commit to user 12
e. Perubahan Anatomi dan Fisiologi Patologik
Perubahan pokok yang didapatkan pada preeklamsia adalah spasmus pembuluh darah disertai retensi garam dan air. Bila dianggap
bahwa spasmus arteriola juga ditemukan di seluruh tubuh, maka mudah dimengerti bahwa tekanan darah yang meningkat tampaknya merupakan
usaha mengatasi kenaikan tekanan perifer, agar oksigenasi jaringan dapat dicukupi Prawirohardjo, 2007.
Kenaikan berat badan dan edema yang disebabkan penimbunan cairan yang berlebihan dalam ruang interstitial belum diketahui
sebabnya. Telah diketahui bahwa pada preeklamsia dijumpai kadar aldosteron yang rendah daripada kehamilan normal. Aldosteron penting
untuk mempertahankan volume plasma dan mengatur retensi air dan natrium Prawirohardjo, 2007.
Perubahan organ
pada preeklampsiaeklampsia
meliputi Prawirohardjo, 2007 :
1 Plasenta Pada preeklamsia terdapat spasmus arteriola spiralis desidua
dengan akibat menurunnya aliran darah ke plasenta. Perubahan plasenta normal sebagai akibat tuanya kehamilan, seperti menipisnya
sinsitium, menebalnya dinding pembuluh darah dalam villi karena fibrosis, dan konversi mesoderm menjadi jaringan fibrotik, dipercepat
prosesnya pada preeklamsia dan hipertensi. Pada preeklamsia yang jelas terjadi ialah atrofi sinsitium. Arteria spiralis mengalami
commit to user 13
konstriksi dan penyempitan, yang berakibat aterosis akut disertai necrotizing arteriopathy.
Menurunnya aliran darah ke plasenta mengakibatkan gangguan fungsi plasenta. Pada hipertensi yang agak lama pertumbuhan janin
terganggu; pada hipertensi yang lebih pendek bisa terjadi gawat janin sampai kematiannya karena kekurangan oksigenasi.
2 Ginjal Organ ini besarnya normal atau dapat membengkak. Pada
simpai ginjal dan pada pemotongan mungkin ditemukan perdarahan- perdarahan kecil.
Penyelidikan biopsi pada ginjal oleh Altchek dan kawan-kawan 1968 menunjukkan pada preeklamsia terjadi kelainan berupa : a
kelainan glomerulus; b hiperplasia sel-sel jukstaglomerulus; c kelainan pada tubulus-tubulus Henle; d spasmus pembuluh darah ke
glomerulus. Perubahan pada ginjal ini disebabkan oleh aliran darah ke dalam
ginjal menurun,
sehingga menyebabkan
filtrasi glomerulus
mengurang. Kelainan pada ginjal yang penting ialah dalam hubungan dengan proteinuria dan mungkin sekali juga dengan retensi garam dan
air. Karena terjadi proteinuria, protein serum total dan tekanan osmotik plasma menurun pada preeklamsia.
Mekanisme retensi garam dan air belum diketahui dengan benar, tetapi disangka akibat perubahan dalam perbandingan antara
commit to user 14
tingkat filtrasi glomerulus dan tingkat penyerapan kembali oleh tubulus. Penurunan filtrasi glomerulus akibat spasmus arteriolus
ginjal menyebabkan filtrasi natrium melalui glomerulus menurun, yang menyebabkan retensi garam dan dengan demikian juga retensi
air. Fungsi ginjal pada preeklamsia tampaknya agak menurun bila
dilihat dari clearance asam urik. Filtrasi glomerulus dapat turun sampai 50 dari normal, sehingga menyebabkan diuresis turun; pada
keadaan lanjut dapat terjadi oliguria atau anuria. 3 Retina
Kelainan yang sering ditemukan adalah spasmus pada arteriola- arteriola, terutama yang dekat pada diskus optikus. Dapat terlihat
edema pada diskus optikus dan retina. Ablasio retina juga dapat terjadi, tetapi komplikasi ini prognosisnya baik. Pelepasan retina
disebabkan oleh edema intraokuler dan merupakan indikasi untuk pengakhiran kehamilan segera.
Skotoma, diplopia, dan ambliopia merupakan gejala yang menunjukkan akan terjadinya eklamsia. Keadaan ini disebabkan oleh
perubahan aliran darah dalam pusat penglihatan di korteks serebri atau dalam retina.
commit to user 15
4 Paru-paru Paru-paru menunjukkan adanya edema. Edema paru-paru
merupakan sebab utama kematian, dimana komplikasi ini biasanya disebabkan oleh dekompensasio kordis kiri.
5 Otak Resistensi pembuluh darah dalam otak pada hipertensi dalam
kehamilan lebih meninggi lagi pada preeklamsia. Pada penyakit yang belum lanjut hanya ditemukan edema dan anemia pada korteks
serebri; pada keadaan lanjut dapat ditemukan perdarahan. 6 Hati
Organ ini besarnya normal, pada permukaan dan pembelahan tampak tempat-tempat perdarahan yang tidak teratur. Pada
pemeriksaan mikroskopik dapat ditemukan perdarahan dan nekrosis pada tepi lobulus.
7 Jantung Pada sebagian besar penderita yang mati karena eklamsia,
jantung biasanya mengalami perubahan degeneratif pada miokardium. 8 Metabolisme air dan elektrolit
Hemokonsentrasi yang menyertai preeklamsia dan eklamsia tidak diketahui sebabnya. Terjadi di sini pergeseran cairan dari ruang
intravaskuler ke ruang interstisial. Kejadian ini, yang diikuti oleh kenaikan hematokrit, dan sering bertambahnya edema, menyebabkan
volume darah mengurang, viskositet darah meningkat, waktu
commit to user 16
peredaran darah tepi lebih lama. Karena itu, aliran darah ke jaringan di berbagai bagian tubuh mengurang, yang berakibat hipoksia.
Dengan perbaikan keadaan, hemokonsentrasi berkurang, sehingga turunnya hematokrit dapat dipakai sebagai ukuran tentang perbaikan
keadaan penyakit dan tentang berhasilnya pengobatan. Jumlah air dan natrium dalam badan lebih banyak pada
penderita preeklamsia daripada wanita hamil biasa atau penderita dengan hipertensi menahun. Penderita preeeklamsia tidak dapat
mnegeluarkan dengan sempurna air dan garam yang diberikan. Hal ini disebabkan oleh filtrasi glomerulus menurun, sedangkan penyerapan
kembali tubulus tidak berubah.
f. Klasifikasi Preeklamsia