Fajar Arianto Wibowo D1608029

(1)

AKTIFITAS MEDIA RELATIONS

KUSUMA SAHID PRINCE HOTEL

Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Derajat

Diploma dalam Public Relations pada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Unversitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh :

Fajar Arianto Wibowo

D1608029

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Unversitas Sebelas Maret

Surakarta

2012


(2)

PERSETUJUAN

Tugas Akhir Berjudul :

AKTIFITAS MEDIA RELATIONS KUSUMA SAHID PRINCE HOTEL

Karya :

Nama : Fajar Arianto Wibowo NIM : D1608029

Konsentrasi :

Public Relations

Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Tugas Akhir Program DIII Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Surakarta, Desember 2011 Menyetujui

Dosen Pembimbing ,

Nora Nailul Amal, S.Sos, M.Lmed, Hons 198104292005012002


(3)

PENGESAHAN

Tugas Akhir ini telah diujikan dan disahkan oleh Panitia Penguji tugas Akhir Program DIII Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Hari : Jum’at

Tanggal : 20 Januari 2012

Panitia Penguji Tugas Akhir :

1. (………..) Drs. Alexius Ibnu M, M.Si

Ketua

2.

(……….) Nora Nailul Amal, S.Sos, M.Lmed, Hons

Anggota

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Dekan,

Prof. Drs. Pawito, PhD. NIP 195408051985031002


(4)

MOTTO


(5)

PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini dipersembahkan untuk : · Alm. Papa Sukasno tercinta · Mama Choiriyah tercinta · Keluarga besar Hadi Soemitro · Kusuma Sahid Prince Hotel · Seluruh pihak yang telah


(6)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahhi Wabarakatuh.

Dengan mengucap syukur alhamdulilah kehadirat Allah SWT dengan Ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ii dengan judul “Aktifitas Media Relations Kusuma Sahid Prince Hotel”.

Diadakannya Kuliah Kerja Media ini mempunyai tujuan yaitu, secara umu untuk memperoleh tambahan ilmu di bidang Public Relation dan mendapatkan pengalaman sehingga dapat membandingkan antara teori yang didapat di bangku kuliah dengan kenyataan yang terjadi di perudahaan, selain itu juga untuk memenuhi syarat-syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya program studi Public Relation Komunikasi Terapan FISIP UNS Surakarta. Dan tujuan khususnya yaitu untuk mengetahui gambaran Public Relation dalam menjalankan tugasnya di Kusum Sahid Prince Hotel.

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis telah banyak mendapatkan bantuan, bimbingan serta pengarahan dari berbagai pihak sehingga memudahkan penulis menyelesaikan Tugas Akhir ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini dari hati yang dalam penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Drs. Pawito, P.hD selaku dekan fakultas Ilmu Sosial Politik UNS yang telah memberikan izin penulisan laporan KKM sebagai Tugas Akhir.

2. Drs. Aryanto Budhi S, M.Si, selaku Ketua Program Diploma III Komunikasi Terapan FISIP UNS.

3. Dra. Christina T.H, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik Penulis.

4. Nora Lailul Amal, S.Sos, MLMed, Hons, Selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir yang telah meluangkan waktu dan telah memberikan pengarahan kepda penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.


(7)

5. Drs. Alexius Ibnu Muridjal, M.Si, selaku dosen penguji Tugas Akhir.

6. Segenap dosen dan pengajar program Diploma III Komunikasi Terapan FISIP UNS yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat kepada penulis.

7. Mama yang selalu mendoakan tanpa henti.

8.Seluruh Keluarga Besar Hadi Soemitro yang telah memberikan inspirasi kepada penulis.

9. General Manager Kusuma Sahid Prince Hotel Purwanto, S.E, M.Par yang telah memberikan izin penulis untuk melaksanakan Kuliah Kerja Media.

10. Public Relation Kusuma Sahid Prince Hotel Tia Kristiyanti, S.ST yang telah meluangkan waktu dan tenaga untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan Kuliah Kerja Media.

11. Serta seluruh staf Kusuma Sahid Prince Hotel yang telah membantu penulis selam melaksanakan Kuliah Kerja Media.

12. Semua pihak yang telah membantu dalam proses pengerjaan dan penyelesaian laporan ini yang tidak bias penulis sebutkan satu persatu.

Penulis Menyadari, kurangnya pengetahuan serta pengalaman penulis miliki mengakibatkan penulisan laporan Tugas Akhir ini tidak lepas dari kekurangan. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang bersdat membangun sangta penulis harapkan. Akhir kata, penulis mohon maaf apabila ada kekurangan dan kesalahan dalam penulisan Tugas Akhir ini.


(8)

Surakarta, 8 Desember 2011


(9)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……… i

PERSETUJUAN……….. ii

PENGESAHAN……… iii

MOTTO………. iv

PERSEMBAHAN……….. v

KATA PENGANTAR……… vi

DAFTAR ISI………. ix

BAB I PENDAHULUAN……….. 1

1.1 Latar Belakang……… 1

1.2 Tujuan Kuliah Kerja Media………. 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA………... 3

2.1 Public Relations………. 3

2.2. Media Relations……….. 6

BAB III DESKRIPSI KUSUMA SAHID PRINCE HOTEL……….. 10

3.1 Sekilas Kusuma Sahid Prince Hotel………. 10

3.2 Visi dan Misi……… 10

3.3 Struktur Organisasi……… 18

3.4 Jenis-jenis fasilitas dan layanan………... 30

BAB IV PELAKSANAAN KKM & FOCUS OF INTEREST……….. 36

4.1 Laporan Kuliah Kerja Media………. 36

4.2 Aktifitas Kuliah Kerja Media………. 37


(10)

BAB V PENUTUP………. 44

A. Kesimpulan……….. 44

B. Saran………. 45

DAFTAR PUSTAKA……….. 47


(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Melalui Program “Visit Indonesia”, pemerintah Indonesia Telah menetapkan pariwisata untuk menjadi andalan untuk menghasilkan devisa. Hal ini dilakukan karena Indonesia sebenarnya memiliki berbagai macam obyek wisata yang tersebar luas di seluruh penjuru tanah air yang tidak semuanya mendapatkan kesempatan untuk diliput media. Juga sebagai upaya untuk memulihkan citra Indonesia di mata dunia setelah negeri ini dilanda berbagai peristiwa yang dampaknya mengurangi jumlah wisatawan asing ke Indonesia.

Pemerintah terus memacu sarana dan prasarana kepariwisataan, salah satunya adalah hotel. Hotel dipandang perlu untuk segera berbenah diri karena hotel adalah salah satu produk penunjang pariwisata. Maka hotel-hotel yang ada segera dipermak untuk mengikuti selera pasar wisatawan baik domestik maupun internasional. Mulai dari fisik bangunan hingga Sumber Daya Manusia. Semua berlomba agar menjadi lebih “Indonesia”.

Public Relation (PR) adalah salah satu elemen penting dalam menyukseskan misi hotel dalam menarik pelanggan sebanyak-banyaknya. Bersama dengan divisi marketing, PR hotel kerap mengadakan promo-promo yang rutin diadakan baik setiap bulan ataupun menjelang momen momen tertentu, misalnya menjelang Hari Valentine, dimana biasanya fisik hotel dihias dengan hiasan bermotif hati serta diadakan program Light Candle atau makan malam di hotel ditemani lilin untuk 1 pasangan. Atau ketika musim liburan telah tiba, pihak hotel mengadakan program liburan dimana biasanya harga kamar yang diberi diskon hingga 30%.

Disini peran media sangatlah besar dalam usaha mempromosikan hotel. Dengan bantuan media, maka peranan PR diperoleh sebagai jembatan antara kepentingan pihak internal yakni hotel dengan pihak eksternal yaitu pelanggan/customer. Setiap hotel hendak mempromosikan sebuah program, mereka akan menghubungi pihak media entah cetak


(12)

ataupun elektronik untuk bekerjasama demi terciptanya sebuah program dengan komposisi yang pas dan enak dilihat oleh khalayak khususnya calon pelanggan.

Penulis memilih melaksanakan program magang (KKM) di Kusuma Sahid Prince Hotel (KSPH) Surakarta tepatnya di bagian Marketing & Public Relation selama 3 bulan karena penulis ingin mengetahui fungsi dan penerapan media relations dalam lingkup perhotelan. Serta bagaimana pelaksanaan media relations di tempat tersebut. Dan untuk mengetahui sejauh mana media relations dapat ikut menentukan penjualan hotel disamping sebagai sebuah simbiosis mutualisme antara hotel dan media itu sendiri.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis merasa tertarik untuk mengulas lebih dalam dan mengambil judul “AKTIFITAS MEDIA RELATIONS KUSUMA SAHID PRINCE HOTEL”

1.2Tujuan Kuliah Kerja Media

Tujuan penulis dalam melaksanakan Kuliah Kerja Media di Kusuma Sahid Prince Hotel adalah sebagai berikut :

1. Agar mengetahui gambaran jelas dunia komunikasi, terutama di bidang public relations.

2. Dapat melihat dan mengikuti bagaimana proses kegiatan media relations di Kusuma Sahid Prince Hotel.

3. Mampu menganalisis strategi media relations dan penerapannya dalam media cetak maupun elektronik.

4. Untuk menghimpun data dan menyusun laporan Tugas Akhir tentang kegiatan Media Relations Kusuma Sahid Prince Hotel.


(13)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Public Relations

Pada dasarnya, Public Relations adalah proses komunikasi dua arah yang bertujuan untuk membangun dan menjaga reputasi dan citra sebuah perusahaan di mata publiknya. Public Relations sangat menentukan kelangsungan hidup suatu perusahaan. Dia harus bias member identitas perusahaannya dengan tepat dan benar serta mampu mengkomunikasikannya sehingga public menaruh kepercayaan dan mempunyai pengertian yang jelas dan benar tentang perusahaan tersebut.

Setiap perusahaan mempunyai citra. Citra humas yang ideal adalah kesan yang benar, yakni sepenuhnya berdasarkan pengalaman, pengetahuan, serta pemahaman atas kenyataan yang sesungguhnya. Sesungguhnya seorang Public Relations adalah kepanjangan tangan dari perusahaan yang mengemban tugas utama menjalin hubungan dengan konsumen ataupu masyarakat, dituntut berperan dalam membangun perusahaan tempatnya bekerja.

Menurut Roberto Simoes, seperti dikutip dari buku Maria Assumpta Rumanti yang berjudul Dasar-Dasar Public Relations : Teori dan Praktek, bahwa public relations merupakan proses interaksi. PR menciptakan opini public sebagai input yang menguntungkan bsgi kedua belah pihak (Maria,2002:7). Sedangkan menurut F.E. Hollander, PR adalah membangun hubungan baik secara sistematis antara kelompok public atau orang, bahwa organisasi mempunyai ikatan atau ketergantungan. (Maria,2002:8).

