28
c. Melatih Kepribadian Sikap, perilaku dan pola kehidupan yang baik dan berdisiplin tidak
terbentuk serta-merta dalam waktu singkat. Namun terbentuk melalui satu proses yang membutuhkan waktu panjang. Salah satu proses untuk
membentuk kepribadian tersebut dilakukan melalui latihan.
d. Pemaksaan Berdasarkan pendapat itu, disiplin dapat terjadi karena dorongan kesadaran
diri. Disiplin dengan motif kesadaran diri ini lebih baik dan kuat. Dengan melakukan kepatuhan dan ketaatan atas kesadaran diri, bermanfaat bagi
kebaikan dan kemajuan diri. Sebaliknya, disiplin dapat pula terjadi karena adanya pemaksaan dan tekanan dari luar.
e. Hukuman Tata tertib sekolah biasanya berisi hal-hal positif yang harus dilakukan oleh
siswa. Sisi lainnya berisi sanksi atau hukuman bagi yang melanggar tata tertib tersebut. Ancaman sanksihukuman sangat penting karena dapat
memberi dorongan dan kekuatan bagi siswa untuk menaati dan mematuhinya. Tanpa ancaman hukumansanksi, dorongan ketaatan dan
kepatuhan dapat diperlemah. Motivasi untuk hidup mengikuti aturan yang berlaku menjadi lemah.
f. Menciptakan Lingkungan yang Kondusif Disiplin sekolah berfungsi mendukung terlaksananya proses dan kegiatan
pendidikan agar berjalan lancar. Hal itu dicapai dengan merancang peraturan sekolah, yakni peraturan bagi guru-guru, dan bagi para siswa,
serta peraturan-peraturan lain yang dianggap perlu. Kemudian diimplementasikan secara konsisten dan konsekuen. Dengan demikian
sekolah menjadi lingkungan pendidikan yang aman, tenang, tenteram, tertib dan teratur. Lingkungan seperti ini adalah lingkungan yang kondusif bagi
pendidikan.
Selain fungsi disiplin, Tu’u 2004: 53 menyatakan pelanggaran disiplin dapat terjadi karena tujuh hal sebagai berikut.
1. Disiplin sekolah yang kurang direncanakan dengan baik dan mantap. 2. Perencanaan yang baik, tetapi implementasinya kurang baik dan kurang
dimonitor oleh kepala sekolah. 3. Penerapan disiplin yang tidak konsisten dan tidak konsekuen.
4. Kebijakan kepala sekolah yang belum memprioritaskan peningkatan dan pemanfaatan disiplin sekolah.
5. Kurang kerjasama dan dukungan guru-guru dalam perencanaan dan implementasi disiplin sekolah.
29
6. Kurangnya dukungan dan partisipasi orang tua dalam menangani disiplin sekolah, secara khusus siswa yang bermasalah.
7. Siswa di sekolah tersebut banyak yang berasal dari siswa bermasalah dalam disiplin diri. Mereka ini cenderung melanggar dan mengabaikan tata tertib
sekolah.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, disiplin belajar adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya yang
menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan atau ketertiban.pelanggaran disiplin terjadi karena sikap dan perbuatan guru kurang
bijak dan kurang baik dalam persiapan mengajar.
5. Hasil Penelitian Yang Relevan Tabel 2. Penelitian Yang Relevan
No. Nama
Judul Skripsi Hasil
1. Riabalga
Susila 2009
Pengaruh Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar
Guru dan Motivasi Belajar Siswa terhadap Prestasi
Belajar Siswa Kelas XI Akuntansi Semester Ganjil
SMK Trisakti Bandar Lampung TP 20082009
Ada pengaruh yang positif antara persepsi siswa tentang
metode mengajar guru dan motivasi belajar siswa
terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI
Akuntansi semester ganjil SMK Trisakti Bandar
Lampung TP 20082009, dengan f hitung f tabel
yaitu 38,57 3,10 maka hipotesis diterima.
Tabel 2. lanjutan
2. Suryana
Pengaruh Metode Mengajar Ada pengaruh metode
30
2010 Guru, Ketersediaan Sarana
Belajar, dan Kompetensi Guru terhadap Hasil Belajar
Ekonomi Siswa Kelas X SMA Negeri 10 Bandar
Lampung TP 20092010 mengajar guru, ketersediaan
sarana dan motivasi belajar ekonomi siswa kelas X SMA
Negeri 10 Bandar Lampung TP 20092010 diperoleh
f
hitung
f
tabel
, yaitu 44,196 2,662 dengan keeratan
hubungan koefesien korelasi R 0,675 dan koefesien
determinasi R
2
0,456 atau 45,65.
