Kajian Terdahulu LANDASAN TEORI

Satisfies adalah faktor-faktor atau situasi yang dibutuhkan sebagai sumber kepuasan kerja yang terdiri dari pekerjaan yang menarik, penuh tantangan, ada kesempatan untuk berprestasi, kesempatan untuk memperoleh penghargaan dan promosi. Terpenuhinya faktor tersebut akan menimbulkan kepuasan. Dan sebaliknya, jika faktor tersebut tidak terpenuhi, maka akan menimbulkan ketidakpuasan. Dissatisfies hygiene factors adalah faktor-faktor yang menjadi sumber ketidakpuasan. Faktor hygiene ini bersumber dari hubungan dalam lingkungan pekerjaan dan bukan dari pekerjaan itu sendiri. Faktor ini meliputi kompensasi, kondisi kerja, kebijakan, administrasi, prilaku supervisor, dan hubungan antar pribadi human relations, serta iklim komunitas. 75 Kepuasan kerja merupakan keadaan yang berdimensi banyak. Beberapa dimensi membuat kepuasan lebih dibandingkan dengan yang lainnya. Kepuasan kerja hanya melukiskan suatu rata-rata hasil dari beberapa keadaan pada saat tertentu. Bisa jadi pada saat tertentu para pekerja merasa lebih puas dengan suatu segi pekerjaannya. Namun yang jelas adalah bahwa kepuasan kerja itu bukan merupakan suatu hal yang tetap. Kepuasan kerja dapat dipengaruhi oleh kekuatan kekuatan atau faktor-faktor yang bersumber dari dalam dan luar lingkungan kerja. Nilai yang diperoleh dari kerja, tergantung dari nilai kerja dan nilai kerja itu sebanding dengan nilai kerja lain dan kebutuhan manusia kepadanya. Dan kebutuhan masyarakat akan sesuatu barang dan jasa itu tergantung dari manfaatnya, atau penilaian orang tentang manfaat barang dan jasa tersebut. Dengan demikian ada yang membuat kerja tersebut menjadi lebih bermanfaat bagi pribadi yang bekerja tersebut.

D. Kajian Terdahulu

Hubungan komunikasi antar personil pimpinan bawahan dengan kepuasan kerja dan kesetiaan kepada lembaga IAIN SU Medan. Penelitian ini dilakukan oleh Syukur Khalil tahun 2006, menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara komunikasi antar personil pimpinan bawahan dengan kepuasan kerja pegawai di lingkungan IAIN SU. Selanjutnya juga terdapat 75 Hezberg, The Motivation To Work New York: Jhon Wisley and Sons, 1969, h. 312. hubungan yang signifikian antara komunikasi antar personil dengan kesetiaan para pegawai kepada lembaga IAIN SU. Hubungan motivasi kerja dan persepsi dengan tugas kinerja penasehat akademik di IAIN SU. Penelitian ini dilakukan oleh Farida Jaya tahun 2004. Peneliti berhasil menguji secara empiris bahwa motivasi kerja mempunyai hubungan yang signifikan dengan kinerja dosen penasehat akademik. Hubungan keduanya memiliki arah yang positif dan prediktif. Selanjutnya motivasi kerja dosen penasehat akademik dan persepsi tentang tugas secara bersama-sama memiliki hubungan yang sangat signifikan dengan kinerja dosen penasehat akademik. Sumbangan kedua variabel ini sebesar 46,1 terhadap kinerja dosen penasehat akademik. Hubungan iklim komunikasi dan motivasi dengan kepuasan kerja pegawai di lingkungan IAIN SU. Penelitian ini dilakukan oleh Hotna Doharni Hasibuan tahun 2008. Dari penelitiannya diperoleh hasil adanya hubungan yang signifikan dan positif antara variabel iklim komunikasi dengan kepuasan kerja pegawai di lingkungan IAIN SU. Dilihat berdasarkan tingkat keeratan hubungan kedua variabel adalah sedang, karena keofisien korelasinya adalah sebesar 0,460. Dan hubungan variabel motivasi kerja dengan kepuasan kerja pegawai di lingkungan IAIN SU adalah signifikan dan positif. Namun dilihat dari tingkat keeratan hubungan kedua variabel adalah rendah karena koefisiennya menunjukkan angka 0,367. Dan pada hubungan antara kedua variabel bebas dengan variabel terikat menunjukkan angka korelasi bebas iklim komunikasi dan motivasi kerja. Arah hubungan variabel adalah positif dan signifikan.

E. Kerangka Berpikir 1. Hubungan Komunikasi Interpersonal Kepala Sekolah dengan Kepuasan