Selain itu, Oemi Abdurachman dalam bukunya yang berjudul Dasar-Dasar Public

Relations (Abdurachman,1984:9), masih banyak pendapat yang intinya hamper sama dengan be

good and tell it. Misalnya :

a. PR merupakan fungsi manajemen yang mengevaluasi perilaku public, mengidentifikasi kebijakan dan prosedur organisasi dengan interes public dan melakukan program tindakan (komunikasi) untuk mendapatkan pemahaman dan pengertian publik (Denny Griswold)


(14)

b. PR merupakan upaya untuk menggunakan informasi, persuasi, dan penyesuaian, untuk memberikan dukungan public atas suatu kegiatan, atas suatu sebab (E.L. Berneys)

c. PR merupakan seni dan ilmu social untuk menganalisis kecendurungan, memprediksikan konsekuensi mereka, menasehati para pimpinan organisasi, dan melaksanakan tindakan-tindakan yang akan melayani baik organisasi maupun interes publiknya (Mexican statement in Public Relations Practice)

Dalam sejarahnya, PR itu dilahirkan oleh perintis, sekaligus pelopor yang kemudian diangkat sebagai Bapak Public Relations, yaitu Ivy Ledbetter Lee yang tahun 1906 berhasil menanggulangi kelumpuhan industry batubara di Amerika Serikat dengan sukses. Berikut ini kronologi perkembangan PR di Negara-negara barat.

1. Abad ke-19 : Public Relations di Amerika dan Eropa merupakan program studi yang mandiri, didasarkan pada perkembangan iptek.

2. 1900-1918 : Publik masih dianggap bodoh. 3. 1925 : Publik diberi informasi dan dihargai.

3. 1928 : Di Belanda, memasuki pendidikan tinggi, dan minimal di fakultas sebagai mata kuliah wajib.

4. 1945-1968 : Publik mulai terbuka dan banyak mengetahui.

5. 1968 : Di Belanda mengalami perkembangan pesat. Lebih kea rah ilmiah, karena penelitian yang rutin dan berkesinambungan.

6. 1968-1979 : Perkembangannya lebih kearah bisnis.

7. 1979-1990 : Publik dikembangkan di berbagai bidang. Profesional/internasional memasuki perubahan mental dan kualitas.

8. 1990-sekarang: a. Perubahan mental, kualitas, pola piker, pola pandang, sikap dan pola


(15)

b. Membangun kerja sama secara local, nasional, dan internasional. c. Saling belajar di bidang politik, ekonomi, social budaya, iptek

Fungsi Public Relations menurut Bertrand R Canfield dalam bukunya Public Relations Principles

Cases and Problems (Canfield,1965:19), secara umum adalah:

a. It should serve the public’s interest b. Maintain good communication c. Stress good morals and manners.

Sedang tugas seorang Publuc Relations adalah sebagai berikut:

a. Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi secara lisan, tertulis, melalui gambar (visual) kepada public, supaya public mempunyai pengertian yang benar tentang organisasi atau perusahaan, tujuan, serta kegiatan yang dilakukan. Itu semua disesuaikan dengan kebutuhan, keinginan, dan harapan public internal maupun eksternal dan memperhatikan, menggolah, dan mengintregasikan pengaruh lingkungan yang masuk demi perbaikan dan perkembangan organisasi.

b. Memonitor, merekam, dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum atau masyarakat. Di samping itu, menjalankan dan bertanggung jawab terhadap kehidupan kita bersama dengan lingkungan.

c. Memperbaiki citra organisasi. Bagi PR, menyadari citra yang baik tidak hanya terletak pada bentuk gedung, presentasi, publikasi, dan seterusnya, tetapi terletak pada bagaimana organisasi bias mencerminkan organisasi yang dipercayai, mempunyai kekuatan, mengadakan perkembangan serta berkesinambungan yang selalu terbuka untuk dikontrol, dievaluasi. Dapat dikatakan bahwa citra tersebut merupakan gambaran komponen yang kompleks.


(16)

d. Tanggung jawab social. PR merupakan instrument untuk bertanggung jawab terhadap semua kelompok yang berhak terhadap tanggung jawab tersebut. Terutama kelompok public sendiri, public internal, dan pers. Penting diusahakan bahwa seluruh organisasi bersikap terbuka dan jujur terhadap semua kelompok atau public yang ada hubungannya dan memerlukan informasi. Itulah mentalitas dan budaya mereka atau organisasi, apabila mau mendapat kepercayaan public, dan masyarakat pada umumnya. Suatu organisasi mempunyai kewajiban adanya usaha untuk pelayanan social yang harus bertanggung jawab.

e. Komunikasi. PR mempunyai bentuk komunikasi yang khusus, komunikasi timbale-balik, maka , pengetahuan komunikasi jadi modalnya. Dalam fungsinya, komunikasi itu sentral. Perlu juga untuk dimiliki adalah pengetahuan manajemen dan kepemimpinan, struktur organisasi.

Tujuan Public Relations menurut Dimock Marshall bersama rekan-rekannya, Edward, Gladys, Odgen, dan Louis W. Koenig, seperti dikutip dalam buku Daud Sirait yang berjudul Pengantar

Ilmu Hubungan Masyarakat dan Periklanan, membagi tujuan Public Relations atas dua bagian

(Sirait,1970:21)

a. Secara positif berusaha mendapatkan dan menambahkan penilaian serta jasa baik suatu organisasi atau perusahaan.

b. Secara defensive berusaha untuk membela diri terhadap pendapat masyrakat yang bernada negative, bilamana diserang dan serangan itu kurang wajar, padahal organisasi atau perusahaan itu tidak salah ( terjadi kesalahpahaman). Dengan demikian, tindakan ini merupakan salah satu aspek penjagaan atau pertahanan.

2.2 Media Relations

Perusahaan mengunakan media massa sebagai medium penyampai pesan dan pencitraan kepada publik. Semakin banyak akses yang didapat publik dari media massa


(17)

berkaitan dengan produk dan layanan, maka diharapkan semakin besar tingkat kepercayaan publik. Pada akhirnya publik akan memakai produk atau jasa perusahaan yang dipublikasikan media; atau setidaknya, publik dapat menjadi saluran kembali yang secara tidak langsung mempromosikan produk atau jasa kepada komunitasnya.

Menjalin dan menjaga hubungan dengan media merupakan cara yang efektif untuk membangun, menjaga, dan meningkatkan citra atau reputasi organisasi di mata stakeholder.

Media relations sangat penting artinya sebagai wujud komunikasi dan mediasi antara suatu

lembaga dengan publiknya. Di sisi lain, fungsi media relations yang berjalan baik sangat bermanfaat bagi aktivitas lembaga karena pihak media memberi perhatian pada isu-isu yang diperjuangkan.

Media relations atau yang awalnya lebih populer dengan istilah press relations merujuk

pada relasi suatu organisasi dengan media cetak sehingga cenderung memiliki cakupan arti yang lebih terbatas. Dari limitasi ini kemudian berkembang menjadi media relations yang mencakup berbagai jenis dan karekteristik media. Dari yang bersifat cetak, elektronik, bahkan interaktif-maya (cyber) dengan kehadiran PR on-line via internet. Bentuk Media Relation paling populer adalah Siaran Pers (Press Release) dan Konferensi Pers (Press Conference).

Umumnya keberhasilan dan popularitas seorang tokoh atau sebuah instansi/organisasi dicapai berkat keberhasilannya membangun hubungan baik dengan media. Dengan terjalinnya hubungan baik itu, media potensial senantiasa mempublikasikan setiap kegiatannya yang positif dan “berhati-hati” dalam pemberitaan yang negatif.

Dalam konteks Indonesia, istilah media relations mulai memasyarakat. Pada berbagai organisasi formal, terutama yang beraktivitas dalam dunia bisnis, sudah lazim menyebut salah satu bagian dari divisi PR-nya dengan nama media relations officer (MRO).

Yosal Iriantara (Iriantara,2005:32) mengartikan Media Relations merupakan bagian dari Public Relations eksternal yang membina dan mengembangkan hubungan baik dengan media massa sebagai sarana komunikasi antara organisasi dengan publik untuk mencapai tujuan organisasi.


(18)

Fungsi Media Relation

1. Meningkatkan citra perusahaan.

2. Meningkatkan kepercayaan publik terhadap produk dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan.

3. Meningkatkan point of selling dari produk dan jasa. 4. Membantu perusahaan keluar dari komunikasi krisis.

5. Meningkatkan relasi dari beragam publik, seperti terhadap lembaga pemerintahan, perusahaan-perusahaan, organisasi kemasyarakatan, maupun individu.

Jenis-Jenis Media Relations

1. Press Conference (Konferensi Pers) –mengundang wartawan untuk berdialog dengan materi yang telah disiapkan (Press Kit, Media Kit).

2. Press Briefing (Jumpa Pers) –penyampaian informasi dalam sebuah kegiatan.

3. Special Event –kegiatan khusus yang melibatkan media, misalnya menjadi sponsor

lomba penulisan jurnalistik.

4. Media Visit (Kunjungan Media) –berkunjung ke kantor media. 5. Undangan Peliputanmengundang wartawan untuk meliput acara.

6. Press Gathering –mengundang media untuk berkumpul secara informal, misalnya

jamuan makan malam.

7. Press Luncheon –jamuan makan siang.

8. Maintenance Lobby — misalnya minum kopi bersama, nonton bareng.

9. Press Tour – mengajak wartawan berkunjung ke suatu tempat.

John Vivian (Vivian,2008:34) memberikan perhatian tersendiri kepada posisi media relations, yang mempunya 3 tanggung jawab fungsional, yakni :

-Relasi Eksternal. Komunikasi yang dijalin dengan kelompok orang-orang di luar perusahaan;

konsumen, dealer, supplier, tokoh masyarakat, dan orang-orang pemerintahan.


(19)

karyawan, manajer, serikat pekerja, pemegang sahama, dan beberapa kelompok internal lain

yang ada di perusahaan.

-Relasi Media. Komunikasi yang dilakukan perusahaan dengan media massa.

Hafied Cangara (Cangara,2003:13) memaparkan lima karakteristik media massa:

Pertama, bersifat melembaga, pihak yang mengelola media melibatkan banyak individu

Ketiga, jangkauan yang luas, artinya media massa memiliki kemampuan untuk menghadapi jangkauan yang lebih luas dan kecepatan daris egi waktu. Juga, bergerak secara luas dan simultan di mana dalam waktu bersamaan informasi yang disebarkan dapat diterima oleh

banyak individu.

Keempat, pesan yang disampaikan dapat diserap oleh siapa saja tanpa membedakan faktor demografi seperti jenis kelamin, usia, suku bangsa, dan bahkan tingkat pendidikan dari

pembaca berita.


(20)

BAB III

DESKRIPSI KUSUMA SAHID PRINCE HOTEL

3.1 Sekilas Kusuma Sahid Prince Hotel

Surakarta sudah terkenal dengan pusat budaya Jawa yang adiluhung karena mempunyai 2 buah istana Keraton Kasunanan atau disebut juga keraton Surakarta Hadiningrat dan Istana Mangkunegaran. Keraton Surakarta Hadiningrat dibangun oleh Pakubuwono II setelah Keraton di Kartasura hancur oleh pemberontakan orang Cina pada tahun 1744. Di Keraton Surakarta itulah kemudian para Raja bertahta, mulai dari Pakubuwono ke-II sampai Pakubuwono ke-XII SEKARANG. Diantara para Raja di Keraton Surakarta Pakubuwono ke-X yang mempunyai gelar lengkap SAMPEYAN NDALEM HINGKANG SINUWUN KANJENG SUSUHUNAN PAKUBUWANA INGKANG KAPING SADASA ING NAGARI SURAKARTA HADININGRAT bertahta antara tahun 1893 sampai dengan 1933 adalah raja yang paling berhasil mencapai kejayaannya, diman Surakarta menjadi makmur dan terkenal baik dari perekonomian, sosial, budaya dan keseniannya terutama kebudayaan Jawa serta perkembangan agama islam.

