Bahan Penelitian Alat Pengumpul Data Tatacara Pengumpulan Data 1.

B. Definisi Operasional Penelitian

1. Apotek yang dimaksud adalah tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran sediaan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat di propinsi DIY yang masih aktif sampai saat ini dan tergabung dalam suatu apotek jaringan. 2. Apoteker Pengelola Apotek APA yaitu adalah apoteker yang telah diberi Surat Izin Apotek SIA dan yang mengelola apotek-apotek di propinsi DIY yang masih aktif sampai saat ini dan tergabung dalam suatu Apotek jaringan. 3. Apotek jaringan adalah gabungan apotek-apotek yang direkomendasikan oleh ISFI-DIY dalam surat ISFI-DIY No:42ISFI-DIYBIV06 Lampiran 1. 4. Pelayanan kefarmasian adalah suatu bentuk pelayanan dan tanggungjawab langsung profesi apoteker kepada pasien di apotek untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. 5. Pasien adalah semua masyarakat yang menggunakan jasa apoteker di apotek- apotek di DIY.

C. Bahan Penelitian

Bahan pada penelitian ini adalah data-data yang terkumpul dari hasil pengisian kuisioner yang dilakukan oleh seluruh APA di Propinsi DIY pada bulan Maret-Juni 2006. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Alat Pengumpul Data

Penelitian ini menggunakan alat pengumpul data berupa kuisioner yang berisi tentang: 1. karakteristik responden 2. kerjasama apotek-apotek di Propinsi DIY menurut persepsi APA yang tergabung dalam Apotek jaringan. Pertanyaan tentang karakteristik responden berjumlah 4 pertanyaan. Pertanyaan mengenai kerjasama apotek-apotek di Propinsi DIY menurut persepsi APA yang tergabung dalam Apotek jaringan berjumlah 13 pertanyaan.

E. Tatacara Pengumpulan Data 1.

Membuat angket atau kuisioner Kuisioner adalah usaha mengumpulkan informasi dengan menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis, untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden Nawawi, 1998. Kuisioner pada penelitian ini termasuk kuisioner langsung dan tipe isian-terbuka. Kuisioner langsung adalah kuisioner yang daftar pertanyaan dikirmkan langsung kepada responden untuk mengisi sesuai pendapat tiap-tiap responden. Kuisioner tipe isian-terbuka adalah kuisioner yang menyediakan kesempatan bagi responden untuk menjawab pertanyaan sebebas-bebasnya, tanpa disediakan pilihan-pilihan jawaban untuk tiap-tiap pertanyaan Hadi, 2004.

a. Penyusunan kuisioner

Dalam membuat pertanyaan-pertanyaan dalam kuisioner penulis dibantu oleh dosen pembimbing. Kuisioner yang dibuat berisi 13 pertanyaan yang akan diserahkan kepada APA yang tergabung dalam suatu Apotek jaringan yang berada di Propinsi DIY untuk diisi.

b. Uji validitas isi

Validitas berarti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melaksanakan fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrument pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut Azwar, 2003 b . Pada prakteknya tidak tersedia kriteria obyektif untuk mengecek validitas alat pengukur yang baru disusun untuk suatu riset. Dalam keadaan ini peneliti dapat bekerja-sama dengan orang-orang yang dipandang memiliki kompetensi untuk mengadakan penilaian terhadap obyek atau gejala yang hendak diteliti dan menggunakannya sebagai kriteria validasi Hadi, 2004. Uji validitas isi dilakukan bersama dengan dosen pembimbing dan diujikan kepada 5 APA yang berada di luar sampel tetapi memiliki karakteristik yang sama dengan responden dan bersedia untuk mengisi kuisioner. Uji ini dilakukan dengan melihat kesesuaian isi kuisioner dengan kawasan isi obyek yang diukur dengan berpedoman pada undang-undang, peraturan pemerintah, standar kompetensi farmasis Indonesia dan kode etik apoteker. Tujuan dilakukannya uji ini adalah untuk melihat kesesuaian pertanyaan dengan tujuan yang akan dicapai.

c. Uji reliabilitas isi

Reliabilitas adalah suatu istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih Masri, 1989. Suatu pertanyaan alat ukur dikatakan tepat apabila pertanyaan tersebut mudah dimengerti dan terperinci. Suatu alat ukur dikatakan homogen apabila pertanyaan yang dibuat untuk mengukur suatu karakteristik mempunyai kaitan yang erat satu sama lain Adi, 2004. Menurut Azwar 2003 a , reliabilitas suatu kuisioner tidak perlu diuji lagi karena pertanyaan dalam angket atau kuisioner berupa pertanyaan langsung terarah pada informasi mengenai data yang hendak diungkap. Data yang termaksud berupa fakta atau opini yang menyangkut diri responden. Reliabilitas hasil angket terletak pada terpenuhinya asumsi bahwa responden akan menjawab dengan jujur seperti apa adanya. Uji reliabilitas angket atau kuisioner ini dilakukan dengan mengadakan survei awal, yaitu dengan mengujikan kuisioner kepada 5 APA yang berada di luar sampel tetapi memiliki karakteristik yang sama dengan responden dan bersedia untuk mengisi kuisioner.

