81
dilakukan sebanyak tiga puluh kali per target hit. Tabel berikut adalah rata rata dari masing masing tiga puluh kali pengujian per target hit.
Tabel Rata Rata Kategori: Aktif
Target HIT
eth- ISP
MB eth-
klien MB
CPU Memory
MB Disk
MB HTTP
Request cached
HTTP Request
total Byte
Saving 10
18.85 21.34
3.98 61.91
27.73 177
1767 11.67
20 19.01
25.23 4.18
64.54 29.87
397 1982
24.65
30 22.33
36.14 4.33
66.28 31.7
782 2601
38.21
40 30.82
62.09 4.67
70.67 34.1
1832 4579
50.36
50 32.27
92.95 4.96
71.23 38.23
3709 7392
65.28
Tabel 5.1-3 Tabel Rata Rata Pengujian Kategori Web Aktif
5.2. Grafik Data Pengujian
Menurut Draper 1971 dan Rawlings 1988 yang dikutip oleh Sampurna 2012, dalam menentukan model regresi yang paling sesuai, nilai statistika yang
biasa dipakai adalah koefisien determinan R
2
yang bernilai 0 ≤ R
2
≤ 1 atau dengan koefisien korelasi r yang bernilai -1
≤ r ≤ 1. Nilai koefisien korelasi juga dipakai untuk menentukan arah hubungan antara dua variabel. Jika bernilai positif + maka
hubungannya naik, berarti setiap terjadi kenaikan pada variabel X, diikuti dengan kenaikan pada variabel Y. Jika koefisien korelasi bernilai negatif -, arah garis
regresinya menurun, itu berarti setiap terjadi kenaikan pada variabel X, diikuti dengan penurunan pada variabel Y.
Setelah semua data terkumpul, dilakukan olah data terhadap setiap variabel pada masing masing skenario untuk menentukan bentuk persamaan regresi
82
yang sesuai serta mengetahui model yang sesuai untuk menjelaskan arah pertumbuhan pada masing masing skenario.
Nilai yang dicari adalah koefisien korelasi r dengan menggunakan
rumus:
= ∑ − ̅
− ̅ √∑ − ̅ ∑ − ̅
Koefisien determinan, merupakan nilai kuadrat dari koefisien korelasi r,
atau dapat dihitung dengan rumus:
= ∑
′
− ̅ ∑ − ̅
Sedangkan untuk mencari nilai slope b dan intercept a, dapat
menggunakan formula sebagai berikut:
= � ∑
− ∑ ∑
� ∑ − ∑
= ̅ − ̅
Selain itu, dicari juga nilai standard error estimates atau simpangan baku perkiraan
Sy’ dengan menggunakan nilai koefisien determinan yang telah didapat
sebelumnya. Rumus untuk mencari simpangan baku perkiraan adalah:
′
= � √ −
83
Bentuk garis regresi yang akan dicari untuk memperkirakan garis model
yang cocok adalah adalah regresi linier Y ’=a+bx, logaritmik Y’=a+b lnx, dan
eksponensial Y ’=ae
bx
. Untuk membandingkan model yang paling cocok dari ketiga model regresi tersebut, dilakukan penghitungan satu per satu untuk setiap
variabel. Untuk
menyelesaikan persamaan
non-linier logaritmik
dan eksponensial, perlu dilakukan transformasi agar masing masing dapat diselesaikan
dengan rumus di atas. Bentuk transformasinya adalah sebagai berikut: Untuk model eksponensial:
= �� | =
Untuk model logaritmik:
= | = ��
Penentuan model regresi yang sesuai dipertimbangkan dengan mengambil
model yang memiliki nilai koefisien determinan R
2
terbesar dan simpangan baku perkiraan
Sy’ terkecil. Karena koefisien determinan memperlihatkan seberapa dekat perbedaan setiap nilai Y pada masing masing nilai X. Sedangkan simpangan
baku digunakan untuk melihat seberapa jauh penyimpangan
Y’ terhadap nilai Y.
