METODE PENELITIAN PENGARUH MINAT MEMBACA DAN PENGUASAAN KOSA KATA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN WONOGIRI TAHUN 2010

commit to user lvi

BAB III METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif korelasional. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang menuturkan, menganalisis, dan mengklasifikasikan penelitian dengan menggunakan teknik survey, interview, angket, observasi, tes, dan teknik lainnya. Sedang penelitian korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dapat dikatakan, penelitian jenis deskriptif korelasional merupakan penelitian yang berusaha untuk mengetahui atau menemukan ada tidaknya hubungan atau pengaruh variabel yang satu dengan variabel yang lain. Analisis data yang digunakan adalah analisis data statistik inferensial. Populasi, Sampel, dan Sampling 1. Populasi Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa Kelas V Sekolah Dasar negeri Kecamatan Wonogiri tahun 20102011 yang berjumlah 54 sekolah yang terbagi dalam 6 gugus. Setiap gugus terdiri dari 7 sampai 10 sekolah yang berada di lingkungan gugus tersebut. 2. Sampel commit to user lvii Sampel penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Kecamatan Wonogiri Tahun 2010 sebanyak 40 siswa secara acak per kelas per sekolah. 3. Sampling Teknik sampling dilakukan dengan cara random sampling. Langkahnya adalah sebagai berikut: 1 melihat pembagian wilayah UPTD Pendidikan Kecamatan Wonogiri yang terbagi dalam 6 gugus. 2 Enam gugus yang ada diambil satu gugus secara acak. 3 Terhadap satu gugus terpilih diambil 3 sekolah secara acak. 4 Masing-masing sekolah terpilih diambil kelas V satu kelas secara acak yang akan digunakan sebagai subyek penelitian. Dari 3 kelas sampel berdasarkan kelas yang digunakan sebagai sampel penelitian, diambil masing-masing sekolah untuk Sekolah Dasar Negeri I Wonoboyo 15 siswa, Sekolah Dasar Negeri IV Wonoboyo 15 siswa, Sekolah Dasar Negeri I Pokoh Kidul 10 siswa, sesuai dengan proporsional jumlah siswa tiap sekolah. Jadi, kesemua subyek ada 40 siswa. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Dari hasil pemilihan sampel di atas, maka terpilih tiga Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Wonogiri, yaitu Sekolah Dasar Negeri I Wonoboyo, Sekolah Dasar Negeri IV Wonoboyo, Sekolah Dasar Negeri I Pokoh Kidul. 2. Waktu Penelitian 33 commit to user lviii Waktu penelitian dilakukan selama 6 bulan yaitu bulan Oktober 2010 sampai bulan Maret 2011, dengan tahapan sebagai berikut: a. Tahap Persiapan Tahap persiapan dimulai dengan pengajuan judul, penyusunan proposal penelitian, konsultasi proposal, dan pengurusan ijin ke tempat penelitian sesuai dengan rencana penelitian. Direncanakan berlangsung sampai dengan Maret 2011. b. Tahap Pelaksanaan Tahap pelaksanaan meliputi uji coba instrumen penelitian, melakukan eksperimen pembelajaran kontekstual, mengadakan evaluasi belajar, pengambilan data, direncanakan berlangsung sampai Desember 2010. c. Tahap Penyelesaian Tahap ini merupakan tahap untuk menyusun laporan penelitian yang direncanakan sampai bulan Februari 2011. Variabel Penelitian Variabel penelitian ini ada macam yaitu variabel bebas dan variabel terikat. 