a. Media yang akan digunakan oleh guru harus sesuai dan diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
b. Media yang akan digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran. c. Media pembelajaran harus sesuai dengan minat.
d. Media yang akan digunakan harus memiliki efektivitas dan efesien. e. Media yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru dalam
mengoperasikannya.
2.2 QUIPPER SCHOOL
2.2.1 Pengertian E-learning
E-learning adalah sebuah inovasi dalam pendidikan yang mempunyai kontribusi sangat besar terhadap perubahan proses pembelajaran, dimana proses
pembelajaran tidak hanya terbatas pada kegiatan ceramah dengan media seadanya tetapi penyampaian materi pembelajaran dapat divisualisasikan dalam berbagai
format dan bentuk yang lebih dinamis dan lebih interaktif sehingga siswa akan lebih termotivasi.
Menurut Daryanto 2010: 162, menjelaskan pengertian e-learning adalah sistem pembelajaran yang memanfaatkan media elektronik sebagai alat untuk
membantu kegiatan pembelajaran. Sebagian besar berasumsi bahwa elektronik yang dimaksud di sini lebih diarahkan pada penggunaan teknologi komputer dan
internet. Melalui komputer, siswa dapat belajar secar individual, baik secara terprogram maupun tidak terprogram. Secara tidak terprogram siswa dapat
mengakses bahan belajar dan informasi dengan menggunakan fasilitas di internet, seperti mesin pencari data search anggine. Secara bebas siswa dapat mencari
bahan dan informasi sesuai dengan minat masing-masing tanpa ada intervensi dari siapapun.
Prasojo dan Riyanto 2011:213 mengemukakan proses pembelajaran e- leraning dapat memfasilitasi keterlibatan peserta didik melalui pengetahuan yang
didapat dalam proses pembelajaran, meningkatkan interaksi diantara peserta didik secara bermakna, mempermudah akses terhadap informasi, membantu
perkembangan kreativitas dan komunikasi yang dibutuhkan peserta didik agar lebih terlibat dalam proses pembelajaran.
Salah satu teknologi informasi yang dimanfaatkan dalam implementasi e- learning adalah internet. Dengan adanya teknologi internet, antara pendidik dan
peserta didik dapat selalu berkomunikasi tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Meskipun implementasi sistem e-learning yang ada sekarang sangat bervariasi,
namun semua itu didasarkan atas suatu prinsip atau konsep bahwa e-learning dimaksudkan sebagai upaya pendistribusian materi pembelajaran melalui media
elektronik atau internet sehingga peserta didik dapat mengaksesnya kapan saja dari seluruh penjuru dunia Surjono, 2010: 5.
Pada program ini, sekolah atau pihak penyelenggara menyediakan sebuah situsweb e-learning yang menyediakan bahan belajar secara lengkap, baik yang
bersifat interaktif maupun non interaktif. Kegiatan siswa dalam mengakses bahan belajar melalui e-learning dapat dideteksi apa yang mereka pelajari, bagaimana
kemajuan belajarnya, berapa skor hasil belajarnya dan lain-lain.
E-learning bukan hanya sekedar kursus online, melainkan membantu memperluas wawasan. Dalam dunia pembelajaran elektronik, ada keuntungan
langsung yang diperoleh melalui e-learning seperti: 1. Membantu munculnya pertanyaan yang lebih interaktif dan berlingkup luas.
2. Mendukung dan memfasilitasi kolaborasi tim dan juga memperluas kemudahan untuk mengakses pendidikan melampaui batasan institusi,
geografis dan budaya. 3. Catatan kelas dan materi langsung tersedia di internet dimana para pelajar
dapat mengakses situs tersebut dari belahan dunia manapun. Ini berbeda dengan pembelajaran jarak jauh distance learning dimana peserta didik
diberikan materi kelas dan mempelajarinya sendiri sampai dengan waktu ujian.
4. E-learning sangat interaktif, sofware yang tersedia memungkinkan peserta didik untuk berkomunikasi, tidak hanya dengan pengajar melainkan peserta
didik. 5. E-learning memiliki kemampuan untuk berkomunikasi secara konsisten pada
peserta didik dengan menyediakan informasi dan konsep yang sama. 6. E-learning merupakan solusi murah dalam hal jumlah peserta didik tiap
instruktur. 7. Peserta didik, instruktur dan penilai dapat mengawasi hasil belajar dengan
mudah.
2.2.2 Manfaat E-Learning