22
2.3 Diskusi
Melalui diskusi, kita dilatih untuk berpikir kritis dan kreatif, berpikir secara logis dan sistematis serta menyampaikan gagasan kepada
orang lain dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar secara lisan. Dengan berdiskusi kita dapat berlatih menggunakan penge-
tahuan dan gagasan-gagasan kita untuk menyampaikan pendapat, mempertahankan pandangan-pandangan, mengatakan setuju atau
menolak pandangan orang lain dengan cara-cara yang baik. Melalui diskusi pula kita dilatih untuk menghargai orang lain walaupun kita
berbeda pendapat atau pandangan. Selain itu, dalam diskusi Anda juga bisa berlatih memperkenalkan diri dan orang ini.
2.3.1 Memperkenalkan Diri dalam Diskusi
Dalam sebuah diskusi atau seminar, pasti terdapat sesi per- kenalan yang biasanya dimulai tepat sebelum seorang pembicara
mulai mempresentasikan tulisannya. Berikut ini sebuah contoh bagai- mana memperkenalkan seorang pembicara pada saat seminar atau
diskusi yang dilakukan oleh pembawa acara seminar.
Berikut ini adalah Bapak Sutardji Calzoum Bachri, beliau lahir di Rengat Riau pada tanggal 24 Juni 1941. Pendidikan terakhirnya
Jurusan Administrasi Negara Fakultas Sosial dan Politik Universi- tas Padjadjaran sampai tingkat doktoral. Beliau pernah mengikuti
International Writing Program di Universitas Iowa, di Iowa City, AS pada tahun 1974-1975 dan Festival Penyair International di
Rotterdam Belanda pada tahun 1975. Sejak 1979, beliau menjabat sebagai redaktur di majalah budaya Horison. Pada kesempatan
seminar kali ini beliau akan mencoba membawa kita semua untuk berpikir tentang masa depan para pelaku komunikasi sehubungan
dengan munculnya RUU tentang penyiaran yang konon kabarnya sedikit kontroversial.
Untuk memperkenalkan diri, Anda juga harus memperhatikan kedudukan Anda, atau sebagai apa Anda di dalam seminar tersebut.
Jika Anda berperan sebagai peserta, akan sangat berbeda dengan seorang yang berperan sebagai moderator saat memperkenalkan
diri dalam sebuah seminar. Berikut ini adalah contoh perkenalan dari seorang moderator yang akan memimpin jalannya diskusi.
... Selamat pagi Bapak Ibu sekalian. Perkenalkan nama saya Candra, dan pada kesempatan kali ini saya akan memimpin semi-
nar ini dari awal, pertengahan, hingga akhir. Tidak banyak yang dapat saya ceritakan tentang diri saya kecuali seperti yang telah
diutarakan oleh pembawa acara di muka ... .
2.3.2 Memberi Tanggapan
Dalam sebuah diskusi panel, seorang peserta mempunyai hak untuk bertanya, menyetujui, atau menyanggah pendapat pembicara
panelis. Hendaknya pertanyaan atau sanggahan dilakukan dengan menggunakan kalimat yang jelas, logis, dan tidak menyimpang dari
Diskusi.
Menurut Kamus Besar Ba-
hasa Indonesia, adalah pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran
mengenai suatu masalah.
Diskusi panel adalah diskusi yang
di-lakukan oleh sekelompok orang yang disebut panel yang mem-
bahas suatu topik yang menjadi per- hatian umum di depan khayalak,
pendengar siaran radio, atau pe- nonton siaran televisi, khayalak di-
beri kesempatan untuk bertanya dan memberikan tanggapan.
Tanggapan.
Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia KBBI, berita per- tunjukan tontonan yang biasa
ditanggap.
Tanggap , menurut KBBI, adalah, 1
bertanya untuk meminta penjelasan keterangan; 2 memanggil ke suatu
tempat dan menyuruhnya untuk menggelar suatu pertunjukan ton-
tonan serta membayar semua biaya yang diperlukan.
Di unduh dari : Bukupaket.com
23
pokok persoalan. Kemukakan pola dasar alasanargumen Anda de- ngan jelas supaya mudah dimengerti. Jangan terlalu banyak menge-
mukakan pertanyaansanggahan, hargailah pendapat orang lain. Agar gagasan atau pendapat dapat disampaikan dengan baik, seorang
peserta harus memperhatikan hal-hal berikut.
a. Peserta harus menguasai masalah yang dibahas.
b. Dalam menyampaikan pendapat, peserta harus menggunakan
bahasa yang baku serta kalimat yang santun. c.
Peserta harus menyampaikan pendapat yang masuk akal dan sistematis. Jika tanggapan berupa sangkalan atau kalimat yang
berisi penolakan, kalimat tersebut harus disertai alasan yang rasional.
Perhatikan contoh di bawah ini
Penyalahgunaan Narkoba di Lingkungan Remaja
Moderator : Demikianlah pokok pikiran yang disampaikan
pembicara melalui makalah yang berjudul “Penya- lahgunaan Narkoba di Lingkungan Remaja”.