1. Variabel Bebas Variabel bebas yang ada dalam penelitian ini ada dua yaitu minat membaca siswa dan penguasaan kosakata siswa. Minat membaca siswa dan penguasaan kosakata siswa dijelaskan sebagai berikut: commit to user lix a. Minat membaca siswa Definisi operasional dari minat membaca adalah kecenderungan untuk selalu ingin melakukan kegiatan membaca siswa dalam berbagai situasi dan kondisi. Indikator data variabel adalah skor angket. Untuk mengukur minat membaca, indikatornya adalah 1 Siswa mempunyai keinginan yang kuat untuk membaca, 2 Mengisi waktu luang siswa digunakan untuk membaca, 3 Siswa dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang topik bacaan, 4 Sikap terhadap pelajaran hasil bacaan, 5 Perasaan saat membaca, 6 Siswa memiliki frekuensi dan macam membaca yang sering, 7 Menghadapi kesulitan memahami isi bacaan, 8 Pemusatan perhatian pada bacaan saat membaca. Skala pengukuran variabelnya adalah skala interval adalah X 1 . b. Penguasaan Kosakata Siswa Definisi operasional dari seberapa banyak khasanah pengenalan dan jumlah kosakata Bahasa Indonesia yang dikuasai siswa. Indikator data variabel adalah skor angket. Skala pengukurannya adalah skala nominal dengan mengelompokkan menjadi kelompok tinggi, sedang, dan rendah. Simbol variabel adalah X 2 . 2. Variabel terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan menulis argumentasi. Definisi operasionalnya, nilai hasil karangan argumentasi siswa. Indikator variabel ini adalah nilai tes karangan siswa. Skala pengukurannya adalah interval. Simbol dari variabel ini adalah Y. commit to user lx Metode Pengambilan data dan Penyusunan Instrumen 1. Kemampuan Menulis Argumentasi Pengukuran kemampuan menulis argumentasi dapat dilakukan dengan menggunakan alat ukur tes berbentuk obyektif tidak langsung maupun subyektif langsung. Penilaian terhadap kemampuan menulis argumentasi dapat dilihat dari beberapa unsur yang akan dinilai seperti organisasi isi, tata bahasa, pilihan kosakata, dan isi gagasan yang dikemukakan. Bobot masing-masing unsur ditentukan dengan pertimbangan skor akhir maksimum keseluruhan berjumlah 50. Untuk mengungkapkan data kemampuan menulis argumentasi dengan menggunakan instrumen tes. Tes yang dilakukan dalam penelitian ini dengan menggunakan metode langsung subyektif. Pada metode langsung instrumen tes berupa lembar soal yang berisi perintah penugasan siswa untuk mengarang. Sebelum membuat soal terlebih dahulu harus menyusun kisi-kisi. Berdasarkan kisi-kisi inilah baru disusun soal. Berikut adalah kisi-kisi tes menulis argumentasi. Tabel 1. Kisi-kisi Tes Menulis Argumentasi No Aspek yang dinilai Rentang nilai Nilaiskor maksimal 1 Kesesuaian judul dengan isi karangan sangat tidak sesuai – sangat sesuai 0 s.d. 10 10 2 Ketepatan struktur kalimat 0 s.d. 10 10 commit to user lxi sangat tidak tepat-sangat