Data Kandungan Timbal Data Pengamatan Aktivitas Kendaraan Bermotor Data Lingkungan Fisik

i menggunakan mikroskop digital dengan perbesaran yang sama 10x. Kemudian kerapatan stomata dihitung dengan Rumus: Kerapatan Stomata= Luas Bidang Pandang Jumlah Stomata Mulai dari pengambilan sampel sampai pengamatan stomata dapat dilihat pada Gambar 3 Lampiran 5 Halaman 34.

3.3.4 Data Kandungan Timbal

Pengukuran timbal yang terkandung dalam daun mahoni dilakukan di Baristand Medan. Ditimbang 2 gram sampel daun, di abukan dalam tanur 550 C, dipindahkan abu dalam gelas beaker 250 mL, ditambahkan 30 mL HNO 3 pekat, dipanaskan hingga larutan tersisa 10 mL, dimasukkan kedalam labu ukur 100 mL, kemudian dibaca dengan AAS Gambar 4 Lampiran 6 Halaman 35. Kandungan timbal Pb diukur dengan rumus:Pb = W c x 100 Ket: w = Berat Sampel g c = Pembacaan AAS ppm 100 = Volume labu takar terakhir mL

3.3.5 Data Pengamatan Aktivitas Kendaraan Bermotor

Pengamatan dilakukan terhadap jumlah kendaraan yang ada disetiap lokasi selama 1 jam, yaitu 1 jam pada pagi hari pukul 08:00 – pukul 09:00, 1 jam pada siang hari pukul 14:00 – 15:00, serta 1 jam pada sore hari yaitu pukul 17:00 – 18:00 dan dilakukan selama 3 hari dalam seminggu. Data yang diperoleh dirata - ratakan. Lokasi penelitian dan aktivitas kendaraan bermotor dapat dilihat pada Gambar 1 Lampiran 3 Halaman 32.

