Percobaan Kuat Tekan Bebas Unconfined Compression Test Percobaan CBR California Bearing Ratio

29 Berdasarkan data yang diperoleh maka dapat digambarkan grafik hubungan antara berat volume kering dengan kadar air. Dari grafik ini dapat ditentukan juga kadar air optimum W opt dan berat volume kering maksimum γ dmax . Secara teoritis berat volume kering maksimum pada suatu kadar air tertentu dengan pori-pori tanah tidak mengandung udara sama sekali zero air voidZAV dapat dirumuskan: γ zav = Gs . γ w 1+ � 2.17 dengan: γ zav = Berat volume pada kondisi ZAV γ w = Berat volume air e = Angka pori Gs = Berat jenis tanah Untuk keadaan tanah jenuh 100 artinya e = w x Gs, sehingga: γ zav = γ w �+ 1 � 2.18 Dalam keadaan bagaimanapun kurva pemadatan tidak mungkin memotong zero void air ZAV.

2.7.2 Percobaan Kuat Tekan Bebas Unconfined Compression Test

Percobaan kuat tekan bebas Unconfined Compression Test merupakan suatu cara pemeriksaan untuk mendapatkan daya dukung tanah. Dalam percobaan ini yang didapat adalah kuat tekan bebas dari tanah yaitu besarnya tekanan aksial yang diperlukan untuk menekan suatu silinder tanah sampai pecah atau sebesar 20 dari tinggi tanah mengalami perpendekan bila tanah tersebut tidak pecah. Dan hasil tes ini akan dibuatkan tabel kuat tekan bebas dengan beberapa perhitungan sebagi berikut: a. Regangan dari setiap pembebanan dihitung dengan rumus : ε = ∆ 2.19 dengan : ∆L = Pemendekanpengurangan tinggi benda uji cm 30 L = Tinggi benda uji mula-mula ε = Regangan aksial b. Luas rata-rata penampang benda uji dengan koreksi akibat pemendekan dengan rumus : A = 1 −� 2.20 dengan : A = Luas rata-rata benda uji cm 3 A = Luas penampang benda uji mula-mula cm 3 ε = Regangan aksial c. Tekanan aksial yang bekerja pada benda uji pada setiap pembebanan dengan rumus : σ = � 2.21 dengan : A = Luas rata-rata benda uji cm 3 P = Gaya beban yang bekerja dihitung dari pembacaan arloji ukur cincin beban kg σ = Tekanan aksial d. Besarnya kuat tekan bebas qu diperoleh dari nilai terbesar perhitungan pada persamaan 2.21 dikalikan dengan faktor kalibrasi dari alat yang digunakan e. Nilai sudut geser tanah yang diperoleh dari perhitungan : � = α – 45 x 2 2.22 dengan : � = Sudut geser tanah α = Sudut runtuh tanah saat tes f. Besarnya nilai kohesi diperoleh dari perhitungan : cu = � 2 2.23 dengan : cu = Nilai kohesi qu = Kuat tekan bebas 31

2.7.3 Percobaan CBR California Bearing Ratio

Metode uji CBR pertama diperkenalkan oleh O.J Porter, California State Highway Department. Metode ini mengkombinasikan load penetrationtest di laboratorium maupun di lapangan dengan design chart empiris untuk mendapatkan kekuatan tanah dan sekaligus mendapatkan tebal perkerasan jalan. Tahanan penetrasi diukur dengan jarum berdiameter 5 cm 3 in 2 yang ditekan ke dalam massa tanah dengan kecepatan 1,25 mmmenit. Observasi dilakukan dengan pembacaan beban dan penetrasi jarum ke dalam massa tanah. Beban standar sesuai dengan penetrasi standar ditentukan dengan memakai crushed stone Redana, 2010. Nilai CBR didapat melalui persamaan: CBR = ���� ��� ����������� x 100 2.24 Beban standar untuk berbagai penetrasi standar CBR diberikan pada Tabel 2.8. Tabel 2.8 Beban standar Penetrasi Jarum mm Beban Standar kg Beban Standar kPa 2,5 1370 6900 5 2055 10300 7,5 2630 13000 10 3180 16000 12,5 3600 18000 Tes penetrasi CBR dilakukan setelah tanah dipadatkan pada CBR mould berdiameter 150 mm dan tinggi 175 mm. Pada saat pemadatan, densitas kering dan kadar air tanah dijaga sama dengan nilai dilapangan. Untuk mensimulasi konsolidasi tanah paling jelek di lapangan, setelah dipadatkan, tanah direndam selama kurang lebih 4 jam sebelum tes penetrasi dilakukan. Pada kondisi terendam maupun tidak terendam, spesimen harus dibebani beban tambahn sesuai beban yang terjadi di lapangan. Beban 2,5 kg setara dengan kira-kira lapisan tanah setebal 6,5 cm di lapangan. Pada saat pengujian penetrasi, pembacaan beban dilakukan pada penetrasi 0,05; 1,0; 1,5; 2,0; 2,5; 3,0; 4,0; 5,0; 7,5; 10,0; dan 12,5 mm. Grafik beban dan penetrasi kemudian di-plot. Nilai CBR biasanya dihitung berdasar pembacaan 32 beban pada penetrasi 2,5; 5,0; 7,5; 10; dan 12,5 mm, dibagi dengan beban standar masing-masing.

2.7.4 Konsolidasi