Tes cukit kulit dr. Novita Irawaty S500109039

khususnya eosinofil ke lokasi reaksi alergi. Eosinofil dalam perjalanannya dari sirkulasi darah sampai ke jaringanlokasi alergi dipengaruhi faktor kemotaktik, melalui beberapa tahap seperti migrasi perpindahan eosinofil dari tengah ke tepi dinding pembuluh darah dan mulai berikatan secara reversibel dengan endotel yang mengalami inflamasi rolling , diikuti perlekatan pada dinding pembuluh darah yang diperantarai oleh interaksi molekul adesi endotel seperti intercellular adhesion molecule – 1 ICAM-1 dan vascular cell adhesion molecule-1 VCAM-1 yang bersifat spesifik terhadap perlekatan sel eosinofil karena sel eosinofil mengekpresikan very late antigen-4 VLA-4 yang akan berikatan dengan VCAM-1. ICAM-1 juga diekspresikan oleh sel epitel mukosa hidung penderita rinitis alergi yang mendapatkan paparan alergen spesifik terus menerus Baraniuk, 2001 ; Lambrecht, 2001.

C. Tes cukit kulit

Tes cukit kulit sampai saat ini masih dilakukan secara luas untuk menunjang diagnosis penyakit alergi. Tes cukit kulit dapat dilakukan secara massal dalam waktu singkat dengan hasil cukup baik. Prinsip tes cukit kulit adalah adanya IgE spesifik pada permukaan basofil atau sel matosit pada kulit, IgE merangsang pelepasan histamin, leukotrien dan mediator lain bila IgE tersebut berikatan dengan alergen yang digunakan pada uji kulit, sehingga menimbulkan reaksi positif berupa bentol wheal dan kemerahan flare Kresno, 2007 ; Kartikawati, 2007. Tetapi uji kulit tidak selalu memberikan hasil positif walaupun pemeriksaan dengan cara lain berhasil positif, terutama alergi terhadap obat Kresno, 2007 perpustakaan.uns.ac.id commit to user Tes kulit dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu tes gores, tes cukit kulit atau skin prick test , tes suntik intradermal dan skin endpoint titration SET. Tes kulit telah digunakan secara luas sebagai salah satu alat untuk mengaktifkan diagnosis alergi terhadap alergen dan merupakan indikator yang aman, mudah dilakukan, hasil cepat didapat, biaya yang relatif murah dengan sensitifitas tinggi serta dapat dipakai sebagai pemeriksaan penyaring. Tes cukit kulit dapat mendiagnosis rinitis alergi akibat alergen inhalan dari derajat sedang sampai berat, tetapi pada penderita dengan sensitifitas rendah, kemungkinan tidak terdeteksi walaupun terdapat korelasi dengan gejala klinik. Bila pada anamnesis terdapat kecurigaan adanya alergi, sedangkan tes kulit negatif, tindakan yang perlu dilakukan adalah : 1. Periksa obat-obatan yang dapat mempengaruhi hasil tes 2. Periksa adakah penyebab hasil negatif palsu. 3. Observasi penderita selama adanya paparan alergen yang tinggi Irawati, 2002. Tes cukit kulit memiliki sensitifitas dan spesifitas tinggi. Puluhan alergen dapat dikerjakan dalam satu kali tes. Tes dilakukan pada bagian volar lengan bawah dengan penusukan sedalam epikutan sehingga tidak melewati membrane basalis yang dapat menimbulkan pendarahan yang bias menyebabkan hasil tes menjadi tidak akurat. Tes ini meggunakan jarum tuberculin no 26 G atau blood lancet . Tes cukit kulit ini hampir tidak menimbulkan rasa sakit, sehingga lebih disukai penderita. Hasil tes dapat dievaluasi dalam waktu singkat 10-15 menit, serentak untuk 25-30 alergen. Alergen yang digunakan terdiri atas satu seri alergen hirup, satu seri alergen commit to user makanan, larutan histamin sebagai kontrol positif, serta larutan saline atau buffer phospat sebagai kontrol negatif. Jumlah alergen sebaiknya terbatas sampai sekitar enam alergen uatama saja housedust mite 2-3 spesies, pollen , mold dan binatang peliharaan. Tes kulit untuk alergen hirup memiliki nilai klinis yang lebih berharga daripada alergen makanan Sumarman, 2001 ; Pawarti, 2004. A B Gambar 2.3. A. Sudut melakukan cukit pada kulit dengan blood lancet B. Contoh reaksi hasil positif pada tes cukit perpustakaan.uns.ac.id commit to user Beberapa metode yang dilakukan untuk menginterprestasikan hasil tes kulit cukit: 1. Mengukur diameter bentol wheal yang terjadi dengan menggunakan planimeter. Respon positif dinyatakan apabila ditemukan setiap adanya bentol yang mempunyai ukuran diameter ≥ 9 mm di atas kontrol negatif saline Jackola et al , 2003. 2. Membandingkan bentol yang terjadi pada masing-masing ekstrak alergen yang diberikan dengan kontrol positif histamin dan kontrol negatif saline . Metode ini disebut metode pepys dengan penilaian sebagai berikut : Sumarman, 2001. a. - negatif : apabila sama dengan kontrol negatif. b. +1 ringan : apabila bentol lebih besar dari kontrol negatif dan atau terdapat eritema. c. + 2 sedang : apabila bentol lebih kecil dari kontrol positif tetapi lebih besar dari kontrol negatif. d. + 3 kuat : apabila bentol sama besar dengan kontrol positif e. +4 sangat kuat : apabila bentol lebih besar dari kontrol positif 3. Menurut GLORIA Global Resources in Allergy, 2003, bentol yang terjadi dengan diameter 3 mm menunjukan bahwa penderita menghasilkan antibodi IgE terhadap alergen yang spesifik Kaplan et al , 2003. perpustakaan.uns.ac.id commit to user Tabel 2.1. Obat-obatan yang dapat mempengaruhi tes kulit sehingga harus dibebaskan beberapa hari sebelumnya Lucie et al , 2013: Obat-obatan Dibebaskan sebelum pemeriksaan Anti histamin generasi 1 Anti histamin generasi 2 Ketotifen Kortikosteroid jangka pendek ≤10 hari 50 mghari prednisolon-equivalent 50 mghari prednisolon-equivalent Kortikosteroid jangka panjang 10 hari 10 mghari prednisolon-equivalent 10 mghari prednisolon-equivalent Omalizumab Antidepresant Doxepin Desipramine 2 hari 7 hari 5 hari 3 hari 1 minggu 3 minggu 1 minggu 4 minggu 7 hari 3 hari commit to user D. KERANGKA TEORI Faktor Etiologi: - Odontogen - Infeksi bakteri, virus - Alergi - Patensi ostium - Fungsi silia yang terganggu Faktor etiologi: -variasi anatomi -kelainan Obstruksi ostiomeatal RINOSINUSITIS KRONIK Gejala klinik : hidung tersumbat, hidung meler, nyeri kepala atau nyeri wajah, penurunan penciuman, bersin- bersin, gatal pada hidung atau mata APC TH1 - IL-2 - IFN- γ - TNF- α TH2 Sel B IgE - IL-4 - IL-13 - IL-5 Ig E pada sel mast dan basofil dan degranulasi Eosinofil Mediator inflamasi Tes cukit kulit Mediator proinflamasi Keterangan : yang diteliti  commit to user

F. Kerangka konsep