3.3.6 Data Lingkungan Fisik

Data lingkungan fisik yang akan diukur adalah suhu udara lokasi dengan menggunakan thermometer, intensitas cahaya dengan menggunakan lux meter, dan pH tanah dengan menggunakan pH meter. Universitas Sumatera Utara i BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Akumulasi Timbal Pb pada Daun Mahoni Swietenia macrophylla dan Intensitas Kendaraan pada beberapa lokasi di kota Medan. Hasil pengukuran timbal dari beberapa lokasi di kota Medan menunjukkan bahwa akumulasi timbal tertinggi didapatkan dari daun Mahoni yang berasal dari Jalan HM Yamin yaitu sebesar 4,25 mgL, selanjutnya akumulasi timbal daun Mahoni dari Kawasan Industri Medan 1 yaitu 3,48 mgL, diikuti dengan akumulasi timbal dari Hutan Tridharma Universitas Sumatera Utara yaitu 3,44 mgL dan akumulasi timbal terendah terdapat pada daun Mahoni yang berasal dari Bumi Perkemahan Sibolangit. Perbedaan kandungan timbal Pb pada daun Mahoni mungkin disebabkan oleh perbedaan aktivitas kendaraan bermotor dan industri pada masing-masing lokasi. Menurut Palar 1994 dalam Aminarti 2013 sekitar 80- 90 Pb diudara berasal dari pembakaran bensin dan tidak sama antara satu tempat dengan tempat lainnya karena tergantung dari kepadatan kendaraan bermotor. Tabel4.1. Kadar Timbal Pb daun Mahonidan intensitas kendaraan bermotor dari beberapa lokasi di kota Medan No Lokasi Timbal mgL Rata-Rata Jumlah Kendaraan Bermotor Perjam 1. Jl HM Yamin 4,25 3410,89 2. KIM 1 3,48 1697,89 3. Hutan Tridharma Kampus USU 3,44 1056 4. Bumi Perkemahan Sibolangit 3,11 20,11 Kandungan timbal tertinggi terdapat pada daun Mahoniyang berasal dari Jl HM Yamin yaitu 4,25mgL hal ini sesuai dengan intensitas kendaraan di jalan tersebut yang lebih padat dibandingkan intensitas kendaraan di lokasi lainnya.Jumlah kendaraan bermotor yang melalui Jl HM Yamin memiliki rata- Universitas Sumatera Utara i rata 3410,6jam, hal inidisebabkan Jl HM Yamin merupakan jalan lintas dalam kota yang menghubungkan dengan jalan-jalan penting lainnya di kota Medan, selain itu dijalan ini juga terdapat banyak fasilitas publik seperti Rumah sakit Pringadi, Pasar Tradisional dan Kawasan Polisi sehingga banyak kendaraan yang lewat baik roda dua maupun roda empat. Menurut Sunarya et al. 1991 kandungan Pb lebih banyak ditemukan pada tanaman tepi jalan yang padat kendaraan bermotor dibandingkan dengan kandungan Pb pada tanaman sejenis dari lokasi yang jauh daripinggir jalan. Kandungan Pb di sekitar jalan raya atau kawasan perkotaan juga sangat tergantung pada kepadatan lalu lintas, jarak terhadap jalan raya, arah dan kecepatan angin, cara mengendarai, dan kecepatan kendaraan Parsa, 2001. Kawasan Industri Medan 1 yang merupakan kawasan pabrik yang dilalui oleh kendaraan pabrik untuk mengangkut bahan baku produksi dan hasil produksi, dan juga dilalui oleh kendaraan bermotor karyawan pabrik tersebut selain itu kawasan ini juga sering dijadikan sebagai jalan pintas oleh masyarakat sekitar untuk mempersingkat waktu perjalanan dan menghindari kemacetan sehingga intensitas kendaraan yang melalui jalan ini cukup padat rata-rata 1697,89jam. Hal itu tidak jauh berbeda dengan Intensitas kedaraan yang melalui Hutan Tridharma Universitas Sumatera Utara yaitu rata-rata 1056jam. Hutan Tridharma terletak didalam kawasan Universitas Sumatera Utara dan berada di tepi Jl Tridharma yang merupakan salah satu jalan lintas yang dilalui mahasiswa untuk mencapai kampusnya selain itu seperti Kawasan Industri Medan, jalan di Universitas Sumatera Utara juga sering digunakan sebagai jalan pintas masyarakat setempat untuk memotong kemacetan yang sering terjadi di Jl Dr. Mansyur dan untuk mempersingkat jarak tempuh. Sehingga kandungan timbal daun Mahoni yang berasal dari kedua lokasi ini tidak terlalu berbeda jauh yaitu 3,48 mgL dan 3,44 mgL hal ini sesuai dengan intensitas kendaraan yang melalui kedua lokasi tersebut. Dari pemaparan di atas dapat diketahui adanya keterkaitan yang sangat erat antara kadar Pb dalam daun Mahoni dengan intensitas kendaraan bermotor, hal ini mungkin di karenakan kendaraan bermotor menghasilkan logam berat, sehingga semakin tinggi intensitasnya semakin tinggi pula logam berat dalam hal Universitas Sumatera Utara i ini timbal Pb yang di hasilkan.Menurut Palar 1994 dalam Aminarti 2013 emisi Pb yang masuk ke dalam atmosfir bumi dapat berbentuk gas dan partikel, emisi Pb dalam bentuk gas terutama berasal dari buangan gas kendaraan bermotor. Emisi tersebut merupakan hasil samping pembakaran yang terjadi dalam mesin-mesin kendaraan yang berasal dari senyawa tetrametyl Pb dan tetraethyl Pb yang selalu ditambahkan dalam bahan bakar kendaraan bermotor yang berfungsi sebagai antiknock pada mesin-mesin kendaraan. Masuknya Pb dalam peristiwa pembakaran pada mesin akan menyebabkan jumlah Pb yang dibuang ke udara melalui asap buangan kendaraan menjadi sangat tinggi. Kemudian Pb yang ada di udara tersebut masuk kedalam jaringan daun tumbuhan melalui stomata sehingga jika kadar timbal diudara tinggi akibat intensitas kendaraan yang padat maka kandungan timbal dalam daun juga akan tinggi karena menurutDahlan 1989 mekanisme masuknya partikel Pb ke dalam jaringan daun yaitu melalui stomata daun yang berukuran besar dan ukuruan partikel Pb lebih kecil, sehingga Pb dengan mudah masuk kedalam jaringan daun melalui proses penjerapan pasif. Partikel Pb yang menempel pada permukaan daun berasal dari tiga proses yaitu, pertama sedimentasi akibat gaya gravitasi, kedua tumbukan akibat turbulensi angin dan ketiga adalah pengendapan yang berhubungan dengan hujan. Selain itu, perbedaan kandungan timbal pada daun Mahoni dari masing- masing lokasi juga dipengaruhi oleh bentuk kimiawi Pb yang ada di udara seperti yang dikemukakan oleh Lubis dan Heny 2002 dalam Aminarti 2013 yang menyatakan bahwa kemampuan tanaman menyerap Pb dari udara dipengaruhi oleh bentuk kimiawi Pb, senyawa Pb dapat diserap melalui proses adsorpsi maupun absorpsi. Pada proses adsorpsi Pb yang terlepas dari kendaraan bermotor hanya melekat pada bagian permukaanakar gantung, daun maupun batang, adsorpsi timbal pada komponen tanaman ini hanya berdasarkan interaksi senyawa timbal dengan komponen tanaman kohesi. Jika terkena air hujan timbal dalam bentuk garam halida akan terlepas dari komponen tanaman tersebut dibandingkan dengan bentuk oksida. Pada proses absorpsi timbal akan masuk dan terserap ke dalam jaringan tanaman melalui akar gantung maupun stomata daun, timbal yang terabsorpsi tidak dapat terlepas dari jaringan tersebut. Universitas Sumatera Utara i Adapun kandungan timbal pada daun Mahoni yang berasal dari Bumi Perkemahan Sibolangit yaitu sebesar 3,11 mgL cukup tinggi jika dilihat intensitas kendaraan yang melalui jalan ini sangat rendah yaitu hanya 20,11jam. Diduga kandungan timbal yang cukup tinggi pada lokasi ini berasal dari erupsi gunung Sinabung, menurut Satolom 2013 keberadaan logam berat di lingkungan berasal dari dua sumber yaitu dari alam vulkanik dan antropogenik aktivitas manusia. Pada saat penelitian berlangsung gunung Sinabung sedang mengalami erupsi dan lokasi penelitian cukup dekat dengan gunung tersebut sehingga kemungkinan besar logam berat hasil erupsi dibawa oleh angin menuju lokasi kemudian masuk kedalam daun, menurut Dahlan 1989 Partikel Pb yang menempel pada permukaan daun berasal dari tumbukan akibat turbulensi angin, mekanisme masuknya partikel Pb ke dalam jaringan daun yaitu melalui stomata daun yang berukuran besar dan ukuruan partikel Pb lebih kecil, berdasarkan data pengamatan kerapatan stomata di lokasi tersebut dapat dilihat pada Lampiran 1 Halaman 30 menunjukkan bahwa kerapatan stomata di lokasi ini cukup tinggi, menurut Megia 2015 Semakin tinggi kerapatan stomata suatu tanaman, semakin tinggi pula kemampuan tanaman tersebut menyerap logam berat atau partikel di udara.

4.2 Kadar Klorofil Daun Mahoni Swietenia macrophylla pada beberapa lokasi di kota Medan.