Pakubuwana ke-X mempunyai permaisuri 2 orang, garwa ampeyan (selir) 30 orang dan dari para istri, beliau dikaruniai putera sebanyak 63 orang. Slah satu putera dari Pakubuwana X adalah Pangeran Abimanyu yang lahir pada tahun 1907. Pangeran Abimanyu adlah putera ke 5 dari garwa ampeyan (selir) yang bernama K.B.R.AY. Retnomo. Setelah dewasa beliau diberikan gelar dan nama : Kanjeng Gusti pangeran Haryo Kusumoyudho. Konon sebetulnya Pageran Kusumoyudho ini direncanakan akan menggantikan ayahandanya, namun berhubung ada saudara laki-laki yang lebih tua dari ibu yang lain, maka saudara yang lebih tualah yang selayaknya menggantikan kedudukan sebagai raja. Pangeran Kusumoyudho oleh ayahandanya kemudian diberi sebuah rumah tinggal yang cukup besar dan luas yang kemudian terkenal sebagai Ndalem Kusumoyudan, sedangkan Ndalem Kusumuyudan tersebut telah bdibeli oleh Pakubuwana ke-X sejak menjelang kelahiran puteranya tersebut, dari Istana Mangkunegaran.


(21)

Kemudian tahun 1909 dibangun oleh Kanjeng Pangeran Hadiwijoyo, dengan arsitektur campuran Jawa & Belanda. Ndalem Kusumoyudan yang luasnya ± 2 hektar dibangn dengan ruangan dan tempat yang disesuaikan dengan penggunaan untuk keperluan seorang Pangeran beserta keluarganya yang besar. Jabatan Pangeran Kusumoyudho adalah sebagai Pengageng Parentah Keraton pada masa ayahandanya bertahta dan masa Pakubuwono XI. Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Kusumoyudho sendiri berputera 18 orang.

Ruangan-ruangan di Ndalem Kusumoyudan mempunyai ruangan-ruangan utama yang terdiri dari :

1. Pedopo

Yaitu ruangan tempat menerima tamu-tamu, mengadakan acara-acara yang tidak resmi dan untuk latihan tarian Jawa putera wayah maupun sentana dalem.

Di pendopo biasanya ada seperangkat gamelan yang diletakkan di sebelah kiri ruangan. Pendopo tersebut sekarang adalah merupakan lobby yang anggun dan berkarakter.

Rumah Pangeran dengan 10 pilar putih yang anggun dan setiap sore penabuh gamelan Jawa dan pesindennya melantunkan gending-gending Jawa yang merdu dan agung.

2. Pringgitan

Berada di sebelah dalam dan menyatu dari pendapa. Pringgitan (dari kata ringgit yang berarti wayang) adalah ruangan untuk pagelaran/pertunjukan wayang kullit.

Di ruangan pringgitan ini, yang sekarang bernama Ruang Pantiarjo masih dilestarikan pintu-pintu ornamen ukiran peninggalan Pangeran Kusumoyudho yang dapat dilihat di setiap pintu-pintu tertera logo P.K.J. singkatan dari pangeran Kusumoyudho.

Langit-langit yang tinggi, ruangan yang terbuka membuat pendopo dan pringgitan sejuk walaupun tanpa alat pendingin.


(22)

Di dalam rumah yang berarsitek Jawa, selalu ada ruangan yang disebut Ndalem.

nDalem biasanya dipregunakan untuk acara resmi seperti pisowanan (acara menghadap raja/pangeran), dan upacara-upacara yang bersifat sakral : seperti pernikahan, khitanan, kematian dan lain-lain.

Di ruang nDalem di Kusumoyudan ini ada 4 buah soko guru (4 tiang penyangga utama) dan kayu jati yang tua dan berkualitas baik untuk menyangga atap.

Lantai di nDalem lebih tinggi dari lantai pendopo dan pringgitan karena lantai tersebut adalah untuk duduk tanpa kursi (duduk bersila/lesehan).

4. Krobongan/Petanen

Krobongan atau petanen adalah ruangan kecil yang berada di tengah nDalem diantara dua senthong (kamar) yang mengapitnya.

Di dalam ruangan yang menyerupai tempat tidur ini ada hiasan kasur dan bantal yang tutupnya terbuat dari kain cinde, yang disusun secara indah, dan diberi kelambu.

Di atas langit-langit ada tunas kelapa, seikat padi dan lampu yang digantung, sebagai lambang kesuburan, kemakmuran dan kebahagiaan yang langgeng.

Di depan krobongan dipasang sepasang patung Sri Sadono dan Dewi Sri, kendi (tempat air) dan klemuk (tempat biji-bijian) sebagai lambing kesuburan dan keberuntungan. Ruang nDalem dan krobongan sekarang bernama Ruang Sriwedari, dipergunakan oleh hotel sebagai ruang makan atau ruang pertemuan.

Ada 4 kamar utama di sebelah nDalem kiri kanan krobongan. Kamar-kamar tidur yang berukuran 6 x 6 m² ini adalah ruangan Pribadi pangeran Kusumoyudho, sebagai ruang tidur dan ruang kerja. Tiap-tiap kamar dihubungkan dengan pintu berhubungan yang unik, yang dari luar daun pintu terlihat seperti daun almari hias. Namun ternyata diantara pintu-pintu tersebut terdapat ruangan cukup untuk berdiri dua orang. Apabila ditutup dapat untuk bersembunyi. Konon dahulunya ada lorong rahasia dibawahnya. Kamar-kamar tidur tersebut sekarang


(23)

dilestarikan dan direnovasi menjadi royal suite (Presidential Suite) dimana beberapa tamu Negara berkunjung ke Solo telah bermalam disana.

Selain itu ruangan yang ada di bangunan utama ada pula ruangan yang disebut gandhok. Gandhok adalah ruangan di kiri kanan nDalem. Biasanya untuk ruangan keluarga atau ruang makan. Gandhok sebelah timur sekarang menjadi restaurant hotel dengan nama Gambir Sekethi Restaurant dan sebelah barat dipakai untuk Kantor Executive. Dahulu kamar-kamar para istri, putra dan para abdi dalem ( pembantu ) ada di sebelah kiri dan kanan bengunan utama, termasuk juga gudang, dapur dan tempat kereta titihan. Berhubung kamar-kamar tersebut akan dipergunakan untuk kamar-kamar tamu hotel, maka harus dirombak total mengingat ukuran dan bangunannya tidak sesuai dan tidak dapat dipertahankan.

nDalem Kusumoyudan dahulu memang banyak dimanfaatkan untuk pertemuan-pertemuan dan tempat keramaian karena Pangeran Kusumoyudho memang senang apabila kediamannya dipakai untuk berkumpul. Pangeran Kusumoyudho wafat pada tahun 1956. Setelah beliau wafat, nDalem Kusumoyudan dipakai oleh putra putrid beliau dan keluarga. Pada tahun 1961 oleh ahli waris, dijual kepada PT. IFCO sebuah perusahaan dagang yang bergerak di bidang perdagangan assembling sepeda dan mesin jahit. nDalem Kusumoyudan pernah dipakai sebagai kampus Universitas Cokroaminoto, sebuah Universitas Swasta di Solo antara tahun 1964-1970. Pada tahun 1970, dibeli oleh Bapak Sukamdani selaku D irektur PT. Sahid & CO, untuk direncanakan dibangun menjadi sebuah hotel, dalam mengantisipasi perkembangan kota Solo sebagai kota pariwisata.

Pada tanggal 26 Oktober 1974 dilakukan peletakan bau permata pembanguan hotel oleh Kanjeng Gusti Putri Mangkunegoro ke VIII dan Penanaman Prasasti oleh Presiden Sahid Group Bapak Sukamdani S. Gitosardjono. Pembangunan hotel selesai tahun 1977, dan pada tanggal 8 uli 1977 diresmikan pembukaannya oleh Bapak Ahmad Taher, Menteri Perhubungan R.I. Jumlah kamar pada waktu itu adalah 28 Bungalow, dengan nama Kusuma Sahid Prince Hotel.

Bulan Oktober 1977, ditambah dengan 18 kamar Cabanas dan pada tanggal 8 Juli 1980 ada penambahan 36 kamar di Moderate sehingga totalnya adalah 82 kamar, sebagao hotel


(24)

berbintang 3. Pada tahun 1981, bertambah 12 kamar dan 1 Royal Suite yang melestarikan bekas kamar tidur Pangeran Kusumoyudho di bangunan utama. Kusuma Sahid Prince Hotel diresmikan sebagai hotel berbintang 4 pada tahun 1985, dengan penambahan-penambahan fasilitas dan menjadi hotel pilihan utama di Solo dengan keunikan dan sejarah yang ada di dalamnya. Dilihat dari luar banyak pohon-pohon Jawa langka seperti Soka, Tanjung dan Beringin, tidak lupa kayu putih ( yang menghasilkan minyak ), ditanam lebih dari 100 tahun yang lalu dan masih tersimpan dan terjaga hingga sekarang diamana banyak burung-burung liar dapat hidup dan terbang bebas.

Pada tanggal 8 Juli 1995 bertepatan dengan HUT yang ke-18, seiring dengan program Pemerintah Indonesia untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, Kusuma Sahid Prince Hotel diganti namanya menjadi Hotel Sahid Kusuma dan diresmikan pula penambahan 18 kamar Extension yang terdiri dari kamar-kamar Suite serta Griyadi Sahid Kusuma, unit kamar baru dengan 20 kamar sehingga total kamar di Hotel Sahid Kusuma sekarang menjadi 121 kamar.

Daya tarik penting lainnya untuk tamu-tamu adalah letaknya yang bagus di tengah kota, mudah dinikmati dengan taxi, bus dan tradisonal becak yang membuat tanmu-tamu menikmati semua ketentraman, ketenangan dan jalan kecil tua nan menarik yang tetap bertahan di Solo dan memberikan pengetahuan yang dalam untuk kebudayaan local juga. Bank, pertokoan dan keraton, kesemuanya hanya berjarak 5-10 menit dengan jalan kaki. Hotel Sahid Kusuma tetap melestarikan peninggalan bangunan yang penuh sejarah, arsitektur dan budaya Jawa yang dipadukan dengan pelayanan yang professional, dilengkapi dengan fisilitas yang modern, menyambut tamu-tamu yang dating berkunjung.

