commit to user 63
Mengenai pelabelan, perusahaan ini telah mencantumkan berbagai hal tentang produknya, diantaranya: merk, komposisi, isi, cara
penggunaan, tanggal kadaluarsa, cara pemakaian, kode produksi, khasiat, logo jamu, nama perusahaan dan lokasi perusahaan.
Gambar 31. Mesin
Coding
D. PRODUK AKHIR
Gambar 32. Produk Akhir Jamu Kapsul Susper Mona Lisa SUSPER MONA LISA dibuat berdasarkan standart baku bahan
alami tumbuhan berdasarkan resep kuno tradisional Indonesia serta ekstrak tanaman, buah, kayu dan rimpang berkhasiat, seperti buah majakani
Quercus L Fructus
, daun sirih
Piperis Folium
, kulit pulasari
Alyxiae Cortex
, kulit kayu rapat pegatsih
Parameriae Cortex
dan buah delima
Granati Cortex
.
commit to user 64
Diramu dengan proses modern dan higienis sebagai Ramuan Penunjang Vitalitas Seksual.
1. Manfaat dan Kegunaan :
a. Mengurangi lendir-lendir yang berlebihan pada vagina serta
keputihanPektay. b.
Mebobati rasa gatal-gatal dan bau yang tidak sedap pada bagian intim kewanitaan.
c. Mencegah terjadinya infeksi jamur, bakteri, serta parasit yang
menyebabkan keputihan. d.
Mengobati terganggunya fungsi orgasme pada wanita. e.
Merapatkanmemulihkan otot vagina dan otot perut sesudah melahirkan.
f. Merawat kecantikan alami pada wajah, kulit halus berseri dan segar
alami. Sedangkan car pemakaian dari produk ini adalah meminumnya secara
teratur yaitu sebanyak 2 kapsul diminum 2 kali sehari setiap pagi dan sore sesudah makan atau sebelum tidur. Untuk cara pemakaian Sepetan Serbuk
Obat Luar yaitu oleskan serbuk obat luar SEPETAN MONALISA ke dalam vagina atau larutkan satu bungkus dengan air hangat secukupnya, lalu
basuhkan pada vagina, dipakai setiap pagi atau sore hari sebelum tidur.
E. PENGENDALIAN MUTU
Guna mempertahankan dan memperbaiki mutu produk, PT. Putro Kinasih sangat memperhatikan terhadap bahan baku jamu dan proses
pengolahan karena bahan baku jamu dan proses pengolahan sangat berpengaruh, terhadap kualitas produk. Adapun pengendalian mutu yang
dilakukan di PT. Putro Kinasih adalah sebagai berikut: 1.
Pengawasan Mutu untuk Bahan Baku dan Bahan Pembantu Pengawasan mutu bahan baku simplisia dilakukan sejak memesan
dari pemasok atau distributor yaitu bahan baku harus benar-benar sesuai dengan permintaan PT. Putro Kinasih antara lain simplisia harus benar-
benar kering, tidak berjamur dan bersih. Pengawasan dilakukan oleh
commit to user 65
bagian pengadaan barang. Setiap bahan baku yang diterima hendaklah diberi label yang dapat memberi informasi mengenai nama daerah dan
nama latin, tanggal penerimaan, dan pemasok. Semua pemasukan, pengeluaran dan sisa bahan baku dicatat dalam kartu atau buku persediaan
yang meliputi nama, tanggal penerimaan atau pengeluaran, serta nama dan alamat pemasok. Pengawasan bahan yang telah diterima yaitu dengan
menyimpannya di gudang bahan baku atau simplisia. Sedangkan untuk bahan pembantu seperti bahan pengemas dilakukan pengecekan pada saat
penerimaan dan apabila sudah sesuai maka bahan pengemas disimpan dalam gudang khusus bahan pengemas.
2. Pengawasan Proses
Pengawasan selama proses di PT. Putro Kinasih dilakukan setiap satu kali proses selesai. Dengan mengambil sampel dari hasil produksi
untuk diujikan di laboratorium agar memiliki kesesuaian dengan standar mutu yang ditetapkan. Pengawasan proses ini diharapkan dapat menjaga
kualitas mutu produk yang akhirnya menghasilkan produk akhir yang berkualitas. Pengawasan proses juga dilakukan terhadap lingkungan kerja
yang meliputi pengawasan terhadap kebersihan alat, pekerja dan tempat kerja. Kebersihan alat, dijaga dengan selalu membersihkannya setiap
selesai digunakan dan sebelum digunakan sehingga keadaannya selalu bersih meskipun tidak terpakai. Kebersihan tempat kerja dijaga dengan
membersihkannya dengan menyapu dan dilakukan pengepelan. 3.
Pengawasan Mutu Produk Pengawasan mutu produk dilakukan dari produk setengah jadi
sampai produk jadi. Pemeriksaan terhadap produk jadi meliputi pemeriksaan setelah dikemas dan stabilitas jamu untuk pasca produksi.
Pemeriksaan dilakukan dengan memeriksa sampel yang telah dikemas dalam setiap batch yang dihasilkan. Pengawasan terhadap mutu produk
belum sepenuhnya dilakukan, hal ini dibuktikan untuk produk jamu setengah jadi belum dilakukan pemeriksaan di laboratorium, langsung
dilakukan proses lanjut yaitu proses pengemasan, Dan setelah proses
commit to user 66
pengemasan juga dilakukan Pemeriksaan dengan memeriksa sampel yang telah dikemas dalam setiap batch yang dihasilkan. Pemeriksaan yang harus
dilakukan meliputi derajat kehalusan, keseragaman bobot, nomor kode produksi dan pencantuman tanggal kadaluarsa agar dihasilkan produk
yang bermutu tinggi dan higienis. Pengawasan mutu merupakan bagian yang esensial dari cara
pembuatan obat tradisional yang baik. Rasa keterikatan dan tanggung jawab semua unsur dalam semua rangkaian pembuatan adalah mutlak
untuk menghasilkan produk yang bermutu mulai dari bahan awal sampai pada produk jadi. Untuk keperluan tersebut bagian pengawasan mutu
hendaklah merupakan bagian yang tersendiri. 4.
Pengawasan Terhadap Peralatan Pengawasan terhadap peralatan dilakukan dengan perawatan mesin-
mesin dan peralatan produksi. Dalam perawatan mesin dilakukan secara preventif dari
breakdown maintenance
. Sedangkan jika terjadi kerusakan mendadak dilakukan tindakan korektif. Perawatan preventif yaitu dengan
penjagaan kebersihan dan pelumasan serta tindakan-tindakan awal untuk mencegah kerusakan.
Breakdown maintenance
yaitu dengan penggantian
spare parts
. Untuk peralatan dibersihkan setiap akan digunakan dan setelah digunakan. Dengan demikian mesin dan peralatan dapat digunakan
dan dioperasikan secara optimal dan menekan kerusakan produk akhir yang dihasilkan sehingga mutu dapat terjaga.
F. SANITASI