84
5.2.1. Analisa ethernet statistic Proxy ke internet
Berikut ini adalah tabel curve fit yang diperoleh dari hasil perhitungan pada variabel hit ratio dengan byte usage Proxy ke internet eth-ISP dari masing
masing kategori web:
Kategori: Statis Variabel: eth-ISP
r R
2
a b
Sy
Linier 0.978
0.957 3.862
0.061 0.182
Logaritmik 0.965
0.931 0.812
1.497 0.231
Eksponensial 0.971
0.943 4.050
0.011 0.210
Tabel 5.2-1 Tabel Curve Estimation Untuk Byte Usage Dari Proxy Ke Internet, Kategori Web Statis
Berdasarkan tabel curve estimation di atas, dapat disimpulkan bahwa prediksi pertumbuhan byte usage dari Proxy ke internet untuk web statis terjadi
secara linier dan dapat dirumuskan dengan persamaan:
Prediksi = 3.862 + 0.061 hit ratio
Persamaan 5.2.1
Dengan kesalahan baku perkiraan
Sy’ sebesar : ±0.182 MB
85
Kategori: Dinamis Variabel: eth-ISP
r R
2
a b
Sy
Linier 0.985
0.970 11.633
0.311 0.828
Logaritmik 0.929
0.864 -3.764
7.766 1.752
Eksponensial 0.995
0.990 13.285
0.015 0.486
Tabel 5.2-2 Tabel Curve Estimation Untuk Byte Usage Dari Proxy Ke Internet, Kategori Web Dinamis
Berdasarkan tabel curve estimation di atas, dapat disimpulkan bahwa prediksi pertumbuhan byte usage dari Proxy ke internet untuk web dinamis terjadi
secara eksponensial dan dapat dirumuskan dengan persamaan:
Prediksi = 13.285 e
0.015 hit ratio
Persamaan 5.2.2
Dengan kesalahan baku perkiraan
Sy’ sebesar : ±0.486 MB
86
Kategori: Aktif Variabel: eth-ISP
r R
2
a b
Sy
Linier 0.946
0.895 13.061
0.387 1.876
Logaritmik 0.873
0.761 -4.263
8.871 2.823
Eksponensial 0.952
0.906 15.035
0.016 1.772
Tabel 5.2-3 Tabel Curve Estimation Untuk Byte Usage Dari Proxy Ke Internet, Kategori Web Aktif
Berdasarkan tabel curve estimation di atas, dapat disimpulkan bahwa prediksi pertumbuhan byte usage dari Proxy ke internet untuk web aktif terjadi
secara eksponensial dan dapat dirumuskan dengan persamaan:
Prediksi = 15.035 e
0.016 hit ratio
Persamaan 5.2.3
Dengan kesalahan baku perkiraan
Sy’ sebesar : ±1.772 MB
87
Grafik 5.2-1 Grafik Perbandingan Total Byte Usage Dari Proxy Ke Internet
Berdasarkan grafik diatas, dapat dilihat bahwa kebutuhan byte usage ke internet
menunjukkan arah pertumbuhan yang positif seiring dengan bertambahnya hit ratio
. Perbandingan byte usage ke internet untuk kategori web statis cukup rendah jika dibandingkan dengan kebutuhan untuk web dinamis dan aktif. Hal ini
disebabkan, secara teori, karena konten yang terkandung dalam web statis berukuran lebih kecil dibandingkan dengan web dinamis dan aktif.
Grafik di atas juga menunjukkan bahwa pertumbuhan byte usage ke internet
pada kategori dinamis dan aktif meningkat secara eksponensial. Ini berarti pertumbuhan yang dialami meningkat secara drastis pada setiap kenaikan hit ratio.
Sedangkan untuk kategori web statis, pertumbuhan yang dialami cenderung konstan pada setiap kenaikan hit ratio. Hal ini terjadi karena pada kategori web statis, isi
5 10
15 20
25 30
35 40
45
1 0 2 0
3 0 4 0
5 0 6 0
e th
-ISPMB
HIT Ratio
Perbandingan Ethernet Statistic Proxy ke Internet
Statis Dinamis
Aktif Linear Statis
Expon. Dinamis Expon. Aktif
88
konten yang dikandung selain ukurannya tidak besar, juga relatif kurang bervariasi. Artinya, konten yang ada pada web tipe statis cenderung tidak berubah-ubah.
Sedangkan pada kategori web dinamis dan aktif, ukuran dan jenis konten lebih bervariasi dibanding web statis.