Saudara-saudara, pada kesempatan ini saya mem- buka termin I untuk tiga orang penanya atau
penanggap. Perkenalkanlah diri terlebih dahulu se- belum mengungkapkan pendapat, silakan
Peserta : Nama saya Teguh Candra. Saya sangat tertarik
dengan uraian saudara pembicara. Namun, saya kurang sependapat dengan pernyataan Pembicara
bahwa penyebab penyalahgunaan narkoba adalah faktor lingkungan pergaulan remaja saja. Menurut
saya penyebab penyalahgunaan narkoba meliputi faktor keluarga dan lingkungan, karena keluarga
merupakan faktor pembentukan kepribadian anak.
Moderator : Terima kasih, penanggap kedua kami persilakan.
Peserta : Nama saya Tuti. Terima kasih atas kesempatan
yang diberikan kepada saya. Saya sependapat dengan saudara Teguh. Kita tidak boleh mem-
posisikan faktor lingkungan pergaulan remaja sebagai faktor tunggal penyebab penyalahgunaan
narkoba dalam diri remaja. Meskipun faktor itu memang sangat berpengaruh. Namun apabila
remaja ditanamkan nilai-nilai keutamaan, moral, etika, dan agama yang kuat terutama dalam ling-
kungan keluarga saja dan terus-menerus diberi teladan tingkah laku orang tuanya yang baik, maka
ia akan menolak pengaruh lingkungan pergaulan yang negatif termasuk penyalahgunaan narkoba.
Moderator : Ya, terima kasih saudara Tuti. Selanjutnya, penanya
ketiga kami persilakan.
Peserta : Nama saya Topik. Saya hanya akan melengkapi
pendapat saudara-saudara tadi. Menurut saya, yang terpenting bagaimana mengatasi masalah
Defin isi:
Defin isi:
Defin isi:
Defin isi:
Defin isi:
Diskusi adalah sebuah
pertemuan yang bertujuan membahas suatu masalah
secara bersama-sama guna menemukan kesepakatan
jalan keluarnya.
Moderator. Moderator, menurut
KBBI, berarti 1 orang yang ber- tindak sebagai penengah hakim,
wasit; 2 pemimpin sidang rapat, diskusi yang menjadi pengarah pada
acara pembicaraan atau pendiskusi- an masalah; 3 alat pada mesin yang
mengatur atau mengontrol aliran bahan bakar atau sumber tenaga.
Di unduh dari : Bukupaket.com
24
tersebut sehingga remaja tidak terjerumus dalam tindakan tersebut. Menurut saya, pertama-tama,
keluarga harus memberikan teladan dan mena- namkan nilai moral dan agama yang kuat, masya-
rakat ikut mengawasi dan bekerja sama dengan aparat kepolisian memberantas penyalahgunaan
narkoba, dan pemerintah menerapkan hukuman yang berat kepada pengedar dan pengguna
narkoba.
Moderator : Demikianlah saudara-saudara, termin I telah
selesai. Selanjutnya, saya persilakan para panelis untuk menanggapi pernyataan atau pertanyaan
dari para peserta tersebut. Silakan
................
2.3.3 Bahan Diskusi
Kehancuran Hutan Gorat, Kekalahan Masyarakat Danau T oba
Dari atas bukit Gorat Ni Padang, biru air Danau Toba terlihat sangat menawan. Jajaran perbukitan di seberang danau yang
diselimuti kabut tipis menjadi pemandangan menakjubkan. Namun, pesona itu pula yang menghancurkan Gorat Ni Padang dan
masyarakat yang hidup di sekitarnya.
Kehancuran itu bermula ketika kalangan pengusaha yang melihat strategisnya lokasi bukit seluas sekitar 80 hektar tersebut
berebut menguasai kawasan itu. Pada bulan Mei 2000, kawasan Gorat Ni Padang yang merupakan tanah
ulayat masyarakat Kodon- kodon, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo telah diambil alih PT
Merek Indah Lestari PT MIL, pengembang swasta yang bermimpi untuk membangun lapangan golf, hotel, dan berbagai sarana
wisata lainnya di sana.
Sejak itu, kawasan hutan Gorat Ni Padang yang semula ditumbuhi hutan pinus hasil reboisasi masyarakat mulai diratakan. Alat-alat berat
terus menggerus daerah tangkapan air Danau Toba tersebut. Namun, perataan hutan di Gorat Ni Padang tersebut telah
memicu berbagai masalah lingkungan dan sosial. Bukan halnya status tanah yang masih menjadi sengketa, pekerjaan proyek di
perbukitan Gorat Ni Padang oleh PT MIL telah mengakibatkan longsor dan menimbun lahan pertanian penduduk. Mata air yang
menjadi sumber air bersih dan irigasi Desa Kodon-kodon kian mengecil dan keruh.
Puncaknya, pada bulan November 2004, sekitar 20 hektar sawah di Desa Kodon-kodon tertimbun longsor. Longsoran juga
terlihat menutup sebagian ruas jalan menuju Kodon-kodon yang berada persis di tepi Danau Toba. Saat hujan turun, tanah long-
soran hanyut ke Danau Toba menyebabkan air di sekitar danau berwarna kecoklatan.
