Kepribadian Abu Bakar As-Siddiq
Pelajaran 8 Khalifah Abu Bakar r.a. dan Khalifah Umar bin Khattab r.a.
91
..
yang dipimpin oleh Saad Ibnu Unadah Bani Saidah. Balai Bani Saidah adalah milik Bani Khazraj.
Abu Bakar dan kaum Muhajirin sedang mempersiapkan segala sesuatau yang berkaitan dengan pengurusan jenazah Rasulullah. Ketika mereka mendengar berita
bahwa kaum Ansar sedang bermusyawarah untuk mencari pengganti Rasulullah diutuslah Abu Bakar, Umar bin Khattab dan Abu Ubaidah Ibnu Jarrah untuk
menghadiri persidangan itu.
Perdebatan sengitpun tidak dapat dielakkan, baik dari tokoh Anshar maupun tokoh dari kaum Muhajirin bergantian mengemukakan pendapat disertai alasan
yang kuat. Mereka mengusulkan calon yang pantas menjadi Khalifah pengganti Rasul.
Abu Bakar, Umar bin Khattab, Saad Ibnu Unadah, dan Basyir Ibn Saad bergantian mengemukakan pendapat. Namun tidak dapat menghasilkan sebuah
keputusan. Musyawarah jadi berlarut-larut, sulit menemukan kata sepakat. Abu Ubaidah ibn Jarrah berkata,” Wahai saudara-saudaraku kaum Anshar. Kalian
adalah pendukung pertama dan utama, Maka janganlah kalian menjadi golongan yang pertama-tama berubah pikiran dan pendirian.
Perkataan Abu Ubaidah ibn Jarrah disambut oleh Basyir ibn Saad. Ia berkata,” Demi Allah saya tidak membantah apabila Khalifah dijabat oleh kaum Quraisy
bukan mereka lebih berhak dari pada kami”. Akhirnya musyawarah selesai dengan keputusan mengangkat Abu Bakar As-
Siddiq sebagai Khalifah pertama pengganti Rasulullah. Berikut ini adalah pidato singkat yang disampaikan Abu Bakar setelah ia
dibaiat di depan umum : “Walau manusia saya diangkat menjadi pemimpinmu, padahal saya bukan yang terbaik diantara kalian. Jika saya benar, maka ikutilah, tetapi apabila saya
berbuat keburukan, luruskan saya. Taatilah saya, selama saya taat kepada Allah dan Rasul- Nya, tidak ada kewajiban bagi kalian untuk menaatiku”