Locus of Control Landasan Teori

kompeten yang cukup dalam memenuhi standar professional, dan sisi lain KAP diharuskan melakukan efisiensi melalui pengendalian biaya audit. Sebagian besar biaya audit ditimbulkan oleh waktu audit, maka untuk meningkatkan efisiensi salah satu usaha yang sering ditempuh KAP adalah menetapkan anggaran waktu audit secara ketat. Akibatnya, auditor merasa tertekan, dan dapat merugikan publik, yaitu memunculkan perilaku yang mengancam kualitas audit. Berikut tindakan yang mungkin dilakukan oleh auditor yang merasakan tekanan anggaran waktu: 1 Melaksanakan proses audit sebagaimana mestinya dan melaporkan waktu sebenarnya yang digunakan dalam pelaksanaan tugas tersebut. 2 Melaksanakan prosedur audit sebagaimana mestinya, tetapi memanipulasi catatan waktu dengan tidak melaporkan waktu sebenarnya yang digunakan untuk pelaksanaan tugas audit. 3 Tidak melakukan prosedur audit sebagaimana mestinya, tetapi auditor mengklaim bahwa mereka telah melakukan prosedur audit sebagaimana mestinya. Dalam hal ini auditor menanggulangi keandalan dengan perilaku reduksi kualitas audit.

2.1.4 Locus of Control

Locus of control atau pusat kendali adalah salah satu variabel kepribadian personility, yang membedakan perilaku atau tindakan seseorang dengan orang lain. Seseorang yang meyakini keberhasilan atau kegagalan yang dialaminya berada dalam kontrolnya disebut memiliki locus of control internal, sedangkan yang di luar kontrolnya disebut memiliki locus of control eksternal. Locus of control yaitu tingkat dimana individu meyakini bahwa mereka adalah sebagai penentu nasib mereka sendiri Robbins, 2008:138. Locus of control menggambarkan tingkat keyakinan seseorang yang dapat mengendalikan faktor- faktor yang mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan yang dialaminya Rotter, 1966. Locus of control terdiri atas locus of control internal dan locus of control eksternal. Seseorang yang meyakini keberhasilan atau kegagalan yang dialaminya berada dalam kontrolnya disebut memiliki locus of control internal, sedangkan individu yang meyakini bahwa tindakan yang mereka lakukan mempengaruhi apa yang terjadi pada diri mereka dikendalikan oleh kekuatan luar yang di luar kontrolnya, seperti kesempatan atau keberuntungan disebut memiliki locus of control eksternal Lefcourt, 1982. Auditor yang memiliki locus of control eksternal cenderung untuk berperilaku disfungsional dibandingkan dengan auditor yang memiliki locus of control internal. Silaban 2009 menyatakan dalam literatur psikologi ditunjukkan beberapa perbedaan perilaku individual yang diakibatkan oleh locus of control individu, yaitu: 1 Perbedaan atas tanggung jawab atau konsekuensi dari suatu tindakan yang dilakukan. Individu yang memiliki locus of control internal pada umumnya lebih bertanggung jawab atas konsekuensi dari tindakan yang mereka perbuat dibandingkan dengan individu dengan locus of control ekternal. 2 Perbedaan dalam memandang keterkaitan dari suatu kejadian dengan kejadian berikutnya. Individu dengan locus of control internal memandang kejadian atau pengalaman adalah saling berkaitan dan mereka belajar dari pengalaman yang berulang, pada pihak lain individu yang memiliki locus of control eksternal cenderung memandang suatu kejadian atau pengalaman tidak berhubungan dengan kejadian berikutnya dan mereka tidak belajar dari pengalaman. 3 Saat memandang suatu kondisi atau keadaan yang mereka hadapi. Individu yang memiliki locus of control internal cenderang memandang suatu keadaan atau kondisi sebagai peluang atau kondisi yang tidak menimbulkan tekanan stres, sedangkan pihak yang memiliki locus of control eksternal cenderung memandang suatu kondisi atau keadaan sebagai ancaman atau menimbulkan tekanan stres. 4 Perbedaan dalam menanggulangi tekanan. Pada saat mengatasi suatu kondisi yang dapat menimbulkan stres individu yang memiliki locus of control internal cenderung menggunakan strategi berfokus masalah yaitu dengan mengelola atau merubah tekanan, sementara individu dengan locus of control eksternal cenderung menggunakan strategi berfokus emosi yaitu dengan menyerah pada masalah. Hasil penelitian Donnelly et al. 2003 dan Wintari 2015 menunjukkan adanya hubungan yang positif antara locus of control eksternal dengan penerimaan perilaku audit disfungsional.

2.1.5 Komitmen Organisasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh locus of control, pengalaman auditor, komitmen profesional dan etika perofesional terhadap perilaku auditor dalam stuasi konflik audit

0 6 118

PENGARUH TEKANAN WAKTU, TINDAKAN SUPERVISI, RISIKO AUDIT, LOCUS OF CONTROL, DAN KOMITMEN PROFESIONAL Pengaruh tekanan waktu, tindakan supervisi, risiko audit, locus of control dan komitmen profesional terhadap penghentian prematur atas prosedur audit (st

0 4 15

PENGARUH TEKANAN WAKTU, TINDAKAN SUPERVISI, RISIKO AUDIT, LOCUS OF CONTROL, DAN KOMITMEN PROFESIONAL Pengaruh tekanan waktu, tindakan supervisi, risiko audit, locus of control dan komitmen profesional terhadap penghentian prematur atas prosedur audit (st

0 2 15

PENGARUH LOCUS OF CONTROL, KOMITMEN ORGANISASI, KINERJA AUDITOR, DAN TURNOVER INTENTION PADA PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT.

0 5 29

Pengaruh Locus of Control dan Komitmen Organisasi pada Perilaku Audit dengan Tekanan Anggaran Waktu Audit sebagai Variabel Mediasi.

1 4 43

TEKANAN ANGGARAN WAKTU MEMODERASI LOCUS OF CONTROL INTERNAL PADA PERILAKU UNDERREPORTING OF AUDIT TIME.

0 7 30

PENGARUH LOCUS OF CONTROL, TEKANAN ANGGARAN WAKTU KOMITMEN PROFESIONAL, TERHADAP PERILAKU DISFUNGSIONAL AUDITOR

0 0 18

PENGARUH ETIKA, PENGALAMAN DAN TEKANAN ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT

0 1 15

Pengaruh Locus of Control, Komitmen Organisasi, Kinerja, Turnover Intention, Tekanan Anggaran Waktu, Gaya Kepemimpinan dan Kompleksitas Tugas terhadap Perilaku Disfungsional Auditor - Unika Repository

0 1 16

Pengaruh Locus of Control, Komitmen Organisasi, Kinerja, Turnover Intention, Tekanan Anggaran Waktu, Gaya Kepemimpinan dan Kompleksitas Tugas terhadap Perilaku Disfungsional Auditor - Unika Repository

0 0 136