Faktor Genetik Cahaya Oksigen Temperatur

i terjadinya proses fotosintesis. Klorofil bukanlah komponen kimia utama pada membran tilakoid tetapi klorofil adalah komponen yang paling mudah diukur. Karena hanya ditemukan pada membran tilakoid, oleh karena itu membran ini sering digunakan sebagai penanda perkembangan kloroplas. Kloroplas dewasa mengandung 1-2 pg, atau 5-10 x 10 8 molekul klorofil per plastid Hoober, 1984. Spektrofotometer merupakan salah satu peralatan penelitian yang paling banyak digunakan dalam bidang biologi. Spektrofotometer mengukur jumlah relatif cahaya dari panjang gelombang berbeda yang diserap dan diteruskan oleh larutan pigmen. Campbell et al., 2000. Hasil penelitian Hidayati 2009, terhadap AngsanaPterocarpus indicus dan Kersen Muntingia calabura menunjukkan bahwa kandungan klorofil pada tanaman yang tumbuh dilingkungan normal atau jauh dari pencemaran lebih tinggi dibandingkan kandungan klorofil didaerah porong. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pencemaran yang tinggi akan mengakibatkan kerusakan klorofil, menyebabkan jumlah klorofil dalam daun berkurang sehingga produksi fotosintesis berkurang. Jika fotosintesis berkurang pertumbuhan tanaman akan terganggu.

2.3 Faktor-Faktor Pembentuk Klorofil

Proses pembentukan klorofil dipengaruhi oleh banyak faktor. Baik itu faktor dari dalam tubuh tumbuhan maupun dari luar yaitu lingkungan. Faktor lingkungan utama yang mempengaruhi pembentukan klorofil adalah cahaya, suhu, mineral-mineral dan air, tetapi pembentukan klorofil sangat sensitif terhadap semua faktor yang mengganggu proses metabolisme Kramer dan Kozlowski, 1960.

2.3.1 Faktor Genetik

Faktor yang paling penting adalah potensial genetik dari tumbuhan, karena kadang-kadang mutasi genetik mengakibatkan kerugian yaitu mengurangi kemampuan tumbuhan untuk membentuk klorofil dan menghasilkan bibit tumbuhan albino yang berumur pendek. Jika hal ini terjadi terus-menerus, mutasi menyebabkan proses pembentukan klorofil terganggu, sehingga mengakibatkan Universitas Sumatera Utara i kurangnya klorofil didaerah tertentu pada daun daun beraneka ragam atau kandungan klorofil rendah. Selain itu, kelainan sitoplasma bawaan juga menyebabkan kelainan pada proses pembentukan klorofil Kramer dan Kozlowski, 1960.

2.3.2 Cahaya

Cahaya sangat berperan penting dalam pembentukkan klorofil. Hal ini berkaitan dengan perbedaan penaung yang digunakan sehingga intensitas cahaya yang diterima berbeda. Hasil penelitian Pompelli et al. 2010 dalam Solikhah et al . 2015 menunjukkan adanya perbedaan kandungan klorofil daun pada kopi robusta yang mendapatkan intensitas cahaya sebesar 50 dan 100 persen. Nilai kandungan klorofil daun tanaman kopi yang mendapatkan intensitas cahaya sebesar 50 lebih besar dibandingkan dengan tanaman kopi yang mendapatkan intensitas cahaya penuh.

2.3.3 Oksigen

Klorofil disintesis dengan cara fotoreduksi protoklorofilid menjadi klorofilid a, yang diikuti oleh esterifikasi fitol membentuk klorofil a. Klorofil a juga terdapat pada daun dengan warna merah kecoklatan tetapi dengan jumlah sedikit. Selanjutnya xantofil dibentuk melalui penggabungan molekul oksigen dengan karoten yang menyebabkan daun berubah warna menjadi hijau kekuningan. Jika tidak terdapat oksigen maka xantofil tidak akan terbentuk jika xantofil tidak terbentuk maka klorofil juga tidak akan terbentuk Sumenda et al., 2011

2.3.4 Temperatur

Sintesis klorofil terjadi pada kisaran temperatur yang luas. Tanaman evergreen harus mensintesis klorofil pada zona iklim yang ekstrim mulai dari suhu beku sampai pada suhu tertinggi pada pertengahan musim panas. Banyak tanaman konifer mengalami klorosis selama musim dingin, yang mungkin dikarenakan tumbuhan lebih banyak mengalami kerusakan daripada mensintesis klorofil pada temperatur yang rendah tersebut Kramer dan Kozlowsky, 1960. Universitas Sumatera Utara i

2.3.5 Mineral