Wawancara sma10bhsind BhsDanSastraIndo SriUtami

98

7.3 Wawancara

7.3.1 Membaca Laporan Hasil Wawancara

Bacalah dua teks hasil wawancara berikut ini TEKS A Shandy Aul ia RUMAH SERBA PUTIH Rencananya, dalam waktu dekat Shandy Aulia ingin membuat rumah impiannya. “Pengin sekali rumah itu segera terwujud,” harapnya. Rumah impian itu digambarkan sebagai rumah serba putih yang dilengkapi dengan home theater. “Rumahnya berada di tepi pantai, tapi tidak di Jakarta. Semoga dapat terwujud,” harap Shandy yang suka survei rumah di sela-sela syuting. Rumah bagi Shandy merupakan investasi untuk masa depannya. Termasuk bersama sang kekasih, Roger Danutirta? “Lihat nanti saja,” jawab artis kelahiran Jakarta, 23 Juni 1987 ini. Mengenai hubungan cintanya dengan Roger, kadang dibingkai dengan rasa cemburu. Tapi, kasih asmaranya dengan Roger makin asyik saja. “Antarpasangan pasti ada rasa cemburu. Bila sebatas wajar dan positif enggak masalah. Itu adalah wujud rasa sayang,” ujarnya. Lagi pula lanjut Shandy, “Kami saling terbuka dalam berkomunikasi. Tidak ada yang dipendam biar ngobrolnya enak. Terhadap tingkah penggemar, mereka juga tidak cemburu, “Justru kami merasa sayang dengan penggemar. Saya pribadi malah bangga Roger punya banyak penggemar terutama cewek. Jika ada fans Roger mendekat kemudian mencoba memegang atau bahkan sampai berani mencium, saya justru tertawa,” ucap Sandy. Sumber: NOVA, No. 883XVII, 30 Januari 2005, hal 10 Iskadar Ali, Sp.B Bikin Pede Penderita Kanker Payudara Salah satu kekhawatiran penderita kanker payudara setelah dioperasi adalah kehilangan payudara. Tapi kini kita tak perlu khawatir lagi. Dokter bedah kelahiran Kediri ini selain piawai mengangkat kanker juga mengembalikan bahkan membuat payu- dara. Berikut perbincangan dengan dokter berusia 40 tahun ini. Apa sih, sebenarnya yang disebut dengan Oncoplastic Breast Surgery OBS itu? OBS yaitu tindakan medis berupa pengangkatan kanker payudara kemudian melakukan rekonstruksi untuk mengembalikan seperti bentuk semula. .............................................................. Untuk memperdalam teknik OBS itu Anda belajar di mana, sih? Saya belajar singkat di beberapa negara di Eropa, Belanda, Jerman, dan Italia. Gbr. 7.1 Shandy Aulia w w w .g oog le .c om TEKS B Di unduh dari : Bukupaket.com 99 Memang di Indonesia belum ada ahlinya? Teknik ini memang masih langka di Indonesia. Di Jakarta baru ada beberapa, tapi kalau di Surabaya malah belum ada. Kalau di Eropa pakarnya banyak, karena wanita Eropa jauh lebih tinggi risiko terkena kanker payudara. Saat di Belanda saya belajar pada Peter Hud, pakar tentang OBS ini yang ada di Breast Clinic, Martinus Hospital, Groningen. .............................................................. Secara teknis, teknik OBS itu bagaimana, sih? Teknisnya begini. Misalnya ada seorang pasien setelah didiagnosis ternyata di dalam payudaranya terdapat kanker sebesar 1 cm, maka 2 cm di sekelilingnya harus dibersihkan. Tujuannya agar sel kanker tidak tumbuh lagi. Lalu untuk mengisi rongga di dalam payudara tadi diisi dengan otot lain. Yakni otot punggung atau perut. Lalu? Setelah kanker diambil dan dibersihkan, otot punggung atau perut tersebut dipakai untuk mengisi rongga tadi. Tentu sebelum- nya dihitung dulu volumenya, sehingga selain ukurannya bisa sama dengan payudara sebelahnya kelenturannya juga sebisa mungkin sama. Jadi untuk kulit dan puting tetap menggunakan kulit payudara sebelumnya kecuali pada kulit tambalan. Bekas “tambalan” tadi apa tak membekas? Kalau cuma bekas jahitan saja tiga bulan kemudian sudah hilang dengan sendirinya, dan nyaris sempurna. .............................................................. Sebelum memutuskan untuk melakukan pengangkatan atau menerapkan OBS apa yang sebelumnya Anda lakukan terhadap si pasien? Pada saat saya memberi nasihat tersebut saya pasti meminta suami untuk mendampingi. Kalau memang belum bersuami saya meminta pasien mengajak keluarga terdekatnya. Terutama bagi yang bersuami biar sang suami mengetahui secara persis dan gamblang. Dengan begitu suami bisa memberi semangat istrinya untuk dilakukan pengangkatan saja atau nanti dilanjutkan dengan OBS tadi. Tapi kepada setiap pasien apakah Anda selalu menawarkan pilihan OBS tadi? Tidak. Yang pertama saya sarankan adalah melakukan pengangkatan kanker itu saja. Agar tidak membahayakan jiwanya. Baru setelah itu saya menawarkan pilihan kedua yakni setelah dilakukan pengangkatan kemudian dilanjutkan dengan OBS ini. Semua keputusan tetap ada di tangan pasien. Karena pilihan kedua ini, kan, bukan merupakan keharusan. Biasanya sampai berapa lama operasi berjalan? Kalau diambilkan dari otot punggung sekitar 4 jam, tapi kalau diambilkan dari perut sekitar 2 jam. Tindakan OBS ini langsung dilakukan setelah pengangkatan payudaranya. Gbr. 7.2 Pemeriksaan dini penyakit kanker pada payudara perlu dilakukan. En si kl op e d i U m u m U n tu k P e la ja r Di unduh dari : Bukupaket.com 100 Sejak Anda selesai belajar hingga saat ini, sudah berapa pasien yang Anda tangani? Sejak tahun 1999 hingga akhir 2004 lalu, saya sudah melakukan OBS sebanyak 140 pasien. Dan alhamdulillah sebagian besar berhasil. Memang ada 5-7 persen yang kurang sempurna karena infeksi atau sebab lain. .............................................................. Saat apa yang paling membahagiakan Anda dalam menapaki profesi ini? Saya sangat bahagia apabila menerima pasien yang datang dalam keadaan belum terlambat. Jika terlambat, selain biaya yang dibebankan akan jauh lebih besar, juga tindakan medis yang kita lakukan juga tak bisa maksimal. Kalau saya menerima pasien yang sudah dalam keadaan kanker di tubuhnya sudah parah, bukan hanya pasiennya saja yang sedih, saya sendiri juga ikut lemes. Apakah cita-cita menjadi dokter memang sudah ada sejak kecil? Tidak juga. Bahkan saya sudah diharapkan bapak saya, Sudjamiko, yang saat ini pensiunan Departemen Agama Kabupaten Kediri, sebagai guru. Makanya ketika lulus SMA saya juga sempat mendaftar IKIP Malang dan Unair. Tapi entah kenapa saat kedua- duanya diterima, tiba-tiba di menit-menit terakhir saya justru memilih kedokteran. Ya mungkin ini sudah menjadi garis hidup saya. Saya harus mensyukuri. Apa Anda kelak juga mengharapkan anak-anak Anda berprofesi seperti Anda? Ah tidak. Saya membiarkan ketiga anak saya, Ilham 15, Ishami 7, dan Indira 5 untuk menentukan pilihan hidupnya sendiri. Bagi saya dan istri, Indrayati 39, yang penting pilihan itu kelak bermanfaat bagi orang banyak. .............................................................. Sumber: NOVA, 30 Januari 2005 Kedua teks tersebut ditulis berdasarkan wawancara terhadap seorang narasumber. Teks pertama disajikan secara naratif dan teks kedua disajikan dalam bentuk dialog. Dari wawancara atau interview tersebut tampak bahwa pewawancara begitu leluasa mengutarakan pertanyaan-pertanyaan dan jawaban pun mengena sehingga Anda mengetahui bagaimana sebenarnya kebenaran isu menurut narasumber yang Anda jadikan objek wawancara.