tepat 3 Ketepatan penggunaan ejaan sangat tidak tepat-sangat tepat 0 s.d. 10 10 4 Ketepatan pilihan kata sangat tidak tepat-sangat tepat 0 s.d. 10 10 5 Ketepatan penggunaan tanda baca sangat tidak tepat-sangat tepat 0 s.d. 10 10 Jumlah 50 Instrumen kemampuan menulis argumentasi dapat dilihat pada lampiran 3B. 2. Minat Membaca a. Pengukuran Minat Membaca Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode angket. Dengan metode ini, pengumpulan data dilakukan dengan jalan mengadakan komunikasi secara tertulis dengan sumber data atau responden penelitian. 1 Pengertian Angket Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk mendapatkan informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau apa yang diketahuinya. Tujuan dari metode angket ini adalah untuk mengungkap minat membaca siswa. commit to user lxii b. Merumuskan Tujuan Angket ini digunakan untuk mengetahui data tentang tanggapan minat membaca siswa. c. Menyusun kisi-kisi Angket yang digunakan disusun berdasarkan kisi-kisi dapat dilihat pada tabel 1 berikut dan instrumen minat membaca dapat dilihat pada lampiran 1B. Tabel 2. Angket menyusun kisi-kisi Minat Membaca NO Indikator No Item 1. 2 3. 4. 5. 6. 7. Siswa mempunyai keinginan yang kuat untuk membaca Mengisi waktu luang siswa digunakan untuk membaca Siswa dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang topik bacaan Sikap terhadap pelajaran hasil bacaan Perasaan saat membaca Siswa memiliki frekuensi dan macam membaca yang sering Menghadapi kesulitan memahami isi bacaan Pemusatan perhatian pada bacaan saat membaca. commit to user lxiii 8 d. Menyusun Item Pertanyaan Menyusun item pertanyaan berdasarkan kisi-kisi. Dalam menyusun pertanyaan angket perlu diperhatikan hal-hal berikut ini : 1 Bahasanya sederhana dan jelas 2 Petunjuk atau perintahnya jelas 3 Tingkat kesulitan soal atau pertanyaan disesuaikan dengan kemampuan siswa. 4 Kalimatnya menarik 5 Option jawaban dibuat sedemikian rupa sehingga tidak mudah ditebak oleh siswa. e. Membuat norma skoring Skoring siswa didasarkan atas pilihan jawaban angket. Jawaban setiap item instrumen disusun berdasarkan gradasi tertentu meliputi jawaban dari yang paling positif sampai jawaban paling negatif Sugiyono, 2001: 87. Angket yang digunakan untuk mengungkap data adalah dengan angket tertutup yaitu angket dengan option jawaban sebanyak ada 3 jawaban yang meliputi a berminat, b cukup berminat, c kurang berminat. Skoring dilakukan dengan ketentuan bahwa jawaban a diberi skor 3, jawaban b diberi skor 2, jawaban c diberi skor 1. Total skor dari seluruh item yang dikumpulkan menjadi skor minat belajar siswa. 3. Penguasaan Kosakata Untuk mengetahui penguasaan kosakata dengan menggunakan teknik tes commit to user lxiv obyektif berbentuk pilihan ganda dengan tiga alternatif jawaban yaitu a, b, dan c. Setiap jawaban benar diberi skor 1 dan jika jawaban salah diberi skor 0. Tes disusun dengan tahapan seperti pada tabel 2 berikut dan instrumen tes penguasaan kosakata dapat dilihat pada lampiran 2B.

