Bahan yang Digunakan : Formulir Pengukuran Penurunan Rumus

354 12 Pengukuran Titik-Titik Detail Metode Tachymetri Gambar 328. Jalon di atas patok 5. Pita ukur meteran Rambu ukur dapat terbuat dari kayu, campuran alumunium yang diberi skala pembacaan. Ukuran lebarnya 4 cm, panjang antara 3m-5m pembacaan dilengkapi dengan angka dari meter, desimeter, sentimeter, dan milimeter. 6. Rambu Ukur Rambu ukur dapat terbuat dari kayu, campuran alumunium yang diberi skala pembacaan. Ukuran lebarnya 4 cm, panjang antara 3m-5m pembacaan dilengkapi dengan angka dari meter, desimeter, sentimeter, dan milimeter. Gambar 330. Rambu ukur 7. Payung Payung ini berfungsi sebagai pelindung dari panas dan hujan untuk alat ukur itu sendiri. Karena bila alat ukur sering kepanasan atau kehujanan, lambat laun alat tersebut pasti mudah rusak seperti; jamuran, dll. Gambar 331. Payung

12.2.2 Bahan yang Digunakan :

1. Formulir ukur Formulir pengukuran digunakan untuk mencatat kondisi di lapangandan hasil perhitungan-perhitungan pengukuran di lapangan. terlampir Gambar 332. Formulir Ukur Gambar 329. Pita ukur Di unduh dari : Bukupaket.com 355 12 Pengukuran Titik-Titik Detail Metode Tachymetri 2. Peta wilayah studi Peta digunakan agar mengetahui di daerah mana akan melakukan pengukuran. 3. Cat dan kuas digunakan untuk menandai dimana kita mengukur dan dimana pula kita meletakan rambu ukur. Tanda ini tidak boleh hilang sebelum perhitungan selesai karena akan mempengaruhi perhitungan dalam pengukuran. 4. Alat tulis Alat tulis digunakan untuk mencatat hasil pengkuran di lapangan. Benang Benang berfungsi sebagai: a. menentukan garis lurus b. menentukan garis datar c. menentukan pasangan yang kurus d. mekuruskan plesteran e. menggantungkan unting-unting Gambar 334. Benang Paku Paku terbuat dari baja besi dengan ukuran ± 10 mm. Digunakan sebagai tanda apabila cat mudah hilang dan patok kayu tidak dapat digunakan, dikarenakan rute jalan yang digunakan terbuat dari aspal.

12.2.3 Formulir Pengukuran

Formulir pengukuran digunakan untuk mencatat kondisi di lapangan dan hasil perhitungan-perhitungan pengukuran di lapangan. terlampir

12.2.4 Prosedur pengukuran :

Pengukuran metode tachymetri menggunakan alat theodolite, baik yang bekerja secara optis maupun elektronis digital yang sering dinamakan dengan Total Station. Alat theodolite didirikan di atas patok yang telah diketahui koordinat dan ketinggiannya hasil pengukuran kerangka dasar. Patok tersebut mewakili titik-titik ikat pengukuran. Rambu ukur atau target diletakkan di atas titik-titik detail yang akan disajikan di atas Gambar 333. Cat dan Kuas Di unduh dari : Bukupaket.com 356 12 Pengukuran Titik-Titik Detail Metode Tachymetri peta. Titik-titik detail dapat berupa unsur alam atau unsur buatan manusia. Unsur alam misalnya adalah perubahan slope kemiringan tanah yang dijadikan titik-titik tinggi spot heights sebagai acuan untuk penarikan dan interpolasi garis kontur. Unsur buatan manusia misalnya adalah pojok-pojok bangunan.

a. Urutan pengaturan serta pemakaian :

1. Dengan menggunakan patok-patok yang telah ada yang digunakan pada pengukuran sipat datar dan pengukuran poligon, dirikan alat theodolite pada titik patok sebagai titik ikat pada awal pengukuran patok pertama. 2. Ketengahkan gelembung nivo dengan prinsip pergerakan 2 sekrup kaki kiap ke dalam dan keluar saja dan satu sekrup kaki kiap ke kanan atau ke kiri saja. 3. Pada posisi teropong biasa diarahkan teropong titik detail satu yang telah didirikan rambu ukur di atas target tersebut, kemudian baca benang atas, benang tengah, dan benang bawah dari rambu ukur pada titik detail satu dengan bantuan sekrup kasar dan halus pergerakan vertikal. 4. Bacalah sudut horizontal yang menunjukan azimuth magnetis dari titik detail satu dan baca pula sudut vertikal berupa sudut miring atau sudut zenith pada titik detail tersebut. Jika sudut vertikal yang dibaca relatif kecil antara 0 o – 5 o maka dapat dipastikan sudut tersebut adalah sudut inklinasi miring dan jika berada di sekitar sudut 90 o maka dapat dipastikan sudut tersebut adalah sudut zenith. Setelah terbaca semua data tersebut kemudian kita pindahkan rambu ukur ke titik detail berikutnya dan lakukan hal yang sama seperti diatas. Dalam membuat titik detail buatlah sebanyak-banyaknya sedemikian rupa sehingga informasi dari lapangan baik planimetris maupun ketinggian dapat disajikan secara lengkap di atas peta. 5. Pindahkan alat theodolite ke titik ikat berikutnya, selanjutnya lakukan pengukuran tachymetri ke titik-titik detail lainnya. 6. Selanjutnya pengolahan data tachymetri dipindahkan dengan pengolahan data pengukuran sipat datar dan pengukuran polygon sedemikian rupa sehingga diperoleh koordinat dan tinggi titik-titik detail. 7. Pengukuran tachymetri selesai. Hasil yang diperoleh dari prakek pengukuran tachymetri di lapangan adalah koordinat planimetris X,Y, dan ketinggian Z titik-titik detail yang Di unduh dari : Bukupaket.com 357 12 Pengukuran Titik-Titik Detail Metode Tachymetri diukur sebagai situasi daerah pengukuran untuk keperluan penggambaran titik detail dan garis- garis kontur dalam pemetaan. b. Pembacaan sudut mendatar : 1. Terlebih dahulu kunci boussole atau pengencang magnet kita lepaskan, kemudian akan terlihat skala pembacaan bergerak; sementara bergerak kita tunggu sampai skala pembacaan diam, kemudian kita kunci lagi. 2. pembacaan bersifat koinsidensi dengan mempergunkan tromol mikrometer.