7.3.2 Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Wawancara

Kegiatan wawancara sebenarnya menjadi efektif dan efisien apabila Anda mengetahui teknik dan rencana wawancara dengan benar. Teknik wawancara bermacam-macam. Jika Anda melakukan Wawancara . Wawancara, menurut KBBI, adalah 1 tanya jawab dengan seseorang pejabat, dsb yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal, untuk dimuat di surat kabar, disiarkan melalui ra- dio, atau ditayangkan pada layar televisi; 2 tanya jawab disereksi kepala personalia, kepala humas perusahaan dengan pelamar pe- kerjaan; 3 tanya jawab peneliti dengan narasumber. Di unduh dari : Bukupaket.com 101 wawancara terhadap seseorang, Anda dapat memakai teknik indi- vidual atau perorangan. Kegiatan wawancara ini bisa sedikit berbeda tergantung pada orang, tempat, waktu, dan hal yang dibicarakan. Sebelum melakukan wawancara perhatikan hal berikut. 1. Menghubungi orang yang akan diwawancara, baik langsung maupun tidak langsung dan pastikan kesediaannya untuk diwawancarai. 2. Persiapkan daftar pertanyaan yang sesuai dengan pokok-pokok masalah yang akan ditanyakan dalam wawancara. Persiapkan daftar pertanyaan secara baik dengan memperhatikan 6 unsur berita, yaitu 5W + 1H. Pada saat kegiatan wawancara ber- langsung usahakan tidak terlalu bergantung pada pertanyaan yang telah disusun. 3. Berikan kesan yang baik, misalnya datang tepat waktu sesuai perjanjian. 4. Perhatikan cara berpakaian, gaya bicara, dan sikap agar menimbulkan kesan yang simpatik. Pada saat wawancara Anda perlu memperhatikan pegangan umum pelaksanaan wawancara berikut ini. 1. Jelaskan dulu identitas Anda sebelum wawancara dimulai dan kemukakan tujuan wawancara. 2. Mulai wawancara dengan pertanyaan yang ringan dan bersifat umum. Lakukanlah pendekatan tidak langsung pada persoal- an, misalnya lebih baik tanyakan dulu soal kesenangan atau hobi tokoh. Jika dia sudah asyik berbicara, baru hubungkan dengan persoalan yang menjadi topik Anda. 3. Sebutkan nama narasumber secara lengkap dan bawalah buku catatan, alat tulis, atau tape recorder saat melakukan wawancara. 4. Dengarkan pendapat dan informasi secara saksama, usahakan tidak menyela agar keterangan tidak terputus. Jangan memin- ta pengulangan jawaban dari narasumber. 5. Hindari pertanyaan yang berbelit-belit. 6. Harus tetap menjaga suasana agar tetap informatif. Hormati petunjuk narasumber seperti “ off the record”, “no comment”, dan lain-lain. Hindari pertanyaan yang menyinggung dan menyudutkan narasumber. 7. Harus pandai mengambil kesimpulan, artinya tidak semua jawaban dicatat. 8. Beri kesan yang baik setelah wawancara. Jangan lupa mohon diri dan ucapkan terima kasih dan mohon maaf 9. Selain itu, kita harus mengetahui betul apa tujuan wawancara.