a. Menyusun Kisi-kisi

Berikut ini adalah kisi-kisi yang digunakan untuk tes penguasaan kosakata : Tabel 3. Menyusun Kisi-kisi Penguasaan Kosakata NO Aspek yang dinilai No Item Jumlah 1. 2 3. 4. 5. 6. 7. 8 Konseptual Standar Asosiatif Khusus Formal Konkret Situasional Kata Ulang 2,9 4,5,8 1,14 13,15 3 6,7 10 11,12 2 3 2 2 1 2 1 2 15 commit to user lxv

b. Menyusun pertanyaan dan option jawaban

Soal tes berbentuk tes obyektif dengan jawaban tertutup. Pertanyaan dibuat dengan bahasa yang lugas dan mudah dimengerti siswa. Jumlah soal ada 20 butir soal. Sedangkan option jawaban sebanyak 3 macam. Sebelum digunakan, terlebih dahulu tes diujicoba. Uji coba soal tes dilakukan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumennya. Yaitu sebagai berikut:

a. Uji Validitas

Uji validitas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui apakah instrumen penelitian yang digunakan valid atau tidak valid. Artinya valid adalah instrumen tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur Sugiyono, 2001:96. Uji validitas yang dilakukan dengan cara melakukan ujicoba instrumen disebut validitas empiris Arikunto, 1997:161. Dalam upaya melakukan uji validitas empiris, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengukur validitas eksternal instrumen. Validitas eksternal instrumen dilakukan dengan menghubungkan hasil tes dengan nilai lain di luar tes yaitu nilai rapor siswa pada kenaikan kelas tahun ajaran sebelumnya. Rumus yang digunakan untuk mengukur validitas eksternal adalah: commit to user lxvi r xy = å å å å å å å - - - } }{ { 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N Arikunto, 1997:162 keterangan : r xy = Koefisien korelasi N = Jumlah subyek penelitian X = Jumlah skor item soal Y = Jumlah skor total Soal tes dikatakan valid jika r xy r tabel . Jika tidak memenuhi syarat tersebut, maka soal tidak bia digunakan untuk instrument penelitian. 1 Validitas Minat Membaca Berdasarkan hasil analisis butir soal minat membaca, ternyata dari 15 butir soal semuanya valid. Hasil perhitungannya dapat dilihat pada lampiran 7. 2 Validitas Penguasaaan Kosakata Dari hasil analisis butir soal penguasaan kosakata, ternyata dari 20 butir soal semuanya valid. Hasil perhitungannya dapat dilihat pada lampiran 8. 3 Validitas Kemampuan Menulis Argumentasi Hasil analisis item soal kemampuan menulis argumentasi menyatakan bahwa dari 5 item soal semuanya valid. Hasil perhitungannya dapat dilihat pada commit to user lxvii lampiran 9.

b. Uji reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk menguji keajegan atau keandalan instrumen pada berbagai situasi penelitian yang mungkin bervariasi. Keandalan instrumen mempunyai pengertian bahwa suatu instrumen dapat dipercaya karena konsisten untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Untuk keperluan tersebut menurut Arikunto 1993 ; 165 digunakan rumus Alpha sebagai berikut : } 1 }{ 1 { 2 2 11 t b k k r s s å - - = Arikunto, 1997:193 Keterangan : r 11 : Releabilitas Instrumen Koefisien alpha . k : Banyaknya butir soal. b 2 : Jumlah varians butir. t 2 : Varians total. Untuk mencari varian skor tiap item digunakan rumus: N N x x b å å - = 2 2 2 s commit to user lxviii Sedangkan varian total digunakan rumus: N N y y t å å - = 2 2 2 s Untuk menentukan tingkat reliabilitas suatu soal, mengikuti norma reliabilitas dari Arikunto 1997:75 yaitu: £ r 11 20 sangat rendah 20 £ r 11 40 rendah 40 £ r 11 60 cukup 60 £ r 11 80 tinggi 80 £ r 11 100 sangat tinggi Berdasarkan kriteria di atas, penelitian ini akan menggunakan soal dengan tingkat reliabilitas r 11 40. 1 Reliabilitas Minat Membaca Berdasarkan hasil uji reliabilitas angket minat membaca, diperoleh hasil r hitung = 0,949 sedangkan r tabel dengan n = 10 α=0,05 diperoleh harga sebesar = 0,632. Ternyata nilai r hitung r tabel yaitu 0,949 0,632. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tes minat membaca adalah reliabel. Hasil perhitungannya dapat dilihat pada lampiran 10. commit to user lxix 2 Reliabilitas Penguasaaan Kosakata Berdasarkan hasil uji reliabilitas penguasaan kosakata, diperoleh hasil r hitung = 0,932 sedangkan r tabel dengan n = 10 α=0,05 diperoleh harga sebesar = 0,632. Ternyata nilai r hitung r tabel yaitu 0,932 0,632. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tes penguasaan kosakata adalah reliabel. Hasil perhitungannya dapat dilihat pada lampiran 11. 3 Reliabilitas Kemampuan Menulis Argumentasi Berdasarkan hasil uji reliabilitas kemampuan menulis argumentasi, diperoleh hasil r hitung = 0,963 sedangkan r tabel dengan n = 10 α=0,05 diperoleh harga sebesar = 0,632. Ternyata nilai r hitung r tabel yaitu 0,963 0,632. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tes minat membaca adalah reliabel. Hasil perhitungannya dapat dilihat pada lampiran 12.

