Alur Sudut pandang Amanat atau pesan moral Majas gaya bahasa Prosa Baru

48  Tokoh utama umumnya protagonis adalah tokoh yang menjadi sentral pada cerita. Tokoh ini berperan pada sebagian besar rangkaian cerita, mulai dari awal sampai akhir cerita. Pada umumnya, tokoh utama ditampilkan sebagai tokoh tokoh yang memiliki sifat baik. Tetapi tidak jarang ditemukan tokoh utama diceritakan lucu, unik atau jahat sekalipun.  Tokoh lawan umumnya antagonis. antagonis secara pengertian merupakan tokoh yang selalu berlawanan dengan tokoh protagonis. Pada umunya, tokoh antagonis ditampilkan sebagai to koh ”hitam”, yaitu tokoh yang bersifat jahat.  Tokoh pendamping tritagonis. Tritagonis merupakan tokoh pendukung. Menurut cara menampilkan wataknya penokohan dibagi dua yaitu :  Secara langsung yaitu watak tokoh bisa dikenali pembaca karena telah dijelaskan oleh pengarang  Seara tidak langsung yaitu watak tokoh bisa dikenali pembaca dengan membuat kesimpulan sendiri dari dialog, latar suasana, tingkah laku, penampilan, lingkungan hidup, dan pelaku lain

4. Alur

Merupakan runtutan kejadian pada sebuah cerita rakyat. Biasanya cerita rakyat meliputi lima rangkaian peristiwa yaitu saat pengenalan pembukaan , saat pengembangan, saat pertentangan konflik, saat peleraian rekonsiliasi, dan tahap terakhir adalah saat penyelesaian. Secara umum alur dibagi menjadi tiga jenis yaitu:  Alur maju  Alur mundur  Alur campuran

5. Sudut pandang

Sudut pandang merupakan bagaimana cara penulis menempatkan dirinya dalam sebuah cerita, atau dengan kata lain dari sudut mana penulis memandang cerita tersebut. Sudut pandangan memiliki pernanan yang sangat penting terhadap kualitas dari sebuah cerita. Sudut pandang secara umum dibagi dua yaitu  Sudut pandang orang pertama : penulis berperan sebagai orang pertama yang bisa menjadi tokoh utama maupun tokoh tambahan pada cerita 49  Sudut pandang orang ketiga : Penulis berada di luar cerita serta tidak terlibat secara langsung pada cerita. Penulis menjelaskan para tokoh didalam cerita dengan menyebut nama tokoh atau kata orang ketiga yaitu “dia, mereka”.

6. Amanat atau pesan moral

merupakan nilai-nilai yang terkandung didalam cerita dan ingin disampaikan agar pembaca mendapatkan pelajaran dari cerita tersebut.

7. Majas gaya bahasa

c. Unsur-Unsur Ekstrinsik Dalam Cerita Rakyat

Unsur ekstrinsik merupakan semua faktor luar yang mempengaruhi penciptaan sebuah tulisan ataupun karya sastra. Bisa dikatakan unsur ektrinsik adalah milik subjektif seorang penulis yang dapat berupa agama, budaya, kondisi sosial, motivasi, yang mendorong sebuah karya sastra tercipta. Unsur-unsur ekstrinsik pada cerita rakyat biasanya meliputi:  Budaya serta nilai-bilai yang dianut.  Tingkat pendidikan  Kondisi sosial di masyarakat  A gama dan keyakinan  Kondisi politik, ekonomi, hukum dll. Diunduh https:www.google.comsearch?q=pengertian++unsur+ekstrinsik+dongenie = utf-8oe=utf-8

3. Prosa Baru

Prosa baru merupakan pancaran dari masyarakat baru. Karya-karya prosa yang dihasilkan oleh masyarakat baru Indonesia mulai fleksibel dan bersifat universal; ditulis dan dilukiskan secara lincah serta bisa dinikmati oleh lingkup masyarakat yang lebih luas. 1 Bentuk-bentuk prosa baru, antara lain sebagai berikut: a. Roman, berisi cerita tentang kehidupan manusia yang dilukiskan seeara terperinci atau detail. Berdasarkan isinya, roman dapat dibagi menjadi roman sejarah, roman sosial, roman jiwa, roman tendens. 50

b. Cerpen, singkatan dari Cerita pendek; adalah karangan pendek yang berbentuk

naratif. Cerpen mengisahkan sepenggal kehidupan manusia yang penuh ak mudah dilupakan. c. Novel, karangan imajinatif yang mengisahkan sisi utuh atas probematika kehidupan manusia atau beberapa orang tokoh.

d. Otobiografi, berisi kisah cerita tentang pribadi si pengarang sendiri, mengenai

pengalaman hidupnya sejak kecil hingga dia dewasa.

e. Biografi, berisi suatu kisah atau cerita tentang pengalaman hidup seseorang

dari kecil hingga dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia yang ditulis oleh orang lain. f. Essay, karangan yang berupa kupasan tentang suatu hasil karya sastra, kesenian, atau bidang kebudayaan yang dilakukan oleh seorang ahli di bidangnya. g. Kritik, kupasan tentang satu karya sastra, kesenian, serta bidangkebudayaan yang ditulis oleh seorang ahli dengan menekankan pada fakta yang objektif 2 Ciri-ciri Prosa Baru : a. Tertulis. b. Masyarakat sentris”cerita diambil dari kehidupan masyarakat sekitar”. c. Dipengaruhi pengarangnya. d. Dipengaruhi sastra barat. e. Bentuk ronam,cerpen,drama 3 Unsur intrinsik dan ekstrinsik prosa a. Tema Tema adalah inti atau ide pokok sebuah cerita. Tema merupakan pangkal tolak pengarang. b. Latar Latar setting adalah tempat, waktu, dan suasana terjadinya perbuatan tokoh atau peristiwa yang dialami tokoh. Dalam cerpen, novel, atau pun bentuk prosa lainnya, kadangkadang tidak disebutkan secara jelas latar perbuatan tokoh itu. 51 Yang ada hanya penyebutan latar secara umum.Misalnya, di tepi hutan, di sebuah dewasa, pada suatu waktu, pada zaman dahulu, di kala senja.

c. Penokohan

Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan karakter tokoh-tokoh dalam cerita. Untuk menggambarkan karakter seorang tokoh, pengarang dapat menggunakan teknik sebagai berikut: • penggambaran langsung oleh pengarang • penggambaran fisik dan perilaku tokoh • penggambaran lingkungan kehidupan tokoh • penggambaran tata kebahasaan tokoh • pengungkapan jalan pikiran tokoh • penggambaran oleh tokoh lain

d. Alur plot

Alur : rangkaian peristiwa jalinan cerita dari awal sampai kimaks serta penyelesaian. Macam-macam Alur : – Alur mundur : jalinan peristiwa dari masa kini ke masa lalu. – Alur maju : jalinan peristiwa dari masa lalu ke masa kini – Alur gabungan : gabungan dari alur maju dan alur mundur secara bersama- sama. Dan secara umum Alur terbagi ke dalam bagian-bagian berikut; Pengenalan situasi : memperkenalkan para tokoh, menata adegan, dan hubungan antar tokoh. Pengungkapan peristiwa : mengungkap peristiwa yang menimbulakan berbagai masalah. Menuju adanya konflik : terjadi peningkatan perhatian ataupun keterlibatan situasi yang menyebabkan bertambahnya kesukaran tokoh.

4. Unsur ekstrinsik prosa