Meneladani Perilaku Nabi Ayyub a.s.

Pendidikan Agama Islam SD Kelas V 40 6. Selalu taat kepada Allah, orang tua, dan guru. 7. Hormat kepada yang lebih tua dan sayang kepada yang lebih muda. 8. Selalu pemurah lagi penyantun kepada fakir miskin. Anak-anak yatim, dan orang- orang yang membutuhkannya. Demikain juga, dari kisah teladan tentang keteguhan, ketabahan dan kesabarn Nabi Ayyub a.s., kita dapat mengambil beberapa manfaat penting, antara lain : 1. Iman kita kepada Allah akan semakin teguh dan kokoh. 2. Selalu bersyukur kepada Allah Swt. 3. Selalu bekerja keras dan tidak pernah malas. 4. Yakin akan adanya pertolongan dan perlindungan Allah Swt. 5. Orang yang sabar akan selalu dekat dengan Allah. Sebagai umat Islam kalian hendaknya mencontoh dan mengikuti ajaran Nabi Muhammad saw., karena dengan melaksanakan ajaran beliau berarti kita juga termasuk mengikuti dan mencontoh Nabi Ayyub a.s.

B. Meneladani Perilaku Nabi Musa a.s.

Sebagai manusia pilihan dan kekasih Allah Nabi Musa a.s. sejak lahir sudah dihadapkan dengan berbagai tantangan dan cobaan. Sejak baru dilahirkan ia harus berpisah dari ibunya bernama Yukabad binti Qahat. Nabi Musa dilahirkan ketika Raja Firaun berkuasa di negri Mesir. Fir’aun dikenal raja yang sangat kejam dan zalim, bahkan mengaku dirinya sebagai Tuhan. Pada usia 40 tahun Nabi Musa a.s. dianugrahkan oleh Allah ilmu pengetahuan, seperti ilmu agama, dan lain-lain, sehingga Musa a.s. termasyhur seorang pemuda yang cerdas, dan baik akhlaknya. Dari kalangan Firaun maupun penduduk Mesir hormat dan sayang kepadanya. Musa juga seorang ahli pidato yang pandai, tak pernah bosan orang mendengarnya. Pada suatu hari Musa ditanya orang :“Siapa yang paling pandai pada masa ini? ia menjawab : Saya Musa a.s. ditegur oleh Tuhan,““Ada lagi hamba-Ku yang lebih pandai dari pada engkau, Khaidir namanya. Ia tinggal dipertemuan dua buah laut. Lalu Musa memohon “Ya Tuhanku pertemukanlah aku dengan dia, aku ingin belajar kepadanya.” Musa a.s. bersama Yusyak bin Nuh berangkat mencari Khaidir berjalan menyusuri tepi pantai. Keteika mereka sampai, melihat seorang laki-laki sedang tidur. “ Barangkali inilah hamba Allah yang alim itu.” Piker Musa dalam hatinya. Lalu ia memberi salam. Khaidir menjawab seraya bertanya “ Siapa engkau dan apa maksud dan tujuan ke mari?” Musa a.s. menjawab “Saya Musa” saya hendak belajar kepada tuan.” Lalu Khaidir berkata “ Saya rasa engkau belum sanggup sabar seperti saya.” Kemudian Musa menjawab “ Insya Allah, saya akan mencobanya sabar seperti kesabaranmu. Dan saya akan patuh menurut segala perintahmu.” Baiklah ucap Khaidir tetapi jika engkau mengikuti ku janganlah engkau bertanya apapun yang saya lakukan.” Baiklah ucap Musa. Pelajaran 4 Meneladani Perilaku Nabi Ayub a.s, Nabi Musa a.s, dan Nabi Isa a.s.