Variasi Sudut Sudu 0° Terhadap Arah Putar Kincir
Gambar 4. 13 Grafik hubungan antara torsi T yang dihasilkan kincir dengan daya yang dihasilkan kincir P
out
pada variasi kemiringan sudu 0° terhadap arah putar kincir dengan pemasangan moncong.
Gambar 4. 14 Grafik hubungan antara torsi T yang dihasilkan kincir dengan daya yang dihasilkan kincir P
out
pada variasi kemiringan sudu 0° terhadap arah putar kincir tanpa pemasangan moncong.
5 10
15 20
25 30
35
0,0 0,1
0,2 0,3
0,4 0,5
D ay
a k
el uar
an k
inci r,
P
out
w at
t
Torsi kincir, T Nm V =5,49 ms
5 10
15 20
25 30
0,1 0,2
0,3 0,4
D ay
a k
el uara
n k
inci r,
P
out
Wat t
Torsi kincir, T Nm
Dengan posisi kemiringan sudu 0°, torsi yang mampu dihasilkan kincir angin pada kecepatan angin maksimal yaitu sebesar 0,39 Nm dengan pemasangan
moncong dan 0,365 Nm tanpa pemasangan moncong. Angka ini lebih kecil jika dibandingkan dengan posisi kemiringan sudu kincir 20° dan 10°. Momen puntir
yang lebih kecil dibanding posisi kemiringan sudu lainnya dalam percobaan dengan posisi ini disebabkan berdasar analisa hembusan angin yang mendorong
bilah-bilah kincir memerlukan gaya yang lebih besar untuk menggerakan bilah ini ke arah putar karena kemiringan yang kecil.
Kecepatan putar kincir dengan posisi kemiringan sudu 0° lebih besar dibanding posisi kemiringan sudu kincir 20° dan 10° dalam keseluruhan variasi
kecepatan angin yang diujicobakan. Posisi kemiringan sudu yang semakin kecil terhadap arah putar kincir berpengaruh terhadap gaya hambat terhadap arah
pergerakan bilah kincir ke arah putarnya. Daya keluaran maksimal yang dihasilkan kincir pada posisi ini sebesar
29,58 watt dengan pemasangan moncong dan 28,48 watt dengan kecepatan angin maksimal. Garfik pada Gambar 4.13 dan Gambar 4.14 menunjukan pengaruh
kecepatan angin terhadap daya keluaran kincir. Semakin kecil kecepatan angin berakibat daya yang tersedia pada angin itu semakin kecil dan daya yang
dikonversi oleh kincir sebanding dengan daya yang tersedia pada angin tersebut. Pemasangan moncong sebagai pengarah angin pada posisi sudu 0°
memberikan koefisien daya 4,57 lebih besar dibanding tanpa pemasangan moncong. Perbandingan koefisien daya dengan tip speed ratio pada posisi ini
adalah yang terbesar dibanding dengan posisi kemiringan sudu 20° dan 10°.
Berdasarkan koefisien daya yang ditunjukan grafik pada Gambar 4.15, daya yang tersedia pada angin yang dikonversi oleh kincir dengan posisi kemiringan
sudu 0° lebih banyak dibading posisi sudu yang lain dalam percobaan.
Gambar 4. 15 Grafik perbandingan koefisien daya kincir dengan tip speed ratio pada variasi sudut kemiringan sudu 0° terhadap arah putar kincir.