31
5. Sistem-sistem Karburator
Berikut ini akan dijelaskan cara kerja karburator double barrel yang akan digunkan pada kendaraan. Untuk memenuhi kebutuhan
kerjanya, terdapat beberapa sistem yaitu :
a. Sistem Pelampung
Kegunaan : Mengatur batas permukaan bensin dalam ruang pelampung agar relatif tetap kostan.Akibat mengalirnya udara
melewati venturi, maka akan terjadi kevakuman pada venturi, akibatnya bahan bakar diruang pelampungakan keluar ke venturi
melalui nosel utama. Jika terjadi perbedaan tinggi h antara bibir nosel dan permukaan bahan bakar dalam ruang pelampung telah
berubah. Maka jumlah bahan bakar yang dikeluarkan nosel akan berubah juga. Untuk alasan tersebut diatas maka permukaan bahan
bakar dalam ruang pelampungharus tetap. Unutk menjaga agar permukaaan bensin didalam ruang pelampung selalu tetap, maka
diperlukan sistem pelampung.
Gambar 2.8. Kontruksi Ruang Pelampung
1 Pengontrolan Permukaan Bahan Bakar Float Control
Level
32
Bila bahan bakar dari pompa bahan bakar mengalir melalui needle valve dan masuk kedalam ruang pelampung, maka
pelampung terangkat keatas. Needle valve menutup dan menghentikan bahan bakar yang masuk keruang pelampung.
Bila bahan bakar didalam ruang pelampung dipakai, permukaan bahan bakar turun, needle valve terbuka dan
memungkinkan bahan bakar masuk ke ruang pelampung. Nedlle valve
dari pompa bahan bakar
pelampung Nedlle valve bahan bakar dari pompa bahan
bakar
pelampung Gambar 2.9. Cara Kerja Pelampung
33
2 Needle Valve
Pada saat permukaan bahan bakar didalam ruang pelampung berubah, pelampung naik atau turun. Gerakan ini dipindahkan
ke nedlee valve melalui push pin. Pegas pencegah needle valve terbuka atau tertutup oleh gerkan naik turun atau turun
pelampung yang disebabkan gerakan dari kendaraan, sekaligus menjaga permukaan bahan bakar tetap
. .
Gambar 2.10. Alur Permukaan Bahan Bakar Needle Valve
3 Air Vent Tube
Jumlah bahan bakar yang disalurkan oleh nosel utama sebesar jumlah bahan bakar yang dibutuhkan ditentukan oleh
perbedaan tekanan udara vakum dalam venturi A dan tekanan uadara atmosfir didalam ruang pelampung B. Oleh
karena jumlah bahan bakar yang disarlukan kedalam venturi, maka tekanan udara dalam horn C dan tekanan udara dalam
ruang pelampung B harus sama. Tekanan udara dalam ruang pelampung B diperthankan sama dengan tekanan udara
didalam horn C oleh air vent tube,
34
b. Sistem Stasioner dan Kecepatan Lambat