commit to user
xcviii
c. Uji pengaruh minat membaca dan penguasaan kosakata terhadap
kemampuan menulis argumentasi Analisis korelasi ganda antara X
1
dan X
2
secara bersama dengan Y menghasilkan koefisien korelasi sebesar R
y.12
= 0,87 lihat Lampiran 30. Uji signifikansi keberartian koefisien korelasi ganda menghasilkan F
hitung
sebesar 37 lihat Lampiran 31. Dari daftar distribusi F dengan dk pembilang 2 dan dk
penyebut 37 pada taraf nyata α = 0,05 diperoleh F
t
sebesar 3,26. Tampak bahwa nilai F
hitung
jauh lebih besar dari nilai F
t
. Hal itu menunjukkan bahwa F
hitung
signifikan. Dan oleh karenanya, koefisien korelasi ganda sebesar 0,87 juga signifikan. Dengan demikian, hipotesis nol yang dinyatakan di atas gagal
diterima atau ditolak. Dan konsekuensinya, hipotesis alternatif H
1
diterima. Kesimpulannya ialah ada pengaruh positif yang signifikan antara minat
membaca dan penguasaan kosakata secara bersama-sama terhadap kemampuan menulis argumentasi.
D. Pembahasan Analisis
Secara rinci, pembahasan hasil analisis dan pengujian hipotesis tersebut diuraikan berikut ini.
Pertama, mengenai hasil analisis yang berkenaan dengan hubungan antara minat membaca dan kemampuan menulis argumentasi. Terdapatnya hubungan positif antara
kedua variabel tersebut mengandung arti bahwa semakin baik minat membaca siswa,
commit to user
xcix
semakin baik pula kemampuan menulis argumentasi mereka. Dengan derajat kadar kekuatan hubungan sebesar 0,76 dan sumbangan efektif sebesar 0,205 dan sumbangan
relatif 27,04 lihat Lampiran 32, maka dapatlah dikatakan bahwa sekitar 27,04 varians skor kemampuan menulis argumentasi dapat dijelaskan oleh minat membaca yang mereka
miliki. Atau dengan kata lain, minat membaca memberi sumbangan sekitar 27,04 kepada skor kemampuan menulis argumentasi.
Kedua, mengenai hasil analisis yang berkaitan dengan hubungan antara penguasaan kosakata dan kemampuan menulis argumentasi. Dengan diperolehnya harga
kekuatan hubungan yang signifikan yang tercermin melalui koefisien korelasi sebesar 0,85 maka dapat diartikan bahwa kedua variabel tersebut berhubungan positif. Artinya, semakin
baik penguasaan kosakata, semakin baik pula kemampuan menulis argumentasi. Sumbangan efektif yang diberikan oleh variabel penguasaan kosakata ini kepada varians
skor kemampuan menulis argumentasi adalah 0,553 dan sumbangan relatif 72,96 lihat Lampiran 32.
Dengan demikian, hasil pengujian ini menunjukkan bahwa penguasaan kosakata terbukti merupakan variabel penentu prediktor bagi variabel kemampuan menulis
argumentasi. Ketiga, berkenaan dengan hubungan antara kedua variabel bebas secara bersama-
sama dengan kemampuan menulis argumentasi. Diterimanya hipotesis penelitian yang menyatakan terdapat hubungan positif antara minat membaca dan penguasaan kosakata
secara bersama-sama dengan kemampuan menulis argumentasi, mengandung arti bahwa
commit to user
c
kedudukan kedua variabel bebas ini sebagai prediktor varians skor kemampuan menulis argumentasi tidak perlu diragukan lagi.
Dengan diperolehnya koefisien korelasi ganda sebesar 0,87 dan sumbangan efektif yang diberikan oleh minat membaca dan penguasaan kosakata secara bersama-sama
kepada kemampuan menulis argumentasi ialah 0,758 lihat Lampiran 32, berarti masih ada sekitar 0,242 ditentukan oleh variabel lain selain kedua variabel tersebut.
Diantara kedua variabel tersebut diketahui bahwa sumbangan efektif terbesar diberikan oleh penguasaan kosakata. Artinya, penguasaan kosakata lebih
mendominasi pengaruh terhadap kemampuan menulis argumentasi dibandingkan dengan minat membaca. Ini artinya penguasaan kosakata lebih dipentingkan. Hal ini
dapat disebabkan karena kemampuan menulis argumentasi pada hakikat sebuah kegiatan yang dilakukan oleh siswa untuk melakukan komunikasi secara tertulis.
Sebuah kegiatan apapun, termasuk kegiatan menulis argumentasi akan memperoleh hasil yang baik kalau yang melakukan kegiatan tersebut memiliki minat atau
ketertarikan, senang, suka, inilah yang akan mendorong semangat orang dalam hal ini siswa untuk mengerjakan secara sungguh-sungguh, dan bertanggung jawab akan
apa yang dikerjakannya. Sebab dalam penelitian ini kedua variabel memiliki hubungan positif yang signifikan dengan kemampuan menulis argumentasi. Hanya saja, variabel
minat membaca ternyata lebih kecil kontribusinya terhadap kemampuan menulis argumentasi bila dibandingkan dengan penguasaan kosakata.
commit to user
ci
E. Keterbatasan Penelitian