Tekanan Darah Remaja Berdasarkan Usia Pembahasan Tekanan Darah Remaja Berdasarkan Jenis Kelamin Tekanan Darah Remaja Berdasarkan Indeks Massa Tubuh

tabel 5.6 adalah usia 41-50 tahun 49 dan 50 serta tingkat pendidikan terbanyak orangtua tabel 5.5 dan 5.7 adalah SMA 54 dan 68. Perbedaan jumlah sampel berdasarkan usia, jenis kelamin, dan indeks massa tubuh, serta tingakt pendidikan orangtua dipengaruhi teknik pengambilan data, baik cara maupun jumlah pengambilan sampel. Kelompok usia ayah dan ibu relatif seimbang, yakni di usia dewasa muda, hal ini wajar karena memang di kelompok usia inilah seseorang cenderung memiliki anak remaja. Adapun kejadian hipertensi yang terjadi pada remaja berdasarkan tabel 5.8 ada sebanyak 8, nilai ini lebih tinggi dibanding nilai Riskesdas 2013 yaitu 5,3 namun tidak mencolok perbedaannya. Sedangkan kejadian hipertensi pada ayah tabel 5.15 sebanyak 27 dan kejadian hipertensi pada ibu tabel 5.16 sebanyak 23 dan jika dibandingkan dengan Riskesdas 2013 tidak terlalu berbeda, yaitu sebesar 25,3.

5.2.2 Tekanan Darah Remaja Berdasarkan Usia

Pada penelitian ini, usia remaja terbanyak yang mengalami hipertensi Tabel 5.9 adalah usia 13 tahun yaitu sebanyak 37,5, akan tetapi pada usia prehipertensi terbanyak pada usia 15 tahun yaitu sebanyak 35,3. Penelitian sebelumnya tidak menunjukkan bukti yang cukup yang menyatakan adanya hubungan antara usia dengan kejadian hipertensi pada remaja Ujunwa et al, 2013, walaupun dalam penelitian yang sama disebutkan bahwa rata-rata tekanan darah sistolik dan diastolik meningkat sesuai usia. Pada penelitian ini dipaparkan hanya sebagai tambahan informasi epidemiologi hipertensi pada remaja.

5.2.3 Pembahasan Tekanan Darah Remaja Berdasarkan Jenis Kelamin

Pada penelitian ini, berdasarkan tabel 5.10, remaja laki-laki memiliki prevalensi hipertensi yang lebih tinggi, yakni sebesar 62,5 dibandingkan 37,5 pada remaja perempuan. Begitu juga pada prevalensi prehipertensi juga banyak terjadi pada laki-laki yaitu sebanyak 52,1 dibandingkan remaja perempuan sebanyak 47,9. Hal ini sejalan dengan penelitian Dewi 2012 yang mendapatkan prevalensi hipertensi lebih tinggi terjadi pada remaja laki-laki. Universitas Sumatera Utara Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya prevalensi hipertensi pada remaja laki-laki, yaitu gaya hidup merokok yang memang lebih banyak pada laki-laki. Selain itu menurut Dewi 2012 juga hormon androgen seperti testosterone diduga kuat berperan terhadap terjadinya perbedaan ini. Penelitian yang dilakukan oleh Kawada dan Otsuka 2013 juga menunjukkan hasil yang sama.

5.2.4 Tekanan Darah Remaja Berdasarkan Indeks Massa Tubuh

Berdasarkan tabel 5.11. hipertensi terjadi pada 12,5 baik pada remaja yang memiliki IMT dibawah normal maupun yang obesitas. Kejadian prehipertensi juga terjadi pada 17,6 remaja yang obesitas dan masing-masing 5,9 pada remaja dengan IMT dibawah normal dan IMT di atas normal. Walaupun kejadian hipertensi lebih banyak terjadi pada remaja ber-IMT normal dibanding remaja obesitas 75, tetapi risiko obesitas memang menjadi risiko yag cukup penting dalam kejadian hipertensi pada remaja Sorof et al, 2004. Fenomena seperti ini juga terjadi pada penelitian yang dilakukan Ujunwa, et al 2013 dimana dari 2694 remaja usia 10-18 tahun ditemukan sekitar 64 kejadian hipertensi pada remaja yang IMT-nya normal. Hal ini dikarenakan hipertensi disebabkan secara multifaktorial, yaitu tempat tinggal, gender, asupan garam, berat badan lahir dan lainnya Dewi, 2012 yang tidak didata dalam penelitian ini.

5.2.5 Tekanan Darah Remaja Berdasarkan Status Tekanan Darah Orangtua