38 action untuk memperkuat kesan hidup pada animasinya, yaitu sambil berjalan
‘seorang’ figur atau karakter animasi mengayun-ayunkan tangannya atau bersiul-siul.
3. Prinsip Timing adalah prinsip terpenting di dalam animasi. Timing menentukan berapa gambar yang harus kita buat di antara 2 pose atau yang biasa kita sebut
dengan istilah in-between. 4. Prinsip Appeal berkaitan dengan keseluruhan look atau gaya visual dalam
animasi. Gaya animasi buatan Jepang berbeda dengan style animasi buatan Disney atau Dreamworks. Hal ini karena mereka memiliki appeal atau gaya
tersendiri dalam pembuatan karakter animasi.
39
40
41
42
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 : MERANCANG NASKAH DAN STORYBOARD
A. Tujuan
Tujuan pembelajaran yang diharapkan dari kegiatan belajar 3 ini adalah :
1. Melalui observasi guru pembelajar memahami pengertian storyboard dengan cermat dan teliti.
2. Melalui observasi guru pembelajar memahami komponen - komponen storyboard dengan cermat dan teliti.
3. Melalui praktikum guru pembelajar membuat storyboard dengan teliti.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi yang akan dicapai pada kegiatan belajar 3 adalah :
1. Memahami pengertian storyboard 2. Memahami komponen - komponen storyboard
3. Membuat storyboard.
C. Uraian Materi
1. Pengertian Storyboard
Pengertian Storyboard secara harfiah berarti dasar cerita,dalam perkembanganya storyboard didefinisikan sebagai area berseri berjajar dari sebuah gambar sketsa
yang digunakan sebagai alat perencanaan untuk menunjukkan secara visual bagaimana aksi dari sebuah cerita berlangsung, dan akan menjadi dasar dari
kelangsungan keseluruhan dari cerita nantinya.
Atau dalam pengertian yang lain storyboard adalah serangkaian sketsa dibuat berbentuk persegi panjang yang menggambarkan suatu urutan alur cerita elemen-
elemen yang diusulkan untuk aplikasi multimedia animasi, film, game, dll. Storyboard menggabungkan alat bantu narasi scenario dan visual pada selembar
kertas sehingga naskah scenario dan visual menjadi terkoordinasi.
43
2. Prinsip Storyboard
Storyboard merupakan konsep komunikasi dan ungkapan kreatif, teknik dan media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual, termasuk
audio dengan mengolah elemen desain grafis berupa bentuk dan gambar, huruf dan warna, serta tata letaknya, sehingga pesan dan gagasan dapat
diterima oleh sasarannya. Storyboard juga tidak terbatas hanya pada pembuatan animasi atau film saja karena produksi iklan, game, cd multimedia
dan e-learningpun menggunakan storyboard. Beberapa prinsip dalam penyusunan storyboard antara lain:
a Pesan visual harus kreatif asli, luwes dan lancar, b Komunikatif,
c Efisien dan efektif, d Sekaligus indah estetis.
Untuk memenuhi Prinsip prinsip tersebut maka konsep dan strategi yang harus dilakukan.
KONSEP 5 W + 1 H =‘What, Why, Who, Which, Where, How.’
Meliputi :
1 Ide cerita dan pesan apa yang disajikan dalam naskah 2 Apa jenis genre dan suasana yang hendak dicapai
3 Apa settingnya lokasi dan waktu dan bagaimana alurnya 4 Kepada siapa cerita ini diperuntukan
5 Bagaimana cara proses pembuatannya 6 Apa peluang dan target dari pembuatan cerita tersebut
7 Apa yang diperlukan untuk mendukung cerita 8 Kebiasaan, pola, dan cara masyarakat
9 Teknik pendekatan komunikasi dan kreatif apa yang tepat digunakan.
3. Strategi penyampaian
Strategi diperlukan dalam upaya proses menyampaikan pesan secara efektif dan efisien.
Cara yang biasa dipergunakan yaitu :
44 1 Merancang strategi komunikasi , sehingga storyboard mudah dibaca dan dapat
dikomunikasikan dengan baik 2 Menyusun strategi kreatif , sehingga storyboard menjadi menarik dan
menciptakan hal baru.
Dengan prinsip – prinsip tersebut, storyboard diharapkan mampu memberikan jawabanjalan keluar terhadap problem-problem yang ada
sesuai dengan kebutuhan. Kegiatan ini menggunakan riset, eksperimentasi, kritik, dan analisa. Dari segi pendekatan visual maupun copywriting mampu
menarik khalayak untuk melihat, mengerti dan kemudian mengambil tindakan yang diharapkan sebenar-benarnya.
4. Proses Pembuatan Storyboard
Untuk proyek tertentu, pembuat storyboard memerlukan ketrampilan menggambar yang bagus dan kemampuan beradaptasi terhadap gaya yang
bermacam - macam. Penulis storyboard harus mampu untuk mengikuti desain yang telah dikeluarkan dan menghasilkan kerja konsisten, yang
digambar pada model.
Gambar 3.1 Contoh storyboard dengan framing dan angle yang detil
Untuk mempermudah membuat storyboard, maka harus dibuat sebuah rencana kasar sebagai dasar pelaksanaan. Outline dijabarkan dengan
membuat point-point pekerjaan yang berfungsi membantu untuk