7.3.3 Membuat Laporan Hasil Wawancara

Anda telah membaca dua contoh laporan hasil wawancara. Contoh pertama merupakan laporan hasil wawancara dengan penyajian narasi. Contoh kedua merupakan laporan hasil wawancara 1. Tentukanlah topik yang akan dibahas dalam wawancara 2. Tentukanlah narasumber yang akan Anda wawancarai sesuai dengan topik yang Anda pilih 3. Susunlah daftar pertanyaan yang anda ajukan. Untuk mem- perlancar wawancara Anda pergunakanlah pola 5 W + 1 H dan mulailah pertanyaan yang bersifat umum ke khusus 5. Catatlah pokok-pokok informasi yang Anda peroleh dari wa- wancara 8. Susunlah hasil wawancara Anda menjadi sebuah laporan Bila perlu lengkapi dengan foto-foto narasumber atau suatu pendu- kung laporan Anda Pilihlah model penyajian laporan dari hasil wawancara Anda Buatlah sosiodrama untuk ditampilkan dalam bentuk talkshow dengan meme- rankan salah satu tokoh di masya- rakat Tiru gaya dan ekspresi mereka satu kelompok terdiri dari dua orang sebagai narasumber, seorang sebagai pewawancara. Anggaplah Anda sedang tampil di layar televisi Di unduh dari : Bukupaket.com 102 2 Sosiodrama adalah 1 drama yang bertujuan memberikan informasi kepada masyarakat tentang masalah sosial politik; 2 dalam istilah pendidikan metode belajar yang memakai drama kemasyarakatan sebagai media. KBBI, 2001 Tujuan seseorang mengadakan wawancara ialah untuk mem- peroleh: a. bahan informasi, misalnya mengenai persoalan politik, ekonomi, dan pendidikan; b. bahan opini, misalnya mengenai pendapat orang yang diwawan- carai tentang kejadian yang baru terjadi; c. bahan cerita, misalnya menge- nai human interest; sangat menarik untuk mengetahui se- suatu dari seseorang yang terhormat, misalnya apa yang di- makan sebagai sarapan oleh seorang presiden dan istrinya; d. bahan biografi; dan e. bahan laporan. dengan penyajian dialog. Dari sudut jurnalistik, wawancara merupakan salah satu cara mencari bahan laporan paling menarik dan mengasyikkan. Pembaca mungkin berpikir bahwa wawancara menuntut kecakapan dan keterampilan yang tinggi serta kualitas tertentu dari pewawancara. Hal-hal yang harus diperhatikan agar tulisan hasil wawancara menarik bagi para pembaca. 1. Kata-kata yang diucapkan narasumber hendaknya ditulis apa adanya. Hal ini akan membuat cerita tersebut hidup. Seolah- olah narasumber langsung bercerita pada setiap pembaca. Keterangan mengenai keadaan sekitar narasumber membantu pembaca untuk melihat narasumber ketika diwawancarai. 2. Kejadian-kejadian, keterangan-keterangan, dan pendapat- pendapat yang diberikan narasumber mempunyai bobot terhadap tulisan, namun usahakanlah agar lebih jeli dalam penyam- paiannya. 3. Wawancara menjadi efektif jika tujuan pewawancara jelas, yaitu untuk memberi informasi, hiburan, bimbingan praktis, atau laporan. 4. Penyajian hasil wawancara sebenarnya tergantung pada pe- wancara, bisa berupa narasi, dialog, esai, deskripsi, dan sebagainya.

7.4 Imbuhan memper-kan dan