3.2 Visi dan Misi

Visi KSPH :

1. Menjadi perusahaan yang mampu menyediakan jasa perhotelan yang dikelola secara professional dengan menggunakan modern dan mampu menjanjikan kualitas pelayanan yang sesuai dengan internasional tanpa meninggalkan nilai-nilai luhur budaya Indonesia


(25)

2. Mampu menumbuhkan kreativitas, inovasi, produktivitas, kesejahteraan dan kualitas sumber daya manusia yang teruji sehingga mampu menjadi pusat unggulan ( center of excellend ) di bidang perhotelan dan pariwisata Indonesia

Misi KSPH :

1. Meningkatkan kualitas produk dan mutu pelayanan dengan sasaran memberikan kepuasan kepada pelanggan

2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar menjadi terampil dan memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan yang terbaik guna memuaskan pelanggan dengan cara yang professional dan proaktif dalam menghadapi perubahan tuntutan masyarakat yang makin canggih dan lingkungan yang kompetitif

3. Mempercepat pengembangan perseroan menjadi perusahaan yang professional, produktif, dan efisiensi yang unggul dalam suasana persaingan yang makin meningkat 4. Meningkatkan upaya pengembangan usaha baik di bidang bisnis utama maupun badang

bisnis lainnya sehingga mampu memantapkan keunggulanposisinya dalam kegiatan perekonomian Indonesia pada umumnya dan industri pariwisata Indonesia pada khususnya

5. Menggali sumber pendanaan yang lebih inovatif dan menguntungkan perusahaan untuk membiayai pembangunan dan pengembangan pasar modal, lembaga keuangan nasional maupun internasional serta menjalin kerjasama dengan pihak lain dalam upaya

meningkatkan efisien dan produktivitas perusahaan

Prinsip Keseimbangan : Kunci keberhasilan dalam pengelolaan Usaha : Dalam berusaha, ada filosofi yang KSPH anut yakni Prinsip Keseimbangan.

Keseimbangan antara aspek spiritual dan material : keseimbangan antara pekerjaan dan rumah tangga : hubungan antara pihak terkait dalam dunia usaha dan sebagainya. Berdasarkan prinsip keseimbangan ini lahirlah berbagai filosofi yang mendasari budaya perusahaan Sahid.


(26)

Berikut adalah butir- butir budaya Perusahaan Sahid yang mencerminkan prinsip keseimbangan :

1. Pancasila sebagai falsafah bermasyarakat, berbangsa dan bernegara merupakan tolak ukur dalam berfikir, bersikap, berucap, dan bertindak, sehingga segala sesuatunya merupakan pengamalan Pancasila baik ke luar maupun ke dalam, menjauhi hal-hal yang bertentangan dengan Pancasila dan Undang-Undang 1945 yang merupakan sebagai ideology bangsa dan Negara Republik Indonesia.

2. Tri Darma, sebagai falsafah pengabdian

a. Rumongso melu handarbeni ( merasa ikut memiliki )

b. Wajib melu hangkrungkebi ( wajib untuk ikut mempertahankan ) c. Mulat sariro hangrosowani ( selalu mawas diri/ intropeksi ) 3. Tri Pakarti Utama, sebagai falsafah kepemimpinan

a. Ing ngarso sung Tuladha ( yang didepan memberi teladan )

b. Ing madya mangun karsa ( yang ditengah melaksanakan apa yang ditugaskan pemimpin )

c. Tut wuri handayani ( yang dibelakang memberi dorongan/ semangat ) 4. Tri Watak Budi Luhur, sebagai falsafah kehidupan

a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa b. Bakti kepada Ayah Bunda, Bangsa dan Negara c. Cinta kepada Profesi dan keluarga

5. Kebersamaan dan kekeluargaan sebagai falsafah hubungan kerja

Karena di satu pihak perusahaan didirikan untuk hidup dan menghidupi semua pihak yang terkait. Sedangkan di pihak lain karyawan dengan bekerja akan mendapatkan nafkan yang halah bagi keluarga dan masa deepannya. Sifat hubungan kerja yang ideal adalah sifat harmonis. Keselarasan hubungan ini tercermin dalam hubungan yang bersifat “

kebersamaan dan kekeluargaan” dalam mencapai keseimbangan fisik material dan moral spiritual.


(27)

Selain hubungan antara unsur pengusaha dan unsur karyawan, dalam berusaha

terdapat unsur-unsur lain yang saling menghidupi. Secara keseluruhan terdapat tujuh unsur yang terkait :

1. Unsur pengusaha 2. Unsur karyawan 3. Unsur pemilik modal 4. Unsur konsumen 5. Unsur pemerintah 6. Unsur mitra usaha

7. Unsur masyarakat dan lingkungan

6. Ilmu amal soleh, sebagai falsafah pendidikan

Ilmu amal soleh juga merupakan refleksi dari prinsip keseimbangan bagi manusia. Para karyawan Sahid, tidak terkecuali dari dari tingkatan yang paling atas sampai yang paling bawah, wajib untuk selalu belajar baik formal maupun informal ( ilmu ) sesuai dengan tingkatan, bakat, dan kemampuannya, sehingga ilmu pengetahuan yang diperolehnya dapat disumbangkan untuk perkembangan usaha Sahid pada khususnya dan masyarakat di sekitarnya pada umumnya ( amal ). Sementara itu, sebagai makhluk ciptaan Tuhan, manusia hendaknya memiliki sikap yang soleh, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Keseluruhan falsafah diatas dapat menggambarkan bagaimana seluruh anggota keluarga besar kelompok Sahid dan dapat hidup dan berkembang diantara berbagai unsur-unsur tersebut.


(28)

3.3 Struktur Organisasi

Board of Direksi PT. SIHM & C

GENERAL MANAGER EXECUTIVE ASST. MANAGER Chief Accountan t Sales & Marketing Manager Front Office Manager Executive Housekeeper Laundy Manager Food & Beverage Manager Chief Engineer HRD Manage r Secretar y To GM Duty Manage r Sous Chef I II B II A IV B


(29)

1.General Manajer

Uraian pekerjaan :

a. Tercapainya hasil usaha yang sesuai dengan garis kebijaksanaan dari Board of Director dan PT.SHIM & C

b. Meningkatkan hasil usaha yang baik secara kuantitas maupun kualitas

c. Terbinanya hubungan baik dengan instansi Pemerintah maupun swasta, untuk meningkatkan potensi pariwisata daerah juga untuk meningkatkan ketrampilan tenaga kerja dalam industri kepariwiataan

Tugas dan Tanggung jawab:

1. Organisasi dari bagian/ department yang ada dalam perusahaan supaya dapat tercipta keterpaduan kerjasama antar bagian dengan baik, sehingga berdaya guna dan berhasil guna

2. Membuat kebijaksanaan operational yang sesuai dengan garis kebijaksanaan BOD maupun PT. SHIM & C

3. Mengadakan training program untuk semua karyawan secara berkesinambungan 4. Memberi motivasi kepada karyawan agar dapat bekerja dengan baik dan penuh

semangat tinggi untuk tercapainya tujuan dan pengembangan usaha

5. Menjaga kondisi/ layout secara fisik atas peralatan dan fasilitas hotel, disesuaikan dengan standart operasional yang telah ditentukan

6. Membuat rencana anggaran operasional setiap tahun ( Forecast Budget ) yang berhubungan dengan pengawasan hasil usaha dan pengeluaran, sehingga tercapai hasil yang maksimal

7. Membina dan memelihara hubungan baik dengan BOD, PT. SHIM /7 C, instansi pemerintah dan swasta

8. Pengembangan citra yang baik bagi perusahaan di mata masyarakat Kewenangan :


(30)

1. Mengawasi pembuatan dan pelaksanaan pedoman operasional, pedoman kerja dan pelatihan/ training pada setiap bagian serta posisi

2. Mengawasi tindakan dan pelaksanaan dari peraturan dan tata tertib perusahaan serta Perjanjian Kerja Bersama ( PKB )

3. Mengadakan pengawasan atas penerimaan dan penempatan karyawan baru dan pelaksanaan sanksi terhadap karyawan yang melanggar peraturan tata tertib/ PKB serta memberikan penghargaan terhadap karyawan yang berdisiplin, berdedikasi dan loyalitas tinggi terhadap perusahan, terutama yang berjasa dan berprestasi bagi pengembangan usaha

4. Membentuk tim kerja pada suatu proyek dan waktu tertentu, serta mengadakan pemantauan pelaksanaan kerja agar berhasil seperti yang diharapkan

5. Membina dan memelihara hubungan baik dengan instansi pemerintah dan swasta serta para pelanggan ataupun calon pelanggan

6. Menentukan kebijaksaaan atas harga penjualan dari setiap produk dan pelayanan hotel 7. Pengangkatan karyawan dan memberikan persetujuan tentang perincian gaji dari setiap

staff dan karyawan dengan mengindahkan peraturan dan kebijakasaan PT. SHIM & C 8. Mengawasi dan mengendalikan operasional perusahaan, yang berhubungan dengan

usaha dan pengeluaran perusahaan (Profit dan loss Report, pengendalian cost dan exepenses )

9. Mengadakan perjalan dinas yang bertanggung jawab dengan promosi/ pemasaran

2.Sales and Marketing Manajer

Uraian Pekerjaan :

1. Meningkatkan volume bisnis/ sales pada sektor penjualan

2. Menjalin hubungan baik dengan clients/ potential person/ organisasi/ pimpinan instansi swasta dan pemerintah

3. Menciptakan dan memelihara citra hotel yang baik

4. Koordinasi kerja yang baik dengan semua bagian/ staff hotel


(31)

Tugas dan Tanggung jawab:

1. Meningkatkan sales pada semua sektor penjualan 2. Terpeliharanya citra hotel yang baik secara keseluruhan 3. Terpeliharanya hubungan baik dengan clients

4. Meningkatkan penjangkauan pemasaran yang semakin luas 5. Meningkatkan market share yang dapat dikuasai

6. Menjaga efisiensi kerja dalam hal waktu maupun biaya pemesaran

7. Mempersiapkan/ menyediakan entertainment yang tepat dan baik di hotel

8. Menciptakan suasana yang enak, menyenangkan, serasi dan indah, sehingga tamu merasa nyaman dan betah tinggal di hotel

9. Bekerjasama dengan pihak-pihak terkait untuk mempromosikan hotel dan potensi pariwisata daerah

10.Menciptakan dan menyusun strategi pemasaran hotel

11.Mengembangkan, menciptakan diversifikasi usaha untuk meningkatkan penjualan 12.Menyusun kebijaksanaan pemberian discount dan menciptakan berbagai paket rate

yang menarik disesuaikan dengan suasana dan waktunya

13.Menyusun, menciptakan berbagai degisn untuk bahan iklan, hotel promotion materials 14.Memberikan petunjupetunjuk kepada sub ordinate dalam pelaksanaan kegiatan

pemasaran

15.Melaksanakan kegiatan pemasaran bagi hotel maupun secara bersamaan/ cooperate marketing

16.Melaksanakan tuhas-tugas lainnya yang terkait dengan pekerjaan sesuai dengan perintah manajemen

3. Sekretaris General Manajer


(32)

1. Meneliti dan mengecek semua surat-surat yang masuk baik beruoa surat maupun faximile meskipun sudah terkirim ke General Manajer

2. Mengingatkan general manajer jikalau ada surat maupun fax yang diterima

3. Mencatat sesuai laporan dari setiap department dokumen-dokumen penting general manajer

4. Menerima telepon dari clients untuk general manajer

5. Mengatur dan memeriksa kembali peralatan atau keperluan general manajer

4. Front Office Manajer

Uraian Pekerjaan :

1. Bertanggung jawab atas operation FO kepada GM dan selalu menjaga standart service dan performance FO Staff Mensupervisi seluruh seksi di FO dari merencanakan sampai dengan pencapaian budget yang sudah direncanakan

2. Memberi keyakinan bahwa para tamu puas akan pelayanan kita yang berarti juga mensukseskan sales dari hotel

Tugas pokok dan tanggung jawab:

