Kincir Angin Poros Vertikal Kincir Angin Poros Horisontal

berbagai keperluan. Jika energi mekanik ini digunakan sebagai pembangkit listrik maka alat ini disebut turbin angin atau wind turbine. Sedangkan jika digunakan untuk menggerakan peralatan yang bersifat mekanik seperti penggilingan granulat atau proses pemompaan maka alat ini disebut kincir angin atau windmill. Kincir angin terdahulu banyak ditemukan di Belanda, Denmark, dan negara-negara Eropa. Pada waktu itu penggunaannya lebih banyak untuk proses memompa air, menumbuk hasil pertanian dan penggilingan. Kini desain kincir angin semakin disempurnakan dan lebih banyak digunakan sebagai pembangkit listrik. Sumber: http:en.wikipedia.orgwikiWindmill, tanggal 27 Juli 2012 Berdasarkan posisi porosnya, jenis kincir angin dibedakan menjadi dua yaitu kincir angin poros vertikal dan kincir angin poros horisontal.

2.2.1 Kincir Angin Poros Vertikal

Kincir angin poros vertikal mempunyai poros utama yang tegak lurus terhadap permukaan tanah. Kelebihan yang membedakan dari jenis kincir angin poros horisontal adalah kincir ini mampu menerima tenaga angin dari segala arah. Dengan kata lain untuk mendapatkan putaran yang efektif tidak harus memakai alat pengarah sehingga cocok untuk dipasang pada rumah atau bangunan lainnya. Dengan rancangan poros yang terpasang vertikal, pemasangan kotak roda gigi maupun generator menjadi lebih mudah yaitu dengan langsung memasang di bagian bawah kincir tanpa susunan mekanik yang rumit. Selain itu rancangan ini juga memungkinkan komponen generator maupun kotak roda gigi dapat ditempatkan lebih dekat dengan permukaan tanah sehingga tidak memerlukan konstruksi menara dan mempermudah saat proses perbaikan maupun perawatan. Kerugian dari jenis kincir ini adalah putaran yang dihasilkan kecil sehingga energi yang diperoleh pun kecil, sehinga efisiensi kincir ini lebih kecil dibanding kincir dengan poros horisontal. Secara ekonomis, pembuatan kincir ini memerlukan jumlah material yang banyak. Sumber: http:en.wikipedia.orgwikiWindmill, tanggal 27 Juli 2012 a b c Gambar 2.2 Kincir Angin Poros Vertikal: a Kincir Angin Savonius, b Kincir Angin Daerius, c Kincir Angin Mag Sumber: http:www.ecosources.info Ada banyak jenis kincir angin jenis poros vertikal yang dikembangkan dengan berbagai variasi dan kelebihannya. Kincir poros vertikal yang sudah umum diteliti dan dikembangkan antara lain kincir Savonius, kincir angin Darius, dan kincir Mag.

2.2.2 Kincir Angin Poros Horisontal

Kincir angin poros horisontal memiliki desain poros utama yang sejajar dengan permukaan tanah. Poros ini dirancang untuk bisa menyesuaikan arah angin agar mendapatkan posisi tiupan yang efektif dengan berputar 360° dalam merubah posisi. Pemasangan kincir ini memerlukan sebuah menara yang tinggi atau tidak terhalang oleh suatu bangunan guna mendapatkan hembusan angin yang maksimal. Sudu dari kincir ini dibuat sedemikian rupa dengan penambahan penguat atau stiffener untuk menghindari deformasi atau lengkungan yang diakibatkan hembusan angin yang kuat. a b c d Gambar 2. 3 Kincir Angin Poros Horisontal: a Kincir Angin Propeler, b American Wind Mill , c Cretan Wind Mill, d Dutch Four Arm Wind Mill. Sumber: http:www.ristek.go.id Jenis kincir angin poros horisontal yang sudah banyak dikembangkan antara lain kincir angin tipe propeller yang biasanya dibuat dengan tiga sudu, American Wind Mill, kincir Cretan Sail, dan kincir Dutch Arm seperti yang ditunjukan pada Gambar 2.3 d. Pada perkembangan teknologi pemanfaatan energi angin telah menghasilkan berbagai macam desain sudu kincir sehingga dapat mengoptimalkan daya angin yang dikonversi menjadi energi listrik maupun mekanis. Dalam skala besar jika dibandingkan kincir angin poros vertikal, kincir jenis ini lebih banyak digunakan dalam pembangkit tenaga listrik karena mampu mengonversi tenaga angin dengan kecepatan tinggi. Banyaknya material dalam pembuatan kincir jenis poros horisontal lebih sedikit dibanding jenis poros vertikal. Dengan adanya gaya angkat angin, kecepatan putar pada kincir jenis ini lebih besar dari pada kecepatan angin. Beberapa kekurangan kincir ini jika dibandingkan jenis poros vertikal yaitu instalasi yang lebih sulit karena menggunakan menara yang tinggi. Posisi menara yang tinggi ini juga menyulitkan pada saat proses perbaikan atau maintenance sehingga memerlukan biaya ekstra. Karena harus menyesuaikan dengan arah angin maka konstruksi kincir ini lebih rumit, mengingat bahwa komponen tambahan seperti kotak roda gigi dan generator terpasang di atas menara dan terhubung dengan poros utama. Sumber: http:en.wikipedia.orgwikiWindmill, tanggal 27 Juli 2012

2.3 Rumus Perhitungan