Anak 1. Pengertian Anak Beslita V.

37 b. Departemen Sosial, Departemen Pendidikan Nasional, Departemen Agama, dan instansi penting lainnya perlu bekerja bersama untuk memastikan bahwa keluarga-keluarga miskin dan rentan bisa mendapatkan bantuan langsung keuangan dan bentuk lain untuk menjamin pendidikan anak-anak mereka. c. Pengaturan yang jelas bagi panti asuhan harus dibentuk. Pengaturan tersebut harus mencakup standar-standar tentang pendirian panti asuhan, kualitas pelayanan yang harus disediakan, serta persyaratan operasional termasuk sistem perizinan licensing. d. Adanya sistem pengumpulan data yang efektif tentang anak tinggal di panti asuhan untuk memberikab informasi yang akurat tentang keadaan anak-anak di panti asuhan. e. Mereview skema bantuan pemerintah ke panti asuhan termasuk sistem subsidi BBM bahan bakar minyak untuk memastikan bahwa ini tersedia bersama dengan bantuan teknis agar panti asuhan mampu menerapkan standar pengasuhan anak http:www.kemsos.go.id diakses pada tanggal 31 Oktober 2015 pukul 09.00 WIB. 2.4. Anak 2.4.1. Pengertian Anak Di dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 2002 pasal 1 Tentang Perlindungan Anak disebutkan bahwa anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun termasuk anak yang ada di dalam kandungan. Sedangkan menurut Undang-Undang Kesejahteraan Anak di dalam pasal 1 ayat 2 menyatakan bahwa anak adalah seseorang yang berusia 21 tahun atau anak yang belum menikah. 38 Anak adalah amanah sekaligus karunia Tuhan yang Maha Esa, yang senantiasa harus kita jaga karena dalam dirinya melekat harkat, martabat, dan hak- hak sebagai manusia yang harus dijunjung tinggi. Hak asasi anak merupakan bagian dari hak asasi manusia yang termuat dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan Konvensi Perserikatan Bangsa-bangsa tentang Hak-hak anak. Jika dilihat dari sisi kehidupan berbangsa dan benegara, anak adalah masa depan bangsa dan generasi penerus cita-cita bangsa, sehingga setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang, berpartisipasi serta berhak atas perlindungan dari tindakan kekerasan dan diskriminasi serta hak sipil dan kebebasan. Anak merupakan makhluk sosial, yang membutuhkan pemeliharaan. Kasih sayang, dan tempat bagi perkembangannya, anak juga mempunyai perasaan, pikiran, kehendak tersendiri yang kesemuanya itu merupakan totalitas psikis dan sifat-sifat serta struktur yang berlainan pada tiap-tiap fase perkembangan pada masa kanak- kanak anak. Perkembangan pada suatu fase merupakan dasar fase selanjutnya http:www.RumahKemuning.com diakses pada tanggal 2 November 2015 pukul 11.00 WIB.

2.3.2. Hak Anak

Di dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 6 tahun 1974 Tentang Kesejahteraan Anak disebutkan bahwa anak adalah suatu tata kehidupan dan penghidupan anak yang dapat menjamin pertumbuhan dan perkembangan dengan wajar, baik secara jasmani, rohani, maupun sosial. Sementara usaha kesejahteraan anak adalah kesejahteraan sosial yang ditujukan untuk menjamin terwujudnya kesejahteraan anak terutama terpenuhinya kebutuhan anak-anak. 39 Dalam hal ini anak yang perlu mendapatkan perhatian adalah anak yang tidak mempunyai orang tua dan ibu kandung dan anak yang tidak mampu karena suatu sebab tidak dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya baik secara rohani, jasmani, sosial dengan wajar. Meskipun Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia telah mencantumkan tentang Hak Anak, pelaksanaan kewajiban dan tanggung jawab orang tua, keluarga, masyarakat, pemerintah dan negara untuk memberikan perlindungan pada anak masih memerlukan suatu Undang-undang mengenai perlindungan anak sebagai landasan yuridis bagi pelaksanaan kewajiban dan tanggung jawab tersebut. Orang tua, keluarga dan masyarakat bertanggung jawab menyediakan fasilitas dan aksesibilitas bagi anak terutama dalam menjamin pertumbuhan dan perkembangannya secara optimal dan terarah. Hak-hak anak menurut Undang-undang perlindungan anak antara lain: a. Anak berhak atas kesejahteraan, perawatan, asuhan dan bimbingan berdasarkan kasih sayang yang baik dalam keluarganya maupun didalam asuhan khusus untuk tumbuh dan berkembang dengan wajar. b. Anak berhak atas pelayanan untuk mengembangkan kemampuan dan kehidupan sosialnya, sesuai dengan negara yang baik dan berguna. c. Anak berhak atas pemeliharaan dan perlindungan, baik semasa dalam kandungan maupun sesudah dilahirkan. d. Anak berhak atas perlindungan terhadap lingkungan hidup yang dapat membahayakan atau menghambat pertumbuhan dan perkembangannya dengan wajar. Berdasarkan Undang-undang nomor 6 Tahun 1974 tentang ketentuan pokok kesejahteraan sosial bahwa, setiap warga Negara berhak atas taraf sosial yang sebaik- baiknya, maka kesejahteraan anak merupakan hal yang perlu mendapat perhatian, 40 karena masih banyak anak-anak yang tidak dapat menikmati masa kanak-kanaknya yang menyenangkan karena kondisi yang dihadapinya dan keadaan orang tuanya http:www. fatayat. or. Id diakses tanggal 15 Janurai 2016 pukul 16: 30 WIB.

2.5 Fungsi Sosial