89
5.2.2. Analisa ethernet statistic Proxy ke klien
Berikut ini adalah tabel curve fit yang diperoleh dari hasil perhitungan pada variabel hit ratio dengan byte usage Proxy ke klien eth-klien dari masing
masing kategori web:
Kategori: Statis Variabel: eth-klien
r R
2
a b
Sy
Linier 0.984
0.968 3.120
0.137 0.355
Logaritmik 0.934
0.873 -3.343
3.247 0.704
Eksponensial 0.991
0.983 3.917
0.019 0.259
Tabel 5.2-4 Tabel Curve Estimation Untuk Byte Usage Dari Proxy Ke Klien, Kategori Web Statis
Berdasarkan tabel curve estimation di atas, dapat disimpulkan bahwa prediksi pertumbuhan byte usage dari Proxy ke klien untuk web statis terjadi secara
eksponensial dan dapat dirumuskan dengan persamaan:
Prediksi = 3.917 e
0.019 hit ratio
Persamaan 5.2.4
Dengan kesalahan baku perkiraan
Sy’ sebesar : ±0.259 MB
90
Kategori: Dinamis Variabel: eth-klien
r R
2
a b
Sy
Linier 0.899
0.807 -10.247
1.734 11.978
Logaritmik 0.789
0.623 -81.721
37.878 16.765
Eksponensial 0.969
0.939 10.502
0.040 6.757
Tabel 5.2-5 Tabel Curve Estimation Untuk Byte Usage Dari Proxy Ke Klien, Kategori Web Dinamis
Berdasarkan tabel curve estimation di atas, dapat disimpulkan bahwa prediksi pertumbuhan byte usage dari Proxy ke klien untuk web dinamis terjadi
secara eksponensial dan dapat dirumuskan dengan persamaan:
Prediksi =10.502 e
0.04 hit ratio
Persamaan 5.2.5
Dengan kesalahan baku perkiraan
Sy’ sebesar : ±6.757 MB
91
Kategori: Aktif Variabel: eth-klien
r R
2
a b
Sy
Linier 0.951
0.904 -6.474
1.801 8.307
Logaritmik 0.857
0.734 -84.063
40.371 13.820
Eksponensial 0.986
0.972 12.862
0.038 4.494
Tabel 5.2-6 Tabel Curve Estimation Untuk Byte Usage Dari Proxy Ke Klien, Kategori Web Aktif
Berdasarkan tabel curve estimation di atas, dapat disimpulkan bahwa prediksi pertumbuhan byte usage dari Proxy ke klien untuk web aktif terjadi secara
eksponensial dan dapat dirumuskan dengan persamaan:
Prediksi = 12.862 e
0.038 hit ratio
Persamaan 5.2.6
Dengan kesalahan baku perkiraan
Sy’ sebesar : ±4.494 MB
Grafik 5.2-2 Grafik Perbandingan Total Byte Usage Dari Proxy Ke Klien
20 40
60 80
100 120
140
1 0 2 0
3 0 4 0
5 0 6 0
e th
kl ie
n MB
HIT Ratio
Perbandingan Ethernet Statistic Proxy ke Klien
Statis Dinamis
Aktif Expon. Statis
Expon. Dinamis Expon. Aktif
92
Grafik di atas menunjukkan bahwa untuk byte usage dari Proxy ke klien, terjadi peningkatan secara eksponensial pada ketiga kategori web. Dibandingkan
dengan grafik byte usage dari Proxy ke internet, byte usage dari Proxy ke klien membentuk kurva dengan peningkatan yang lebih tinggi. Tingginya peningkatan
pada byte usage dari Proxy ke klien disebabkan karena jika terjadi hit, Proxy server hanya melakukan validasi obyek yang diminta oleh klien ke server asli di internet,
dan tidak mengambil dokumen yang ada di webserver asli. Jika dokumen yang diminta oleh klien sebelumnya telah masuk dalam cache dan ketika divalidasi ke
server aslinya dokumen tersebut belum kadaluarsa, maka Proxy server akan
memberikan dokumen tersebut kepada klien yang meminta. Semakin sering sebuah dokumen diminta kembali, yang artinya semakin
besar hit ratio, maka seiring peningkatan hit ratio byte usage dari Proxy ke klien akan semakin meningkat lebih besar daripada byte usage dari Proxy ke internet.