“Kami ini ibaratnya sudah jatuh dilindas pula. Bukit Gorat Ni
Jawablah pertanyaan berikut berdasarkan teks
Kehancuran Hutan Gorat, Kekalahan Masya-
rakat Danau Toba
a. Bagaimanakah awal mula terja-
dinya kasus Gorat Ni Padang? b. Apa hubungan Gorat Ni Padang
dengan PT Merek Indah Lestari?
c. Sejauh mana efek yang
ditimbulkan dengan adanya kasus Gorat Ni Padang?
d. Bagaimanakah sikap Pemerintah Kabupaten Karo terhadap kasus
Gorat Ni Padang? e. Berikan tanggapan terhadap
kasus Gorat Ni Padang Gbr. 2.1
Dua gambar di atas adalah contoh diskusi.
M a
ta b
a ca
, Ja
n 6
Di unduh dari : Bukupaket.com
25
1. Bentuklah kelompok diskusi, tiap kelompok terdiri atas 4-8
siswa, kemudian ikuti dan ker- jakan langkah-langkah berikut
a. Tulislah masalah-masalah yang terdapat dalam teks
Kehancuran Hutan Gorat, Kekalahan Masyarakat Da-
nau Toba
b. Buatlah rangkuman berda- sarkan masalah-masalah
yang Anda temukan itu c. Diskusikan masalah-masalah
itu dan tuliskan tanggapan- nya
d. Pilihlah salah seorang dalam kelompok Anda untuk me-
mimpin diskusi 2. Setelah kelompok selesai
mengerjakan soal 1, setiap ke- lompok mendapat kesem-patan
untuk mengemukakan hasil diskusinya di muka kelas. Ke-
lompok yang lain memberikan tanggapan. Praktikkan cara
memperkenalkan diri dan mem- berikan tanggapan yang baik
dalam diskusi
3. Sebagai tambahan latihan, carilah materi diskusi lain yang
faktual sebagai bahan diskusi
K o
m p
a s,
2 7
F e
b ru
a ri
5
Gbr. 2.2 Hutan Gorat Ni Padang di
Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, terus digunduli.
Padang milik kami telah direbut dan diratakan karena akan dibangun lapangan golf. Kini, bukit yang telah digunduli itu telah menyebabkan
longsor dan menimbun lahan pertanian kami,” kata Lusius Monte, warga Kodon-kodon yang sawahnya tertimbun longsor.
Menurut Lusius, longsoran itu telah menyebabkan tanaman padi, bawang, cokelat, advokad, vanili, dan mangga di lahan milik
warga terkubur tanah. “Kini, sumber penghidupan kami telah hancur akibat ulah mereka,” katanya.
Bencana jelas menghancurkan sumber hidup Lusius dan belasan warga desa yang lain. Namun, Lusius mengaku tidak men-
dapat ganti rugi sedikit pun, “Kami sudah mengajukan ganti rugi yang ditandatangani Kepala Desa Kodon-kodon kepada PT MIL,
tetapi sampai sekarang belum mendapat sedikit pun. Padahal, kerugian yang kami alami sangat besar karena sampai sekarang
lahan pertanian kami tidak bisa ditanami lagi,” urai Lusius.
Perwakilan PT MIL, Singhoat Maras Silalahi, mengatakan, pihaknya sebenarnya telah memberikan ganti rugi kepada sebagian
petani yang lahannya tertimbun longsor mulai dari Rp 600.000 hingga Rp 30 juta. Namun, ia mengakui sebagian warga yang lain
belum mendapat ganti rugi. “Keputusan pemberian ganti rugi itu ada di tangan pimpinan,” katanya.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Pemkab Karo sendiri terkesan tutup mata terhadap status tanah Gorat Ni Padang.
Bencana yang dihadapi warga akibat dampak pembangunan di Gorat Ni Padang juga tak dipedulikan. “Setahu kami, tanah ter-
sebut memang sudah dimiliki PT MIL. Di kawasan tersebut rencananya akan dibangun lapangan golf, perkebunan, peng-
inapan, dan berbagai fasilitas wisata yang lain,” kata Kepala Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Karo, Sadarta Bukit.
Saat ditanya soal perizinan, Sadarta mengatakan sampai saat ini Pemkab Karo belum mengeluarkan izin mendirikan bangunan IMB
kepada PT MIL di kawasan hutan Gorat Ni Padang tersebut. “Kami masih memproses izin yang diajukan PT MIL. Mereka baru
mengajukan izin sekitar satu bulan lalu,” katanya. Berarti, selama ini proyek yang telah berlangsung sejak tahun 2000 tersebut masih liar.
Sadarta juga mengatakan, pihak developer belum membuat analisis mengenai dampak lingkungan amdal untuk meng-
antisipasi dampak yang mungkin ditimbulkan oleh pembangunan di kawasan resapan air Danau Toba tersebut. “Memang dokumen-
dokumen amdalnya belum ada. Jadi, kami juga tak tahu dengan proses ganti rugi terhadap warga yang tanahnya telah kena
longsor,” ujarnya.
Sumber: Kompas, Minggu, 27 Februari 2005.
2.4 Kalimat Tunggal