Deskripsi Capital Adequacy Ratio CAR

86 ratio perbankan syariah sebesar 14,92 persen. Hal ini menunjukkan nilai rasio kecukupan modal yang dimiliki oleh bank syariah masih tergolong sehat, karena masih diatas batas minimum nilai CAR yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu 8 persen.

4. Deskripsi Nilai Tukar DolarRp

Berdasarkan hasil analisis deskriptif dari himpunan data selama periode penelitian dapat dilihat bahwa nilai terbesar nilai tukar dolarRp adalah Rp.14.657.00 dan nilai terkecil adalah Rp.8.597.000. Nilai rata-rata mean Nilai tukar dolarRp sebesar Rp.10.972.50 dan standar deviasi yaitu Rp.1867.819. Tren nilai tukar dolarRp pada periode penelitian adalah sebagai berikut: Sumber: Harian Surat Kabar Bisnis atau Kontan, Data Diolah Gambar 4.4 Tren Nilai Tukar DolarRp Berdasarkan tabel 4.4 diatas, dapat diketahui bahwa pergerakan harga nilai tukar dolarRp cenderung menguat. Tingkat apresiasi nilai tukar 8799.25 9477.5 10862.5 12006.25 13717 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 16000 2011 2012 2013 2014 2015 Nilai Tukar DolarRp 87 dolarRp paling tinggi terjadi pada tahun 2015. Sedangkan tingkat depresiasi nilai tukar dolar paling tinggi terjadi pada tahun 2011. Pada tahun 2015, Tekanan apresiasi nilai tukar dolar menyebabkan rupiah semakin melemah. Hal ini dipengaruhi oleh antisipasi investor dari ketidakpastian pasar keuangan global dan pengaruh dari faktor eksternal antara lain ketidakpastian kenaikan suku bunga Fed Fund Rate FFR, kekhawatiran negosiasi fiskal Yunani dan evaluasi Yuan. Tekanan depresiasi rupiah ini diperberat oleh kondisi domestik yang diwarnai oleh meningkatkan permintaan valas untuk pembayaran utang dan deviden sesuai pola musiman pada triwulan ke II 2015. Sehingga nilai tukar rupiah semakin melemah hingga mencapai angka Rp 13.131,-. Namun, pada kuartal ke IV tahun 2015 tekanan depresiasi mulai berkurang dan nilai tukar rupiah kembali menguat. Kondisi tersebut didorong oleh meningkatnya aliran masuk modal asing ekspor, meredanya ketidakpastian pasar global akibat ekspektasi penundaan kenaikan FFR. Selain itu, berkurangnya depresiasi rupiah ditopang oleh langkah-langkah kebijakan stabilitas nilai tukar rupiah yang ditempuh Bank Indonesia, persepsi positif investor atas prospek ekonomi domestik dan imbal hasil aset domestik yang tinggi. Dengan usaha tersebut mampu menguatkan rupiah pada tahun 2015 kuartal IV menjadi Rp 13.795 per dolar AS. 8 8 Bank Indonesia, Laporan Perekonomian Indonesia, 2015, hal 37. 88 Sementara tekanan depresiasi nilai tukar dolar pada tahun 2011, menyebabkan rupiah semakin menguat. Hal ini karena pertumbuhan perekonomian Indonesia yang meningkat mencapai 6,5 persen dan merupakan angka tertinggi dalam sepuluh tahun terakhir. Kemudian pencapaian inflasi pada level terendah sebesar 3,79 persen. Peningkatan kinerja tersebut disertai dengan perbaikan kualitas pertumbuhan yang tercermin dari tingginya peran investasi dan ekspor sebagai sumber pertumbuhan, penurunan tingkat pengangguran dan kemiskinan, serta pemerataan pertumbuhan ekonomi antar daerah yang semakin membaik. 9 Jika nilai tukar dolar melemah maka masyarakat akan lebih tertarik bertransaksi atau investasi menggunakan rupiah dari pada valas.

5. Deskripsi Suku Bunga

Berdasarkan hasil analisis deskriptif dari himpunan data selama periode penelitian dapat dilihat bahwa nilai terbesar suku bunga adalah 0.077500 dan nilai terkecil adalah 0.057500. Nilai rata-rata mean nilai suku bunga sebesar 0.068000 dan standar deviasi yaitu 0.007728. Tren suku bunga pada periode penelitian adalah sebagai berikut: 9 Bank Indonesia, Laporan Perekonomian Indonesia, 2011, hal 27. 89 Sumber: Bank Indonesia, Data Diolah Gambar 4.5 Tren Suku Bunga Berdasarkan tabel 4.5 diatas, tren dari suku bunga meningkat cenderung stabil. Rata-rata pertumbuhan dari suku bunga adalah sebesar 0,007728 atau 7,72 persen selama periode 2011 hingga 2015. Pada tahun 2012 Bank Indonesia menurunkan suku bunga 25 bps sebagai langkah antisipasi lanjutan untuk memberikan dorongan pertumbahan perekonomian Indonesia. Karena pada tahun 2012 perekonomian Indonesia melambat akibat imbas dari krisis tahun 2008, yang mulai dirasakan pada jalur perdagangan. Imbas dari krisis tersebut mengakibatkan perlambatan ekonomi negara-negara mitra dagang Indonesia serta merosotnya harga komoditas global. Sehingga mengakibatkan nilai ekspor Indonesia mengalami penurunan. 10 10 Bank Indonesia, Laporan Perekonomian Indonesia Tahun 2012, hal 21. 0.065625 0.0575 0.06625 0.075625 0.075 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 2011 2012 2013 2014 2015 SUKU BUNGA

Dokumen yang terkait

Analisis pengaruh Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), nilai tukar (kurs) dan inflasi terhadap pembiayaan bermasalah perbankan syariah di Indonesia periode Juli 2010-Desember 2013

9 73 133

Pengaruh Good Corporate Governance (GCG) Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Syariah (Studi Kasus pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia Periode 2010-2013)

1 9 0

Pengaruh Debt Financing,Equity Financing dan Non Performing Financing Terhadap Profitabilitas Perbankan syariah (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2010-2015)

0 10 139

Pengaruh Faktor Makroekonomi Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Syariah di Indonesia

4 14 154

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN SYARIAH (STUDI PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA)

0 2 104

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PROFIT DISTRIBUTION MANAGEMENT PADA PERBANKAN SYARIAH (Studi empiris Bank Umum Syariah di indonesia periode 2010-2012)

1 5 103

PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN SYARIAH Pengaruh Variabel Makroekonomi Terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2010-2013.

0 2 17

PENDAHULUAN Pengaruh Variabel Makroekonomi Terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2010-2013.

0 2 8

PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN SYARIAH Pengaruh Variabel Makroekonomi Terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2010-2013.

0 3 18

PENGARUH PEMBIAYAAN SYARIAH TERHADAP LIKUIDITAS PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA

0 0 14