Belajar dan Mengajar Landasan Teori

9

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Belajar dan Mengajar

Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia dan ia mencakup segala sesuatu yang dipirkan dan dikerjakan. Belajar memegang peranan penting di dalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, dan bahkan persepsi manusia. Oleh karena itu dengan menguasai prinsip-prinsip dasar tentang belajar, seseorang mampu memahami bahwa aktivitas belajar itu memegang peranan penting dalam proses psikologis Anni 2004: 2. Menurut Hudojo 1988: 1 belajar merupakan kegiatan bagi setiap orang. Pengetahuan ketrampilan, kebiasaan, kegemaran dan sikap orang terbentuk, dimodifikasi dan berkembang disebabkan belajar. Karena itu seseorang dikatakan belajar, bila dapat diasumsikan dalam diri orang itu menjadi suatu proses kegiatan yang mengakibatkan suatu perubahan tingkah laku. Proses terjadinya belajar sangat sulit untuk diamati. Karena itu, orang cenderung memverifikasi tingkah laku manusia untuk disusun menjadi pola tingkah laku yang akhirnya tersusunlah suatu model yang menjadi prinsip-prinsip belajar yang bermanfaat sebagai bekal untuk memahami, mendorong dan memberi arah kegiatan dan memberi arah kegiatan belajar. Prinsip-prinsip belajar tersebut diaplikasikan ke dalam pengajaran disiplin ilmu tertentu. 10 Prinsip-prinsip teori belajar, prinsip tingkah laku, dan prinsip pendidikan didaktik berintegrasi menjadi prinsip-prinsip pembelajaran. Salah satunya pembelajaran menurut aliran kognitif. Tiga tokoh penting dalam pengembangan pembelajaran menurut aliran kognitif adalah Piaget, Bruner, Ausebel. Secara garis besar prinsip-prinsip pembelajaran yang dikemukakan ketiga tokoh tersebut adalah: 1. Jean Piaget Piaget mengemukakan tiga prinsip utama pembelajaran, yaitu 1 belajar aktif, proses pembelajaran adalah proses aktif karena pengetahuan terbentuk dari dalam subyek belajar; 2 belajar lewat interaksi sosial, Piaget percaya bahwa belajar bersama, baik di antara, anak-anak maupun dengan orang dewasa akan membantu perkembangan kognitif mereka; dan 3 belajar lewat pengalaman sendiri, perkembangan kognitif anak akan lebih berarti apabila didasarkan pada pengalaman nyata dari pada bahasa yang digunakan berkomunikasi. 2. JA Brunner JA Brunner mengemukakan empat pokok utama dalam belajar yang perlu diintegrasikan dalam kurikulum sekolah dan pembelajarannya. Ia menyatakan bahwa dalam ada empat hal pokok penting yang perlu diperhatikan yaitu peranan pengalaman struktur pengetahuan, kesiapan mempelajari sesuatu, intuisi dan cara membangkitkan motivasi belajar. 3. David Ausable David Ausable mengemukakan teori belajar bermakna meaningful learning. Belajar bermakna adalah proses mengaitkan informasi baru dengan konsep- 11 konsep yang relevan dan terdapat dalam struktur kognitif seseorang Ratna Wilis Dahar: 1998. Selanjutnya dikatakan bahwa pembelajaran dapat menimbulkan belajar bermakna jika memenuhi prasyarat yaitu 1 materi yang akan dipelajari bermakna secara potensial, dan 2 anak yang belajar bertujuan melaksanakan belajar bermakna. Kebermaknaan materi pelajaran secara potensial tergantung dari materi itu memiliki kebermaknaan logis dan gagasan-gagasan yang relevan harus terdapat dalam struktur kognitif siswa Sugandi 2004: 35-38. Bila terjadi proses belajar, maka bersama itu pula terjadi proses mengajar. Hal ini kiranya mudah dipahami, karena bila ada yang belajar sudah barang tentu ada yang mengajarnya, dan begitu pula sebaliknya kalau ada yang mengajar tentu ada yang belajar. Kalau sudah terjadi prosessaling berinteraksi antara yang mengajar dengan yang belajar, sebenarnya berada pada suatu kondisi yang unik, sebab secara sengaja atau tidak sengaja, masing-masing pihak berada dalam suasana belajar Sardiman 2007: 19. Tentu ada subjek yang di beri pelajaran yaitu peserta didik dan subjek yang mengajar yaitu pengajar, dasar apabila dikatakan mengajar. Pengajar di sini dapat saja tidak langsung berhadapan muka dengan yang di beri pelajaran, misalnya melalui media seperti buku teks, modul dan lain-lain. Dari uraian ini tersirat bahwa mengajar itu adalah suatu kegiatan dimana pengajar menyampaikan pengetahuan yang disampaikan itu dapat dipahami peserta didik. Tujuan mengajar adalah agar pengetahuan yang disampaikan itu dapat dipahami peserta didik. Mengajar yang baik itu hanya jika hasil belajar peserta didik baik. Pernyataan ini 12 dapat dipenuhi, bila pengajar mampu memberikan fasilitas belajar yang baik sehingga dapat terjadi proses belajar yang baik Hudojo 1988: 5. Agar suatu pelajaran dapat diserap secara baik oleh siswa maka guru perlu memilih metode pembelajaran yang dianggap tepat. Pemilihan metode mengajar yang tepat dapat meningkatkan hasil pembelajaran. Apabila suatu metode menjadi kekuatan bagi seorang guru, maka metode tersebut menjadi suatu teknik mengajar bagi guru tersebut. Selain metode pembelajaran guru juga perlu memilih pendekatan pembelajaran yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran yaitu tercapainya kompetensi dasar yang diharapkan. Berdasarkan uraian di atas penelitian ini diharapkan proses belajar mengajar antara guru dan siswa dapat berjalan optimal. Maksudnya proses tersebut dapat membangkitkan kegiatan belajar yang efektif melalui penggunaan strategi dan pendekatan pembelajaran yang tepat. Apabila ada siswa yang gagal maupun berhasil dalam pembelajaran bergantung pada usaha guru dan kesiapan siswa menerima interaksi dari guru.