93
5.2.3. Analisa persentase penghematan bit byte saving
Berikut ini adalah tabel curve fit yang diperoleh dari hasil perhitungan pada variabel hit ratio dengan persentase penghematan bit byte saving dari masing
masing kategori web:
Kategori: Statis Variabel: byte saving
r R
2
a b
Sy
Linier 0.997
0.993 -1.052
0.664 0.771
Logaritmik 0.952
0.907 -32.574
15.776 2.875
Eksponensial 0.989
0.978 3.379
0.034 1.403
Tabel 5.2-7 Tabel Curve Estimation Untuk Persentase Penghematan Bandwidth, Kategori Web Statis
Berdasarkan tabel curve estimation di atas, dapat disimpulkan bahwa prediksi pertumbuhan byte saving untuk web statis terjadi secara linier dan dapat
dirumuskan dengan persamaan:
Prediksi = -1.052 + 0.664 hit ratio
Persamaan 5.2.7
Dengan kesalahan baku perkiraan
Sy’ sebesar : ±0.771
94
Kategori: Dinamis Variabel: byte saving
r R
2
a b
Sy
Linier 0.966
0.932 -5.844
1.382 5.267
Logaritmik 0.880
0.775 -66.585
31.354 9.611
Eksponensial 0.981
0.963 3.193
0.041 3.887
Tabel 5.2-8 Tabel Curve Estimation Untuk Persentase Penghematan Bandwidth, Kategori Web Dinamis
Berdasarkan tabel curve estimation di atas, dapat disimpulkan bahwa prediksi pertumbuhan byte saving untuk web dinamis terjadi secara eksponensial
dan dapat dirumuskan dengan persamaan:
Y’=3.193 e
0.041 hit ratio
Persamaan 5.2.8
Dengan kesalahan baku perkiraan
Sy’ sebesar : ±3.887
95
Kategori: Aktif Variabel: byte saving
r R
2
a b
Sy
Linier 1.000
0.999 -1.846
1.329 0.540
Logaritmik 0.970
0.941 -66.615
32.101 4.561
Eksponensial 0.971
0.943 3.259
0.042 4.489
Tabel 5.2-9 Tabel Curve Estimation Untuk Persentase Penghematan Bandwidth, Kategori Web Aktif
Berdasarkan tabel curve estimation di atas, dapat disimpulkan bahwa prediksi pertumbuhan byte saving untuk web aktif terjadi secara linier dan dapat
dirumuskan dengan persamaan:
Prediksi = -1.845 + 1.329 hit ratio
Persamaan 5.2.9
Dengan kesalahan baku perkiraan
Sy’ sebesar : ±0.540
96
Grafik 5.2-3 Grafik Perbandingan Persentase Penghematan Bit
Grafik di atas menunjukkan persentase besarnya selisih antara jumlah bit yang diberikan ke klien dengan jumlah bit yang digunakan ke internet. Perhitungan
ini dapat dirumuskan dengan:
= −
� �
Disitu digambarkan bahwa penghematan pada kategori statis dan aktif membentuk kurva linier, itu artinya terjadi penghematan secara konstan seiring
dengan meningkatnya nilai hit ratio. Namun pada kategori dinamis, peningkatan yang terjadi cenderung bersifat eksponensial dan pada titik tertentu bergerak
melampaui garis pertumbuhan pada penghematan bit kategori aktif. Hal tersebut terjadi karena web dinamis memiliki konten berukuran besar namun jumlah
-10 10
30 50
70 90
110
1 0 2 0
3 0 4 0
5 0 6 0
e th
-ISPMB
HIT Ratio
Perbandingan Persentase Byte Saving
Statis Dinamis
Aktif Linear Statis
Expon. Dinamis Linear Aktif
97
obyeknya sedikit, dibanding dengan web aktif dengan konten berjumlah banyak namun masing masing obyek berukuran kecil. Hal ini dapat dibuktikan dengan
melihat perbandingan HTTP request dengan eth-klien pada grafik 5.2-4 di bawah ini. Dari situ dapat dilihat bahwa dengan nilai ethernet statistic yang hampir sama,
HTTP request yang dihasilkan pada web aktif berjumlah dua kali lipat dari web
dinamis.
