Uji Outlier Multivariate Uji Reliabilitas

39

4.2.2. Uji Outlier Multivariate

Outlier adalah observasi atau data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim untuk sebuah variabel tunggal atau variabel kombinasi atau mutivariat Hair, 1998. Evaluasi terhadap outlier multivariate antar variabel perlu dilakukan sebab walaupun data yang dianalisis menunjukkan tidak ada outliers pada tingkat univariate, tetapi observasi itu dapat menjadi outliers bila sudah saling dikombinasikan. Jarak antara Mahalanobis untuk tiap-tiap observasi dapat dihitung dan akan menunjukkan sebuah observasi dari rata-rata semua variabel dalam sebuah ruang multidimensional Hair.dkk, 1998; Tabachnick Fidel, 1996. Uji terhadap outliers multivariate dilakukan dengan menggunakan jarak Mahalanobis pada tingkat p 1. Jarak Mahalanobis itu dievaluasi dengan menggunakan χ² chi kuadrat pada derajat bebas sebesar jumlah variabel yang digunakan. Hasil uji outlier tampak pada tabel berikut : Tabel 4.3. Hasil Uji Outlier Multivariate Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value 0.587 96.762 53.000 22.415 105 Std. Predicted Value -2.338 1.952 0.000 1.000 105 Standard Error of Predicted Value 4.646 12.580 8.871 1.635 105 Adjusted Predicted Value -7.422 95.402 53.151 22.739 105 Residual -52.171 58.037 0.000 20.617 105 Std. Residual -2.328 2.589 0.000 0.920 105 Stud. Residual -2.588 2.841 -0.003 1.007 105 Deleted Residual -64.503 69.879 -0.151 24.760 105 Stud. Deleted Residual -2.677 2.964 -0.001 1.020 105 Mahalanobis Distance [MD] 3.479 3 1 .7 7 1 15.848 6.048 105 Cooks Distance 0.000 0.097 0.012 0.019 105 Centered Leverage Value 0.033 0.305 0.152 0.058 105 Sumber : Lampiran Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 40 Berdasarkan tabel diatas, setelah dilakukan pengujian ditemukan bahwa Terdapat outlier multivariat [antar variabel], karena MD Maksimum 32,817 37,697

4.2.3. Uji Reliabilitas

Seperti telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa Cronbach’s Alpha ini digunakan untuk mengestimasi reliabiltas setiap skala variabel atau observasi indikator. Sementara itu item to total correlation digunakan untuk memperbaiki ukuran – ukuran dan mengeliminasi butir – butir yang kehadirannya akan memperkecil koefisien Cronbach’s Alpha yang dihasilkan Purwanto, 2002. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.4. Pengujian Reliability Consistency Internal Konstrak Indikator Item to Total Correlation Koefisien Cronbachs Alpha X11 0.780 Credibility X12 0.953 0.606 X21 0.649 X22 0.616 Likeability X23 0.586 0.174 X31 0.764 X32 0.790 X33 0.826 X34 0.445 Attractiveness X35 0.367 0.723 X41 0.457 X42 0.589 X43 0.508 Meaningfulness X44 0.651 0.254 Y1 0.586 Brand Image Y2 0.834 0.074 Sumber : Lampiran Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 41 Koefisien cronbach’s alpha dihitung untuk mengestimasi reliabilitas setiap skala. Sementara itu item to total correlation digunakan untuk memperbaiki ukuran-ukuran dan mengeliminasi item-item yang kehadirannya akan memperkecil koefisien cronbach’s alpha yang dihasilkan Proses eleminasi diperlakukan pada item to total correlation pada indikator yang nilainya 0,5 [Purwanto,2003]. Terjadi eliminasi karena nilai item to total correlation indikator seluruhnya ≥ 0,5. Indikator yang tereliminasi tidak disertakan dalam perhitungan cronbachs alpha. Perhitungan cronbachs dilakukan setelah proses eliminasi.. Hasil pengujian reliabilitas konsistensi internal untuk setiap construct di atas menunjukkan baik dimana koefisien Cronbach’s Alpha yang diperoleh seluruhnya memenuhi rules of thumb yang disyaratkan yaitu ≥ 0,7 [Hair et.al.,1998].

4.2.4. Uji Validitas