c. Menentukan Taraf Kesukaran

Untuk menghitung indeks kesukaran soal tes digunakan rumus: JS B TK = Arikunto, 1997:208 Keterangan: TK = Taraf Kesukaran B = Banyak siswa yang menjawab benar JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes commit to user lxx Kriteria taraf kesukaran adalah sebagai berikut: 0,70 TK £ 1,00 soal mudah 0,30 TK £ 0,70 soal sedang 0,0 TK £ 0,30 soal sukar Dalam penelitian ini, soal yang digunakan mempunyai tingkat kesukaran sedang minimum 60, tingkat kesukaran sukar maksimum 10 dan tingkat kesukaran mudah maksimum 30.

d. Uji Daya Pembeda

Perhitungan daya beda tes dilakukan dengan menghitung selisih proporsi peserta tes yang menjawab benar pada kelompok atas dan proporsi siswa yang menjawab benar pada kelompok bawah. Rumus yang digunakan untuk menghitung daya pembeda adalah sebagai berikut: B A B B A A P P J B J B DB - = - = Arikunto, 1997:213 Keterangan: DB = Daya Pembeda J A = Banyak siswa kelompok atas J B = Banyak siswa kelompok bawah B A = Banyak siswa kelompok atas yang menjawab benar commit to user lxxi B B = Banyak siswa kelompok bawah yang menjawab benar P A = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P B = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Kualifikasi daya beda adalah sebagai berikut: 0,00 DB £ 0,20 : Daya pembeda soal jelek poor 0,20 DB £ 0,40 : Daya pembeda soal cukup satisfaktory 0,40 DB £ 0,70 : Daya pembeda soal baik good 0,70 DB £ 1,00 : Daya pembeda soal baik sekali excelent DB berharga negatif, maka daya pembeda soal tidak baik. Pada penelitian ini, soal akan digunakan sebagai instrumen penelitian jika mempunyai DB 0,20. 4. Teknik Uji Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Langkah-langkah uji normalitas adalah sebagai berikut: Pengamatan X1, X2, .......... Xn dijadikan angka baku Z1, Z2, .......... Zn commit to user lxxii Dengan rumus: S X 1 X Zi - = dimana: Zi = Angka baku x = rata-rata dengan n I x S S = simpangan baku S = 1 n n Xi xi n 2 2 - S - S × Untuk angka baku ini menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F Z1 = P Z £ Zi. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, .........., Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi. Jika proporsi ini digunakan oleh S Zi, maka S Zi = banyaknya n Zi Zn .... Z , Z 2 1 £ Hitung selisih F Zi – S Zi kemudian tentukan harga mutlaknya Ambil harga paling besar diantara harga-harga mutlak sebutkan harga terbesar Lo. Dalam penentuan ditolak atau diterima ditentukan dengan kriteria: 1 Jika Lo hitung L tabel maka ditolak hipotesis statistika berarti distribusi sebarannya tidak normal commit to user lxxiii 2 Jika Lo hitung L tabel maka diterima hipotesis statistik berarti distribusi sebarannya normal Sudjana, 1996: 466 b. Uji Linearitas Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah model persamaan linier yang kita peroleh cocok atau tidak. Adapun langkah-langkahnya oleh Sudjana 1988 : 315-321 telah dirumuskan sebagai berikut: 1 Nilai Xi yang sama harus disusun bersatu dengan Yi pasangannya. 2 Menghitung a JK E = ÷ ÷ ø ö ç ç è æ S - S N y y i i 2 2 b JK TC = JK res – JK E c JK C = JK reg – JK TC 3 Menghitung a df E = N – K b df TC = K – 2 K = banyaknya kelompok x 4 Menghitung a RJK E = E E dF JK b RJK TC = TC TC dF JK commit to user lxxiv 5 F hitung = E TC RJKR RJK 6 F tabel = 1 - a k – 2, N – k a Jika F hitung F tabel , maka hipotesis nol akan ditolak berarti persamaannya tidak linier. b Jika F hitung F tabel , maka hipotesis nol diterima berarti persamaannya linier. 