3. Agus
Mulyanto 2011
Pengaruh Disiplin Belajar dan Motivasi Belajar Siswa
terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI
SMA Negeri 1 Kalirejo TP 20092010.
Menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan
antara disiplin belajar dan motivasi belajar siswa
terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI
SMA Negeri 1 Kalirejo TP 20092010. Besarnya
pengaruh tersebut adalah r = 0,614.
B. Kerangka Pikir
Setiap sekolah mengharapkan siswanya untuk mendapatkan nilai yang baik, inilah suatu sekolah dapat diukur mutu pendidikannya. Faktor yang mempengaruhi
berhasil tidaknya siswa dalam belajar dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satu nya persepsi siswa pada metode mengajar guru. Persepsi diartikan sebagai suatu
pandangan, penilaian, dan interprestasi seseorang terhadap suatu objek. Persepsi pada metode mengajar guru sangat penting perannya bagi siswa dalam usaha
mencapai hasil belajar yang tinggi. Metode mengajar yang digunakan guru mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar. Siswa dapat mencapai hasil
31
belajar maksimal bila guru tepat dalam menerapkan metode mengajar. Untuk itu diperlukan metodepembelajaran yang inovatif dan mampu meningkatkan
keaktifan serta hasil belajar siswa. Faktor lain yang dapat mempengaruhi belajar diantaranya ialah disiplin belajar. Disiplin yang dikehendaki tidak hanya muncul
karena kesadaran, tetapi juga keterpaksaan. Disiplin yang muncul karena kesadaran disebabkan karena seseorang dengan sadar bahwa hanya dengan
disiplinlah akan didapatkan kesuksesan. Sedangkan disiplin karena paksaan biasanya dilakukan karena takut dikenakan sanksi hukum akibat pelanggaran
peraturan.Demikian pula yang terjadi dalam kehidupan siswa dalam aktivitas belajarnya, semua tidak lepas dari cara mengatur waktu. Bagi seorang siswa
disiplin di sekolah merupakan suatu keharusan karena disiplin mempunyai fungsi untk membantu siswa dalam meningkatkan prestasi belajar.
Untuk memberi gambaran yang jelas dalam penelitian ini, penulis menggunakan skema yang digambarkan sebagai berikut.
Gambar 1. Paradigma teoritis pengaruh peubah bebas X
1
dan X
2
terhadap Y
Sugiyono, 2006: 39 Hasil Belajar IPS
Terpadu Y Persepsi Siswa tentang Metode
Mengajar Guru X
2
Disiplin Belajar X
1
32
C. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian sebagai berikut. 1. Ada pengaruh disiplin belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas
VII SMP Purnama Trimurjo Tahun Pelajaran 20122013. 2. Ada pengaruh persepsi siswa tentang metode mengajar guru terhadap hasil
belajar IPS Terpadu siswa kelas VII SMP Purnama Trimurjo Tahun Pelajaran 20122013.
3. Ada pengaruh disiplin belajar dan persepsi siswa tentang metode mengajar guru terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VII SMP Purnama
Trimurjo Tahun Pelajaran 20122013.
III. METODOLOGI PENELITIAN
Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai pendekatan penelitian, populasi, sampel, teknik pengambilan sampel, dan variabel penelitian. Hal lain
yang perlu juga dibahas dalam bab ini antara lain definisi operasional variabel, teknik pengumpulan data, uji persyaratan instrument, teknik analisi data, uji
kelinieran, dan uji hipotesis. Adapun pembahasan akan dijelaskan lebih rinci berikut ini.
A. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif verifikatif dengan pendekatan expost facto dan survey. Menurut Sukardi 2003: 14 menjelaskan
penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk dapat menerangkan dan memprediksi terhadap suatu gejala yang berlaku atas dasar data yang
diperoleh di lapangan. Sedangkan verifikatif menunjukkan pengaruh antara variabel bebas X terhadap variabel terikat Y.
Pendekatan expost facto adalah salah satu pendekatan yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara mengambil data secara langsung di area
penelitian yang dapat menggambarkan data-data masa lalu dan kondisi lapangan sebelum dilaksanakannya penelitian lebih lanjut. Menurut Sugiyono2010: 12
pendekatan survey adalah pendekatan yang digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah bukan buatan tetapi peneliti melakukan