Host Agent Faktor Risiko Infeksi Soil Transmitted Helminths Pada Anak Sekolah Dasar Di Dataran Tinggi Dan Rendah Di Kabupaten Gianyar Tahun 2016.

2.3.1 Prevalensi seluruh cacing

Jumlah specimen positif telur minimal jenis cacing Jumlah specimen yang diperiksa � 2.3.2 Prevalensi cacing gelang Jumlah specimen positif telur cacing gelang Jumlah specimen yang diperiksa � 2.3.3 Prevalensi cacing cambuk Jumlah specimen positif telur cacing cambuk Jumlah specimen yang diperiksa � 2.3.4 Prevalensi cacing tambang Jumlah specimen positif telur cacing tambang Jumlah specimen yang diperiksa � Faktor yang Mempengaruhi 2.3.1 Lingkungan Lingkungan merupakan salah satu faktor dari empat faktor keturunan, lingkungan, perilaku, dan pelayanan kesehatan menurut HL. Blum yang dapat mempengaruhi kesehatan. Kesehatan akan tercapai secara optimal, bilamana keempat faktor tersebut secara bersama-sama mempunyai kondisi yang optimal pula. Sedangkan apabila salah satu faktor timpangterganggu, maka status kesehatan akan tergeser ke bawah optimal Notoatmodjo, 2007. Menurut Zulkoni 2010 infeksi kecacingan merupakan salah satu penyakit berbasis lingkungan. Tingginya angka infeksi di Indonesia dikarenakan masih rendahnya mutu sanitasi di beberapa daerah. Lingkungan yang dapat berkaitan dengan infeksi soil transmitted helmints adalah sebagai berikut : 1. Lingkungan Fisik a. Daerah Tempat Tinggal  Dataran Tinggi Dataran tinggi atau yang biasa disebut sebagai daerah pegunungan secara geografis adalah dataran yang terletak pada ketinggian di atas 500 meter dari permukaan air laut. Daerah dapat digolongkan menjadi dataran tinggi apabila dataran tersebut memiliki sekumpulan puncak yang sama tinggi yang dipisahkan oleh lembah-lembah Subandrio, 2009. Karakteristik lingkungan yang membedakannya dengan dataran rendah yaitu kelembaban udara yang jauh lebih tinggi, tekanan oksigen yang rendah, suhu yang rendah, radiasi matahari yang tinggi, kecepatan angin yang tinggi, rendahnya nutrisi, dan topografi yang terjal. Selaian itu karakteristik yang dominan dapat diamati adalah kondisi tanah yang lebih padat dari daerah dataran rendah Fauzi, 2015. Dengan kondisi kelembaban udara yang tinggi serta kondisi tanah yang padat atau tanah liat sangat memungkin daerah ini menjadi habitat yang sangat baik untuk perkembangan cacing jenis tularan melalui tanahsoil transmitted helminths. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sinarya 2011 di Cirebon menunjukkan gambaran bahwa prevalensi infeksi cacing tularan tanah yaitu cacing cambuk Trichuris trichiura pada siswa SD di dataran tinggi lebih tinggi daripada siswa SD di dataran rendah yaitu sebesar 1,49. Sedangkan menurut penelitian Darusin 2004 di Kabupaten Sawahlunto Sijunjung yang merupakan daerah dataran tinggi menunjukkan prevalensi infeksi cacing cambuk Trichuris trichiura yaitu sebesar 1, lebih rendah di dataran tinggi di bandingkan dengan infeksi cacing tularan tanah lainnya seperti Ascaris lumbricoides yaitu 2, dan cacing tambang yaitu 30.