Kode Etik Kerjasama apotek di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menurut persepsi apoteker pengelola apotek yang tergabung dalam apotek jaringan dalam rangka peningkatan pelayanan kefarmasian.

D. Kode Etik

Isi kode etik apotekerfarmasis Indonesia berdasarkan keputusan kongres nasional XVII ISFI nomor : 007KONGRES XVIIISFI2005 pada tanggal 18 Juni 2005. KODE ETIK APOTEKER FARMASIS INDONESIA MUKADIMAH Bahwasanya seorang ApotekerFarmasis di dalam menjalankan tugas kewajibannya serta dalam mengamalkan keahliannya harus senantiasa mengharapkan bimbingan dan keridhaan Tuhan Yang Maha Esa ApotekerFarmasis di dalam pengabdiannya kepada nusa dan bangsa serta di dalam mengamalkan keahliannya selalu berpegang teguh kepada sumpahjanji ApotekerFarmasis. Menyadari akan hal tersebut ApotekerFarmasis di dalam pengabdian profesinya berpedoman pada satu ikatan moral yaitu: KODE ETIK APOTEKER FARMASIS INDONESIA BAB I KEWAJIBAN UMUM Pasal 1 SumpahJanji Setiap ApotekerFarmasis harus menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan Sumpah ApotekerFarmasis Pasal 2 Setiap ApotekerFarmasis harus berusaha dengan sungguh-sungguh menghayati dan mengamalkan Kode Etik ApotekerFarmasis Indonesia Pasal 3 Setiap ApotekerFarmasis harus senantiasa menjalankan profesinya sesuai kompetensi ApotekerFarmasis Indonesia serta selalu mengutamakan dan berpegang teguh pada prinsip kemanusiaan dalam melaksanakan kewajibannya Pasal 4 Setiap ApotekerFarmasis harus selalu aktif mengikuti perkembangan di bidang kesehatan pada umumnya dan di bidang farmasi pada khususnya Pasal 5 Di dalam menjalankan tugasnya setiap ApotekerFarmasis harus menjauhkan diri dari usaha mencari keuntungan diri semata yang bertantangan dengan martabat dan tradisi luhur jabatan kefarmasian Pasal 6 Seorang ApotekerFarmasis harus berbudi luhur dan menjadi contoh yang baik bagi orang lain Pasal 7 Seorang ApotekerFarmasis harus menjadi sumber informasi sesuai dengan profesinya Pasal 8 Seorang ApotekerFarmasis harus aktif mengikuti perkembangan peraturan perunddang-undangan di bidang kesehatan pada umumnya dan di bidang farmasi pada khususnya. BAB II KEWAJIBAN APOTEKER TERHADAP PENDERITA Pasal 9 Seorang ApotekerFarmasis dalam melakukan pekerjaan kefarmasian harus mengutamakan kepentingan masyarakat dan menghormati hak asasi penderita dan melindungi makhluk hidup insani BAB III KEWAJIBAN APOTEKER TERHADAP TEMAN SEJAWAT Pasal 10 Setiap ApotekerFarmasis harus memperlakukan teman Sejawatnya sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan Pasal 11 Sesama ApotekerFarmasis harus selalu saling mengingatkan dan saling menasehati untuk mematuhi ketentuan-ketentuan Kode Etik Pasal 12 Setiap ApotekerFarmasis harus mempergunakan setiap kesempatan untuk meningkatkan kerjasama yang baik sesama ApotekerFarmasis di dalam memelihara keluhuran martabat jabatan kefarmasian, serta mempertebal rasa saling mempercayai di dalam menunaikan tugasnya. BAB IV KEWAJIBAN APOTEKER TERHADAP SEJAWAT PETUGAS KESEHATAN LAINNYA Pasal 13 Setiap ApotekerFarmasis harus mempergunakan setiap kesempatan untuk membangun dan meningkatkan hubungan profesi, saling mempercayai, menghargai dan menghormati sejawat petugas kesehatan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Pasal 14 Setiap ApotekerFarmasis hendaknya menjauhkan diri dari tindakan atau perbuatan yang dapat mengakibatkan berkurangnyahilangnya kepercayaan masyarakat kepada sejawat petugas kesehatan lainnya Anonim, 2005 a . BAB V PENUTUP Pasal 15 Setiap ApotekerFarmasis bersungguh-sungguh menghayati dan mengamalkan kode etik ApotekerFarmasis Indonesia dalam menjalankan tugas kefarmasiannya sehari-hari. Jika seorang ApotekerFarmasis baik dengan sengaja maupun tidak sengaja melanggar atau tidak mematuhi kode etik ApotekerFarmasis Indonesia, maka dia wajib mengakui dan menerima sanksi dari pemerintah, ikatanorganisasi profesi farmasi yang menanganinya ISFI dan mempertanggungjawabkannya kepada Tuhan Yang Maha Esa.

E. Pelayanan Kefarmasian Menurut Peraturan Perundang-undangan

Dokumen yang terkait

PERSEPSI APOTEKER TERHADAP KONSELING DAN PELAKSANAANNYA DI APOTEK-APOTEK Persepsi Apoteker Terhadap Konseling Dan Pelaksanaannya Di Apotek-apotek wilayah Surakarta.

0 5 15

PERSEPSI APOTEKER TERHADAP KONSELING PASIEN DAN PELAKSANAANNYA DI APOTEK-APOTEK PERSEPSI APOTEKER TERHADAP KONSELING PASIEN DAN PELAKSANAANNYA DI APOTEK-APOTEK KABUPATEN KUDUS.

0 0 14

Perbandingan hasil wawancara kegiatan pelayanan informasi obat terhadap apoteker pengelola apotek pada dua apotek swasta di Yogyakarta.

0 0 2

Persepsi apoteker pengelola apotek di Kota Yogyakarta terhadap perannya dalam pelayanan resep selama di apotek.

5 34 139

Studi Pelaksanaan Standart Pelayanan Kefarmasian di Apotek Kota Madiun Menurut Persepsi Apoteker dan Asisten Apoteker - Ubaya Repository

0 0 1

Studi Pelaksanaan Standart Pelayanan Kefarmasian di Apotek Kabupaten Nganjuk Menurut Persepsi Apoteker dan Asisten Apoteker - Ubaya Repository

0 0 1

Studi Pelaksanaan Standart Pelayanan Kefarmasian di Apotek Kota Bangkalan Menurut Persepsi Apoteker dan Asisten Apoteker - Ubaya Repository

0 1 1

Studi Pelaksanaan Standart Pelayanan Kefarmasian di Apotek Kota Gresik Menurut Persepsi Apoteker dan Asisten Apoteker - Ubaya Repository

0 0 1

Kerjasama apotek di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menurut persepsi apoteker pengelola apotek yang tergabung dalam apotek jaringan dalam rangka peningkatan pelayanan kefarmasian - USD Repository

0 0 111

Persepsi apoteker pengelola apotek di Kota Yogyakarta terhadap perannya dalam pelayanan resep selama di apotek - USD Repository

0 0 137