2. Menentukan besarnya populasi

Walpole 1988 mendefinisikan populasi sebagai keseluruhan yang menjadi perhatian. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai test, atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian Nawawi, 1998. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh APA yang mengelola apotek-apotek, di mana Apotek tersebut tergabung dalam suatu Apotek Jaringan, berada di Propinsi DIY dan masih aktif sampai saat ini serta bersedia melakukan wawancara. Penentuan populasi selama penelitian dibantu oleh ISFI-DIY, di mana ISFI-DIY memberikan rekomendasi kepada peneliti nama-nama jaringan beserta APA-nya yang dapat bekerjasama dalam penelitian. Terdapat 4 jaringan yang direkomendasikan, dan 35 APA yang terbagi ke dalam 4 jaringan tersebut. Dari ke-35 APA yang direkomendasikan, hanya 25 APA yang bersedia mengisi kuisioner. Penelitian ini tidak memakai sampel, melainkan memakai seluruh populasi sebagai sampel penelitian.

3. Penyebaran angket atau kuisioner

Cara yang dilakukan untuk menyebarkan angket atau kuisioner adalah secara langsung kepada APA yang merupakan responden dalam penelitian ini. Peneliti menjelaskan terlebih dahulu kepada APA maksud dari angket atau kuisioner dan pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalamnya. Peneliti juga memberikan dua pilihan pengisian angket kepada APA.; a. Mengisi kuisoner langsung di depan peneliti sambil wawancara, terdapat 3 APA yang memilih cara ini. Wawancara adalah proses tanya-jawab dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI penelitian yang berlangsung secara lisan dalam mana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan dan atau mencatat secara langsung informasi-informasi atau keterangan-keteranan yang diberikan. Wawancara yang dilakukan pada penelitian ini bersifat terpimpin, yang berarti wawancara dilakukan dengan menggunakan panduan dari daftar pertanyaan kuisioner sebagai pedoman untuk memimpin jalannya wawancara, selain itu wawancara dengan metode ini memungkinkan juga bagi pihak yang ditanya untuk mempelajari daftar isi pertanyaan yang diajukan terlebih dahulu sehingga waktu wawancara berlangsung proses tanya-jawab dapat berjalan dengan lebih lancar Narbuko,2005. b. Meninggalkan kuisoner kepada APA dan menjelaskan kepadanya semua pertanyaan dan memberikan batas waktu untuk mengisi kuisoner tersebut; terdapat 22 APA yang memilih cara ini.

4. Pengumpulan kuisioner

Kuisioner sedapat mungkin dikumpulkan pada saat penyebaran kuisioner sehingga diharapkan jumlah kuisioner yang dikumpulkan sama dengan jumlah kuisioner yang dibagikan. Bila ada kemungkinan responden tidak dapat mengisi kuisioner yang diberikan maka kuisioner ditinggal selama beberapa hari kemudian diambil lagi pada hari yang sudah ditentukan. Waktu penyebaran hingga pengumpulan kuisioner dilakukan pada bulan Maret-Juni 2006. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5. Melakukan pengolahan data

Pengolahan data dilakukan dengan cara melakukan pengelompokan jawaban dan perhitungan jumlah dari masing-masing jawaban kuisioner yang telah diisi oleh responden, kemudian dilakukan interpretasi data hasil penelitian dengan melihat persentase jawaban responden.

F. Analisis Data

Dokumen yang terkait

PERSEPSI APOTEKER TERHADAP KONSELING DAN PELAKSANAANNYA DI APOTEK-APOTEK Persepsi Apoteker Terhadap Konseling Dan Pelaksanaannya Di Apotek-apotek wilayah Surakarta.

0 5 15

PERSEPSI APOTEKER TERHADAP KONSELING PASIEN DAN PELAKSANAANNYA DI APOTEK-APOTEK PERSEPSI APOTEKER TERHADAP KONSELING PASIEN DAN PELAKSANAANNYA DI APOTEK-APOTEK KABUPATEN KUDUS.

0 0 14

Perbandingan hasil wawancara kegiatan pelayanan informasi obat terhadap apoteker pengelola apotek pada dua apotek swasta di Yogyakarta.

0 0 2

Persepsi apoteker pengelola apotek di Kota Yogyakarta terhadap perannya dalam pelayanan resep selama di apotek.

5 34 139

Studi Pelaksanaan Standart Pelayanan Kefarmasian di Apotek Kota Madiun Menurut Persepsi Apoteker dan Asisten Apoteker - Ubaya Repository

0 0 1

Studi Pelaksanaan Standart Pelayanan Kefarmasian di Apotek Kabupaten Nganjuk Menurut Persepsi Apoteker dan Asisten Apoteker - Ubaya Repository

0 0 1

Studi Pelaksanaan Standart Pelayanan Kefarmasian di Apotek Kota Bangkalan Menurut Persepsi Apoteker dan Asisten Apoteker - Ubaya Repository

0 1 1

Studi Pelaksanaan Standart Pelayanan Kefarmasian di Apotek Kota Gresik Menurut Persepsi Apoteker dan Asisten Apoteker - Ubaya Repository

0 0 1

Kerjasama apotek di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menurut persepsi apoteker pengelola apotek yang tergabung dalam apotek jaringan dalam rangka peningkatan pelayanan kefarmasian - USD Repository

0 0 111

Persepsi apoteker pengelola apotek di Kota Yogyakarta terhadap perannya dalam pelayanan resep selama di apotek - USD Repository

0 0 137