Teori U Terbalik Landasan Teori

2.1.2 Teori U Terbalik

Hubungan antara stress dan kinerja dalam sejumlah penelitian banyak dijelaskan dengan menggunakan pola U terbalik. Pola U terbalik pertama kali didokumentasikan oleh Yerkes dan Dodson pada tahun 1908 yang dikenal sebagai hukum Yerkes-Dodson Adler dan Fich, 2012, yang menyatakan kinerja meningkat sesuai dengan stimulus tetapi hanya pada sampai titik tertentu, ketika tingkat stimulus menjadi tinggi, kinerja justru menurun, sehingga disimpulkan terdapat stimulus optimal untuk aktivitas tetentu. Menurut Baumler 1994 dalam Adler dan Fich 2012, hukum ini telah digunakan untuk menjelaskan pengaruh reward, motivasi, stimulus, dan stres pada pembelajaran, kinerja, pemecahan masalah atau memori. Penelitian dalam psikologi telah menemukan bukti hubungan lengkung antara stimulus arousal dan kinerja performance. Robbins 2015:435 menyatakan level stress yang rendah hingga sedang memberikan stimulus terhadap individu untuk dapat bekerja lebih baik, lebih intesns, atau lebih cepat. Sebaliknya, level stres yang tinggi akan memberikan banyak tuntutan yang dapat menghasilkan kinerja yang lebih rendah. Beberapa studi telah memberikan bukti yang mendukung hukum Yerkes-Dodson, seperti Choo 1995; Kelly dan Margheim 1990; Kelly dan McGrath 1982;. Smith et al. 1997; Sweeney dan Pierce 2004 dalam Bowrin dan King 2010. Choo 1986 dalam Silaban 2009 menemukan terdapat hubungan bentuk U-terbalik antara stress kerja dengan kinerja tugas. Choo 1995 dalam Bowrin dan King 2010 melaporkan hubungan antara tekanan waktu dan keakuratan penilaian auditor berbentuk U terbalik. Dalam melaksanakan pekerjaannya, auditor berpacu pada anggaran waktu yang telah ditetapkan. Anggaran waktu yang ketat dapat menimbulkan tekanan bagi auditor yang menyebabkan stress. Stress dalam tahap rendah hingga menengah tersebut akan memacu auditor dalam melaksanakan pekerjaan, sehingga menjadi lebih intensif dan lebih baik. Oleh karena itu, auditor dapat memenuhi anggaran waktu yang telah ditetapkan tanpa mengabaikan kualitas dengan tetap memperhatikan independensi, kode etik dan prinsip-prinsip yang berlaku. Tinggi Kinerja Rendah Rendah Stres Tinggi Gambar 2.1 Kurva U Terbalik: Hubungan antara Stres dan Kinerja

2.1.3 Tekanan Anggaran Waktu

Dokumen yang terkait

Pengaruh locus of control, pengalaman auditor, komitmen profesional dan etika perofesional terhadap perilaku auditor dalam stuasi konflik audit

0 6 118

PENGARUH TEKANAN WAKTU, TINDAKAN SUPERVISI, RISIKO AUDIT, LOCUS OF CONTROL, DAN KOMITMEN PROFESIONAL Pengaruh tekanan waktu, tindakan supervisi, risiko audit, locus of control dan komitmen profesional terhadap penghentian prematur atas prosedur audit (st

0 4 15

PENGARUH TEKANAN WAKTU, TINDAKAN SUPERVISI, RISIKO AUDIT, LOCUS OF CONTROL, DAN KOMITMEN PROFESIONAL Pengaruh tekanan waktu, tindakan supervisi, risiko audit, locus of control dan komitmen profesional terhadap penghentian prematur atas prosedur audit (st

0 2 15

PENGARUH LOCUS OF CONTROL, KOMITMEN ORGANISASI, KINERJA AUDITOR, DAN TURNOVER INTENTION PADA PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT.

0 5 29

Pengaruh Locus of Control dan Komitmen Organisasi pada Perilaku Audit dengan Tekanan Anggaran Waktu Audit sebagai Variabel Mediasi.

1 4 43

TEKANAN ANGGARAN WAKTU MEMODERASI LOCUS OF CONTROL INTERNAL PADA PERILAKU UNDERREPORTING OF AUDIT TIME.

0 7 30

PENGARUH LOCUS OF CONTROL, TEKANAN ANGGARAN WAKTU KOMITMEN PROFESIONAL, TERHADAP PERILAKU DISFUNGSIONAL AUDITOR

0 0 18

PENGARUH ETIKA, PENGALAMAN DAN TEKANAN ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT

0 1 15

Pengaruh Locus of Control, Komitmen Organisasi, Kinerja, Turnover Intention, Tekanan Anggaran Waktu, Gaya Kepemimpinan dan Kompleksitas Tugas terhadap Perilaku Disfungsional Auditor - Unika Repository

0 1 16

Pengaruh Locus of Control, Komitmen Organisasi, Kinerja, Turnover Intention, Tekanan Anggaran Waktu, Gaya Kepemimpinan dan Kompleksitas Tugas terhadap Perilaku Disfungsional Auditor - Unika Repository

0 0 136