121
Pelajar Indonesia meraih mendali dalam Olimoiade Fisika Asia di Almaty, Kazakhstan.
Kompas, 1 Mei 06
9.1 Mendengarkan Informasi
Tutuplah buku Anda Guru Anda akan membacakan wacana di bawah ini atau
memperdengarkan rekaman untuk melatih kemam- puan Anda dalam menyimak teks. Berikut ini wacana
yang akan dibacakan.
Tips Nol Korupsi Pascal Couchepin
Oleh Pieter P Gero Pikiran langsung teringat pada Pascal
Couchepin, begitu muncul berbagai kasus dugaan korupsi yang melibatkan pejabat tinggi di negeri
ini. Couchepin adalah Konsuler Federal sekaligus Menteri Dalam Negeri Swiss. Sebagai perjabat
dari negeri yang dikenal
zero corruption alias nol korupsi, Couchepin banyak menyampaikan
pandangannya soal korupsi yang masih pantas untuk disimak.
Pria tinggi besar dan suka humor ini suka bicara blak-blakan. Kalangan Kedubes Swiss di
Di bab yang bertopik “ Sumber Daya Manusia” , kalian akan diajak untuk mendengarkan sebuah
informasi dan mencatat pokok-pokok informasi yang kalian peroleh secara langsung. Selain itu,
kalian juga akan mempelajari paragraf persuasif.
Pertama, kalian akan mempelajari bagaimana menyimpulkan isi informasi yang disampaikan
melalui tuturan langsung dengan mencatat pokok- pokok informasi yang disampaikan melalui tuturan,
mengajukan pertanyaaan tanggapan, menyampai- kan informasi dengan bahasa sendiri secara jelas
dan mudah dipahami, dan menentukan perbedaan butir-butir yang merupakan fakta dan pendapat.
Kedua, kalian akan menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau
melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif d en g a n m en u l i ska n g a g a sa n d a l a m b en t u k
paragraf persuasif.
Ketiga, kalian akan menulis resensi buku nonsastra disertai kelengkapan unsur-unsurnya
dengan mencatat judul buku, nama pengarang, tahun terbit, nama penerbit, kota tempat penerbit;
meringkas isi buku; mencatat keunggulan dan kekurangan dari isi buku; dan memberi saran yang
dapat ditambahkan pada isi buku.
Selamat belajar dan sukseslah selalu.
Di unduh dari : Bukupaket.com
122
Jakarta sempat wanti-wanti untuk tidak mengutip begitu saja semua pembicaraan dengan Couchepin.
Bertemu pada suatu petang di kantornya di Bern, Swiss, beberapa waktu lalu, Couchepin memang bicara seperti tanpa
beban. Apalagi ketika kepada mantan Presiden Konfederasi Swiss pada tahun 2003, dilontarkan pertanyaan mengapa Swiss bisa
dikenal sebagai negeri tanpa korupsi, sementara Indonesia ter- masuk negeri “superkorup”.
“Ini memang perlu waktu. Tetapi suatu hal yang utama adalah bahwa jangan pernah kompromi menghadapi korupsi,” ujarnya
tegas. “Berupayalah untuk tidak pernah menaruh respek kepada mereka yang korupsi, langsung dimusuhi. Kalau dia pegawai negeri,
maka akan dibenci seluruh rakyat,” tambahnya.
Karena itu, aksi pemberantasan korupsi ini, ujar Couchepin, harus melibatkan seluruh masyarakat. Di Swiss, Masyarakat di tingkat
canton provinsi bisa mengumpulkan tanda tangan untuk mengaju- kan petisi untuk meminta dilakukan referendum berkaitan dengan
segala masalah yang timbul. Tentunya juga berkaitan dengan peme- rintahan lokal ataupun pusat yang tak becus dan korup.
Keterlibatan rakyat dan juga kebencian yang diperlihatkan war- ga masyarakat pada yang korup membuat siapa saja takut dan
segan.
Harus lebih baik
Couchepin yang lahir di Martigny, Valais, pada 5 April 1942, ini punya karier politik panjang. Begitu diwisuda sebagai sarjana
hukum dari Universitas Lausane, dia langsung terjun ke politik sebagai anggota Dewan Komunal di Martigny pada tahun 1968.
