3 Adams, 1994. Biaya monitoring untuk melakukan audit laporan keuangan
merupakan salah satu cara untuk mencegah terjadinya agency problem. Setiawan dalam Rahayu, 2012, dalam teori agensi, auditor adalah pihak yang dianggap
mampu menengahi kepentingan pihak prinsipal dan agen dalam mengelola keuangan perusahaan. Auditor independen juga berfungsi untuk mengurangi tejadinya agency
problem yang timbul dari perilaku mementingkan diri sendiri yang dilakukan oleh agen. Perbedaan kepentingan tersebut rentan menyebabkan konflik, terjadinya konflik
cenderung menyebabkan manajemen diganti dan pergantian manajemen diikuti dengan pergantian auditor.
2.1.2 Teori Sinyal Signalling Theory
Teori sinyal memanfaatkan bahwa terdapat kandungan informasi pada pengumuman suatu informasi yang dapat menjadi sinyal bagi investor dan pihak
potensial lainnya dalam mengambil keputusan ekonomi. Suatu pengumuman dikatakan mengandung informasi apabila dapat memicu reaksi pasar, yaitu dapat
berupa perubahan harga saham atau abnormal return. Apabila pengumuman tersebut memberikan dampat positif berupa kenaikan harga saham, maka pengumuman
tersebut merupakan sinyal positif. Namun jika pengumuman tersebut memberikan dampak negatif, maka pengumuman tersebut merupakan sinyal negatif. Berdasarkan
teori ini maka pengumuman laporan keuangan atau laporan audit merupakan informasi yang penting dan dapat mempengaruhi dalam proses pengambilan
keputusan Scott, 2010.
4 Manfaat utama teori ini adalah akurasi dan ketepatan waktu penyajian laporan
keuangan ke publik adalah sinyal dari perusahaan akan adanya informasi yang bermanfaat dalam kebutuhan untuk pengambilan keputusan dari inverstor. Semakin
panjang audit delay menyebabkan ketidakpastian pergerakan harga saham Wiwik, 2006. Investor dapat mengartikan lamanya audit delay disebabkan perusahaan
memiliki bad news yang dianggap sebagai sinyal negatif karena tidak segera mempublikasikan laporan keuangannya, yang akan berakibat pada penurunan harga
saham perusahaan.
2.1.3 Peraturan Pemerintah Mengenai Rotasi Wajib Auditor
Akibat dari adanya kasus Enron di Amerika Serikat pada tahun 2001 yang mengakibatkan runtuhnya KAP Arthur Anderson, berbagai negara kini menetapkan
aturan mengenai rotasi wajib auditor. Indonesia juga pernah mengalami hal serupa, skandal yang melibatkan auditor pernah terjadi pada perusahaan PT. Kimia Farma
Tbk yang melakukan manajemen laba pada laporan keuangan tanggal 31 Desember 2001. Pada saat itu yang menjadi auditor adalah KAP Hans Tuanakotta Mustofa
HTM. Akibat skandal ini, KAP Hans Tuanakotta Mustofa menghadapi sanksi yang cukup berat dengan dihentikannya jasa audit mereka dan dikenakan sanksi
denda sebesar Rp100.000.000,00 seratus juta rupiah. Hal ini terjadi bukan karena kesalahan KAP HTM semata yang tidak mampu melakukan review menyeluruh atas
semua elemen laporan keuangan, tetapi lebih karena kesalahan manajemen Kimia Farma yang melakukan aksi manipulasi dengan penggelembungan nilai persediaan.
5 Sejak saat itu, Indonesia menetapkan aturan mengenai Pergantian KAP dan
Auditor melalui Keputusan Menteri Keuangan No. 359 KMK.06 2003 tentang “Jasa Akun
tan Publik” yang berbunyi, pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan dari suatu entitas dapat dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik KAP paling lama 5
lima tahun buku berturut-turut dan oleh seorang Akuntan Publik paling lama 3 tiga tahun buku berturut-turut.
Peraturan yang mengatur tentang pembatasan masa penugasan auditor ini kemudian disempurnakan padatanggal 5 Februari 2008 melalui Peraturan Menteri
Keuangan Republik Indonesia N o. 17PMK.012008 tentang “Jasa Akuntan Publik”.
Terdapat perubahan mengenai pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan sebuah entitas. Pada pasal 3 ayat 1 dijelaskan bahwa pemberian jasa audit kepada
satu klien yang sama dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik KAP yang sama maksimal selama 6 enam tahun buku berturut-turut dan oleh seorang Akuntan
Publik yang sama selama 3 tiga tahun buku bertutut-turut. Sedangkan pada Pasal 3 ayat 2 dan 3 menyatakan bahwa, Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik
KAP dapat menerima kembali penugasan audit umum untuk klien setelah 1 satu tahun buku tidak memberikan jasa audit umum atas laporan keuangan klien yang
sama. Aturan tersebut mengharuskan perusahaan untuk melaksanakan rotasi audit
dengan jangka waktu yang telah ditetapkan. Penjelasan diatas yaitu mengenai auditor switching yang bersifat wajib mandatory, sedangkan dalam penelitian ini
6 difokuskan kepada terjadinya auditor switching yang lebih bersifat sukarela
voluntary terlepas dari peraturan tersebut.
2.1.4 Pengertian Auditing