2.3.4 Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan suatu gambaran prestasi belajar peserta didik dalam mengikuti proses belajar mengajar pada suatu jenjang yang diikutinya.
Hasil belajar sangat tergantung pada proses belajar yang dilaksanakan. Hasil belajar tesebut akan terlihat setelah diberikan perlakuan pada proses belajar yang
dianggap sebagai proses pemberian pengalaman belajar. Menurut Nana Sudjana dalam Jihad dan Abdul 2012:15 menyatakan bahwa: hasil belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia menerima pengalaman belajar.
Hasil belajar menurut Gagne dan Briggs 1979 dalam Suprihatiningrum 2013:37 adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa sebagai akibat
perbuatan belajar dan dapat diamati melalui penampilan siswa. Sedangkan Reigluth 2013 menyatakan bahwa hasil belajar atau pembelajaran dapat juga
dipakai sebagai pengaruh yang memberikan suatu ukuran nilai dari metode strategi alternatif dalam kondisi yang berbeda.
Adanya perubahan tingkah laku peserta didik dalam memahami dan menguasai materi menjadi bekal kemampuan yang didapat dalam proses
pembelajaran. Siswa akan tertarik dengan metode pembelajaran maupun media yang diberikan guru. Hal ini memacu untuk meningkatkan hasil belajar siswa
sesuai dengan kompentensi yang telah ditetapkan serta tercapainya tujuan pendidikan.
2.3.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Supriyono dan Widodo 1999:130 hasil belajar tidak dapat dilepaskan dari prestasi belajar yakni pencapaian seorang individu yang
merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dalam diri internal maupun dari luar diri eksternal individu.
a. Faktor internal Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu
dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu. 1 Faktor fisiologis
Faktor-faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu. Faktor-faktor ini dibedakan menjadi dua macam. Pertama,
keadaan tonus jasmani. Kondisi fisik yang sehat dan bugar akan memberikan pengaruh positif terhadap kegiatan belajar individu. Sebaliknya, kondisi fisik yang
lemah atau sakit akan menghambat tercapainya hasil belajar yang maksimal. Oleh karena, keadaan tonus jasmani sangat mempengaruhi proses belajar, maka perlu
adanya usaha untuk menjaga kesehatan jasmani. Cara untuk menjaga kesehatan jasmani anatara lain adalah: 1 menjaga pola makan yang sehat dengan
memerhatikan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh, karena kekurangan gizi atau nutrisi yang mengakibatkan tubuh cepat lesu, dan mengantuk, sehingga tidak ada
gairah untuk belajar; 2 rajin berolahraga agar tubuh selalu bugar dan sehat; 3 istirahat yang cukup dan sehat. Kedua, keadaan jasmanifisiologi. Selama proses
belajar berlangsung, peran fungsi fisiologi pada tubuh manusia sangat
mempengaruhi hasil belajar, terutama pancaindera. Pancaindera yang berfungsi dengan baik akan mempermudah aktivitas belajar dengan baik pula.
2 Faktor psikologis Faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang dapat
mempengaruhi proses belajar. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu: Kecerdasan intelegensi siswa: kemampuan psiko-fisik dalam mereaksi
rangsangan dan menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui cara yang tepat. Semakin tinggi tingkat intelegensi seorang individu, semakin besar peluang
individu tersebut meraih sukses dalam belajar. Sebaliknya, semakin rendah tingkat intelegensi individu, semakin sulit individu itu mencapai kesuksesan.
Motivasi: sebagai proses di dalam diri individu yang aktif, mendorong, memberikan arah, dan menjaga perilaku setiap saat. Dari sudut sumbernya
motivasi terbagi atas 2, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah semua faktor yang berasal dari dalam diri individu
dan memberikan dorongan untuk melakukan sesuatu. Sedangkan motivasi ektrinsik adalah faktor yang datang dari luar diri individu tetapi memberi
pengaruh terhadap kemauan untuk belajar. Minat: kecenderungan atau kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar
terhadap sesuatu. Untuk membangkitkan minat siswa cara yang dilakukan dengan membuat materi semenarik mungkin agar tidak membosankan dengan
mendesign pembelajaran yang membebaskan siswa untuk mengeksplor sehingga siswa menjadi aktif.
Sikap: gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespons dengan cara yang relatif tetap terhadap objek, orang,
peristiwa, dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif. Sikap siswa dalam belajar dapat dipengaruhi perasaan yang senang atau pada performa
guru, pelajaran, atau lingkungan sekitarnya, maka untuk mengantisipasi sikap negatif sebaiknya guru berusaha menjadi guru yang profesional dan
bertanggungjawab. Bakat: kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai
keberhasilan pada masa yang akan datang. Apabila bakat seseorang sesuai dengan bidang yang dipelajarinya, maka bakat itu akan mendukung proses
belajarnya sehingga kemungkinan besar ia akan berhasil.
b. Faktor eksternal Selain karakteristik siswa, faktor eksternal dapat mempengaruhi proses
belajar siswa. Faktor eksternal dapat digolongkan menjadi dau golongan, yaitu faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan nonsosial.
1 Lingkungan sosial a. Lingkungan sosial sekolah, seperti guru, administrasi, dan teman-teman
sekelas dapat mempengaruhi proses belajar seorang siswa. Hubungan yang harmonis antara ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar
lebih baik di sekolah. b. Lingkungan sosial masyarakat. Kondisi lingkungan masyarakat dapat
mempengaruhi belajar siswa. Lingkungan siswa yang kumuh, banyak
pengangguran dan anak terlantar dapat mempengaruhi aktivitas belajar siswa.
c. Lingkungan sosial keluarga. Ketegangan keluarga, sifat orangtua, demografi keluarga, pengelolaan keluarga, semuanya dapat memberi
dampak terhadap aktivitas belajar siswa.
2 Lingkungan nonsosial a. Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang segar, sinar matahari
tidak terlalu gelap, suasana yang sejuk dan tenang merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas belajar.
b. Faktor instrumental, perangkat belajar seperti gedung sekolah, alat-alat belajar, fsilitas belajar, lapangan olahraga, kurikulum sekolah, peraturan-
peraturan sekolah, buku panduan, silabus, dan sebagainya. c. Faktor materi pelajaran. Faktor ini hendaknya disesuaikan dengan usia
perkembangan siswa, begitu juga metode mengajar guru agar memberikan kontribusi yang positif terhadap aktivitas belajar.
2.4 MATA PELAJARAN MATEMATIKA