4. Teknik Analisis Data Analisis data adalah suatu cara untuk menganalisis dalam penelitian yang berguna untuk menganalisa dan menguji hipotesis yang telah dikemukakan. Adapun analisa data yang digunakan penulis adalah sebagai berikut: a. Analisis Regresi Analisa ini digunakan untuk mencari persamaan garis regresi atau untuk mengetahui pengaruh minat membaca dan penguasaan kosakata terhadap kemampuan menulis argumentasi yang berupa garis lurus linear yang disebut garis regresi. Sutrisno, Hadi, 2000: 1. Adapun rumusnya sebagai berikut: Dengan rumus: y = ax + K Keterangan: y = kriterium kemampuan menulis argumentasi x = prediktor minat membaca dan penguasaan kosakata commit to user lxxv a = bilangan koefisien prediktor yang dapat diperoleh dari rumus: 2 x xy a S S = k = bilangan konstan yang diperoleh dari rumus K = N x a x S - S b. Analisis Korelasi Sederhana Untuk mengukur kuat tidaknya hubungan minat membaca dan penguasaan kosakata terhadap kemampuan menulis argumentasi digunakan korelasi pearson sebagai berilut: Rxy = { } { } å å å å å å å - - - 2 2 2 2 . . y y N x x N y x xy N Rxy = Koefisien korelasi X = Skor tiap item Y = Skor total item N = Banyaknya subyek Djarwanto Ps dan Pangestu Subagyo, 1996: 327 Apabila nilai koefisien korelasi r antara dua variabel semakin tinggi semakin mendekati 1 maka tingkat keeratan hubungan antara dua variabel tersebut semakin tinggi. Namun sebaliknya semakin rendah nilai koefisien korelasi antar dua variabel commit to user lxxvi semakin mendekati 0 maka tingkat keeratan hubungan antar dua variabel semakin rendah. c. Uji F F-test Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independent dengan variabel dependent, yaitu untuk mengetahui pengaruh minat membaca dan penguasaan kosakata terhadap kemampuan menulis argumentasi. Adapun langkah-langkah pengujian yaitu: 1 Ho : b1 = b = 0 tidak ada pengaruh minat membaca dan penguasaan kosakata terhadap kemampuan menulis argumentasi Hi : b1 ¹ b ¹ 0 ada pengaruh minat membaca dan penguasaan kosakata terhadap kemampuan menulis argumentasi 2 Level of signifikan a = 5 dengan derajat kebebasan F a = k –1, n – 1 3 Kriteria pengujian statistik Ho diterima apabila F hitung £ F tabel Ho ditolak apabila F hitung ³ F tabel Gambar 2. Pengujian Statistik 4 Penghitungan nilai F Daerah diterima -K a = k-1, n-1 K a = k-1, n-1 Daerah tolak Daerah tolak commit to user lxxvii K R = K R 1 1 K 1 N R 2 2 - - - R 2 = Koefisien determinasi K = Banyaknya koefisien yang diteliti N = Banyaknya data yang diteliti Hipotesis Statistik Hipotesis statistik penelitian ini dapat dituliskan sebagai berikut: 1. Hipotesis pertama Ho : ρ y.1 = 0 Hi : ρ y.1 Keterangan: ρ y.1 = Koefisien korelasi antara X 1 dan Y 2. Hipotesis kedua H : ρ y.2 = 0 H 1 : ρ y.2 Keterangan: ρ y.2 = Koefisien korelasi antara X 2 dan Y commit to user lxxviii 3. Hipotesis ketiga H : ρ y.12 = 0 H 1 : ρ y.12 = 0 Keterangan: ρ y.12 = Koefisien korelasi antara X 1 , X 2 , dan Y commit to user lxxix

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN