Botani Tanaman Pisang TINJAUAN PUSTAKA

- 4 -

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Botani Tanaman Pisang

Pisang adalah tanaman buah berupa herba yang berasal dari kawasan di Asia Tenggara termasuk Indonesia. Tanaman ini kemudian menyebar ke Afrika Madagaskar, Amerika Selatan dan Tengah. Menurut Ahli sejarah dan botani mengambil kesimpulan, bahwa tanaman pisang berasal dari Asia Tenggara yang disebarkan oleh para penyebar agama Islam Satuhu dan Supriyadi, 2004. Di Jawa Barat, pisang biasa disebut dengan Cau sedangkan di Jawa Tengah dan Jawa Timur dinamakan sebagai gedang. Menurut Astawan 2005 kata pisang berasal dari bahasa Arab, yaitu ”maus” yang oleh Linneus dimasukkan ke dalam keluarga Musaceae untuk memberikan penghargaan kepada Antonius Musa, dokter pribadi kaisar Romawi Octaviani Agustinus yang menganjurkan untuk memakan pisang. Itulah sebabnya dalam bahasa Latin, pisang disebut Musa paradisiacal. Tanaman pisang termasuk dalam kingdom Plantae filum Spermatophyte, kelas Angiospermae, subkelas Monocotyledone, ordo Scitamineceae, family Musaceae Anonim, 2005, Spesies Musa Spp dan terdiri dari dua genus yaitu Ensente dan Musa. Genus Musa dibagi menjadi empat golongan yaitu Australimusa, Eumusa, Callimusa, Rodochlamys. Australimusa dan Eumusa adalah golongan yang banyak dimanfaatkan sebagai buah konsumsi. Golongan Eumusa adalah golongan yang saat ini paling banyak dibudidayakan. Kultivar pisang yang dapat dimakan dan terkenal sekarang merupakan hasil persilangan dari dua spesies liar anggota Eumusa yaitu Musa acuminata AA dan Musa balbisiana BB Simmonds, 1959. Hasil persilangan pisang budidaya diploid tersebut menghasilkan turunan hibrid steril baik diploid, triploid maupun tetrapolid dengan genom AB, AAA, AAB, ABB dan seterusnya. Menurut Satuhu dan Supriyadi 2004 pisang merupakan tanaman yang mudah tumbuh di sembarang tempat. Namun, agar produktivitas tanaman optimal, sebaiknya ditanam di dataran rendah. Dimana ketinggian tempat harus di bawah 1000 meter di atas permukaan laut. Di atas itu, produksi pisang kurang optimum dan waktu berbuah menjadi lebih lama serta kulitnya lebih tebal. Iklim yang dikehendaki tanaman ini 5 adalah iklim basah dengan curah hujan merata sepanjang tahun. Oleh karena itu, pisang memberikan hasil yang baik pada musim hujan dan hasil yang kurang memuaskan pada musim kemarau. Jenis tanah yang disukai tanaman pisang adalah tanah liat yang mengandung kapur atau tanah alluvial dengan pH antara 4.5-7.5 Satuhu dan Supriyadi, 2004. Tanaman pisang sangat banyak membutuhkan zat mineral seperti kalium dan fosfor untuk pertumbuhannya Munadjim, 1983. Mineral ini banyak terdapat di dalam tanaman yang telah membusuk seperti sampah, kompos dan lain-lain. Di samping itu, mineral kalium dan fosfor banyak terdapat di dalam tanah yang mengandung kapur. Tanaman pisang yang ditanam pada tanah biasa dapat tumbuh dengan subur dan memiliki produktivitas yang tinggi jika dilakukan pemupukan yang mengandung kalium dan fosfat Rusmianto, 2007. Berikut adalah nilai kandungan gizi pada buah psang per 100 gram bahan dalam tabel 1. Pisang adalah bahan pangan yang bergizi merupakan sumber karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral. Komponen karbohidrat terbesar pada buah pisang adalah pati pada daging buahnya, dan akan diubah menjadi sukrosa, glukosa dan fruktosa pada saat pisang matang 15-20 Bello et al., 2000. Berdasarkan jenisnya pisang di kelompokkan menjadi empat jenis yaitu 1 pisang yang dapat dimakan langsung buahnya tanpa dimasak contohnya pisang kepok, susu, hijau, emas, raha, ambon dll. 2 Pisang yang dapat dimakan setelah buahnya dimasak - 6 - diolah terlebih dahulu contohnya pisang tanduk, oli dan kapas. 3 Pisang yang diambil seratnya dimanfaatkan untuk keperluan tekstil dengan memanfaatkan serat batangnya. Pisang ini disebut sebagai pisang manila karena di duga berasal dari Manila., dan pisang berbiji yaitu pisang batu pisang klutuk.

2.2 Pisang Batu