Nilai Suku Banyak Kesamaan Suku Banyak Pembagian Suku Banyak Teorema Sisa

95 matematika Barisan dan Deret Geometri C. Jika suatu deret berbentuk = U 1 + U 2 + U 3 , ... = a + ar 2 + ar 3 + ..., maka deret ini disebut deret geometri dan barisnya disebut baris geometri. Pada baris atau deret geometri berlaku: • rasio r = 3 2 n 1 2 n 1 U U U r U U U − = = = • U 1 = a, maka suku ke-n = U n = ar n–1 • Jumlah sampai suku ke-n = n n a r 1 S untuk r 1 r 1 − = → − n n a 1 r S untuk r 1 1 r − = → − • Suku tengah pada deret geometri ganjil = U t 2 = a.U n Deret Geometri Tak Hingga D. 1. Deret geometri tak hingga konvergen adalah deret yang memiliki limit jumlah. Syarat: |r| 1 → –1 r 1 Jumlah deret tak hingga = ~ a S 1 r = − 2. Deret geometri tak hingga divergen adalah deret yang tidak memiliki limit jumlah. Syarat: |r| 1 →r –1 atau r 1 Jumlah deret tak hingga = S ~ = tidak ada Suku Banyak E. Suku banyak atau polinom dalam variabel x berderajat n memiliki bentuk umum: a n x n + a n–1 x n–1 + ...+ a 2 x 2 + a 1 x + a Keterangan: n : pangkat tertinggi dari x atau derajat tertinggi dari suku banyak a n : koeisien dari x n a n–1 : koeisien dari x n–1 a : suku tetap

1. Nilai Suku Banyak

Suku banyak dalam x ditulis dalam fungsi fx. Jika nilai x diganti dengan konstanta h, maka fh disebut nilai suku banyak. Untuk menentukan nilai suku banyak dapat dilakukan dengan dua metode yaitu: a. Metode substitusi Dalam metode ini, kamu bisa langsung memasukkan x pada persamaan untuk mengetahui nilai suku banyak. KITAB SUKSES matematika SMA.indd 95 28082013 7:42:15 96 kitab sukses b. Metode Sintesis Horner Metode Sintesis Horner adalah metode untuk mengetahui nilai suku banyak dengan koeisien suku banyak disusun dalam urutan pangkat turun. Contoh: Nilai suku banyak dari fx = ax 3 + bx 2 + cx + d untuk x = h adalah? a × h a a b c d a × h + b a × h 2 + bh a × h 2 + bh + c a.h 3 + bh 2 + ch a.h 3 + bh 2 + ch + d x = h

2. Kesamaan Suku Banyak

Dua bentuk aljabar yang memiliki nilai sama untuk setiap variabel x dikatakan identik atau sama. Simbol identik adalah “≡” ekuivalen.

3. Pembagian Suku Banyak

suku banyak yang akan dibagi = pembagi . hasil bagi + sisa f x = gx . Hx + sisa a. Pembagian dengan pembagi berbentuk x – h Sisa pembagian oleh x – h terhadap a n x n + a n–1 x n–1 + ... + a 2 x 2 + a 1 x + a , yaitu fx = x – h . Hx + f h, S = Fh. Keterangan : x – h : pembagi Hx : hasil bagi fh : sisa b. Pembagian dengan pembagi berbentuk ax + b Pembagian suatu suku banyak oleh ax + b dinyatakan sebagai berikut. Ubah dahulu bentuk ax + b. b b x + dengan h = a a → − Pembagian suku banyak fx oleh b x a   +     memberikan seperti ini: KITAB SUKSES matematika SMA.indd 96 28082013 7:42:15 97 matematika b fx .Hx S a 1 fx ax b.Hx S a Hx fx ax b. S a x   = + +     = + + = + + Hasil bagi = Hx a , sisa = S c. Pembagian dengan pembagi berbentuk ax 2 + bx + c Jika pembagi ax 2 + bx + c dapat difaktorkan, maka: fx = ax 2 + bx + c. Hx + Sx Hasil bagi = Hx, sisa = Sx dalam bentuk persamaan px + q

4. Teorema Sisa

Jika fx dibagi gx mempunyai hasil Hx dan sisa Sx. fx = gx . Hx + Sx Fx = suku banyak yang dibagi gx = pembagi Hx = hasil bagi Sx = sisa pembagian Jika fx berderajat n dan gx berderajat m m ≤ n maka derajat Hx dan Sx masing-masing seba gai berikut: • Derajat x adalah n – m • Derajat maksimum Sx adalah m – 1 • Jika Hx = ax + b maka Sx = konstan • Jika gx = ax 2 + bx + c maka Sx = Ax + B

5. Teorema Faktor