Grafik 5.2-4 Perbandingan HTTP Request dan eth klien
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
500 1000
1500 2000
2500 3000
3500 4000
1 0 2 0
3 0 4 0
5 0
e th
k li
e n
MB
Ju m
lah H
T T
P Re
q u
e st
HIT Ratio
P erbandingan HTTP Request dengan eth -klien
HTTP Req Statis HTTP Req Dinamis
HTTP Req Aktif eth klien Statis
eth klien Dinamis eth klien Aktif
98
5.2.4. Analisa disk usage
Berikut ini adalah tabel curve fit yang diperoleh dari hasil perhitungan pada variabel hit ratio dengan penggunaan cache disk disk dari masing masing
kategori web:
Kategori: Statis Variabel: disk
r R
2
a b
Sy
Linier 0.856
0.733 16.819
0.024 0.208
Logaritmik 0.949
0.900 15.363
0.670 0.127
Eksponensial 0.853
0.727 16.821
0.001 0.210
Tabel 5.2-10 Tabel Curve Estimation Untuk Penggunaan Cache Disk, Kategori Web Statis
Berdasarkan tabel curve estimation di atas, dapat disimpulkan bahwa prediksi pertumbuhan penggunaan cache disk untuk web statis terjadi secara
logaritmik dan dapat dirumuskan dengan persamaan:
Prediksi = 15.363 + 0.670 lnhit ratio
Persamaan 5.2.10
Dengan kesalahan baku perkiraan
Sy’ sebesar : ±0.127 MB
99
Kategori: Dinamis Variabel: disk
r R
2
a b
Sy
Linier 0.972
0.944 23.616
0.181 0.622
Logaritmik 0.923
0.851 15.114
4.272 1.014
Eksponensial 0.974
0.948 23.997
0.006 0.599
Tabel 5.2-11 Tabel Curve Estimation Untuk Penggunaan Cache Disk, Kategori Web Dinamis
Berdasarkan tabel curve estimation di atas, dapat disimpulkan bahwa prediksi pertumbuhan penggunaan cache disk untuk web dinamis terjadi secara
ekaponensial dan dapat dirumuskan dengan persamaan:
Prediksi = 23.997 e
0.006 hit ratio
Persamaan 5.2.11
Dengan kesalahan baku perkiraan
Sy’ sebesar : ±0.599 MB
100
Kategori: Aktif Variabel: disk
r R
2
a b
Sy
Linier 0.985
0.971 24.757
0.252 0.616
Logaritmik 0.930
0.865 13.011
5.925 1.330
Eksponensial 0.992
0.985 24.465
0.008 0.450
Tabel 5.2-12 Tabel Curve Estimation Untuk Penggunaan Cache Disk, Kategori Web Aktif
Berdasarkan tabel curve estimation di atas, dapat disimpulkan bahwa prediksi pertumbuhan penggunaan cache disk untuk web aktif terjadi secara
ekaponensial dan dapat dirumuskan dengan persamaan:
Prediksi = 25.465 e
0.008 hit ratio
Persamaan 5.2.12
Dengan kesalahan baku perkiraan
Sy’ sebesar : ±0.450 MB
101
Grafik 5.2-5 Grafik Perbandingan Penggunaan Cache Disk
Pada grafik perbandingan di atas dapat dilihat bahwa penggunaan disk pada kategori statis menunjukkan kurva yang cenderung bertumbuh secara
logaritmik. Dalam grafik tersebut, terjadi pertumbuhan yang tinggi pada periode 10-20 hit ratio di awal, kemudian pertumbuhan tersebut mulai melambat
seiring dengan bertambahnya nilai hit ratio. Ini berarti, hit ratio memberikan pengaruh besar terhadap penggunaan disk hanya pada dua periode hit di awal. Jika
dilihat pada kolom HTTP request pada tabel 5.1~, jumlah obyek yang di request pada dua periode diawal memang terlihat cukup banyak, dan kemudian setelahnya
bertambah dengan selisih yang kecil. Selain itu, ukuran konten pada web statis berukuran lebih kecil dibanding kategori web lainnya. Untuk kategori web dinamis
dan aktif, pada periode hit di awal terlihat peningkatannya justru tidak terlalu besar. Namun untuk periode hit selanjutnya, terjadi peningkatan yang cukup besar seiring
5 10
15 20
25 30
35 40
45
1 0 2 0
3 0 4 0
5 0 6 0
Me m
o ry
MB
HIT Ratio
Perbandingan Cache Disk usage
Statis Dinamis
Aktif Log. Statis
Expon. Dinamis Expon. Aktif
102
dengan meningkatnya hit ratio. Terlihat bahwa pola pertumbuhan pada web statis berkebalikan dengan pola pertumbuhan yang terjadi pada web dinamis dan aktif.