1. Membantu menentukan/ membuat budget penjualan kamar tamu secara objektif 2. Merencanakan jumlah karyawan yang disesuai dengan keperluan sesuai dengan budget 3. Merencanakan dan melaksanakan semua prosedur/ manual/ job describtion

4. Merencanakan serta melaksanakan secara terus menerus serta mengadakan peningkatan metode kerja untuk bias mencapai standart tertingi produktivitas dan keuntungan yang memadai

5. Membantu dalam perencanaan budget forecast

6. Menyelenggarakan serta mengembangkan training bagi staff di FO

7. Mengembangkan dan menjaga standart FO sesuai dengan persetujuan GM 8. Merencanakan secara reguler checking FO area


(33)

10.Selalu menjaga moralitas tinggi bagi staff FO 11.Sebagai coordinator bagi semua staff FO

12.Menyetujui dan merencanakan pembelian barang keperluan FO 13.Menjaga room rate serta penjualan kamar maximum

14.Selalu menjaga FO dan lingkungannya agar tetap bersih dan rapi 15.Waspada dan peka terhadap hal-hal yang sifatnya emergency 16.Bersedia menerima tugas yang diberikan oleh manajemen 17.Berusaha menjaga antara budget dan realitas sesuai

18.Selalu menghadiri department head meeting seminggu sekali

19.Ikut menghadiri marketing meeting seminggu sekali, page board meeting, credit meeting beserta koordinasi meeting FO & Marketing setiap bulan sekali

20.Selalu check kamar untuk tamu yang akan datang ( EA room ) 21.Ikut inspeksi kamar yang sudah dijadwalkan manajemen

5. Executive House keeper Uraian Pekerjaan :

1. Bertanggung jawab atas operational housekeeping secara keseluruhan kepada GM, dan selalu menjaga kebersihan, kerapian, keindahan dan kenyamanan hotel

2. Memberikan supervise kepada seluruh staff di housekeeping supaya dapat memenuhi standart pelayanan bagi para tamu

3. Mengkoordinir semua pekerjaan di housekeeping agar dapat dilaksanakan dengan hasil yang baik dengan prinsip “sadar biaya”

Tugas pokok:

1. Memberikan supervise kepada seluruh staff operational di housekeeping dan melakukan inspection ke seluruh area


(34)

3. Membuat rencana dn jadwal kerja untuk pembersihan dan perawatan kamar serta area lainnya secara periodic, berkoordinasi dengan executive assistant Manajer dan chief engineering

4. Menangani apabila ada tamu complain memberikan perhatian tentang permainan/ kebutuhan tamu, persiapan dan pelayanan terhadap VIP/ VVIP, baby sister atau masseur

5. Membuat forecast budget dan selalu control pelaksanaan inventory

6. Selalu checking untuk memastikan bahwa semua peralatan pembersih, perawatan kamar dan public area sudah lengkap

7. Mengadakan interview, penempatan SDM, in house training dan membuat jadwal kerja, juga melakukan penilaian hasil kerja dn tindakan lanjutnya

8. Kontrol tentang lost and found property 9. Memimpin intern department meeting

10.Mengadakan evaluasi kinerja seluruh staff housekeeping, dengan banutan melibatkan par supervisor

11.Membuat usulan bagi staff housekeeping tentang kenaikanataupun penundaan promosi 12.Menghadiri department head meeting,marketing meeting

13.Check kegiatan para kontraktor sesuai dengan kesepakatan

14.Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan pekerjaan sesuai dengan perintah manajemen

6. Laundry Manajer

1. Bertanggung jawab atas kebersihan pakaian, seprei, sarung bantal hotel 2. Mengurusi semua yang berhubungan dengan jasa pencucian

7. Chief Accounting Uraian Pekerjaan :

1. Membuat laporan financial statement secara bulanan 2. Membuat laporan pajak


(35)

3. Membuat laporan statistic interprinting data, dan menganalisa data actual disbanding forecast budget serta month to date and year to date

Tugas pokok:

1. Membuat laporan keuangan kepada board of director/ PT SHMK atas perkembangan usaha

2. Memberikan surat peringatan ke beberapa klien yang membandel pembayaran

3. Check awal dan menyetujui pembelian barang untuk keperluan hotel, yang diajukan oleh purchasing atas permintaan dari department yang membutuhkan

4. Mengikuti briefing dengan department marketing 5. Melakukan accounting meeting setiap bulan 6. Check atas jurnal voucher masing-masing seksi 7. Check hasil income audit

8. Check account receivable

9. Check hasil pendapatan cash setiap hari yang dilakukan general cashier 10.Check hasil market survey

11.Check terhadap laporan keuangan yang dibuat booker 12.Kontrol terhadap petugas RBC dan FOC

13.Melakukan hubungan dengan instansi terkait yang berhubungan dengan perpajakan

8. Food and Beverage Manajer

Uraian Pekerjaan:

1. Menghidangkan produk dan pelayanan yang baik di bidang makanan dan minuman sehingga tamu merasa nyaman dan puas

2. Mengkoordinir semua pekerjaan di Food & Beverage dibagian produk maupun service agar dapat dilaksanakan dengan hasil yang baik dengan prinsip sadar biaya


(36)

4. Menjalin hubungan yang baik dengan instansi pemerintah, perusahaan swasta lainnya sebagai upaya untuk mendapatkan/ meningkatkan Food & Beverage

Tugas pokok dan Tanggung jawab:

1. Bertanggung jawab terhadap kualitas mutu dan pelayanan makanan dan minuman serta menjaga dan merawat semua peralatan yang digunakan

2. Meningkatkan sales Food & Beverage sebagai usaha untuk mencapai target dan pengendalian cost and expenses sehingga target tercapai

3. Secara keseluruhan bertanggung jawab atas oprasional Food & Beverage dan seluruh usaha

4. Meningkatkan kreatifitas dan pelayanan untuk kepuasan tamu 5. Menentukan harga jual makanan dan mminuman

6. Berkreasi untuk membuat menu baru dan penampilan menairik dari setiap penyajian 7. Menentukan standart baku yang digunakan ( standart recipe )

8. Berkreasi untuk membuat acara/ kegiatan hotel yang bertujuan untuk meningkatkan Food & Beverage

9. Secara selektif dapat memilih dan membuat kontrak kerjasama dengan supplier dan para entertainment ( band, organist, singer )

10.Mengadakan evaluasi terhadap kinerja staff Food & Beverage department secara periodik tentang kinerja mereka, sebagai indicator kemampuan dan pengembangan karier

9. Engineering Manager

Bertanggung jawab atas segala perawatan dan alat-alat operasional hotel seperti mesin dan listrik secara efektif dan efisien

10. Human Resources Manager Uraian Pekerjaan :


(37)

pada jabatan masing-masing, sehingga mampu berproduksi yang tinggi dalam menunjang pendapatan dari hotel.

b. Mengkoordinir semua tugas dan tanggung jawab Personnel Department dengan membentuk organisasi yang mengatur tentang tugas, tanggung jawab dan wewenang sehingga memperjelas kaitan antara Proses Organisasi, Proses Produksi, dan Proses Businnes.

c. Merencanakan penggunaan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan operasi hotel, secara efisien dan efektif ( Manning Guide ).

d. Melaksanakan undang undang ketenagakerjaan yang konsisten baik oleh Perusahaan maupun tenaga kerja.

Tugas dan Tanggung Jawab :

a. Menegakkan disiplin yang adil dan konsisten tanpa membedakan jabatan, pangkat, suku dan agama.

b. Memberikan penghargaan yang tinggi bagi karyawan yang berprestasi tinggi dan memberikan pembinaan yang berkesinambungan bagi karyawan yang melakukan perbuatan dan pelanggaran.

c. Memberikan penghargaan yang tinggi bagi karyawan yang berprestasi tinggi dan memberikan pembinaan yang berkesinambungan bagi karyawan yang melakukan perbuatan dan pelanggaran.

d. Memberikan penghargaan yang tinggi bagi karyawan yang berprestasi tinggi dan memberikan pembinaan yang berkesinambungan bagi karyawan yang melakukan perbuatan dan pelanggaran.

e. Mengadakan pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan untuk mencapai derajat kompetensi yang diharapakan guna menaikkan tingkat

f. Merencanakan penggunaan tenaga kerja ( manpower planning )

g. Menyiapkan tenaga kerja sesuai manpower planning dengan melalui tahap tahap sebagai berikut :


(38)

2) Recruitment 3) Placement

4) Membuat Perjanjian Kerja

h. Melakuakan Promotion dan Transfer kepada karyawan berdasarkan kebutuhan perusahan.

i. Melaksanakan perhitungan uang pensiun sesuai Undang- Undang yang berlaku dan keputusan Direksi.

j. Bersama serikat pekerja membentuk Lembaga Kerjasama Bipartite.

k. Bersama Department Head melakukan Performance Appraisal kepada seluruh karyawan.

l. Melaksanakan analisa tentang Lost of Working days. m. Membuat Executive Rating Index.

n. Melaksanakan administrasi Salary & Wages.

o. Melaksanakan pemberian award berupa pemilihan Employee of the Month dan Employee of the Year.

p. Membuat usulan pemberian Jasa Pengabdian Sahid Group Karyawan dengan masa kerja 10 tahun, 20 tahun dan 30 tahun.

11. Hotel Guard Supervisor

Uraian Pekerjaan :

a. Membuat dan menjaga suasana aman & tertib di Hotel, baik dari dalam ( karyawan dan para tamu Hotel ) maupun dari luar ( di sekitar Hotel ).

b. Selalu dapat menjaga kewibawaan Manajemen.

c. Dapat menjalin hubungan yang baik dan menjaga kerukunan sesama karyawan. d. Menjaga kerapihan parkir dan kelancaran arus lalu lintas, baik di dalam Hotel atau di


(39)

pintu keluar masuk tamu / karyawan Hotel.

e. Menjaga keamanan dan keutuhan barang-barang milik Hotel / property perubahan. f. Menjalin hubungan baik dan dapat bekerja sama dengan aparat keamanan, untuk

dapat menciptakan suasana aman, tertib dan kondusif. Tugas dan Tanggung Jawab :

a. Menjaga keamanan dan ketertiban di seluruh area Hotel.

b. Dapat memberikan contoh kedisiplinan dan tingkah laku yang baik terhadap anak buah maupun para karyawan lainnya.

c. Selalu berkomunikasi dengan pimpinan / Department Head dan berkoordinasi dengan aparat keamanan setempat untuk kelancaran tugas.

d. Melaporkan identitas dan keberadaan tamu Hotel kepada Kepolisian setempat, bekerja sama denga FO Department.

e. Membina dan mengarahkan anak buah untuk dapat bekerja dengan baik, secara efektif dan terpadu.

f. Melaporkan setiap ada kejadian kriminal dengan penuh rasa tanggung jawab kepada atasannya dan kepada pihak Kepolisian setelah berkoordinasi dan mendapat ijin atasannya.

g. Mengadakan penyidikan dan membuat berita acara pemeriksaan ( BAP ) apabila ada kejadian pada karyawan ( kasus pencurian, kehilangan, kerusakan barang milik Hotel dsb. )

h. Membuat laporan kelengkapan data presensi dan forecast meals karyawan kepada atasannya / Department terkait.

i. Mengkoordinir Team Pemadam Kebakaran ( Fire Brigade ) dan secara aktif mengadakan bimbingan dan pelatihan.


