Faktor Risiko Patogenesis Tinjauan Pustaka 1. Preeklamsia

commit to user 8

c. Faktor Risiko

Secara umum faktor risiko preeklamsia meliputi Cunningham, 2006 dan Brooks, 2005 : 1 Primigravida 2 Usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun 3 Penyakit yang menyertai kehamilan hipertensi kronik, ginjal, diabetes melitus 4 Riwayat keluarga ibu hamil lahir dari ibu yang mengalami preeklamsia 5 Pendidikan rendah 6 Sosial ekonomi rendah 7 Kunjungan antenatal kurang dari 4 kali

d. Patogenesis

Pada preeklamsia ada dua tahap perubahan yang mendasari patogenesisnya, yaitu tahap pertama adalah hipoksia plasenta yang terjadi karena berkurangnya aliran darah dalam arteri spiralis. Hal ini terjadi karena kegagalan invasi sel trofoblas pada dinding arteri spiralis pada awal kehamilan dan awal trimester kedua kehamilan. Arteri spiralis tidak dapat melebar dengan sempurna dengan akibat penurunan aliran darah dalam ruang intervilus di plasenta, sehingga terjadilah hipoksia plasenta Roeshadi, 2006. Hipoksia yang berkelanjutan ini akan membebaskan zat-zat toksik seperti sitokin, dan radikal bebas dalam bentuk lipid peroksidase dalam commit to user 9 sirkulasi darah ibu. Hal ini kemudian akan menyebabkan terjadinya stres oksidatif, yaitu keadaan dimana radikal bebas jumlahnya lebih dominan dibandingkan antioksidan Roeshadi, 2006. Stres oksidatif pada tahap berikutnya bersama dengan zat toksik yang beredar dapat merangsang terjadinya kerusakan pada sel endothel pembuluh darah yang disebut disfungsi endothel, yang dapat terjadi pada seluruh permukaan endothel pembuluh darah pada organ-organ penderita preeklamsia. Pada disfungsi endothel terjadi ketidakseimbangan produksi zat-zat yang bertindak sebagai vasodilator, seperti Prostasiklin dan Nitrit Oksida, dibandingkan dengan vasokonstriktor, seperti Endothelium I, Tromboksan, dan Angiotensin II Roeshadi, 2006. Penurunan Nitrit Oksida NO menyebabkan rusaknya fungsi vasodilator endothel. Kunci sistem regulator endothel yang normal adalah Nitric Oxide Syntase NOS yang menghasilkan NO. NO berperan sebagai relaxing factor otot polos, sebagai respon terhadap berbagai macam rangsang. NO akan menginduksi vasodilatasi dan mengatur tahanan vaskuler. Terganggunya fungsi endothel sebagai vasodilator berperan dalam patofisiologi hipertensi yang merupakan salah satu dari gejala preeklamsia. Peningkatan kadar lipid peroksidase juga akan mengaktifkan sistem koagulasi sehingga terjadi agregasi trombosit dan pembentukan thrombus. Vasospasme merupakan dasar dari proses penyakit ini. Setelah terjadi disfungsi endothel di dalam tubuh penderita preeklamsia, jika commit to user 10 prosesnya berlanjut dapat terjadi disfungsi dan kegagalan organ Roeshadi, 2006. Dengan demikian disfungsi endothel menonjol pada penderita preeklamsia dan merupakan patogenesis yang berperan penting pada preeklamsia Mellembakken, 2001. commit to user 11 Skema Patogenesis Preeklamsia Roeshadi, 2006 Penyakit vaskuler ↑ Trigliserida asam lemak bebas Faktor imunogenetik Invasi trophoblast yang tidak adekuat pada arteria spiralis ibu ↓ Penurunan perfusi plasenta Sirkulasi faktor-faktor Sitokin IL-16, TNF- α, dan Peroksidase lemak Stres oksidatif Disfungsi endothel Aktivasi keping darah Darah 1. Volume darah ↓ 2. Hematokrit ↑ 3. Viskositas darah ↑ 4. Trombositopenia 5. Koagulopati Vasokonstriksi sistemik : Hipertensi Perubahan permeabilitas vaskuler 1. Edema perifer 2. Edema paru Ginjal 1. Hiperuricemia 2. Proteinuria 3. Gagal ginjal Hati 1. Tes fungsi abnormal 2. Perdarahan Sistem saraf pusat-mata 1. Seizures 2. Cortical blindness 3. Pelepasan retina Plasenta 1. Retardasi pertumbuhan fetus 2. Kematian janin commit to user 12

e. Perubahan Anatomi dan Fisiologi Patologik