103
5.2.5. Analisa memory usage
Berikut ini adalah tabel curve fit yang diperoleh dari hasil perhitungan pada variabel hit ratio dengan penggunaan memory memory dari masing masing
kategori web:
Kategori: Statis Variabel: memory
r R
2
a b
Sy
Linier 0.872
0.760 48.137
0.029 0.227
Logaritmik 0.958
0.917 46.489
0.779 0.133
Eksponensial 0.870
0.757 48.175
0.001 0.228
Tabel 5.2-13 Tabel Curve Estimation Untuk Penggunaan Memory, Kategori Web Statis
Berdasarkan tabel curve estimation di atas, dapat disimpulkan bahwa prediksi pertumbuhan penggunaan memory untuk web statis terjadi secara
logaritmik dan dapat dirumuskan dengan persamaan:
Prediksi = 46.489 + 0.779 lnhit ratio
Persamaan 5.2.13
Dengan kesalahan baku perkiraan
Sy’ sebesar : ±0.133 MB
104
Kategori: Dinamis Variabel: memory
r R
2
a b
Sy
Linier 0.984
0.969 53.858
0.138 0.346
Logaritmik 0.946
0.896 47.257
3.291 0.638
Eksponensial 0.985
0.971 53.975
0.002 0.339
Tabel 5.2-14 Tabel Curve Estimation Untuk Penggunaan Memory, Kategori Web Dinamis
Berdasarkan tabel curve estimation di atas, dapat disimpulkan bahwa prediksi pertumbuhan penggunaan memory untuk web dinamis terjadi secara
eksponensial dan dapat dirumuskan dengan persamaan:
Prediksi = 53.975 + e
0.002 hit ratio
Persamaan 5.2.14
Dengan kesalahan baku perkiraan
Sy’ sebesar : ±0.339 MB
105
Kategori: Aktif Variabel: memory
r R
2
a b
Sy
Linier 0.980
0.961 59.495
0.248 0.701
Logaritmik 0.961
0.923 47.243
6.038 0.992
Eksponensial 0.981
0.962 59.788
0.004 0.694
Tabel 5.2-15 Tabel Curve Estimation Untuk Penggunaan Memory, Kategori Web Aktif
Berdasarkan tabel curve estimation di atas, dapat disimpulkan bahwa prediksi pertumbuhan penggunaan memory untuk web aktif terjadi secara
eksponensial dan dapat dirumuskan dengan persamaan:
Prediksi = 59.788 + e
0.004 hit ratio
Persamaan 5.2.15
Dengan kesalahan baku perkiraan
Sy’ sebesar : ±0.694 MB
106
Grafik 5.2-6 Grafik Perbandingan Penggunaan Memory
Grafik di atas menunjukkan pola pertumbuhan penggunaan memory pada kategori web statis meningkat secara logaritmik, sementara kategori dinamis dan
aktif menunjukkan pola pertumbuhan yang eksponensial Namun jika dilihat secara visual, pertumbuhannya mendekati linier. Jika dibandingkan dengan pola
peningkatan pada grafik penggunaan disk, nilai peningkatan penggunaan memory bernilai kurang lebih dua kali lipat dari nilai penggunaan disk. Hal ini disebabkan
karena Squid mengalokasikan penggunaan memory dalam jumlah tertentu, dan dapat menambahkan nilai alokasi apabila dibutuhkan. Alokasi memori ini berisi
proses untuk mejalankan program Squid itu sendiri, menyimpan cache di main memory
, serta metadata dari cache yang disimpan dalam disk. Hanya saja, besarnya alokasi ini tidak ditentukan oleh pengguna, namun Squid melakukannya sendiri
secara otomatis. Jadi nilai cache_mem yang diatur pada file squid.conf tidak
10 20
30 40
50 60
70 80
1 0 2 0
3 0 4 0
5 0 6 0
Me m
o ry
MB
HIT Ratio
Perbandingan Penggunaan Memory
Statis Dinamis
Aktif Log. Statis
Expon. Dinamis Expon. Aktif
107
menentukan jumlah maksimal memori yang dialokasikan oleh Squid. Namun hanya mengatur besaran maksimal nilai memory yang akan digunakan Squid untuk
melakukan caching ke dalam main memory. Karena memory juga digunakan untuk menyimpan informasi metadata yang berisi informasi mengenai obyek yang di
simpan dalam disk cache, maka seiring dengan meningkatnya penggunaan disk untuk caching, penggunaan memory juga ikut mengalami peningkatan dengan pola
pertumbuhan yang hampir sama.
