Berbagai Indeks Penting ANGKA INDEKS

kira-kira sama pada tahun 1995 dan tahun 2005. Pada kasus ini, perhatikan bahwa kuantitas pembelian telur mengalami penurunan sekitar 23 persen, kuantitas susu bertambah hampir 28 persen, dan jumlah apel bertambah sekitar 33 persen. Indeks Paasche adalah alternatifnya. Caranya serupa, namun menggunakan kuantitas periode-sekarang sebagai bobotnya. Kita gunakan penjumlahan hasil kali harga tahun 1995 dengan kuantitas tahun 2005. Keunggulan indeks ini adalah menggunakan kuantitas yang periode yang lebih akhir. Jika terdapat perubahan dalam kuantitas yang dikonsumsi sejak periode acuan, perubahan semacam itu ikut dperhitungkan dalam indeks Paasche. Bila kita menghitung kembali data pada tabel pembahasan indeks Laspeyers, maka akan menghasilkan nilai berikut : Hasil ini menunjukkan terdapat peningkatan 9,4 persen pada harga “wadah pasar” yang berisi sejumlah barang antara 1995 dan 2005. Berarti harganya 9,4 persen lebih tinggi jika membeli barang-barang tersebut pada tahun 2005 dibandingkan pada tahun 1995. Jika semuanya diperhitungkan, karena perubahan dalam kuantitas pembelian antara tahun 1995 dan tahun 2005, indeks Laspeyers lebih luas digunakan karena ada beberapa bagian data yang direvisi di setiap periodenya.

1.3. Berbagai Indeks Penting

Berbagai indeks penting yang dibahas pada makalah ini antara lain : a. Indeks Harga Konsumen Indeks harga konsumen IHK digunakan untuk mengukur perubahan harga sejumlah barang dan jasa dari suatu wadah pasar yang tetap dari satu periode ke periode lainnya. Pada Januari 1978, Bureau of Labor Statistics mulai memperkenalkan IHK untuk dua kelompok populasi. Indeks yang pertama, disebut sebagai Consumer Price Index-All Urban Consumers, meliputi sekitar 87 persen dari total populasi. Indeks lainnya adalah untuk para pekerja di kota dan para pekerja administrative, yang meliputi sekitar 32 persen dari populasi. Secara singkat, IHK memberikan beberapa fungsi utama. IHK memungkinkan konsumen menentukan turunnya daya beli mereka akibat kenaikan harga. Berdasarkan hal itu, IHK menjadi ukuran untuk merevisi upah, dana pensiun, dan pembayaran pendapatan lainnya untuk dapat mengikuti perubahan harga. Sama pentingnya, IHK juga merupakan indikator ekonomi untuk laju inflasi di Indonesia. b. Indeks Harga Produsen Dahulu disebut sebagai Wholesale Price Index, indeks ini dikenal sejak tahun 189. Indeks tersebut merefleksikan harga-harga dari sedikitnya 3.400 komoditas. Data harga dikumpulkan dari para penjual komoditas, dan biasanya indeks ini mengacu pada transaksi berjumlah besar pertama untuk setiap komoditasnya. Indeks ini termasuk indeks Laspeyers. c. Indeks Harga Perdagangan Besar IHPB adalah indeks yang menunjukkan tingkat harga barang dan jasa yang diterima oleh produsen pada berbagai tingkat produksi. Indeks harga perdagangan besar digunakan untuk melihat inflasi dari sisi produsen. Jadi, IHPB menggambarkan besarnya perubahan harga pada tingkat harga perdagangan besar ataupun harga grosir dari sejumlah komoditas tertentu. Indeks harga sangat bermanfaat bagi para pedagang besar untuk mengetahui sejauh mana perubahan-perubahan yang terjadi pada harga-harga pembelian barang dagangan. Selain itu juga, indeks harga dapat dijadikan dasar untuk memperkirakan kondisi harga yang mungkin terjadi pada masa yang akan datang. Di samping itu, dengan diketahuinya indeks harga perdagangan besar, para pedagang besar dapat mengetahui factor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan pada harga-harga tersebut, sehingga pengetahuan indeks harga tersebut dapat dipergunakan untuk menetapkan harga dasar bagi para konsumen. Besar kecilnya indeks harga perdagangan besar sangat dipengaruhi oleh factor berikut : 1 Kenaikan biaya produksi 2 Kebijakan politik dagang 3 Kebijakan dalam bidang moneter 4 Perubahan nilai uang d. Indeks Biaya Hidup Dalam pembuatan indeks biaya hidup, persentase pengeluaran setiap barang dipergunakan sebagai timbangan percentage weight. Pada umumnya indeks biaya hidup terdiri dari 4 komponen, yaitu biaya untuk makanan, pakaian, perumahan, dan lain-lain. Untuk Negara yang sudah maju dimana pendapatan penduduknya sudah tinggi, persentase biaya untuk makanan biasanya kecil kurang dari 25, sedangkan untuk negara yang belum maju sedang berkembang dimana tingkat pendapatan penduduknya masih rendah, persentase pengeluaran untuk makanan biasanya tinggi lebih dari 60. Persentase pengeluaran untuk makanan ini juga dapat dipergunakan sebagai ukuran kepentingan relative, sebab penduduk Negara yang belum maju menganggap makanan itu penting sehingga memerlukan pengeluaran lebih dari 50, sedangkan bagi penduduk Negara yang sudah maju untuk keperluan yang sama hanya mengeluarkan kurang dari 50. BPS selalu mengeluarkan indeks biaya hidup setiap bulan untuk keperluan mengukur tingkat inflasi, sedangkan perusahaan menggunakan indeks biaya hidup untuk dasar penyesuaian gaji. Secara psikologis gairah kerja para karyawan akan menurun kalau indeks biaya hidup naik akan tetapi gajinya tidak dinaikkan.

1.4. Indeks Kuantitas Quantity Index