(40)

j. Memonitor secara langsung setiap personil keamanan yang bertugas.

3.4 Jenis Fasilitas dan Layanan

Adapun fasilitas KSPH terdiri dari : 1. Kamar/ Room

Kusuma Sahid Prince Hotel bergerak dalam bidang perhotelan dengan menyewakan kamar dan ruang meeting dengan jumlah kamar yang memiliki kelebihan fasilitas masing-masing. Kamar yang disediakan antara lain :

a. Royal Suite Room terdiri dari 1 buah kamar b. Prince Suite Room terdiri dari 7 buah kamar c. Luxury Room terdiri dari 6 buah kamar

d. Executive Suite terdiri dari 13 buah kamarSuperior Room terdiri dari 31 buah kamar

e. Cabanas Room terdiri dari 18 buah kamar f. Deluxe Room terdiri dari 42 buah kamar

Semua jenis kamar tersebut memiliki fasilitas yang disediakan yaitu : 1) Air Conditioning ( AC )

2) Bathroom 3) Satelit televisi

4) Bathroom with cold/ hot water 5) IDD telepon


(41)

6) Internet connection 7) Mini bar

8) Hairdriyer

9) Tea/ Coffe making facilities

4. Ruang Pertemuan/ Konferensi

KSPH menyediakan ruang pertemuan yang mampu menampung ratusan orang antara lain :

a. Tirtasari Room ( dengan ukuran ruangan 12 x 19 m ) Memiliki Kapasitas :

1) Theater Style : 400 seats 2) Classroom Style : 200 seats 3) U Shape Style : 150 seats 4) Standing Party Style : 200 seats

Ruangan ini biyasanya digunakan sebagai tempat pertemuan atau rapat hagar, baik rapat instansi, table manner, perayaan hari raya, upacara wisuda bahkan acara pernikahan pun dapat diadakan di ruangAn ini

b. Budyono Manthili Lobby ( dengan ukuran ruangan 14 x 26 m ) Memiliki Kapasitas :

1) Theater Style : 400 seats 2) Classroom Style : 400 seats


(42)

3) Standing Party Style : 400 seats

Merupakan tempat bersantai para tamu hotel selama 24 jam dan dapat menikmati musik gamelan dan suara merdu dari para pesinden secara langsung dari jam 17.00 sampai dengan 20.00 WIB

c. Pantiarjo Convention Hall ( dengan ukuran ruangan 11 x 18 m ) Memiliki Kapasitas :

1) Theater Style : 150 seats 2) Classroom Style : 100 seats 3) U Shape Style : 60 seats 4) Standing Party Style : 100 seats

Tempat ini merupakan ruangan yang sering untuk pertemuan maupun rapat yang sifatnya terbuka

d. Dewandaru Room ( dengan ukuran ruangan 5,5 x 9,6 m ) Memiliki Kapasitas :

1) Theater Style : 40 seats 2) Classroom Style : 20 seats 3) U Shape Style : 25 seats 4) Standing Party Style : 40 seats

Ruangan ini tidak seluas ruangan-ruangan yang tersebut diatas karena itu hanya dapat digunakan untuk pertemuan dengan kapasitas yang kecil

e. Sriwedari Room ( dengan ukuran ruangan 13 x 18 m ) Memiliki Kapasitas :


(43)

1) Theater Style : 150 seats 2) Classroom Style : 100 seats 3) U Shape Style : 80 seats 4) Standing Party Style : 100 seats

Ruangan ini sering digunakan untuk pesta pernikahan karena desain ruangan ynag sangat megah, indah dan mewah sehingga sangat sesuai untuk acara tersebut f. Teratai Room ( dengan ukuran ruangan 12 x 6 m )

Memiliki Kapasitas :

1) Theater Style : 50 seats 2) Classroom Style : 20 seats 3) U Shape Style : 30 seats

Merupakan ruangan yang hampir sama dengan Dewandaru Room hanya saja ruanagn ini terletak di sebelah barat lobby sehingga mempermudah pengunjung untuk menjangkaunya

Fasilitas yang diberikan KSPH bagi para penyewa ruang pertemuan/ meeting antara lain :

1) 2x coffe break 2) Flip chart 3) 1x makan siang 4) LCD

5) 1x makan malam 6) Wireless microphones


(44)

7) Layar dan proyektor 8) Standing microphones 9) Papan white board

3. Fasilitas yang menyediakan makanan dan minuman a. Gambir Sekethi Coffe Shop

Restaurant yang menyediakan makanan khas Indonesia khususnya Jawa, Jepang dan Eropa maupun dari berbagai daerah lainya ini dibuka untuk umum selama 24 jam, dengan suasana restaurant yang bernuansa tradisional dan diiringi musik keroncong Jawa.

b. Madugondo Bar

Bar mini yang disediakan untuk para tamu yang akan menikmati aneka minuman termasuk cocktail dan liquors. Disediakan juga karaoke room dengan musik hiburan gratis dan dapat dinikmati setiap hari selasa dan jum’at mulai pukul 21.00 sampai dengan 24.00 WIB

c. Tirtasari Sunken Bar

Bar berukuran mini yang terletak dekat dengan swimming pool, bar ini diperuntukkan bagi tamu yang sedang berenang sekaligus ingin menikmati minuman bar disediakan juga makanan ringan lainnya

4. Fasilitas Lain a. Galery UKM

Berbagai pilihan souvenir dan pernak-pernik menarik dengan cirri khas tradisional Jawa di gallery UKM Kusuma Saihd Prince Hotel. Mulai dari harga Rp. 5000,- pengunjung bisa mendapatkan souvenir cantik dari barang kerajinan seperti : aksesoris, tas, dan sandal batik


(45)

b. Revina Batik dan Drug Store

Menyediakan souvenir berupa pakaian batik dengan kualitas yang terjamin serta dengan harga yang terjangkau, dan dilengkapi dengan toko yang menyediakan berbagai macam obat untuk kebutuhan kesehatan tamu

c. Aloha Internet

Untuk memenuhi kebutuhan informasi dan teknologi para tamu KSPH menyediakan Internet Aloha seperti chatting, browsing dan fasilitas scanning serta games. Buka setiap hari dari jam 08.00 sampai dengan 23.00 WIB

d. Melati Salon

Menyediakan untuk para tamu agar tetap memperhatikan penampilan, KSPH juga menyediakan fasilitas untuk potong rambut, smoothing, creambath, facial scrub dan perawatan lainnya

e. Laundry and Dry Cleaning f. Safety Deposit Boxes g. Swimming Pool h. Doctor on call

i. Lippo Bank and Money Changer j. Pelayanan panggilan taxi k. Tempat parker luas


(46)

BAB IV

PELAKSANAAN KKM

4.1 Laporan Kuliah Kerja Media

Kegiatan Kuliah Kerja Media atau magang berlangsung selama 13 minggu, yaitu terhitung mulai tanggal 1 April 2011 sampai dengan tanggal 30 Juni 2011 di Kusuma Sahid Prince Hotel yang beralamat di Jalan Sugiyopranoto nomor 20 Surakarta.

Dalam Pelaksanaan Kuliah Kerja Media, penulis ditempatkan di bagian Marketing selama 1,5 bulan dan di bagian Human Resources Department selama 1,5 bulan. Setiap hari kerja penulis melaksanakan Kuliah Kerja Media mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan 16.00 WIB. Waktu istirahat adalah pukul 12.00 – 14.00.

Dalam Kuliah Kerja Media ini penulis dibimbing langsung oleh Ibu Tia Kristianti selaku

Public Relations Officer ketika penulis ditempatkan di bagian Marketing selama 1,5 bulan. Dan

ketika penulis ditempatkan di bagian Human Resources Department, penulis dibimbing oleh Ibu S.W Rahma selaku Training manager dan Bapak Eko Wahyudi selaku Human Resources

Manager.

Selama 1,5 bulan di bagian Marketing, kegiatan yang dilakukan penulis mencakup kegiatan yang dilakukan oleh Public Relation Officer, yakni kegiatan penglipingan, membuat press release, kegiatan fotografi baik untuk dibuat foto release atau tugas fotografi yang internal yakni sebagai bahan laporan ke Direksi SIHMC, dan kunjungan media dalam rangka mempromosikan program baru Kusuma Sahid Prince Hotel. Kemudian selama 1,5 bulan di bagian HRD, penulis melakukan kegiatan yang bersifat internal dari Human Resources Manager. Kegiatan yang dilakukan mencakup absensi, baik karyawan ataupun absen trainee, Inspeksi pagi, mensortir file-file HRD, mencatat menit keterlambatan karyawan, meghitung forecast meal, dan menghitung report meal untuk trainee.


(47)

4.2 Aktifitas Kuliah Kerja Media Minggu ke-1 (Marketing)

Pada tanggal 1 April 2011, penulis melaksanakan Kuliah Kerja Media. Sesuai jam masuk, penulis hadir di Kusuma Sahid Prince Hotel pada pukul 07.45 dengan menggunakan pakaian yang sebelumnya telah ditentukan oleh hotel, yakni pakaian kantor. Sesampainya di kantor Training Manager, penulis diberi pengarahan singkat oleh Training Manager sebelum ditempatkan di meja yang telah ditentukan. Kemudian penulis diterima oleh Ibu Tia Kristianti selaku Public Relations Officer. Kemudian penulis diperkenalkan dengan para staff marketing. Kemudian penulis diberi pengarahan oleh Ibu Tia Kristiyanti tentang kegiatan-kegiatan apa saja yang akan penulis lakukan selama penulis berada dalam bagian marketing.

Kemudian penulis diminta datang ke bagian engineering karena diminta tolong oleh Ibu Elisabeth selaku Engineering Secretary untuk memfoto beberapa folder berkas dan seisi kantor Engineering yang dibutuhkan untuk melengkapi laporan tahunan ke pusat. Setelah kegiatan fotografi selesai, penulis diminta oleh Ibu Eli untuk memprint out hasil fotografi. Siang harinya penulis diberi tugas untuk menunggu kantor dikarenakan para staff marketing sedang melakukan kegiatan Sales Call yakni mendatangi para calon pelanggan potensial agar pelanggan tersebut mau melakukan kegiatan MICE mereka di Kusuma Sahid Prince Hotel.

Pada tanggal 4 April yakni hari Senin, penulis mendapat tugas dari Ibu Tia untuk menulis Press Release berkaitan dengan Food Promo bulan April dengan tema “Nasi Bakar”. Setelah mendapatkan beberapa perbaikan dari Ibu Tia, penulis diberi tugas untuk mengirimkan press release tersebut via email dari beberapa surat kabar.

Dalam minggu pertama, penulis mengalami beberapa kesulitan. Hal ini dikarenakan penulis belum memiliki pengalaman dalam dunia kerja. Kesulitan tersebut antara lain adalah penulis belum bias beradaptasi dengan lingkungan kantor dan suasana kerja. Juga dikarenakan ada pihak-pihak yang sejak awal memang tidak menyukai penulis.

Untuk mengatasi kesulitan, penulis sering berkonsultasi dengan Ibu Tia selaku pembimbing penulis di Kusuma Sahid Prince Hotel.


