Sortasi Pengemasan, PRODUKSI KAPSUL SUSPER MONA LISA

commit to user 61 kapsul tersebut terbuat dari gelatin yang mudah meleleh apabila ditempatkan pada ruangan bersuhu terlalu panas. Gambar 28. Tombol – Tombol Penggerak Mesin Kapsul

6. Sortasi

Sortasi ini dilakukan dengan tujuan untuk menyeragamkan isi dari kapsul yang telah dicetak. Sortasi pada dasarnya juga merupakan tindakan evaluasi fisik terhadap hasil produksi. Evaluasi fisik produk ini dilakukan secara manual, yaitu dengan memijat-mijat kapsul yang telah terbentuk. Kriteria produk yang tidak memenuhi standar adalah kapsul yang masih terasa tidak penuh saat dipijat agak kempes dan kapsul yang terbalik antara badan dan tutupnya. Perlakuan sortasi ini memiliki kelemahan yakni pada saat melakukan sortasi karyawan masih menggunakantangan telanjang sehingga kebersihan kapsul kurang terjaga. Supaya kapsul tetap bersih dan steril hendaknya pada saat sortasi meskipun secara manual harus menggunakan sarung tangan dan masker agar kapsul tidak terkontaminasi. Gambar 29. Bahan serbuk yang mengeras commit to user 62 Gambar 30. Sortasi Manual Keseragaman Bobot Sedangkan solusi untuk mengantisipasi agar kapsul tidak kempes adalah dengan mengatur kembali mesin kapsul agar tekanan tabung pengisinya lebih kuat, sehingga kapsul akan terisi penuh dan tidak kempes. Akan tetapi kadang kala ada kendala jika tekanan pada tabung yang berisi bahan serbuk diperkuat, biasanya pergerakan tabung tersebut menjadi lebih lambat dan berakibat macet. Sehingga mengakibatkan bahan menjadi gosong mengeras.Untuk mengatasi hal tersebut dapat dilakukan dengan mengoleskan alkohol pada bagian ujung tabung yang berisi bahan serbuk.

7. Pengemasan,

Coding dan Pelabelan Pengemasan tang dilakukan di PT. Putro Kinasih pada setiap produk yang dihasilkan berbeda-beda mulai dari pengemasan primer yaitu pengemasan yang berhubungan langsung dengan produk. Kemasan sekunder yaitu kemasan yang melapisi kemasan primer supaya tidak mudah terkontaminasi, sedangkan kemasan tersier biasanya digunakan untuk menjaga keutuhan dan untuk mencegah kerusakan saat produk didistribusikan. Begitu pula dengan produk jamu Susper Mona Lisa. Produk ini dikemas dengan kemasan plastik berwarna biru sebagai pengemas primer. Kemudian untuk kemasan sekundernya digunakan kotak kardus yang dipres. Sedangkan kemasan tersiernya berupa karton kardus besar. Untuk proses coding sendiri terdiri dari tanggal kadaluarsa, kode area, kode toko, dan kode yang menunjukkan bahwa produk tersebut merupakan bonus atau bukan. commit to user 63 Mengenai pelabelan, perusahaan ini telah mencantumkan berbagai hal tentang produknya, diantaranya: merk, komposisi, isi, cara penggunaan, tanggal kadaluarsa, cara pemakaian, kode produksi, khasiat, logo jamu, nama perusahaan dan lokasi perusahaan. Gambar 31. Mesin Coding

D. PRODUK AKHIR