prinsip mudharabah mutlaqahdengan jangka waktu 1,3,6,12,24.
2 Rekening investasi khusus, dimana bank bertindak sebagai manajer
investasi bagi nasabah institusi pemerintah atau lembaga keuangan lainnya atau nasabah korporasi untuk menginvestasikan dana
mereka pada unit-unit usaha tertentu yang mereka setujui prinsip ini dinamakan mudharabah muqayyadah.
3 Rekening Tabungan Mudharabah, tabungan ini tidak bisa di tarik
sewaktu-waktu sebagaimana tabungan wadi’ah. Sehingga untuk
tabunga Imudharabah biasanya tidak diberikan fasilitas ATM, karena penabung tidak dapat menarik dananya dengan leluasa.
c. Titipan wadi’ah atau simpanan tanpa imbalan non remunerated
deposit Dana titipan adalah dana pihak ketiga DPK yang dititipkan pada
bank, yang umumnya berupa giro, atau tabungan. Pada umumnya motivasi utama menitipkan dana pada bank adalah untuk keamanan
27
dana mereka dan memeperoleh keleluasaan untuk menarik kembali sewaktu-waktu.
Sebagai lembaga yang mempunyai fungsi financial intermediary, peran perbankan tidak berhenti pada proses penghimpunan dana saja. Tetapi
berkewajiban untuk menyalurkan dana yang telah dihimpun untuk pembiayaan kepada masyarakat yang kekurangan dana. Untuk melaksakan
fungsi tersebut, bank syariah harus mempersiapkan strategi penggunaan dana yang dihimpunnya sesuai dengan rencana alokasi berdasarkan
kewajiban yang telah ditetapkan. Alokasi ini untuk mencapai tujuan, 1 mencapai tingkat profitabilitas yang cukup dan tingkat resiko yang rendah.
2 mempertahankan kepercayaan masyarakat dengan menjaga agar posisi likuiditas tetap aman. Alokasi penggunaan dana bank syariah pada dasarnya
dapat dibagi dalam dua bagian penting dari aktiva bank, yaitu: a.
Earning Assets Aktiva yang menghasilkan Earning Assets adalah aset bank yang digunakan untuk
menghasilkan pendapatan. Aset ini di salurkan dalam bentuk investasi yang terdiri:
1 Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil Mudharabah
2 Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan Musyarakah
3 Pembiayaan berdasarkan prinsip jual beli Al-Bai
4 Pembiayaan berdasarkan prinsip sewa IjarahIjarah Muntahiah Bi
Tamlik
28
5 Penempatan pada bank lain antar bank aktiva dalam bentuk
tabungan dan deposito. Pembiayaan merupakan fungsi terpenting bagi bank. Tingkat
penghasilan dari pembiayaaan yield on financing merupakan tingkat penghasilan tertinggi bagi bank. Selain itu, penempatan pada bank
syariah antar bank aktiva baik dalam bentuk tabungan maupun deposito juga mampu memberikan porsi besar dari penggunaan dana
bank. b.
Non Earning Assets Aktiva yang tidak menghasilkan 1
Aktiva dalam bentuk tunai cash assets Cash assets terdiri dari uang tunai dalam vault, cadangan
likuiditas primary reserve yang harus dipelihara pada bank sentral, giro pada bank dan item-item tunai lain yang masih dalam proses
penagihan collection. Investasi cash assets ini tidak memperoleh penghasilan, dan kalaupun ada sangat kecil sekali dan tidak berarti.
Namun cash assets ini penting guna mendukung fungsi simpanan pada bank, diperlukan untuk memenuhi kebutuhan layanan dari
bank koresponden yang berkaitan dengan pembiayaan dan investasi. 2
Pinjaman qard Pinjaman qard al hasan merupakan perwujudan kegiatan
sosial bank syariah yang sesuai dengan ajaran Islam. Dalam kegiatan ini bank tidak memperoleh penghasilan sedikit pun, karena bank di
larang meminta imbalan apapun dari para peminjam qard.
29
3 Penanaman dana dalam aktiva tetap dan inventaris premis and
equipment Penanaman dana dalam bentuk aktiva dan inventaris tidak
menghasilkan pendapatan bagi bank, tetapi merupakan kebutuhan bank untuk memfasilitasi pelaksanaan fungsi kegiatannya. Fasilitas
itu terdiri dari bangunan gedung, kendaraan dan peralatan lainnya yang dipakai oleh bank dalam rangka penyediaan layanan kepada
nasabah.
10