Minat berwirausaha Deskripsi Teoritik

komitmen tinggi, berpikir positif dan bertanggung jawab, dapat mengendalikan emosi, tidak ingkar janji, menepati janji dan waktu, belajar dari pengalaman, memperhitungkan resiko, merasakan kebutuhan orang lain, bekerjasama dengan orang lain, menghasilkan sesuatu untuk orang lain, memberi semangat orang lain, mencari jalan keluar bagi setiap permasalahan, dan merencanakan sesuatu sebelum bertindak. Berdasarkan karakteristik di atas, anggapan bahwa wirausaha hanya dapat dilakukan oleh orang-orang golongan tertentu saja merupakan pendapat yang salah. Andreas Harefa dalam www.ekafood.com menyebutkan bahwa setiap orang berpotensi menjadi wirausaha tergantung bagaimana dia melihat adanya peluang, mengejar peluang-peluang yang sesuai dengan situasi dirinya, dan percaya bahwa kesuksesan merupakan suatu hal yang dapat dicapai. Sesuai pernyataan Steinhoff dan John F. Burgess yang dikutip oleh Suryana 2002: 29, bahwa orang yang berhasrat untuk berwirausaha tidak terlepas dari motif sebagai berikut: a. The desire of higher income b. The desire of a more satisfiying career c. The desire to be self-directed d. The desire for prestige that comes to being a business owner e. The desire to run whith a new idea or concept f. The desire to build long-term wealth g. The desire to make contribution to humanity or to a specific cause Dalam “Entrepreneur’s Handbook” yang dikutip oleh Suryana 2002: 34 dikemukakan beberapa alasan mengapa seseorang berwirausaha, yakni: a. Alasan keuangan, yaitu untuk mencari nafkah, untuk menjadi kaya, untuk mencari pendapatan tambahan, sebagai jaminan stabilitas keuangan b. Alasan sosial, yaitu mempeoleh gengsistatus, untuk dapat dikenal dan dihormati, agar dapat bertemu orang banyak c. Alasan pelayanan, yaitu untuk membei pekerjaan pada masyarakat, untuk menatar masyarakat, untuk membantu ekonomi masyaraka, demi masa depan anak-anak dan keluarga. d. Alasan pemenuhan diri, yaitu untuk menjadi atasanmandiri, untuk mencapai sesuatu yang diinginkan, menjadi produktif dan untuk menggunakan kemampuan pribadi. Berdasarkan uraian pengertian minat yang telah disampaikan di atas maka dapat diambil indikator dari minat diantaranya adalah adanya unsur perhatian, konsentrasi, intensitas, perasaan senang yang membuat seseorang cenderung untuk berhubungan aktif terhadap obyek atau sesuatu yang diminati. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa minat berwirausaha menggambarkan tingkah laku yang mencakup kesadaran seseorang tentang adanya gejala berbentuk nilai- nilai kewirausahaan, sehingga melalui kesadaran itu sekurang-kurangnya individu tersebut memberi perhatian terhadap wirausaha. Adanya perhatian individu tadi akan menimbulkan keinginan-keinginan yang besar untuk hadir dan berhubungan dengan nilai-nilai kewirausahaan. Dalam kegiatan selanjutnya orang akan mencari dengan penuh perhatian tentang hubungan antara kewirausahan dengan aspek- aspek yang lain dengan memperjelas pengertian kewirausahaan yang selanjutnya akan dijadikan sebagai alat untuk mencapai tujuan hidupnya. Minat berwirausaha adalah suatu kecenderungan yang menunjukkan ketertarikan pada kegiatan wirausaha serta diikuti oleh perasaan senang dan berusaha mencari kemudian berkecimpung dalam kegiatan wirausaha. Hal ini mengakibatkan terjadi pemusatan perhatian pada suatu hal, karena hal tersebut menyenangkan dan ada kaitanya dengan dirinya yang disertai keinginan untuk mengetahui, mempelajari, dan membuktikan lebih lanjut pada suatu hal kemampuan kreatif dan inovatif create new and different yang dijadikan kiat, dasar, sumberdaya, dan perjuangan untuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan dengan keberanian untuk menghadapi resiko. Minat berwirausaha ini tidak timbul dengan sendirinya dalam diri seseorang. Hal itu karena adanya tingkat pengetahuan tentang kewirausahaan yang berbeda-beda. Minat berwirausaha menggambarkan tingkah laku yang sadar tentang adanya gejala berbentuk nilai-nilai kewirausahaan sehingga orang tersebut akan memberikan perhatian yang lebih intensif terhadap wirausaha. minat berwirausaha merupakan gejala psikis dimana seseorang cenderung untuk lebih memperhatikan, mempunyai perasaan senang dan keinginan untuk terlibat pada pekerjaan wirausaha yaitu menghasilkan barang atau jasa lebih banyak dari yang dibutuhkan, dengan maksud untuk dijual atau dipertukarkan dalam usaha memenuhi kebutuhan serta memecahkan masalah hidup.