(48)

Minggu ke-2

Pada minggu kedua ini penulis mendapat tugas untuk menerima setiap telepon masuk dan menyambungkannya ke nomor ekstension. Selain itu penulis diberi tugas oleh Ibu Tia untuk mengikuti acara Customer Social Responsibility (CSR) yang berjudul “Bahasa Inggris bersama Tukang Becak” yang proposalnya diajukan oleh Ibu S.W Rahma selaku Training Manager. Penulis diberi tugas untuk meliput kegiatan tersebut. Setelah itu penulis diberi tugas untuk menulis press release kegiatan tadi untuk dikirimkan kepada beberapa media partner KSPH.

Pada minggu kedua ini penulis tidak mengalami kesulitan. Kemajuan yang diperoleh adalah dapat menulis press release.

Minggu ke-3

Selain tugas rutin yang dilakukan penulis yakni melakukan pantauan media berupa penglipingan berita competitor, penulis mendapat tugas dari Ibu Tia Kristianti untuk meliput acara Seminar Nasional Keris Indonesia (SNKI) yang dihadiri oleh Bapak Joko Widodo selaku Walikota Surakarta. Kemudian bebrapa hari kemudian penulis kembali mendapat tugas untuk membuat press release berkaitan dengan acara Sales Blitz yang dilakukan oleh para eksekutif di KSPH dengan menggunakan Bus Werkudara.

Pada Minggu ini penulis tidak mengalami kesulitan berarti. Kemajuan yang penulis dapatkan adalah dapat membuat foto release.

Minggu ke-4

Pada minggu ini penulis mendapat tugas dari Ibu Tia untuk membuat press release dan foto release tentang kegiatan seminar SNKI yang telah berakhir. Selain itu penulis juga diberi tugas untuk menyusun foto dalam album kenangan tentang kegiatan yang dilakukan selama beberapa bulan terakhir dikarenakan akan diperlihatkan kepada Presiden Yayasan Sahid Group, Bapak Sukamdani Sahid yang datang berkunjung ke KSPH.

Pada minggu keempat ini penulis tidak mendapatkan kesulitan. Kemajuan yang diperoleh adalah dapat mengerjakan tugas yang diberikan dengan lebih cepat dan cermat.


(49)

Minggu ke-5

Pada minggu ini penulis diberi tugas untuk membuat complimentary letter kepada Radio Metta FM sehubungan dengan perpanjangan kerja sama anatara kedua pihak. Penulis juga diberi tugas untuk membuat voucher berenang dan menginap di KSPH. Selain itu penulis juga diberi tugas untuk meliput acara yang diadakan oleh ASPPRO. Kemudian juga mendapat tugas untuk meliput acara Table Manner yang dislenggrakan di ruang Tirtasari.

Minggu ke-6

Pada minggu terakhir penulis berada di bagian Marketing ini, penulis mendapat tugas untuk mengetik sertifikat Table Manner. Kemudian penulis diajak oleh Ibu Tia untuk mengikuti Press Conference bersama Grup Rembug Bangsa. Kemudian Penulis juga diajak oleh Ibu Tia bersama dengan Ibu Mamiek selaku Laundry Manager untuk mengikuti talkshow di Radio Karavan FM berkaitan dengan promo Laundry.

Minggu ke-7 (Human Resources Department)

Pada minggu pertama penulis berada di bagian HRD penulis diajak berkeliling hotel oleh Ibu Rahma selaku Training Manager. Selama berkeliling hotel, penulis berkenalan dengan beberapa staff dari bagian Housekeeping dan Engineering yang selama penulis berada di bagian marketing tidak banyak mengetahui. Setelah selesai melakukan inspeksi penulis mendapatkan pengarahan tentang pekerjaan yang harus penulis laksanakan selama penulis berada di bagian HRD. Kemudian penulis mulai dikenalkan dengan lembar-lembar administratif yang harus dipelajari agar pnulis dapat mengerjakan tugas-tugas yang diberikan.

Kesulitan yang dialami penulis alami adalah tidak terbiasanya penulis dengan tugas-tugas yang dikerjakan.

Minggu ke-8

Pada minggu kedua penulis melaksanakan Kuliah Kerja Media penulis mendapatkan tugas-tugas administratif kantor yakni mengabsen karyawan setip hari. Selain itu penulis juga diberi tugas untuk mensortir laporan Tugas Akhir dari bebrapa siswa magang.


(50)

Minggu ke-9

Pada minggu ini penulis mendapat tugas menerima pelamar kerja di Hotel Kusuma Sahid Prince. Pada awalnya pelamar dating dan mengisi formulir lamaran kerja yang disediakan oleh pihak hotel. Kemudian setelah pelamar mengumpulkan berkas-berkas lamaran dan mengisi formulir yang disediakam, penulis mengecek apakah semua kolom sudah terisi. Setelah itu penulis mempersilahkan pelamar untuk masuk ke ruang Human Resources Manager untuk di interview.

Minggu ke-10

Minggu ini penulis mendapat tugas untuk menyusun dan mengetik materi training in-house yang diselenggarakan oleh Training Manager. In-in-house training kali ini bertema pengenalan perangkat-perangkat computer sebagai media penunjang kerja.

Minggu ke-11

Minggu ini penulis mendapat tugas untuk menemani Training Manager untuk meliput kursus bahasa inggris bersama taxi driver. Acara ini sedianya akan dilaksanakan selama 3 bulan ke depan dengan jadwal setiap hari senin dan kamis jam 2 siang bertempat di Dewandaru Room.

Minggu ke-12

Pada minggu ini penulis mendapatkan tugas untuk mengurutkan file cuti karyawan dari tahun 2009 sampai 2011 dimana satu file terdiri dari bebrapa rangkap.

Minggu ke-13

Pada minggu terkahir penulis melaksanakan Kuliah Kerja Media di Kusuma Sahid Prince Hotel, penulis kembali mendapatkan tugas untuk mencatat dan mensortir file absen dan cuti karyawan dalam kurun waktu 2009 hingga 2011.


(51)

4.3 Aktifitas Media Relations Kusuma Sahid Prince Hotel

Dalam 6 minggu penulis melakukan Kuliah Kerja Media di Divisi Marketing dari 13 minggu penulis melaksanakan Kuliah Magang Kerja di Kusuma Sahid Prince Hotel, penulis tidak banyak menemui kegiatan media relations dikarenakan terbatasnya waktu dalam melaksanakan Kuliah Kerja Media di Divisi Marketing. Kegiatan tersebut yakni :

1. Press Conference.

Kegiatan ini sering penulis jumpai ketika melaksanakan Kuliah Kerja Media. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan suatu penjelasan dan

menjawab pertanyaan oleh rekan media tentang promo kegiatan yang baru saja di launching baik fasilitas ataupun program.

2. Press Briefing.

Kegiatan ini dilakukan ketika ada acara berskala besar yang dilaksanakan Kusuma Sahid Prince Hotel, misalnya pada acara Seminar Keris Nasional Indonesia, atau Konferensi Rembug Bangsa.

Tujuan dari kegiatan ini hamper sama dengan press conference namun perbedaan terletak pada narasumber utama. Jika press conference biasanya adalah perwakilan hotel, maka dalam press briefing, tamu/penyelenggara didapuk sebagai narasumber wawancara.

3. Media Visit.

Kegiatan media visit yang frekuensinya paling banyak secara urut yakni surat kabar, kemudian radio, dan televisi. Media visit ke surat kabar dilakukan sebulan sekali. Sedangkan untuk radio dan televisi dilakukan jika memang diperlukan.

Tujuan dari kegiatan ini ada 2, yakni sebagai sarana mempererat hubungan antara kedua belah pihak, yang keedua tentunya sebagai media untuk berkomunikasi kepada customer sekaligus mempromosikan program.


(52)

4. Undangan Peliputan.

Kegiatan yang biasanya dilakukan oleh Public Relation Hotel untuk mengundang rekan wartawan. Media yang digunakan yakni Short Message Service (SMS), Electronic mail maupun BlackBerry Messenger.

Hal ini dilakukan jika pihak hotel merasa perlu utnuk mengundang sejumlah besar wartawan untuk meliput suatu acara.

5. Press Gathering, Press Luncheon, dan Maintenance Lobby.

Jenis kegiatan ini pernah diadakan di bulan Februari, yakni ketika diadakan acara Gathering PROSolo ( Public Relations Solo) yang juga mengundang wartawan dalam foemat informal.

Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai ajang untuk mempererat hubungan secara personal antara pihak hotel dengan wartawan dalam kondisi yang lebih santai.

6. Press Tour.

Kegiatan ini belum pernah penulis jumpai dikarenakan Kusuma Sahid Prince Hotel tidak mengalami renovasi yang signifikan selama penulis melaksanakan Kuliah Kerja Media.

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memeperkenalkan wartawan kepada suatu kegiatan atau program dengan mengajak wartawan berkeliling. Jika berupa program, biasanya wartawan akan dapat mencoba program tersebut untuk kemudian dapat dijadikan bahan liputan yang sangat tendensius.

Dari penjelasan yang dipaparkan, terlihat bahwa Kusuma Sahid Prince Hotel sudah melakukan 8 jenis kegiatan media relation seperti yang disebutkan Yosal Iriantara, meskipun frekuensinya masih terbilang kurang jika dibandingkan dengan para competitor.


(53)

Hal ini perlu disikapi oleh Kusuma Sahid Prince Hotel dengan menambah/ mengupgrade selling point agar Public Relation KSPH dapat menjadikannya sebagai sebuah bahan promosi yang unik. Hal ini tidak bias dilepaskan dari kebijakan GM yang sekarang, yakni terus mendorong Divisi Marketing untuk menjual kamar dan ruangan saja secara mentah sehingga perkembangan KSPH sangat minim.

Selama ini para competitor KSPH begitu gencar mengadakan promo di media yang paling umum, surat kabar. Hal ini dilakukan karena para competitor begitu sadar dengan perkembangan hotel di Surakarta yang semakin menjamur. Jika tidak segera memposisikan diri sebagai hotel yang lebih dari sekedar hotel, maka KSPH dipastikan akan semakin tertinggal dan ini akan berimbas pada menurunnya revenue. Hal ini pernah penulis jumpai ketika ada beberapa event berskala besar yang akhirnya jatuh ke tangan hotel lain.


(54)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kuliah Kerja Media (KKM) adalah salah satu usaha nyata dalam meningkatkan penguasaan ilmu bagi mahasisiwa khususnya mahasiswa Public Relation. Fungsi dari Kuliah Kerja Media adalah untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan ketrampilan kepada setiap mahasiswa tentang kondisi yang terdapat di lapangan, dapat membuka wawasan bagi para mahasiswa untuk mendapatkan pengetahuan melalui praktek di lapangan.

Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Media pada bagian Marketing dan Human Resources di Kusuma Sahid Prince Hotel Solo selama 13 minggu. Kusuma Sahid Prince Hotel adalah salah satu hotel berbintang lima di kota Surakarta. Turut serta dalam memajukan pariwisata di kota Solo di bidang akomodasi.