c. Keterangan:

1. Pada pembacaan sudut miring perlu diperhatikan tanda positif atau negatif, sebab tidak setiap angka mempunyai tanda positif atau negatif. 2. Pada pembacaan sudut miring di dekat 0 o gr perlu diperhatikan tanda positif atau negatif, sebab tandanya tidak terlihat, sehingga meragukan sipembaca. 3. Perlu diperhatikan sistim pembacaan dari pos alat ukur tanah tersebut: ƒ Sistim centisimal grade. ƒ Sistim sexagesimal derajat. 4. Perlu diperhatikan, bahwa pembacaan skala tromol untuk pembacaan satuan menit atau satuan centigrade per kolom, atau ada yang mempunyai harga 2 menit 2 c per kolom. 5. Sistim pembacaan lingkaran vertikal ada 2 macam yaitu: ƒ Sistim sudut zenith. ƒ Sistim sudut miring. 6. Sudut miring yang harganya negatif, pembacaan dilakukan dari kanan ke kiri, sedangkan untuk harga positif pembacaan dari kiri ke kanan. 7. Perlu diyakinkan harga sudut miring positif atau negatif.

d. Pembacaan Rambu

1. Untuk pembacaan jarak, benang atas kita tempatkan di 1 m atau 2 m pada satuan meter dari rambu. Kemudian baca benang bawah dan tengah. 2. Untuk pembacaan sudut miring, arahkan benang tengah dari teropong ke tinggi alatnya, sebelum pembacaan dilakukan, gelembung nivo vertikal harus diketengahkan dahulu. Tinggi alat harus diukur dan dicatat. Di unduh dari : Bukupaket.com 358 12 Pengukuran Titik-Titik Detail Metode Tachymetri O O BT i

12.2.5 Penurunan Rumus

Titik Detail Tachymetri Secara umum rumus yang digunakan dalam tachymetri adalah sebagai berikut : 1. BT BA BT BA COSi BT BA − − = − BT BA COSi BT BA − = − BT COSi BT BA BA + − = 2. BB BT BB BT COSi BB BT − − = − BB BT COSi BB BT − = − COSi BB BT BT BB − − = 3. BA’ = BA – BT . COS i + BT BB’ = BT – BT – BB . COS i BA’ –BB’ = BA – BT+ BT– BB . COSi = BA – BB . COS i 4. d Abx = d AB . COS i . 100 d Abx = BA – BB . COS i . COS i . 100 d ABx = BA – BB . COS 2 i . 100 5. d ABx = d AB . COS i . 100 d ABx = BA – BB . COS i . COS i . 100 d ABx = BA – BB . COS 2 i . 100 6. Catatan : X A dan Y A = Hasil pengolahan data polygon. d ABx = Hasil pengolahan data tachymetry. AB = Hasil pembacaan sudut horizontal azimuth theodolitee Gambar 335. Segitiga O BT O’ 7. Sini d BT O d BT O Sini AB AB = = = 8. H AB = Tinggi alat + O’BT – BT H AB = Tinggi alat + d AB . Sin i – BT Tinggi alat +BA – BB . Cos i . Sin i . 100– BT H AB = Tinggi alat + BA – BB . Sin 2i . ½ i 100 – BT H AB = Tinggi alat + BA- BB i Sin 2i i 50 – BT Jadi : TB = Tinggi alat + H AB Catatan : Tinggi alat = Hasil pengolahan data sipat datar H AB = Hasil pengolahan data Tachymetri Di unduh dari : Bukupaket.com 359 12 Pengukuran Titik-Titik Detail Metode Tachymetri d AB Ta O BA BT BB Z i i Z Z ? H AB O Z i Titik Nadir d ABX A B 1

12. 3. Pengolahan Data Pengukuran Tachymetri

Data yang diambil dari lapangan semakin banyak semakin baik. Data yang diperoleh di tempat alat berdiri meliputi azimuth magnetis, sudut vertikal inklinasi miring atau zenith dan tinggi alat. Data yang diperoleh dari tempat berdiri rambu atau target adalah bacaan benang diafragma benang atas, benang tengah, dan benang bawah atau jarak langsung. Pada alat theodolite dengan fasilitas total station koordinat dan ketinggian tinggi titik-titik detail dapat langsung diperoleh dan direkam ke dalam memori penyimpanan. Data yang diperoleh dari lapangan harus diolah untuk menghilangkan kesalahan sistematis dan acak yang terjadi serta membuang kesalahan besar yang mungkin timbul. Pengolahan data sipat datar kerangka dasar vertical dan polygon kerangka dasar horizontal dapat diolah secara manual dengan bantuan mesin hitung atau secara tabelaris menggunakan bantuan computer. Gambar 336. Pengukuran titik detail tachymetri Di unduh dari : Bukupaket.com