2. Prestasi mata pelajaran kewirausahaan

a. Prestasi belajar

Sesuai dengan teori Taxonomi Bloom, kemampuan seseorang dalam mengerjakan suatu pekerjaan atau kegiatan merupakan hasil dari proses belajar, baik proses yang sengaja direncanakan, maupun terjadi secara kebetulan. Proses pembelajaran manusia tersebut mencakup tiga aspek yaitu pengetahuan cognitive, keterampilan psyschomotor dan sikap affective. Pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar, akan terjadi perubahan-perubahan pada diri siswa baik itu dalam tingkah laku, pengetahuan maupun kecakapan. Perubahan-perubahan karena proses belajar siswa disekolah dapat dilihat dari prestasi belajar siswa yang dihasilkan oleh siswa dari kegiatan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Kata “prestasi belajar” mengandung dua kata yaitu “prestasi” dan “belajar” yang mempunyai arti berbeda. Oleh karena itu sebelum pengertian prestasi dibicarakan ada baiknya kedua kata itu dijelaskan artinya satu persatu. Syaiful Bahri Djamarah 2004: 21 menyatakan bahwa prestasi adalah penilaian pendidikan berkaitan dengan perkembangan dan kemajuan murid yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada mereka dan nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum. Pernyataan Morgan, yang dikutip oleh tim penulis buku psikologi pendidikan UNY 2007: 59, menyebutkan bahwa belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Sedangkan pendapat Muh. Surya 1991: 32 yang dikutip tim penulis buku psikologi pendidikan UNY 2007: 59 setelah membandingkan pendapat para ahli, menyimpulkan: Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan. Dimyati Mahmud 1999: 121-122 menyatakan bahwa belajar adalah suatu perubahan tingkah laku, baik yang dapat diamati maupun yang tidak dapat diamati secara langsung dan terjadi dalam diri seseorang karena pengalaman. Perubahan tersebut juga bertujuan untuk mengembangkan kepribadian manusia menjadi lebih baik. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang relatif menetap. Perubahan yang terjadi baik yang diamati maupun tidak dapat diamati secara langsung merupakan suatu hasil latihan atau pengalaman dalam interaksinya dengan lingkungan. Ciri-ciri belajar menurut Tim Penulis Buku Psikologi Pendidikan UNY 2007: 59 adalah sebagai berikut: 1 Dalam belajar ada perubahan tingkah laku, baik tingkah laku yang dapat diamati maupun tingkah laku yang tidak dapat diamati secara langsung. 2 Dalam belajar, perubahan tingkah laku meliputi tingkah laku kognitif, afektif, psikomotor dan campuran. 3 Dalam belajar, perubahan terjadi melalui pengalaman atau latihan. Jadi perubahan tingkah laku yang terjadi karena mukjizad, hipnotesa, hal-hal gaib, proses pertumbuhan, kematangan, penyakit ataupun kerusakan fisik tidak dianggap sebagai hasil belajar. 4 Dalam belajar, perubahan tingkah laku menjadi sesuatu yang relatif menetap. Bila seseorang dengan belajar menjadi dapat membaca, maka kemampuan membaca tersebut akan tetap dimiliki. 5 Belajar merupakan suatu proses usaha, yang artinya belajar berlangsung dalam waktu yang cukup lama. Hasil belajar yang berupa tingkah laku kadang-kadang dapat diamati, tetapi proses belajar itu sendiri tidak dapat diamati secara langsung. 6 Belajar terjadi karena ada interaksi langsung dengan lingkungan. Berdasarkan beberapa penjelasan dan ciri-ciri belajar yang tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses untuk mencapai suatu kecakapan, kebiasaan, sikap dan pengertian suatu pengetahuan dalam usaha merubah diri menjadi lebih baik dan lebih mampu. Sedangkan prestasi belajar atau hasil belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa dari mempelajari tingkat penguasaan ilmu pengetahuan tertentu dengan alat ukur berupa evaluasi yang dinyatakan dalam bentuk angka huruf atau kata atau simbol, dengan istilah lain yaitu prestasi. Mata pelajaran kewirausahaan merupakan salah satu mata pelajaran yang harus dipelajari oleh siswa SMK. Mata pelajaran ini diterapkan mengingat tujuan utama dari SMK adalah menghasilkan tamatan yang akan memasuki lapangan kerja maupun berwirausaha.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN MINAT BERWIRAUSAHA DENGAN HASIL BELAJAR INSTALASI PENERANGAN LISTRIK PADA SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KETENAGALISTRIKAN SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN MEDAN.

0 6 38

PENGARUH PRESTASI PRAKTIK KERJA INDUSRI DAN PRESTASI MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK OTOMOTIF SMK PRAYATNA 2 MEDAN T.A 2012/2013.

0 1 26

KONTRIBUSI LINGKUNGAN KELUARGA DAN PRESTASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA SISWA Kontribusi Lingkungan Keluarga dan Prestasi Belajar Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Pada Siswa Kelas XI Program Keahlian Akuntansi SMK Panc

0 2 16

Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri Terhadap Minat Berwirausaha Pada Siswa Kelas XI Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif Di SMK Negeri 1 Jumo Temanggung.

0 0 1

HUBUNGAN ANTARA PRESTASI PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN PRESTASI KEWIRAUSAHAAN DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI 5 SURAKARTA.

0 1 8

HUBUNGAN ANTARA PRESTASI BELAJAR DAN PRESTASI PRAKTIK INDUSTRI DENGAN MINAT BERWIRASWASTA SISWA KELAS III BIDANG KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK PIRI 1 YOGYAKARTA.

0 0 118

HUBUNGAN ANTARA PRESTASI BELAJAR PRAKTIK LAS BUSUR MANUAL DAN BIMBINGAN KARIR DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA.

1 7 142

PENGARUH PRESTASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN DAN PRESTASI KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII JURUSAN TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 2 KLATEN.

0 1 152

HUBUNGAN PRESTASI PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII JURUSAN OTOMOTIF SMK PERINDUSTRIAN YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 125

HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF DENGAN PRESTASI PRAKTEK INDUSTRI SISWA SMK PERINDUSTRIAN YOGYAKARTA.

0 0 68