Dari Kuliah Kerja Media yang telah penulis laksanakan dari tanggal 1 April sampai dengan 30 Juni 2011 dan Tugas Akhir yang berjudul AKTIFITAS MEDIA RELATIONS KUSUMA SAHID PRINCE HOTEL penulis dapat mengambil kesimpulan antara lain :

1. Saat menjalani Kuliah Kerja Media di Kusuma Sahid Prince Hotel Surakarta, penulis mendapatkan tambahan ilmu di bidang public relations maupun administrasi

perusahaan yang tidak penulis dapatkan dari pendidikan formal di fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta

2. Pengalaman tersebut sangat berharg karena belum pernah penulis dapatkan sebelumnya, dan penulis dapat mempratekkan teori teori selama perkuliahan. 3. Dengan diadakannya Kuliah Kerja Media ini maka memenuhi salah satu syarat kelulusan guna memperoleh gelar Ahli Madya Program studi Public Relations.


(55)

4. Penulis tidak terlalu mendapat kesulitan dan hambatan ketika melaksanakan Kuliah Kerja Media di Kusuma Sahid Prince Hotel.

5. Aktifitas Media Relations di Kusuma Sahid Prince Hotel sudah berjalan dengan baik, meskipun belum optmal dikarenakan sumber daya yang terbatas.

6. Aktifitas Public Relations di Kusuma Sahid Prince Hotel juga sudah berjalan dengan baik tetapi tidak akan optimal selama Hotel tersebut belum menambah strength point.

5.2 Saran

Selama 13 minggu melaksanakan Kuliah kerja Media di Kusuma Sahid Prince Hotel Surakarta, belum bisa dikatakan cukup waktu untuk memberikan penilaian, namun kiranya penulis dapat memberikan saran yang dimaksudkan untuk membangun kinerja Kusuma Sahid Prince Hotel :

1. Aktifitas Public Relations di Kusuma Sahid Prince Hotel Surakarta hendaknya dipelihara dan ditingkatkan seiring dengan meningkatnya kebutuhan public. 2. Perlunya penambahan personel di bagian Public Relations karena selama ini pekerjaan selalu ditumpukan kepada 1 orang.

3. Perlunya penambahan strength point di Kusuma Sahid Prince Hotel agar bisa tetap bersaing dengan hotel lainnya.

4. Hendaknya meningkatkan suasana kekeluargaan di beberapa departemen baik

vertical maupun horizontal agar kekompakan yang terjalin mampu meningkatkan output kerja.

5. Semakin gencar dalam lobi event maupun mengadakan event yang sesuai dengan tema Kusuma Sahid Prince Hotel.


(56)

Untuk program studi D3 Komunikasi Terapan, konsentrasi Public Relations, Fisip Universitas Sebelas Maret Surakarta, bebrapa saran dari penulis antara lain :

1. Dalam mempersiapkan lulusan yang berkualitas dan mampu terjun ke dalam dunia kerja hendaknya pihak DIII Komunikasi terapan FISIP lebih mengkatkan kualitas dan permajaan staf pengajar.

2. Meneriam laporan dari mahasiswa dan menindaklanjuti apabila ada yang merasa dipersulit atau diperlakukan tidak adil oleh staf pengajar.

3. Memaksimalkan mata kuliah praktek agar mahasiswa dapat memahami lebih dalam dan handal di idang public relations.

4. Lebih sering mengadakan seminar dan mengundang praktisi professional di bidang public relations modern.


(1)

commit to user

4.3 Aktifitas Media Relations Kusuma Sahid Prince Hotel

Dalam 6 minggu penulis melakukan Kuliah Kerja Media di Divisi Marketing dari 13 minggu penulis melaksanakan Kuliah Magang Kerja di Kusuma Sahid Prince Hotel, penulis tidak banyak menemui kegiatan media relations dikarenakan terbatasnya waktu dalam melaksanakan Kuliah Kerja Media di Divisi Marketing. Kegiatan tersebut yakni :

1. Press Conference.

Kegiatan ini sering penulis jumpai ketika melaksanakan Kuliah Kerja Media.

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan suatu penjelasan dan

menjawab pertanyaan oleh rekan media tentang promo kegiatan yang baru saja di launching baik fasilitas ataupun program.

2. Press Briefing.

Kegiatan ini dilakukan ketika ada acara berskala besar yang dilaksanakan Kusuma

Sahid Prince Hotel, misalnya pada acara Seminar Keris Nasional Indonesia, atau Konferensi Rembug Bangsa.

Tujuan dari kegiatan ini hamper sama dengan press conference namun

perbedaan terletak pada narasumber utama. Jika press conference biasanya adalah perwakilan hotel, maka dalam press briefing, tamu/penyelenggara didapuk sebagai narasumber wawancara.

3. Media Visit.

Kegiatan media visit yang frekuensinya paling banyak secara urut yakni surat

kabar, kemudian radio, dan televisi. Media visit ke surat kabar dilakukan sebulan sekali. Sedangkan untuk radio dan televisi dilakukan jika memang diperlukan.

Tujuan dari kegiatan ini ada 2, yakni sebagai sarana mempererat hubungan

antara kedua belah pihak, yang keedua tentunya sebagai media untuk berkomunikasi kepada customer sekaligus mempromosikan program.


(2)

4. Undangan Peliputan.

Kegiatan yang biasanya dilakukan oleh Public Relation Hotel untuk

mengundang rekan wartawan. Media yang digunakan yakni Short Message Service (SMS), Electronic mail maupun BlackBerry Messenger.

Hal ini dilakukan jika pihak hotel merasa perlu utnuk mengundang

sejumlah besar wartawan untuk meliput suatu acara. 5. Press Gathering, Press Luncheon, dan Maintenance Lobby.

Jenis kegiatan ini pernah diadakan di bulan Februari, yakni ketika diadakan acara

Gathering PROSolo ( Public Relations Solo) yang juga mengundang wartawan dalam foemat informal.

Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai ajang untuk mempererat hubungan

secara personal antara pihak hotel dengan wartawan dalam kondisi yang lebih santai. 6. Press Tour.

Kegiatan ini belum pernah penulis jumpai dikarenakan Kusuma Sahid

Prince Hotel tidak mengalami renovasi yang signifikan selama penulis melaksanakan Kuliah Kerja Media.

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memeperkenalkan wartawan

kepada suatu kegiatan atau program dengan mengajak wartawan berkeliling. Jika berupa program, biasanya wartawan akan dapat mencoba program tersebut untuk kemudian dapat dijadikan bahan liputan yang sangat tendensius.

Dari penjelasan yang dipaparkan, terlihat bahwa Kusuma Sahid Prince Hotel sudah melakukan 8 jenis kegiatan media relation seperti yang disebutkan Yosal


(3)

commit to user

Hal ini perlu disikapi oleh Kusuma Sahid Prince Hotel dengan

menambah/ mengupgrade selling point agar Public Relation KSPH dapat menjadikannya sebagai sebuah bahan promosi yang unik. Hal ini tidak bias dilepaskan dari kebijakan GM yang sekarang, yakni terus mendorong Divisi Marketing untuk menjual kamar dan ruangan saja secara mentah sehingga perkembangan KSPH sangat minim.

Selama ini para competitor KSPH begitu gencar mengadakan promo di

media yang paling umum, surat kabar. Hal ini dilakukan karena para competitor begitu sadar dengan perkembangan hotel di Surakarta yang semakin menjamur. Jika tidak segera memposisikan diri sebagai hotel yang lebih dari sekedar hotel, maka KSPH dipastikan akan semakin tertinggal dan ini akan berimbas pada menurunnya revenue. Hal ini pernah penulis jumpai ketika ada beberapa event berskala besar yang akhirnya jatuh ke tangan hotel lain.


(4)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kuliah Kerja Media (KKM) adalah salah satu usaha nyata dalam meningkatkan penguasaan ilmu bagi mahasisiwa khususnya mahasiswa Public Relation. Fungsi dari Kuliah Kerja Media adalah untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan ketrampilan kepada setiap mahasiswa tentang kondisi yang terdapat di lapangan, dapat membuka wawasan bagi para mahasiswa untuk mendapatkan pengetahuan melalui praktek di lapangan.

Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Media pada bagian Marketing dan Human Resources di Kusuma Sahid Prince Hotel Solo selama 13 minggu. Kusuma Sahid Prince Hotel adalah salah satu hotel berbintang lima di kota Surakarta. Turut serta dalam memajukan pariwisata di kota Solo di bidang akomodasi.

Dari Kuliah Kerja Media yang telah penulis laksanakan dari tanggal 1 April sampai dengan 30 Juni 2011 dan Tugas Akhir yang berjudul AKTIFITAS MEDIA RELATIONS KUSUMA SAHID PRINCE HOTEL penulis dapat mengambil kesimpulan antara lain :

1. Saat menjalani Kuliah Kerja Media di Kusuma Sahid Prince Hotel Surakarta, penulis mendapatkan tambahan ilmu di bidang public relations maupun administrasi

perusahaan yang tidak penulis dapatkan dari pendidikan formal di fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta

2. Pengalaman tersebut sangat berharg karena belum pernah penulis dapatkan sebelumnya, dan penulis dapat mempratekkan teori teori selama perkuliahan. 3. Dengan diadakannya Kuliah Kerja Media ini maka memenuhi salah satu syarat


(5)

commit to user

4. Penulis tidak terlalu mendapat kesulitan dan hambatan ketika melaksanakan Kuliah Kerja Media di Kusuma Sahid Prince Hotel.

5. Aktifitas Media Relations di Kusuma Sahid Prince Hotel sudah berjalan dengan baik, meskipun belum optmal dikarenakan sumber daya yang terbatas.

6. Aktifitas Public Relations di Kusuma Sahid Prince Hotel juga sudah berjalan dengan baik tetapi tidak akan optimal selama Hotel tersebut belum menambah strength point.

5.2 Saran

Selama 13 minggu melaksanakan Kuliah kerja Media di Kusuma Sahid Prince Hotel Surakarta, belum bisa dikatakan cukup waktu untuk memberikan penilaian, namun kiranya penulis dapat memberikan saran yang dimaksudkan untuk membangun kinerja Kusuma Sahid Prince Hotel :

1. Aktifitas Public Relations di Kusuma Sahid Prince Hotel Surakarta hendaknya dipelihara dan ditingkatkan seiring dengan meningkatnya kebutuhan public. 2. Perlunya penambahan personel di bagian Public Relations karena selama ini pekerjaan selalu ditumpukan kepada 1 orang.

3. Perlunya penambahan strength point di Kusuma Sahid Prince Hotel agar bisa tetap bersaing dengan hotel lainnya.

4. Hendaknya meningkatkan suasana kekeluargaan di beberapa departemen baik

vertical maupun horizontal agar kekompakan yang terjalin mampu meningkatkan output kerja.

5. Semakin gencar dalam lobi event maupun mengadakan event yang sesuai dengan tema Kusuma Sahid Prince Hotel.


(6)

Untuk program studi D3 Komunikasi Terapan, konsentrasi Public Relations, Fisip Universitas Sebelas Maret Surakarta, bebrapa saran dari penulis antara lain :

1. Dalam mempersiapkan lulusan yang berkualitas dan mampu terjun ke dalam dunia kerja hendaknya pihak DIII Komunikasi terapan FISIP lebih mengkatkan kualitas dan permajaan staf pengajar.

2. Meneriam laporan dari mahasiswa dan menindaklanjuti apabila ada yang merasa dipersulit atau diperlakukan tidak adil oleh staf pengajar.

3. Memaksimalkan mata kuliah praktek agar mahasiswa dapat memahami lebih dalam dan handal di idang public relations.

4. Lebih sering mengadakan seminar dan mengundang praktisi professional di bidang public relations modern.