Dia terpilih sebagai deputi wali kota Martigny pada tahun 1976 dan selanjutnya wali kota tahun 1984 hingga tahun 1998. “Saya
selalu berprinsip harus menjadi lebih baik dari sebelumnya, terutama pada akhir setiap jabatan saya,” ujar Couchepin soal hi-
dup dan karier politiknya.
Prinsip ini yang membuatnya menanjak dan bergabung ke arena politik federal nasional tahun 1979, saat terpilih sebagai
anggota Dewan Nasional mewakili Partai Demokratik Liberal LDP. Dia menjadi ketua Fraksi 1989 hingga 1996. Dia juga menjabat
ketua Komite Sains dan Riset pada dewan Nasional.
Perjalanan mulus membawanya mencapai Dewan Federal Pemerintah Pusat di Bern pada 11 Maret 1998. Cochepin menjabat
menteri ekonomi sampai Desember 2002. Dari sana, Couchepin pun menjabat menteri dalam negeri yang bertanggung jawab atas jaminan
sosial, kesehatan, pendidikan, perguruan tinggi, riset, dan budaya.
Sesuai dengan sistem konferensi Swiss, di mana jabatan presiden bergilir di antara tujuh anggota Dewan Federal, maka
posisi Couchepin pun menjabat posisi tertinggi dalam pemerintahan Swiss itu tahun 2003. Pengalaman panjang dan padat dalam politik
ini yang membuatnya paham benar jangan sekali-kali korup.
Misalnya, Couchepin berpesan agar pejabat atau tokoh selalu mengawasi orang-orang di sekitarnya. “Karena ketika kita keras
Gbr. 9.1 Pascal Couchepin
K om
p a
s, 2
9 O
kt 5
Di unduh dari : Bukupaket.com
123
dan menolak sogokan, maka pihak penyogok akan datang ke orang-orang sekitar kita,” ujarnya.
Couchepin juga berbicara soal uang politik. Memberi uang pada seseorang saat kampanye bukan suatu uang politik jika uang tadi hanya
cukup untuk makan dan minum dalam sehari. Lain halnya jika uang yang diberikan itu ternyata bisa untuk hidup dalam jangka panjang.
Begitu juga setiap pejabat di Swiss diingatkan hanya bisa menerima hadiah atau souvenir dengan nilai tak lebih dari 500 franc Swiss sekitar
Rp 400.000. “Saya pernah mendapat suvenir terbuat dari emas sekitar 2 juta dollar AS. Segera saja suvenir tadi dikembalikan,” ujarnya saat
berkunjung ke sebuah negara di Timur Tengah.
Diakuinya, perlu waktu untuk mengatasi korupsi. Bisa dua sampai tiga generasi. “Di Rusia tindakan korupsi kini banyak
berkurang karena para koruptor yang bersalah langsung dikirim ke Siberia. Menurut saya, Indonesia sudah mulai melakukan
langkah pemberantasan korupsi yang cukup baik,” Ujarnya. Artinya harus dikirim juga ke “Siberia”.
Ayah dari tiga anak ini pun terlihat begitu antusias ketika kepadanya diberikan sepasang wayang golek yang bercerita soal
Rama dan Shinta. “Ini tidak apa-apa, karena harganya masih jauh di bawah 500 franc,” ujarnya sambil tertawa lepas ketika diberi
tahu harga wayang golek tadi kurang dari 10 dollar AS.
Sumber: Kompas, 29 Oktober 2005
Wacana di atas hanya salah satu alternatif pilihan saja. Guru bebas menentukan. Akan lebih baik bila wacana belum pernah dibaca
atau diperdengarkan pada siswa agar hasilnya memuaskan.
1. Catatlah pokok-pokok informasi yang disampaikan melalui tu-
turan langsung atau tak lang- sung rekaman atau teks yang
dibacakan tersebut menggu- nakan bahasa yang baik dan
benar
2. Ajukan pertanyaantanggapan berdasarkan informasi yang An-
da dengar berupa persetujuan, penolakan, penambahan pen-
dapat
3. Sampaikanlah hasil kegiatan menyimak Anda kepada teman-
teman Anda dan teman Anda akan memberikan penilaian
9.2 Paragraf Persuasif