34
di dalam keluarga pengganti substitute family homes, atau di dalam lembaga. Ketika seorang individu berada dalam usia anak-anak, ia memerlukan kebutuhan
akan kasih sayang. Kebutuhan ini dapat dipenuhi oleh anggota keluarga yang lain, terutama kedua orang tuanya. Hal ini tidak dapat berlanjut secara terus-menerus
sampai ia menginjak usia dewasa. Peran orang tua telah berkurang jika kedua atau salah satu orang tua meninggal dunia, mengalami kemampuan fisik atau tidak
mampu untuk memenuhi kebutuhan anaknya. Pada masa ini lah individu memerlukan “pengganti” orang tua atau keluarga seperti saat dia ditemani orang tua
nya ketika masih kanak-kanak Martono: 2013.
2.3. Standar Pengasuhan Anak
Untuk mengatur kualitas pelayanan panti asuhan, Kementrian Sosial bekerja sama dengan Save the Children, telah menyusun Standar Pengasuhan Nasional
Pengasuhan untuk Lembaga Kesejahteraan Sosial AnakPanti Asuhan yang telah ditetapkan menjadi Peraturan Menteri Sosial No. 30HUK2011 tentang Standar ini
merupakan instrumen paling dalam kebijakan pengaturan pengasuhan alternatif untuk anak dan ditujukan untuk memperbaiki kualitas pelayanan pantilembaga
asuhan. Standar mengatur tata cara dan prosedur pengasuhan yang diberikan panti sejalan dengan kebijakan pengasuhan berbasis keluarga. Hal tersebut merupakan
dasar yang sangat strategis bagi upaya pelaksanaan pengasuhan dan perlindungan bagi anak-anak yang berada di luar pengasuhan keluarga.
Standar Nasional Pengasuhan anak mengandung komponen-komponen utama pengaturan aspek-aspek antara lain ;
a. Prinsip-prinsip pengasuhan anak termasuk tentang sistem pengasuhan
alternatif;
35
b. Pemenuhan semua aspek-aspek hak-hak anak baik kebutuhan dasar,
kebutuhan pengasuhan anak, perlindungan maupun partisipasi anak; c.
Transformasi peran Lembaga Kesejahteraan Sosial Anaklembaga untuk mendukung pengasuhan keluarga dan pengasuhan alternatif berbasis
keluarga; d.
Tahapan untuk melakukan pelayanan terkait kebutuhan pengasuhan anak mulai dari proses rujukan, assesmen, perencanaan pengasuhan dan pelayanan
lainnya, implementasi, terminasi dan evaluasi; dan e.
Peran pelaksana pengasuhan di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak. Selain mengatur pengasuhan berbasis keluarga termasuk oleh keluarga
alternatif, standar mengatur dengan jelas pengasuhan berbasis Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak yaitu ;
1. Pengasuhan berbasis Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak merupakan
alternatif terakhir dari pelayanan pengasuhan alternatif untuk anak-anak yang tidak bisa diasuh di dalam keluarga inti, keluarga besar, kerabat
atau keluarga pengganti; 2.
Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak berperan dalam memberikan pelayanan bagi anak yang membutuhkan pengasuhan alternatif melalui:
a Dukungan langsung ke keluarga atau keluarga pengganti family
support. b
Pengasuhan sementara berbasis Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak dengan tujuan menjamin keselamatan, kesejahteraan diri dan
terpenuhinya kebutuhan permanensi anak.
36
c Fasilitasi dan dukungan pengasuhan alternatif berbasis keluarga
pengganti sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Penempatan anak dalam Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak a.
Penempatan anak dalam Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak harus di review secara teratur dengan tujuan utama untuk segera
mengembalikan anak pada keluarganya, atau ke lingkungan terdekatnya keluarga besar atau kerabat;
b. Jika untuk kepentingan terbaik anak, anak tidak dapat
dikembalikan ke keluarga atau kerabatnya, maka penempatan anak di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak tetap merupakan solusi
sementara sambil mengupayakan solusi pengasuhan alternatif berbasis keluarga pengganti.
3. Bayi dan anak sampai umur lima tahun harus selalu ditempatkan dalam
pengasuhan laternatif berbasis keluarga dan hanya ditempatkan di dalam Lembaga Kesejahteraan Sosial Anakuntuk periode orang tua asuh atau
orang tua angkat yang tepat http:www.pksa-kemensos.comdiakses pada 31 Oktober 2015 pada pukul 06.00 WIB.
Rekomendasi ini diharapkan untuk menanggapi kebutuhan mencegah penempatan anak di panti asuhan yang tidak perlu dan meningkatkan kualitas
pelayanan dan pengasuhan yang diberikan oleh panti asuhan-panti asuhan, yaitu; a.
Adanya kebijakan pemerintah yang jelas untuk memperkuat pengasuhan berbasis keluarga untuk anak-anak yang rentan. Untuk anak-anak yang
memerlukan pengasuhan dan perlindungan prioritas pengasuhan alternatif di keluarga besar atau di keluarga pengganti.
37
b. Departemen Sosial, Departemen Pendidikan Nasional, Departemen Agama,
dan instansi penting lainnya perlu bekerja bersama untuk memastikan bahwa keluarga-keluarga miskin dan rentan bisa mendapatkan bantuan
langsung keuangan dan bentuk lain untuk menjamin pendidikan anak-anak mereka.
c. Pengaturan yang jelas bagi panti asuhan harus dibentuk. Pengaturan tersebut
harus mencakup standar-standar tentang pendirian panti asuhan, kualitas pelayanan yang harus disediakan, serta persyaratan operasional termasuk
sistem perizinan licensing. d.
Adanya sistem pengumpulan data yang efektif tentang anak tinggal di panti asuhan untuk memberikab informasi yang akurat tentang keadaan anak-anak
di panti asuhan. e.
Mereview skema bantuan pemerintah ke panti asuhan termasuk sistem subsidi BBM bahan bakar minyak untuk memastikan bahwa ini tersedia
bersama dengan bantuan teknis agar panti asuhan mampu menerapkan standar pengasuhan anak http:www.kemsos.go.id diakses pada tanggal
31 Oktober 2015 pukul 09.00 WIB.
2.4. Anak 2.4.1. Pengertian Anak