25 Selain itu menurut Seed, Woodward dan Lundgren 1964 dalam Das 1988
memberikan hubungan aktifitas dengan fraksi berukuran lempung untuk menentukan potensi mengembang swelling potential dari suatu jenis tanah.
Hubungan tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.12.
Gambar 2.12 Grafik klasifikasi potensi pengembangan
2.6.9 Kembang Susut
Tanah lempung yang banyak mengandung butir-butir koloid mengakibatkan kembang susut yang besar. Sifat mudah mengembang dan menyusut tanah
lempung dapat dikarakteristikkan dari batas plastis dan indeks plastisitas yang tinggi. Permeabilitas tanah tergantung pada ukuran butir tanah. Karena ukuran
butiran tanah lempung berukuran kecil, kemampuan meloloskan air permeabilitas juga kecil dengan koefisien permeabilitas berkisar antara 10
-6
sampai 10
-7
cmdetik. Tanah lempung bersifat kohesif dan sedikit plastis. Kohesi menunjukan
kenyataan bahwa partikel-partikel tanah melekat satu sama lainnya, sedangkan plastisitas adalah sifat yang memungkinkan bentuk bahan itu berubah ke bentuk
aslinya tanpa terjadi retakan atau terpecah-pecah. Penyusutan shrinkage pada tanah lempung sebagian besar terjadi karena
peristiwa kapiler, dimana pada penurunan kadar air dalam proses mengering tanah akan diikuti segera dengan kenaikan yang tajam dan tegangan efektif antar
26 butiran. Dan sebagai konsekuensinya volume tanah tersebut akan menyusut.
Mekanisme pengembangan dari tanah lempung sedikit lebih kompleks dari penyusutannya.
Tingkat pengembangan secara umum bergantung pada beberapa faktor, yaitu:
a. Tipe dan jumlah mineral yang ada di dalam tanah.
b. Kadar air.
c. Susunan tanah.
d. Konsentrasi garam dalam air pori.
e. Sementasi.
f. Adanya bahan organik, dll.
Menurut Kormonik dan David 1969 dalam Trisnayani 2008 pengembangan dan tanah disebabkan oleh dua hal:
a. Sebab mekanis
Bila kadar air dalam tanah naik dan tanah menjadi jenuh, maka tegangan kapiler mengecil sedangkan tegangan pori didapat dari tegangan hidrostatis
biasa. Dengan sedirinya tegangan efektif menurun dan tanah cenderung untuk mengembang seperti volume semula.
b. Sebab fisika–kimia
Pengembangan disebabkan oleh masuknya kadar air pada partikel-partikel tanah lempung. Mineral jenis montmorillonite maupun illite akan
menyebabkan mengembangnya jarak antar unit lapisan struktur dasar. Kondisi ini dapat bila kadar air dalam tanah naik. Hal ini disebabkan kadar air
yang masuk menghasilkan tegangan yang melampaui tegangan pengikat antar unit lapisan struktur dan lapisan dasar tersebut, sehingga molekul air dari dua
kutub H dan OH tertarik untuk mengikat partikel tanah yang bermuatan negatif. Tekanan air yang masuk sebagian disebabkan oleh tegangan osmosis.
Tegangan osmosis ini terjadi karena perbedaan konsentrasi larutan air disekitarnya air bebas. Sehingga terjadinya kecenderungan oleh air untuk
bergerak dari tempat yang konsentrasinya rendah ke tempat yang konsentrasinya tinggi. Tekanan osmosis bersama dengan tekanan lainya,
27 mempunyai tendensi untuk memperkecil harga tegangan efektif tanah karena
proses absorbsi pada permukaan partikel.
2.7 Sifat Mekanik Tanah Lempung