2.1.2 Pembelajaran Matematika

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMAMPUAN PENALARAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL SERUPA PISA PADA SISWA KELAS VIII Analisis Kemampuan Penalaran Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Serupa Pisa Pada Siswa Kelas VIII.

0 3 15

MEMINIMALKAN KESULITAN MENYELESAIKAN SOAL-SOAL MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN Meminimalkan Kesulitan Menyelesaikan Soal-Soal Matematika Melalui Pembelajaran Problem Based Learning Pada Siswa Kelas Viii SMP Negeri 1 Teras Tahun 2014/2015.

0 2 16

PERSETUJUAN MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA TERAPAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL.

0 0 13

PENDAHULUAN MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA TERAPAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL.

0 0 7

MENINGKATKAN KEMAMPUAN VERBAL SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA MENINGKATKAN KEMAMPUAN VERBAL SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA MELALUI PROBLEM POSING (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VIII C SMP N I Wonosari Klaten Pokok Bahasan Sist

0 2 16

Profil kemampuan matematika siswa SMP Negeri 1 Prambanan Klaten kelas VIII-A dalam menyelesaikan soal-soal timss grade 8 pada materi aljabar dan geometri.

0 0 231

Kemampuan siswa kelas VIII dalam menyelesaikan soal-soal TIMSS tipe penalaran.

1 15 24

Kemampuan metakognitif siswa SMP kelas VIII dalam menyelesaikan soal-soal cerita tentang keliling dan luas lingkaran.

0 1 147

(ABSTRAK) MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL OLIMPIADE MATEMATIKA SMP KELAS VIII BIDANG GEOMETRI MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME.

0 0 2

KEMAMPUAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL-SOAL CERITA (Eksperimentasi Pembelajaran Matematika di Kelas VIII SMP N 1 Karangsembung) SKRIPSI

0 0 22