Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dalam Pembelajaran Geografi

76 76 Menurut Lie 2004: 68 pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw merupakan model pembelajaran kooperatif, dengan siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 orang secara heterogen dan bekerja sama, saling ketergantungan positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan materi pelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok lain Pada pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw siswa diminta untuk membaca suatu materi dan diberi lembar ahli expert sheet yang memuat topik-topik berbeda untuk tiap tim yang harus dipelajari didalami pada saat membaca . Apabila siswa telah selesai membaca, selanjutnya dari tim berbeda dengan topic yang sama berkumpul dalam kelompok ahli expert group untuk mendikusikan topik mereka, selanjutnya ahli-ahli ini kembali ke tim masing-masing untuk mengajarkan kepada anggota yang lain dalam satu tim. Pada akhirnya siswa mengerjakan kuis yang mencakup semua topik dan skor yang diperoleh menjadi skor tim Wijayanti dalam Prosiding Konferensi Nasional Matematika XIII : 2004

2.6.2 Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dalam Pembelajaran Geografi

Secara konsep dan teknis, pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat digunakan dalam pembelajaran Geografi. Hal ini diperlukan untuk menguasai konsep Geografi oleh guru Geografi di SMAN 1 Tanjung Raya lebih bersifat konkret. Pembelajaran Geografi lebih berorientasi pada pembelajaran yang dilakukan oleh siswa. 77 77 Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw merupakan salah satu alternatif , pembelajaran yang tidak berpusat pada guru. Guru bukan satu-satunya sumber belajar dan penyampai materi pelajaran. Pola pembelajaran dalam pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ini adalah belajar kelompok. Melalui pola belajar kelompok dengan pembelajaran teman sejawat dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dengan memberdayakan kemampuan siswa di kelas. Pembelajaran akan lebih aktif, menarik, bermakna, dan lebih lama tersimpan dalam ingatan siswa sehingga tidak mudah dilupakan oleh siswa. Selanjutnya Jhonson and Jhonson dalam Rusman 2012:219 melakukan penelitian tentang pembelajaran kooperatif model Jigsaw yang hasilnya menunjukkan bahwa interaksi kooperatif memiliki berbegai pengaruh positif terhadap perkembangan anak. Pengaruh positif tersebut adalah : 1 meningkatkan hasil belajar, 2 meningkatkan daya ingat, 3 dapat digunakan untuk mencapai taraf penalaran tingkat tinggi, 4 mendorong tumbuhnya motivasi intrisik kesadaran individu, 5 meningkatkan hubungan antarmanusia yang hiterogen, 6 meningkatkan sikap anak yang positif terhadap sekolah, 7 meningkatkan sikap positif terhadap guru, 8 meningkatkan harga diri anak, 9 meningkatkan prilaku penyesuaian sosial yang positi, dan 10 meningkatkan ketrampilan hidup bergotong royong. Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, terdapat kelompok asal dan kelompok ahli. Kelompok asal yaitu kelompok induk siswa yang semua anggotanya memiliki 78 78 bagian materi yang berbeda-beda dan merupakan gabungan dari beberapa kelompok ahli. Kelompok ahli yaitu kelompok siswa yang terdiri dari anggota kelompok asal yang berbeda yang mempelajari dan mendalami materi yang sama. Hubungan antara kelompok asal dan kelompok ahli digambarkan sebagai berikut: Gambar 2.1 Ilustrasi Kelompok Jigsaw Kelompok Asal Kelompok Ahli Menurut Slavin 1994:71 rencana pembelajaran kooperatif Jigsaw dapat diatur sebagai berikut. 1. Membaca: siswa memperoleh materi dan membaca materi tersebut untuk mendapatkan informasi. 2. Diskusi kelompok ahli: siswa dengan materi yang sama bertemu untuk mendiskusikan materi tersebut. 3. Diskusi kelompok asal: kelompok ahli kembali ke kelompok asalnya untuk menjelaskan materi tersebut pada kelompoknya. 79 79 4. Kuis: siswa memperoleh kuis individu yang mencangkup semua materi. 5. Penghargaan kelompok: perhitungan skor kelompok dan menentukan penghargaan kelompok. Pada pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, diakhir pembelajaran, siswa diberi tes kuis secara individu yang mencakup materi yang telah dibahas. Selanjutnya, hasil tes siswa tersebut diberi poin peningkatan yang ditentukan berdasarkan selisih skor terdahulu skor dasar dengan skor akhir. Tujuan dari skor dasar dan poin peningkatan individu adalah untuk meyakinkan siswa bahwa setiap siswa dapat memberikan poin maksimal pada kelompoknya. Kriteria pemberian poin perkembangan individu dapat dilihat pada tabel 2.5. Setelah dilakukan perhitungan peningkatan poin individual dilaksanakan pemberian penghargaan kelompok. Penghargaan kelompok diberikan berdasarkan pada poin peningkatan kelompok. Poin peningkatan kelompok dapat dijelaskan pada tabel 2.6.

2.6.3 Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP KIMIA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEMAMPUAN AWAL BERBEDA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS BINA MULYA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2010-2011

0 5 14

PEMBELAJARAN HIDROSFER DENGAN SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X3 SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 NGAMBUR KABUPATEN LAMPUNG BARAT TAHUN AJARAN 2011-2012

0 7 96

PERBEDAAN PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ANTARA PEMBELAJARAN EKSPOSITORIS DAN BERBASIS MASALAH PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 AMBARAWA

0 10 107

Perbedaan Model Pembelajaran Kooperatif Group Investigation terhadap Prestasi Belajar Sosiologi Siswa Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Sampang Kabupaten Cilacap

1 8 106

HUBUNGAN MOTIVASI BERPRESTASI DAN INTERAKSI SOSIAL DALAM KELUARGA DENGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 PATI TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 4 156

PERBEDAAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) DENGAN PERBEDAAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) DENGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK).

0 1 14

PERBEDAAN KESADARAN MULTIKULTURAL ANTARA SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 SUKOHARJO DAN SEKOLAH MENENGAH ATAS ASSALAAM SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 0 20

PERAN LINGKUNGAN BELAJAR DAN KESIAPAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 PATI.

2 2 8

Perbedaan prestasi belajar IPS siswa kelas IV sekolah dasar atas penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I - USD Repository

0 2 193

Perbedaan prestasi belajar siswa kelas V Sekolah Dasar atas penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I - USD Repository

0 2 273