108
5.2.6. Analisa CPU usage
Berikut ini adalah tabel curve fit yang diperoleh dari hasil perhitungan pada variabel hit ratio dengan penggunaan CPU dari masing masing kategori web:
Kategori: Statis Variabel: CPU
r R
2
a b
Sy
Linier 0.829
0.688 0.640
0.006 0.055
Logaritmik 0.930
0.866 0.286
0.162 0.036
Eksponensial 0.814
0.662 0.641
0.008 0.057
Tabel 5.2-16 Tabel Curve Estimation Untuk Penggunaan CPU, Kategori Web Statis
Berdasarkan tabel curve estimation di atas, dapat disimpulkan bahwa prediksi pertumbuhan penggunaan CPU untuk web statis terjadi secara logaritmik
dan dapat dirumuskan dengan persamaan:
Prediksi = 0.286 + 0.162 lnhit ratio
Persamaan 5.2.16
Dengan kesalahan baku perkiraan
Sy’ sebesar : ±0.036
109
Kategori: Dinamis Variabel: CPU
r R
2
a b
Sy
Linier 0.950
0.902 0.815
0.037 0.171
Logaritmik 0.879
0.772 -0.838
0.845 0.261
Eksponensial 0.965
0.930 1.041
0.019 0.144
Tabel 5.2-17 Tabel Curve Estimation Untuk Penggunaan CPU, Kategori Web Dinamis
Berdasarkan tabel curve estimation di atas, dapat disimpulkan bahwa prediksi pertumbuhan penggunaan CPU untuk web dinamis terjadi secara
eksponensial dan dapat dirumuskan dengan persamaan:
Prediksi = 1.041 e
0.019 hit ratio
Persamaan 5.2.17
Dengan kesalahan baku perkiraan
Sy’ sebesar : ±0.144
110
Kategori: Aktif Variabel: CPU
r R
2
a b
Sy
Linier 0.989
0.979 3.689
0.025 0.051
Logaritmik 0.936
0.875 2.545
0.578 0.124
Eksponensial 0.993
0.985 3.738
0.006 0.042
Tabel 5.2-18 Tabel Curve Estimation Untuk Penggunaan CPU, Kategori Web Aktif
Berdasarkan tabel curve estimation di atas, dapat disimpulkan bahwa prediksi pertumbuhan penggunaan CPU untuk web aktif terjadi secara eksponensial
dan dapat dirumuskan dengan persamaan:
Prediksi = 3.738 e
0.006 hit ratio
Persamaan 5.2.18
Dengan kesalahan baku perkiraan
Sy’ sebesar : ±0.042
111
Grafik 5.2-7 Grafik Perbandingan Penggunaan CPU
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa nilai penggunaan CPU untuk kategori aktif mengalami pertumbuhan eksponensial yang nilainya terpaut cukup
jauh dengan kategori dinamis dan statis. Hal ini disebabkan karena jumlah total HTTP request
yang harus dieksekusi pada web aktif lebih banyak dibanding dua kategori yang lain. Selain itu, konten atau program yang ada pada pada web aktif
kebanyakan dieksekusi di sisi klien. Berbeda dengan web dinamis dan statis. Selain jumlah total HTTP request yang diproses lebih kecil dari web aktif, sebagian besar
programnya dieksekusi di sisi web server, sehingga tidak terlalu memberatkan kinerja Proxy server yang dalam penelitian ini adalah sebagai perwakilan dari klien
yang sesungguhnya.
0.00 1.00
2.00 3.00
4.00 5.00
6.00
1 0 2 0
3 0 4 0
5 0 6 0
CPU
HIT Ratio
Perbandingan CPU Usage
Statis Dinamis
Aktif Log. Statis
Expon. Dinamis Expon. Aktif
112
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan