Program Yayasan SOS Children’s Village Medan

61

4.7. Program Yayasan SOS Children’s Village Medan

4.7.1. Program Pelayanan Sosial Anak Berbasis Keluarga

Pengasuhan Anak Berbasis Keluarga Jangka Panjang di SOS Children’s Village berdasarkan pada 4 prinsip, yaitu: 1. Ibu : Tiap anak memiliki orang tua yang mengasuhnya 2. Kakak dan adik : Ikatan keluarga tumbuh secara alami 3. Rumah : Setiap keluarga menciptakan suasana rumah yang nyaman 4. Desa : Keluarga SOS merupakan bagian dari masyarakat Standar Pengasuhan Anak Berbasis Keluarga Jangka Panjang di SOS Children’s Village, yaitu: 1. Pengasuhan anak dalam keluarga SOS merupakan kerangka kerja kita. 2. Ibu keluarga SOS memimpin keluarga SOS. 3. Anak mendapatkan suasana keluarga di rumah SOS sesuai dengan kebutuhan yang terbaik baginya. 4. Perkembangan anak didukung secara aktif. 5. Program remaja memberikan kesempatan untuk belajar pengembangan diri. 6. Tiap keluarga SOS merupakan bagian dari masyarakat. 7. Desa dan aset-aset digunakan secara bertanggung jawab. 8. Perencanaan dan evaluasi menjamin lingkungan pengasuhan anak yang berkualitas. 9. Proses belajar dan pengembangan diri pegawai didukung. 10. Seorang pimpinan desa memimpin SOS Children’s Village. Adapun tanggung jawab yang ada di SOS Children’s Village adalah: 1. Ibu SOS, tanggung jawab utamanya adalah: 62 a. Menciptakan suasana kekeluargaan. b. Memimpin keluarga SOS. c. Menjamin kebahagiaan, kesehatan, dan kesejahteraan anak melalui perannya sebagai orang tua. d. Mengembangkan kebahagiaan, kesehatan, dan kesejahteraan dirinya. e. Melaksanakan pekerjaan rumah tangga. f. Membimbing anak untuk dapat bertanggung jawab. g. Berinteraksi dan memberi sumbangsih bagi masyarakat. 2. Pembina remaja staf pengasuh remaja, tanggung jawab utamanya adalah: a. Membimbing pengembangan pribadi remaja yang tinggal di rumah remaja b. Menciptakan kesempatan untuk berinteraksi dengan keluarga dan masyarakat c. Mengembangkan pendidikan dan karir remaja d. Mendukung ibu SOS dan remaja yang tinggal di rumah keluarga SOS 3. Staf pendukung, berperan untuk memperkuat keluarga SOS. Mereka mendukung ibu SOS dengan memberi bantuan bila dibutuhkan dan memberi kesempatan bagi anak-anak untuk berkembang. Mereka berperan memberi panutan bagi anak-anak walaupun mereka tidak mempunyai tanggung jawab penuh dalam pengasuhan dan perkembangan anak-anak. 4. Tante SOS dan Asisten keluarga SOS, tanggung jawab utamanya adalah: a. Mendukung dan meringankan tugas ibu SOS b. Membantu ibu SOS dalam aktifitas perkembangan abak-anak c. Berperan sebagai panutan pengasuhan lain bagi anak 5. Staf Perkembangan Anak, tanggung jawab utamanya adalah: 63 a. Bekerja sama dengan ibu SOS dalam membuat rancangan perkembangan anak dan menentukan prioritas sumber daya dalam melaksanakan rancangan tersebut b. Memastikan agar keluarga SOS mendapat dukungan seperti program terapi, kebutuhan khusus, dan pendidikan c. Mendukung proses penerimaan anak dengan mengumpulkan informasi mengenai latar belakang anak serta situasinya saat ini, melalui jalur hukum dan resmi serta bekerja dengan keluarga biologisnya. 6. Staf Administrasi dan Pemeliharaan, tanggung jawab utamanya adalah: a. Mendukung ibu SOS dalam hal administrasi b. Memastikan agar sistem administrasi desa berjalan dengan baik, yang mencakup pendanaan, informasi dan data desa, asset, halaman, gedung, kendaraan dan peralatan c. Memastikan penyimpanan data anak dan pegawai dengan baik dan lengkap 7. Pimpinan desa, tanggung jawab utamanya adalah: a. Memimpin perkembangan desa dan keluarga secara menyeluruh b. Membimbing dan mendukung ibu SOS c. Memastikan kestersediaan dukungan bagi keluarga SOS d. Mengadakan pertemuan dengan ibu SOS paling tidak sebulan sekali e. Berperan serta dalam kegiatan di desa dan masyarakat f. Memimpin tugas administrasi desa g. Menggerakkan dan mendampingi keluarga SOS sebagai bagian dari masyarakat h. Memimpin dewan desa 64 i. Berpartisipasi dalam program pelatihan pimpinan desa secara berkesinambungan j. Memberikan sumbangsih dalam perkembangan organisasi nasional SOS Children’s Village Medan 8. Dewan-dewan pendukung desa, tanggung jawab utamanya adalah: a. Bertukar informasi dan pengetahuan b. Berbagi dan bertukar pendapat mengenai kegiatan desa c. Mengajukan usul dan menentukan prioritas d. Membuat rencana tahunan desa dan mengevaluasi pelaksanaannya 9. Dewan penerimaan anak, tanggung jawab utamanya adalah: a. Menelaah permohonan pendaftaran anak, memastikan bahwa kriteria penerimaan anak telah sesuai dengan proses penerimaan sehingga dapat berjalan dengan benar b. Menelaah keluarga SOS yang paling tepat bagi anak yang akan bergabung setelah berkonsultasi dengan ibu SOS yang terkait c. Memastikan bahwa semua dokumen telah diterima dan mematuhu persayaratan hukum d. Menyimpan dokumen proses penerimaan anak yang dipersyaratkan 10. Organisasi Nasional, tanggung jawab utamanya adalah: a. Berperan sebagai pimpinan eksekutif organisasi nasional dan merupakan penyedia langsung setiap pimpinan desa b. Memberikan kesempatan pada pimpinan desa untuk memberi sumbangsih bagi perkembangan kebijakan, perencanaan dan prioritas nasional 65 c. Berbagi informasi mengenai rencana dan prioritass nasional dengan pimpinan desa, terutama hal-hal yang mengenai desa secara langsung. Membantu pimpinan desa dalam memastikan bahwa perancanaan tahunan desa sejalan dengan rencana dan prioritas nasional d. Memastikan bahwa bantuan ahli dan dukungan administrasi disediakan oleh staf kantor nasional untuk desa e. Memperhatikan secara aktif perkembangan pimpinan desa dan memeberikan saran, bimbingan, serta dukungan yang berkesinambungan. Memastikan bahwa pimpinan desa mendapatkan kesempatan pelatihan berkala sesuai dengan kebutuhan perkembangannya f. Menciptakan kesempatan untuk bertukar gagasan dan pengalaman antar SOS 11. Yayasan, tanggung jawab utamanya adalah: a. Membimbing rencana penyusunan jangka panjang organisasi nasional dan menetapkan arah yang jelas untuk perkembangan kegiatan SOS Desa Taruna b. Menelaah dan menyetujui rencana dan anggaran tahunan c. Mengkonfirmasi pengangkatan pimpinan desa, dan bila diperlukan menyetujui pemutusan hubungan kerja

4.7.2. FSP Family Strengthening Programme SOS Children’s Village

Ketidaksejahteraan anak menjadi latar belakang lahirnya program penguatan keluarga ini. Anak adalah makhluk sosial seperti juga orang dewasa. Anak membutuhkan orang lain untuk dapat membantu mengembangkan kemampuannya, 66 karena anak lahir dengan segala kelemahan sehingga tanpa orang lain anak tidak mungkin dapat mencapai taraf kemanusiaan yang normal. Anak juga merupakan mahkluk sosial, dimana perkembangan sosial anak, membutuhkan pemeliharaan, kasih sayang dan tempat bagi perkembangannya. Anak juga mempunyai perasaan, pikiran, kehendak tersendiri yang semuanya itu merupakan totalitas psikis dan sifat- sifat serta struktur yang berlainan pada tiap-tiap fase perkembangan pada masa kanak-kanak. Perkembangan pada suatu fase merupakan dasar bagi fase selanjutnya. Seperti yang telah diatur dalam UUD 1945 pasal 34 ayat 1 yang berbunyi “fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara”, dalam hal ini negara dapat melakukan berbagai usaha agar anak yang terlantar tersebut mendapatkan penghidupan yang layak. Usaha tersebut diantaranya adalah mencarikan keluarga alternatif melalui hukum adopsi atau lembaga asuh pengganti keluarga agar mereka dapat berkembang sebagaimana layaknya anak-anak yang hidup dalam keluarganya yang asli. Keluarga, sebagai kelompok masyarakat yang fundamental dan lingkungan alami bagi pertumbuhan dan kesejahtraan dari seluruh anggota dan khususnya anak, harus diberikan perlindungan dan pelayanan yang diperlukan sehingga bisa memikul tanggung jawab sepenuhnya dalam masyarakat. Melihat keluarga keluarga yang kurang beruntung khususnya secara ekonomi, dikhawatirkan anak anak mereka terabaikan baik secara jasmani maupun rohani, seperti kurang bahkan tidak ada lagi perhatian mereka akan kebutuhan pendidikan, kesehatan dan secara keseluruhan terabaikan kebutuhan anak anak mereka agar dapat berkembang layaknya sebagai seorang anak. Oleh karena itu SOS Children’s Village adalah salah satu yayasan yang menerapkan pola pelayanan sosial bagi anak asuh yang berbasis keluarga dan bersifat jangka panjang memiliki salah satu program yang disebut dengan Family 67 Strengtheing Programme atau program penguatan keluarga dimana program ini memiliki visi, misi, tujuan, strategi dan kegiatan. Visi dari program penguatan keluarga yaitu memperkuat keluarga dan masyarakat dimana anak yang beresiko ditelantarkan dan tidak terlindungi keberadaannya serta anak-anak yang beresiko kehilangan pengasuhan keluarga dapat tumbuh dan berkembang dalam lingkungan keluarga yang menyayangi mereka. Misi dari program penguatan keluarga adalah membantu membangun keluarga kurang beruntung yang mempunyai keterbatasan atau kekurangan secara ekonomi dan sosial untuk dapat mandiri dalam lingkungan masyarakatnya. Sehingga diharapkan setelah mandiri secara sosial dan ekonomi, para orang tua dari keluarga tersebut dapat memelihara dan menjaga anak anak mereka. Tujuan dari program penguatan keluarga adalah: 1. Agar anak-anak yang beresiko kehilangan kasih sayang dan pengasuhan keluarga dapat tetap berkembang dan diasuh dalam lingkungan keluarga 2. Agar keluarga-keluarga dan komunitas diberi kekuatan untuk dapat secara efektif menjaga dan merawat anak-anaknya Strategi dari program penguatan keluarga adalah: 1. Memastikan setiap anak mendapatkan akses pelayanan-pelayanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan 2. Setiap keluarga dibangun kemampuannya agar dapat menjaga dan merawat anak- anak mereka 3. Memberikan bantuan bagi anak-anak dan keluarganya Program penguatan keluarga yang ada di SOS Children’s Village Medan secara khusus berusaha membuat program yang disesuaikan dengan kebutuhan berjangka 68 pendek dan jangka panjang agar tercapai tujuan kemandirian keluarga keluarga tersebut. Adapun pelayanan yang diberikan dalam program ini adalah: 1. Program pendidikan Tujuan dari program pendidikan ini adalah agar anak-anak dapat mengikuti pendidikan formal dasar dengan melakukan pembayaran SPP bulanan, melengkapi perlengkapan sekolah, seperti seragam sekolah dan buku tulis, pembayaran buku paket dan pembentukan kelompok belajar bersama di lingkungan. 2. Program penguatan ekonomi keluarga Berpikiran bahwa banyak orang tua yang tidak mampu membiayai kebutuhan dasar anak-anak mereka dikarenakan kemampuan finansial yang terbatas, maka program-program yang diharapkan nantinya akan memberikan kontribusi kepada kemandirian keluarga-keluarga tersebut secara finansial. Adapun program-program tersebut adalah: a. Mengadakan kursus keterampilan penunjang b. Pembentukan koperasi simpan pinjam pendukung program 3. Program kesehatan Melihat kurang pedulinya orang tua akan kesehatan terhadap anak-anak, diri sendiri dan lingkungan, maka melalui program ini diberikan penyuluhan secara aktif dengan melibatkan dinas terkait di daerah seperti puskesmas atau posyandu. Para orang tua diberikan dorongan dan motivasi agar menghadiri program posyandu sehingga masyarakat sadar akan pentingnya menjaga kesehatan. 69

4.8. Hubungan Lembaga dengan Lingkungan Sekitar